Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Personal Higiene dan Sanitasi Peralatan Makan dengan

Kandungan Escherichia coli pada Es Jeruk di Warung Makan Wilayah


Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

Desi Wiji Lestari, Dr.Sunardi, S.K.M., M.Kes,


Nine Elissa Maharani, S.K.M., M.Kes.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Email : desitkj1@gmail.com

ABSTRAK
Higiene dan sanitasi merupakan hal yang penting dalam menentukan
kualitas makanan dimana Escherichia coli sebagai salah satu indikator terjadinya
pencemaran makanan yang dapat menyebabkan penyakit akibat makanan (food
borne diseases). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal
higiene dan sanitasi peralatan dengan kandungan Escherichia coli pada es jeruk di
warung makan wilayah pasar Bekonang.
Jenis penelitian observasional analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warung makan di Wilayah
Pasar Bekonang sebanyak 24 warung makan. Sampel menggunakan total
sampling. Variabel bebas yaitu personal higiene dan sanitasi peralatan dengan
variabel terikatnya adalah kandungan Escherichia coli pada es jeruk. Instrumen
berbentuk lembar checklist, analisa data menggunakan uji chi-square dan derajad
hubungan koefisien kontingensi dengan α = 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal higiene pedagang yang tidak
memenuhi syarat sebanyak (83,3%), sanitasi peralatan yang tidak memenuhi
syarat sebanyak (75,0%) serta kandungan Escherichia coli pada es jeruk sebanyak
(79,2%). Terdapat hubungan antara personal higiene (p = 0,011), dan terdapat
hubungan antara sanitasi peralatan (p = 0,042) dengan kandungan Escherichia
coli pada es jeruk Koefisien kontingensi dari personal higiene dengan kandungan
Escherichia coli sebesar 0,459 termasuk kategori cukup kuat dan sanitasi
peralatan dengan kandungan Escherichia coli sebesar 0,383 termasuk dalam
kategori lemah.
Disarankan agar pedagang menjaga kebersihan diri dan sanitasi dengan baik
agar makanan dan minuman yang dijual aman untuk dikonsumsi

Kata kunci : higiene, sanitasi, kandungan Escherichia coli, es jeruk.


Daftar Pustaka : 57 (tahun 1990 – 2018)

1
ABSTRACT
Higiene and of sanitasi represent important matter in determining the
quality of food where Escherichia coli as one of indicator the happening of
contamination of food able to cause disease effect of food. This study aims to
determine the relationship of personal hygiene and sanitary equipment with
Escherichia coli on citrus ice at Bekonang market area, Mojolaban District,
Sukoharjo Regency.
This type of research is observational quantitative analytical with cross
sectional approach. The population in this study were all food stalls in the
Bekonang market area as many as 24 food stalls. Samples using total
sampling.The independent variables are personal hygiene and sanitary equipment
with the dependent variable being the content of Escherichia coli on citrus ice.
The instrument used was in the form of a checklist sheet, analyzing the data using
the chi-square test and the degree of relationship of the contingency coefficient
with α = 5%.
The results showed that merchant personal hygiene that did not fulfill the
requirements (83,3%), sanitary equipment that did not fulfill the requirements
(79,2%) and the content of Escherichia coli in citrus ice (75,0%). There is a
relationship personal hygiene (p = 0,011), and there is a relationship food
sanitation (p = 0,042) with Escherichia coli on citrus ice. The contingency
coefficient of personal hygiene with Escherichia coli content of 0,459 is included
in strong enough category and the sanitation of equipment with Escherichia coli
content of 0,383 is included in strong enough category
It is recommended that traders maintain personal hygiene and the
sanitation well that food and beverages sold safe for comsumption.

Keywords : Personal Hygiene, food sanitation, Escherichia coli, citrus ice


References : 57 (1990 – 2018)

PENDAHULUAN
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat
melangsungkan kehidupan. Memperoleh makanan yang cukup, bergizi, dan
aman adalah hak setiap manusia1. Maka dari itu, di Indonesia upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan upaya
kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Salah satu upaya
tersebut adalah pengamanan makanan dan minuman 2.
Penjamah makanan mempunyai peran yang sangat besar dalam proses
pengolahan makanan karena penjamah makanan dapat memindahkan bakteri
Escherichia coli pada makanan apabila tidak menjaga personal higiene,
seperti tidak mencuci tangan sebelum memegang makanan. Selain itu, kondisi

