Anda di halaman 1dari 3

TERM OF REFERENCE (TOR)

PELATIHAN EKG

A. Pendahuluan

Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan,


Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua
umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9%. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan,
prevalensi tertinggi untuk penyakit Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK, yakni
sebesar 1,5%. Menurut kelompok umur, PJK paling banyak terjadi pada kelompok umur
65-74 tahun (3,6%) diikuti kelompok umur 75 tahun ke atas (3,2%), kelompok umur 55-
64 tahun (2,1%) dan kelompok umur 35-44 tahun (1,3%). Sedangkan menurut status
ekonomi, terbanyak pada tingkat ekonomi bawah (2,1%) dan menengah bawah (1,6%).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di
dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di
seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang.
Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta (42,3%) di antaranya
disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta (38,3%) disebabkan oleh
stroke.
Jantung adalah salah satu organ vital bagi tubuh yang fungsi utamanya untuk
sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jantung sebagai salah satu organ vital tubuh sangat
rentan terserang penyakit. Pemeriksaan jantung biasa dilakukan dengan EKG
(elektrokardiogram). Hasil yang ditampilkan pada EKG berupa sinyal PQRST dengan
makna tertentu. Berdasarkan sinyal yang dihasilkan nantinya akan dapat dianalisa oleh
dokter tentang penyakit yang diderita. Jantung merupakan sebuah otot yang dapat
berkontraksi. Kontraksi otot akan menimbulkan perubahan kelistrikan yang dikenal
dengan istilah potensial aksi. Potensial aksi yang timbul pada otot jantung (miokardium)
dan jaringan transmisi jantung inilah yang memberikan gambaran kelistrikan jantung
(konduksi jantung). Adanya konduksi jantung dapat menghasilkan impuls listrik secara
ritmis yang menyebabkan adanya kontraksi ritmis otot jantung yang disebut ritme
jantung, mengirim potensial aksi melalui otot jantung dan menyebabkan terjadinya detak
jantung.
Elektrokardiograf (EKG) adalah suatu gambaran grafis mengenai gambaran puncak
aktifitas elektris dari serabut otot jantung, berupa kurva tegangan fungsi waktu yang
terdiri dari berbagai puncak. Sebuah EKG dapat digunakan untuk mengukur denyut
jantung dan mendiagnosis adanya kelainan pada jantung.
Oleh karena tingginya angka kematian akibat penyakit jantung maka diperlukan
pelatihan EKG untuk Dokter Umum, Perawat, maupun Bidan RS Nur Hidayah guna
meningkatkan pengetahuan dan juga keterampilan dalam tatalaksana penyakit jantung.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan Dokter
Umum, Perawat, maupun Bidan RS Nur Hidayah dalam Interpretasi EKG
Tujuan Khusus
1. Untuk meningkatkan pemahaman petugas dalam pembacaan EKG
2. Untuk meningkatkan keterampilan petugas dalam Pelaksanaan EKG

C. Kegiatan Pokok, Susunan Kegiatan


1. Jenis Kegiatan:
Kegiatan yang akan dilakukan adalah Pelatihan Interpretasi EKG
2. Susunan Kegiatan :

Peserta
No Pukul Rincian Kegiatan PJ

1 11.00 – 11.30 Registrasi peserta Mita 50 orang


1 11.30 – 11.40 Pre test EKG Mita 50 orang
2 11.40 – 11.50 Pembukaan Kuncoro 50 orang
3 11.50 – 12.30 Ishoma Mita 50 orang
4 12.30 – 13.30 Materi EKG ? 50 orang
5 13.30 – 14.30 Workshop EKG Instruktur 1-2 25 orang
Instruktur 3-4 25 orang
7 14.30 – 14.40 Post test EKG Mita 50 orang
17 14.40 – 14.50 Penutup Kuncoro 50 orang

D. Anggaran Biaya

No Keterangan Anggaran Jml Keg. Total


1 Pemateri EKG 750,000.00 1 1 750,000.00
Penanggung Jawab & Sie Acara
3 150,000.00 1 1 150,000.00
(MC)
Koord Pelaksana, Konsumsi,
4 150,000.00 1 1 150,000.00
Dokumentasi, Perkap
5 Uang Transport Peserta
1. Dokter 50,000.00 7 1 350,000.00
6 Konsumsi
1. Makan 15,000.00 50 1 750,000.00
2. Snack&Minum 7,000.00 50 1 350,000.00
7 Sertifikat/ Surat Keterangan 3,000.00 50 1 150,000.00
9 Lain-lain 20,000.00 1 1 20,000.00
TOTAL 2,670,000.00

E. Sasaran
Karyawan RS Nur Hidayah termasuk dokter umu, bidan dan perawat sejumlah 50
orang
F. Jadwal Pelaksanaan
Hari, tanggal : Rabu, 30 Januari 2019
Pukul : 08.00 – 15.00 WIB
Tempat : Aula Lt.2 Klinik Nur Hidayah dan Ruang Lantai 1 Klinik Nur
Hidayah

G. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan

Pencatatan: setiap kegiatan yang dilakukan harus dicatat dan didokumentasikan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku

Pelaporan:

1. laporan kegiatan disusun dalam format yang telah ditetapkan


2. laporan kegiatan dibuat maksimal 1 minggu setelah kegiatan dilakukan dan
dilaporkan kepada direktur
Evaluasi:

Evaluasi kegiatan dilaksanakan untuk menilai tujuan program tercapai atau tidak,
meliputi kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap tujuan yang ditetapkan.

Menyetujui, Bantul, Februari 2019


Direktur RS Nur Hidayah Kepala IGD dan Rawat Jalan

dr. Arrus Ferry, MPH dr. Devi Albaiti Jannati

Anda mungkin juga menyukai