Anda di halaman 1dari 5

128

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Lingkup kerja kelompok 13 PKL FKM UNAIR meliputi seluruh penduduk


Dusun Dalem, RT 001 – RT 006 Desa Kauman, Kecamatan Baureno,
Kabupate Bojonegoro. Di Desa Kauman memiliki luas wilayah total
sebesar 201,65 Ha dengan pembagian luas pemukiman sebesar 13,5 Ha
dan luas persawahan sebesar 178 Ha yang menjadikan mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani.
2. Hasil identifikasi permasalahan kesehatan di Dusun Dalem, Desa
Kauman meliputi beberapa hal yaitu: Pada aspek pengelolaan sampah,
Kebiasaan masyarakat yang masih mengolah sampah dengan cara
dibakar. Meskipun masyarakat sudah bisa memilah beberapa sampah
anorganik seperti kardus dan botol untuk di rombeng kan kepada
pengepul sampah akan tetapi sampah selain kardus dan botol pada
akhirnya dilakukan pembakaran. Pembakaran biasanya dilakukan 1
sampai 2 hari sekali. Untuk aspek kunjungan posyandu lansia masih lebih
berfokus terhadap kegiatan kuratif (pengobatan). Lalu kesediaan
masyarakat untuk menjadi kader masih rendah dikarenakan kurangnya
pengetahuan akan tugas kader seharusnya seperti apa serta masih ada
beberapa masyarakat yang mengalami penyakit TB.
3. Prioritas masalah yang ditemukan di Dusun Dalem, Desa Kauman yakni
kebiasaan masyarakat dalam membakar sampah masih sangat tinggi.
4. Intervensi yang dilakukan sesuai prioritas masalah sebanyak 6 kali
intervensi. Pertama untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat
Dusun Dalem, Desa Kauman dilakukan penyuluhan terkait perbedaan
antara sampah organik dan anorganik serta mengajak mereka memilah
sampah di dalam rumah. Lalu diteruskan dengan pembentukan kader
lingkungan yang terdiri dari kader dusun dan karang taruna.
Pembentukan kader ini dimaksudkan untuk menjadi pencetus perubahan
di dalam Dusun Dalem. Kader tersebut diberikan pelatihan kerajinan
sampah anorganik serta pelatihan Bank Sampah. Kegiatan pelatihan
129

kerajinan sampah anorganik tersebut dimaksudkan untuk memberi


edukasi para kader dalam mengajak masyarakat Dusun Dalem mengolah
sampah plastik terutama menjadi beberapa karya yang dapat bernilai jual
tinggi. Sedangkan pelatihan Bank Sampah dimaksudkan agar menjadi
wadah bagi Dusun Dalem untuk menjualkan sampah anorganiknya dan
yang nantinya akan bisa disimpan dibuku tabungan masing-masing
orang.

5.2 SARAN

5.2.1 Untuk Masyarakat

Saran yang dapat kami berikan untuk masyarakat RT 001 – RT 006 Dusun
Dalem, Desa Kauman adalah

1. Masyarakat lebih aktif dalam menjadi kader terutama kader kesehatan


dan kader lingkungan untuk bersama-sama menjadikan Dusun Dalem
lebih sehat dan bersih dari asap akibat pembakaran sampah.
2. Masyarakat sebaiknya memilah sampah dan memanfaatkan sampah
anorganik menjadi barang barang yang bernilai ekonomi tinggi.
3. Masyarakat sebaiknya lebih memperhatikan kebersihan lingkungannya
terutama untuk tidak membuang sampah di pekarangan rumah.
4. Masyarakat sebaiknya lebih mengurangi kegiatan membakar sampah di
luar rumah.
5. Masyarakat sebaiknya lebih aktif untuk mencari informasi, utamanya
informasi kesehatan.
5.2.2 Untuk Instansi Terkait
1. Untuk Perangkat Desa Kauman sebaiknya lebih memperhatikan
kepentingan masyarakat khususnya bidang kesehatan.
2. Untuk Puskesmas Baureno dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro sebaiknya melakukan penyuluhan bahaya
pengelolaan sampah dengan cara pembakaran kepada
masyarakat Desa Kauman.

5.2.3 Untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat


130

Untuk Fakultas Masyarakat Universitas Airlangga sebaiknya


melakukan koordinasi yang lebih baik dengan peserta PKL maupun
pihak terkait.
131

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization (WHO). WHO definiton of Health. 1948 [online]


http://www.who.int/about/definition/en/print.html diakses pada 17 Agustus
2017
2. Robert W. Bradford, Peter Duncan, dan Brian Tarcy. Simplified Strategic
Planning:A Nonsense Guide for Busy People Who Want Result Fast. New
York: McGraw Hill, 2007
3. Mulyadi. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat. 2001.
4. Tague, N.R. The Quality Toolbox. United States of America : Library of
Congress Cataloging-in-Publication Data, 2005.

5. Adi, I.R. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi


Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. 2003.

6. Fertman, C. I. dan D. D. Allenswort. Health Promotion Programs from


Theory to Practice. Jossey –Bass. San Francisco, 2010.
7. Notoadmodjo. Faktor Perubahan Perilaku. [Online]. Didapat dari . 2005.
Diakses pada 17 Agustus 2018.
8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Seri Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Rumah Tangga. Jakarta : Depkes RI, 2009 [online]
http://perpustakaan.depkes.go.id”:8180/bitstream/123456789/1444/2/BK2
09-A.pdf diakses pada 17 Agustus 2017
9. Sudjana. Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Tarsito: Bandung, 1996.
10. Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).
Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
11. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011.
12. Omtinah. Pengaruh Reward Terhadap Kinerja Karyawan Muslim BNI
Syariah Cabang Semarang. Semarang : IAIN Walisongo, 2013.
13. Kepner, C.H. dan Benjamin B. Tregoe.. Manajer Yang Rasional. Edisi
Terjemahan. Jakarta : Penerbit Erlangga, 1981. [online]
http://www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang/index.php/pojoksentir/200-
teknik-analisis-permasalahan-menentukan-masalah-prioritas diakses
tanggal 17 Agustus 2017
14. Irwanto.Psikologi Umum. Jakarta: PT. Gramedia, 1988.
132

15. Morgan D.L., and Kreuger R.A. “When to use focus groups and why” in
Morgan D.L., (Ed.) Successful Focus Groups. London: Sage, 1993.

Anda mungkin juga menyukai