2
sanitasi yang tidak memenuhi syarat juga dapat menentukan kualitas makanan
yang disajikan, karena berbagai penyakit dapat terjadi akibat kondisi sanitasi
yang tidak memenuhi syarat. Beberapa penyakit yang diakibatkan dari
mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri
Escherichia coli dan sanitasi buruk adalah diare, kejang perut, gangguan
ginjal pada anak, keracunan makanan3. Peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 angka kuman E. Coli pada makanan harus
0/gram sampel makanan dan minuman angka kuman E. Coli harus 0/100 ml
sampel minuman4.
Berdasarkan hasil survei awal atau pendahuluan yang dilakukan pada
tanggal 20 Maret 2019 di warung makan Wilayah Pasar Bekonang
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo bahwa dua dari lima sampel
minuman yang di uji positif mengandung bakteri Esherichia coli, hal ini
tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 7388 tahun 2009 tentang
batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan dimana minuman harus
negatif dari cemaran Esherichia coli (lampiran 1 halaman 61). Menurut
survei awal dari 5 warung makan masih dijumpai 2 warung makan yang tidak
memperhatikan personal higiene seperti pedagang melayani menggunakan
tangan langsung untuk melayani pembeli serta tidak memakai celemek dan
sanitasi peralatan seperti menaruh peralatan ditempat yang tidak semestinya
yaitu pengeringannya peralatan tidak pada rak-rak anti karat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal
higiene dan sanitasi peralatan makan dengan dengan kandungan Escherichia
coli pada es jeruk di warung makan Wilayah Pasar Bekonang Kecamatan
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel
bebas atau resiko dan variabel terikat atau variabel akibat dikumpulkan dalam
waktu yang bersamaan5. Penelitian ini dilakukan di warung makan wilayah

3
Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo pada Bulan
Mei sampai Juni 2019.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warung makan yang
berada di Wilayah Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo sebanyak 24 warung makan.. Teknik sampling dalam penelitian ini
menggunakan total sampling, dimana penelitian ini sama dengan populasi
yaitu sebanyak 24 gelas es jeruk di 24 warung makan. Variabel bebas yaitu
personal higiene dan sanitasi peralatan makan dengan variabel terikatnya
adalah kandungan Escherichia coli pada es jeruk.
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
pengamatan langsung serta wawancara dengan menggunakan lembar
checklist yang berisi pertanyaan mengenai personal higiene dan sanitasi
makanan oleh peneliti. Lembar checklist yang digunakan dari Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/PER/VI/2011
tentang Higiene Sanitasi Jasaboga6. Serta pemeriksaan kualitas makanan yang
dilakukan oleh Labkesda Surakarta.
Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan
analisis bivariat. Menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan
95% atau α = 0,05 dan mengukur derajat keeratan hubungan dengan
menggunakan koefisien kontingensi. Jika nilai p value ≤ 0,05 maka Ha
diterima dan jika p value > 0,05 maka Ha di tolak5.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Univariat
a. Personal Higiene

4
Tabel 1. Distribusi Personal Higiene di Warung Makan Wilayah
Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

No. Personal Higiene Frekuensi Prosentase


1 Tidak Memenuhi Syarat 20 83,3%
2 Memenuhi Syarat 4 16,7%
Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel 1. menunjukkan terhadap 24 pedagang didapatkan


hasil bahwa personal higiene yang tidak memenuhi syarat ada 20 (83,3%)
pedagang.
b. Sanitasi Peralatan

Tabel 2. Distribusi Sanitasi Peralatan di Warung Makan Wilayah


Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

No. Sanitasi Peralatan Frekuensi Prosentase


1 Tidak Memenuhi Syarat 19 79,2%
2 Memenuhi Syarat 5 20.8%
Berdasarkan tabel 2. menunjukkan terhadap 24 pedagang didapatkan
hasil bahwa sanitasi peralatan yang tidak memenuhi syarat ada 19 (79,2%).
c. Kandungan Escherichia coli pada Es Jeruk

Tabel 3. Distribusi Kandungan Escherichia coli di Warung


Makan Wilayah Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo

No. Kandungan Escherichia coli Frekuensi Prosentase


1 Tidak Memenuhi Syarat 18 75,0%
2 Memenuhi Syarat 6 25,0%
Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel 9. Hasil pemeriksaan kandungan Escherichia coli


terhadap 24 sampel es jeruk didapatkan hasil bahwa es jeruk yang tidak
memenuhi syarat ada 18 (75,0%).

