Anda di halaman 1dari 20

PERSYARATAN DEPOT AIR

MINUM
DISUSUN OLEH :
1. KRISTINA SIHOTANG
2. NURUL FADILAH
3. SINTA RAMADANI HRP
4. IRA APRILIANI
5. DUMARIA PAKPAHAN
DEPOT AIR MINUM
 DAM adalah Usaha yang melakukan
proses pengolahan air baku menjadi
air minum dalam bentuk curah dan
menjual langsung kepada konsumen.
DEPOT AIR MINUM DAN PERMASALAH

 Banyak DEPOT AIR MINUM tumbuh dan


belum terawasi dengan baik internal
maupun eksternal
 Kondisi higiene dan sanitasi kurang
 Proses desinfeksi tidak memenuhi syarat
 Dukungan pemerintah daerah kurang
 Kordinasi lintas sektor dan lintas
program serta peran asosiasi kurang.
DUKUNGAN ASPEK LEGELITAS
 UU RI No 36 Thn 2009 tentang Kesehatan
 UU RI No 18 Thn 2012 Tentang Pangan
 Surat Edaran Menkes RI NO 860 tahun 2002

tentang Pengawasan Hygiene sanitasi


Depot Air Minum Isi Ulang tgl 16 Juli 2002
menjadi tanggung jawab Sektor Kesehatan
 Permenkes No 2 tahun 2013 tentang KLB

keracunan Pangan
 Permenkes No 492 Th. 2010 tentang
Persyaratan Kualitas air minum
 Permenkes RI No Th. 2010 Ttg Tata laksana

Pengawasan Kualitas air


 Permenkes RI No 43 Tahun 2014 Ttg
Hygiene Sanitasi Depot Air
Ruang Lingkup Pengawasan DAM
 Persyaratan Hygiene ( Tempat,Peralatan,
Penjamah)
 Baku Mutu Kwalitas Air
 DAM Sehat
UU NO . 18 Tahun 2012 dan PP No
86 Tahun 2019 Tentang Pangan.

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari


sumber hayati produk pertanian , perkebunan ,
kehutanan ,peternakan ,perkanan ,perairan dan air
baik yang diolah maupun titak diolah yang
diperntukan sebagai makanan atau minuman bagi
komsumsi manusia ,termasuk bahan tambahan
pangan ,bahan baku pangan , dan bahan lainnya
yang digunakan dalam proses penyiapan ,
pengolahan dan pembuatatan makanan atau
minuman .
 Pasal 70 tentang pangan
1. Sanitasi pangan dilakukan agar
pangan aman untuk dikomsumsi
2. Sanitasi pangan dilakukan dalam
kegiatan atau proses produksi
,penyimpanan, pengangkutan dan
peredaran pangan
 UU Nomor tahun 2012 Pasal 71
1. Setiap orang yang terlibat dalam rantai pangan
wajib mengendalikan resiko bahaya pada pangan
,baik yang berasal dari bahan ,peralatan ,sarana
produksi ,maupun dari perorangan sehingga
keamana n pangan terjamin
2. Setiap orang yang menyelenggarakan kegiatan
atau proses produksi ,penyimpanan
,pengangkutan ,atau peredarn pangan wajib
memenuhi persyaratnan sanitasi,menjamin
keamanan pangan dan keselamatan manusia
PP 86 Tentang Keamanan Pangan
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya
yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis ,kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu ,merugikan
,dan membahayakan kesehatan manusia serta
tidak bertentangan dengan agama keyakinan
dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikomsumsi.
PERSYARATAN DAM
1.Memenuhi standar baku mutu kualitas air
Baku mutu kualitas air minum
Permenkes 492 / menkes / PER/IV/2010 ttg
persyaratan kualitas air minum

2. Memenuhi persyaratan kesehatan


- Tempat
- Peralatan
- Penjamah
PERSYARATAN HS DAM
( Permenkes No. 43 Th 2014)
 TEMPAT
 Lokasi,bangunan,lantai,dinding,atap,pintu,pencahayaan
, ventilasi, kelembaban udara, fasilitas sanitasi

 PERSYARATAN ALAT
 ALAT dam HARUS STANDART sk Memperindak RI No,
651 /MPP/kep/10/2004
 Mikro filter dan desinfektor tidak kadaluarsa
 Tandon air baku harus tertutup dan terlindungi
 Wadah galon harus bersih
 PERSYARATAN PENJAMAH
 Sehat dan bebas dari penyakit menular
 Tidak menjadi pembawa kuman pathogen
 Ber PHBS
 Menggunakan pakaian kerja dan APD saat

bekerja
 Mengerti prinsip hygiene sanitasi pangan
DAM Wajib Menyediakan Informasi
Mengenai
1. Alur pengolahan air minum
2. Masa kadaluarsa alat desinfeksi
3. Waktu penggantian dan pembersihan filter
4. Sumber kualitas air baku
PENGAWASAN DEPOT AIR MINUM
 Pengawasan Interal
 Dilakukan di unit produksi dan unit

pengisisan galon / wadah air minum


 Dilakukan oleh penyelenggara sebulan sekali
 Hasil Pemerikasaan dilaporkan kepada
Kepala Dinas Kesehatan
 Pengawasan Eksternal

Dilakukan oleh Dinkes kab / Kota/ KKP


Pengawasan seperti :
1. Infeksi sanitasi
2. Pengambilan sampel air minum
3. Pengujian kualitas air minum
4. Analisis hasil pengujian laboratorium
5. Rekomensasi
6. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut
 Hasil evaluasi dilaporkan berjenjang
PENGAWASAN DAN SANKSI
 Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
Melakukan Pengawasn dan pembinaan
setiap 1 tahun 2 kali
 Hasil pengawasan dan pembinaan

dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten / Kota
 DAM yang tidak memenuhi ketentuan

trsbuat dapat dikenakan : Peringatan.


Teguran tertulis, Pencaburtan laik Sehat
 Setiap DAM wajib Mempunyai
SERTIFIKAT LAIK HS
 Setiap DAM harus memiliki
Tenaga Teknis Sebagai Konsultan
dibidang Hygiene Sanitasi
KESIMPULAN
1. Pengusaha tidak melaksanakan
pemerikasaan internal / kepedulian
pengusaha kurang
2. Pengawasan eksternal juga belum
maksimal
3. Dukungan dana,tenaga dan sarana yang
tidak sebanding dengan perkembangan
jumlah DAM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai