Anda di halaman 1dari 4

Tahap 3.

Analisis Perilaku dan Lingkungan pada Covid 19

. Menurut [ CITATION Fir15 \l 1033 ] pada fase ketiga , kegiatan diagnosis terhadap
faktor- faktor perilaku dan lingkungan yang berhubungan dengan masalah masalah kesehatan
yang ditunjukkan pada fase sebelumnya. Identifikasi dilakukan secara spesifik terkait
masalah- masalah kesehatan yang terkait dengan perilaku. Demikian juga dilakukan
identifikasi terhadap faktor lingkungan sebagai faktor dari luar yang berhubungan dengan
masalah- masalah kesehatan dan kualitas hidup. Faktor lingkungan dapat dikontrol dan
dimodifikasi sedemikian rupa untuk dapat menanggulangi masalah kesehatan dan kualitas
hidup. Tahap ini bertujuan untuk menentukan faktor- faktor perilaku dan lingkungan yang
memiliki dampak Corona Virus Disease 2019 (COVID -19) terhadap kualitas hidup. Tahap
ini turut berperan dalam mengidentifikasi faktor- faktor yang perlu diintervensi oleh strategi
program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
Menurut [ CITATION Rah16 \l 1033 ] untuk mengidentifikasi masalah perilaku yang
mempengaruhi status kesehatan, digunakan indikator perilaku seperti pemanfaatan pelayanan
kesehatan, upaya pencegahan, pola konsumsi makanan, kepatuhan dan upaya pemeliharaan
sendiri (self care). Lalu untuk mengidentifikasi lingkungan diperlukan lima tahap yaitu
membedakan penyebab perilaku dan non perilaku, menghilangkan penyebab non perilaku
yang tidak bisa diubah , melihat important faktor lingkungan, melihat change ablity faktor
lingkungan, memilih target lingkungan atau (dari faktor fisik , biologis dan sosial budaya
yang langsung atau tidak mempengaruhi derajat kesehatan).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang
pedoman pembatasan sosial berskala besar dalam rangka percepatan penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID -19) bahwa dalam menekan penyebaran Corona Virus Disease
2019 semakin meluas, Menteri Kesehatan dapat menetapkan pembatasan sosial berskala
besar contohnya seperti peliburan sekolah dan kerja, pembatasan kegiatan keagamaan.
Pada faktor perilaku meliputi pencegahan, pengobatan, perawatan dan rehabilitasi
yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Contoh perilaku yang dapat
mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup dan personal hygiene. Kemenkes RI
memberikan informasi mengenai cara memutus penularan wabah Corona Virus Disease 2019
(COVID -19) dalam faktor perilaku dengan cara: jaga jarak aman > 1 meter dengan orang
lain agar dapat meminimalkan kontak yang terlalu dekat yang memungkinkan kita terpapar
cipratan cairan sistem pernafasan atau droplet dari orang lain. Lalu , perlu pengunaan masker
dan tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan. Meningkatkan
imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan berolahraga. Olahraga merupakan
gaya hidup yang memiliki dampak penting terhadap kesehatan seseorang, terutama saat
kondisi wilayah sedang terkena wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID -19) . Selain itu,
untuk meningkatkan personal hygiene dapat menggunakan sarung tangan saat berpergian
karena virus dapat menempel di mana saja terutama di transportasi umum seperti bus, kereta,
dan tempat publik. Untuk gaya hidup lainnya, yaitu untuk sementara waktu membatasi
kerumunan dan pertemuan kelompok, serta membatasi transportasi umum ketika mendesak.
Namun masih terdapat perilaku buruk di masyarakat karena belum mempunyai
kesadaran atas pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain sehingga dapat
menyebarkan virus dengan mudah, yaitu seperti : tidak menutup hidung dan mulut ketika
batuk atau bersin. Lalu , sering menyentuh wajah terutama saat wabah ini berlangsung , dapat
berpotensi terjadi transmisi seperti kuman, virus, dan bakteri ke dalam tubuh, hal ini ketika
sering terjadi, maka seseorang akan semakin rentan terhadap penyakit. Perilaku buruk lainnya
yaitu, kebanyakan orang lupa menjaga personal hygiene dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dengan cara yang baik dan benar , walaupun terdengar sepele namun hal
ini dapat meningkatkan penyebaran virus Corona Virus Disease 2019 (COVID -19).
Pada faktor lingkungan meliputi :
1. Rumah sehat yang meliputi kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan
perumahan yang memungkinkan penghuni rumah memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. [ CITATION Kem18 \l 1033 ] Namun ketika rumah tidak mampu terjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal maka , dapat dengan mudah menyebarkan
penyakit karena kriteria rumah sehat yang belum terpenuhi dengan baik. Persyaratan
rumah sehat juga perlu didukung dengan pencahayaan alami sebagai penerangan yang
dapat mengurangi kelembapan ruangan, serta dapat membunuh kuman dengan sinar
UV dari sinar matahari.
2. Kepadatan hunian juga dapat mempengaruhi status kesehatan di masyarakat. Faktor
kepadatan hunian ini seperti jumlah keluarga dan masyarakat yang berpotensi
meningkatkan risiko penyebaran suatu penyakit terutama wabah COVID-19 karena
adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Semakin padat penghuni rumah,
maka akan semkain mudah penyebaran suatu penyakit.
3. Status sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat, karena
masyarakat yang memiliki level ekonomi sosial yang rendah, akan mempengaruhi
pelayanan atau akses terhadap kesehatan. Terutama pada wabah COVID-19 ,
masyarakat yang memiliki level ekonomi rendah, dalam keikutsertaan untuk karantina
dan pembatasan sosial berbasis besar cenderumg acuh karena mereka harus
mencukupi kebutuhan sehari- hari.
4. Penyediaan air bersih untuk mendukung kegiatan mencuci tangan dengan sabun
sesring mungkin untuk membantu menghentikan pandemic COVID-19 di Indonesia.
Cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir merupakan kunci utama untuk
mencegah penyebaran COVID-19.
5. Hygiene sanitasi lingkungan dengan cara rajin mencuci tangan sebelum sdan setelah
memegang gagang pintu, dan setelah setelah dari toilet, karena virus seperti COVID-
19 dapat menyebar dengan cepat di lingkungan padat orang, seperti pasar, mal,
bandara, sekolah, dan lain- lain. Terutama pada kebersihan di tempat kerja, karena
sebagian besar aktivitas dilakukan di tempat kerja, hygiene sanitiasi tempat kerja
dapat dilakukan dengan cara membersihkan tempat kerja menggunakan disinfektan
untuk membersihkan meja, mouse komputer, dan benda benda kantor lainnya.

Daftar Pustaka

Dwi Hapsari, P. S. (2009). Pengaruh Lingkungan Sehat dan Perilaku Hidup Sehat Terhadap
Status Kesehatan.
Endang Sutisna Sulaeman, B. M. (2015). Aplikasi Model PRECEDE-PROCEDE Pada
Perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Berbasis Penilaian
Kebutuhan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kedokteran Yarsi , 149-164.
Firdah, L. (2015). Skripsi Upaya Promosi Kesehatan Fenomena Tindak Pedofilia di Provinsi
Jawa Timur.
Indonesia, K. K. (2018). Metode Pembinaan Krida Bina Lingkungan Sehat. Jakarta.
Kompas.com. (2020, Maret 12). Retrieved from https://jeo.kompas.com/mengapa-jaga-jarak-
penting-untuk-cegah-penyebaran-corona diakses pada 15 April pukul 16.15 WIB
Purnama, S. G. (2016). Buku Ajar Penyakit Berbasis Lingkungan .
Rahmawati, A. N. (2016). Aplikasi Adaptation Model Of Nursing dan PRECEDE-
PROCEDE Model Dalam Pengembangan Instrumen Pengkajian Komunitas Pada Lansia
Dengan Depresi.

Anda mungkin juga menyukai