5
Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan dua variabel,
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara personal higiene
dan sanitasi peralatan dengan kandungan Escherichia coli. Metode statistik
yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan korelasi koefisien kontingensi.
Hasil perhitungan analisis bivariat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat dapat dilihat pada tabel berikut:
a. Hubungan Antara Personal Higiene Dengan Kandungan Escherichia coli
Pada Es Jeruk
Tabel 10. Tabel Silang Hubungan Antara Personal Higiene
Dengan Kandungan Escherichia coli Pada Es Jeruk

Kandungan Escherichia
Coli

Personal Tidak Total p- C


Higiene Memenuhi
Memenuhi value
Syarat
Syarat
N % N % N %
Tidak 17 85.0 3 15.0 20 100
Memenuhi
Syarat 0,011 0,459
Memenuhi 1 25,0 3 75,0 4 100
Syarat
Jumlah 18 75,0 6 25,0 24 100

Berdasarkan tabel 10. diatas menunjukkan hasil analisis hubungan


antara personal higiene dengan kandungan Escherichia coli pada es jeruk di
warung makan wilayah pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo dapat dilihat bahwa dari 20 pedagang terdapat sebesar 17 (85,0%)
pedagang yang tidak memenuhi syarat serta kandungan Escherichia coli pada
es jeruk tidak memenuhi syarat, kemudian dari 4 pedagang es jeruk ada 3
(75,0%) pedagang yang memenuhi syarat dan kandungan Escherichia coli pada
es jeruk memenuhi syarat.

6
Hasil uji statistik Chi-square didapatkan nilai p-value sebesar 0,011
karena nilai p 0,011 (< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara personal higiene dan kandungan Escherichia coli pada es
jeruk di warung makan wilayah pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo. Hasil analisis Coefisien Contingensi (C) sebesar 0,459
menunjukkan bahwa tingkat hubungan kedua variabel termasuk dalam kategori
cukup kuat.
Pencemaran atau kontaminasi Escherichia Coli pada es jeruk
disebabkan dari pedagang yang memiliki personal higiene yang tidak
memenuhi syarat yaitu tidak memakai celemek saat berjualan, tidak
menggunakan sarung tangan plastik atau saat menangani makanan langsung
kontak dengan tangan. Kebiasaan tidak tidak mencuci tangan ketika akan
menangani makanan, dan masih banyak pedagang yang berbicara saat
menangani makanan. Masih di temukannya pedagang laki laki yang merokok
saat menangani makanan.
Sebagian besar (45,9%) pedagang berjenis kelamin laki-laki, hal yang
dapat mempengaruhi personal higiene diantaranya seperti tidak mencuci
tangan, tidak memakai penutup kepala, merokok saat menangani minuman dan
makanan, dan tidak memakai celemek. Sedangkan responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak (54,1%) sudah memakai penutup kepala tetapi masih ada
yang tidak mencuci tangan sebelum menangani makanan, tidak memakai
celemek serta masih ada yang memakai perhiasan ketika menangani makanan
dan minuman.
Personal higiene yang buruk disebabkan karena sebagian besar
pedagang tidak mengetahui penyehatan makanan dan minuman, sehingga
banyak pedagang yang tidak menerapkan personal higiene seperti tidak
memakai celemek, tidak mencuci tangan sebelum mengelola makanan,
pemakaian penutup kepala, merokok dan pemakaian perhiasan yang
berlebihan. Padahal kontaminasi makanan dapat terjadi dari tangan yang kotor
dan pakaian yang kotor. Higiene penjamah makanan dalam pengolahan

7
makanan harus diperhatikan karena penjamah makanan merupakan sumber
potensial dalam perpindahan mikroorganisme yang dapat menyebabkan
kontaminasi mikrobiologis pada makanan.

b. Hubungan Sanitasi Peralatan Dengan Kandungan Escherichia coli Pada


Es Jeruk
Tabel 11. Tabel Silang Hubungan Antara Sanitasi Peralatan
Dengan Kandungan Escherichia coli Pada Es Jeruk

Kandungan Escherichia
Coli
Sanitasi Tidak Total p- C
Memenuhi
Peralatan Memenuhi value
Syarat
Syarat
N % N % N %
Tidak 16 84,2 3 15,8 19 100
Memenuhi
Syarat 0,042 0,383
Memenuhi 2 40.0 3 60.0 5 100
Syarat
Jumlah 18 75,0 6 25,0 24 100

Berdasarkan tabel 11. diatas menunjukkan hasil analisis hubungan


antara sanitasi peralatan dengan kandungan Escherichia coli pada es jeruk di
warung makan wilayah pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo dapat dilihat bahwa dari 19 sanitasi peralatan terdapat 16 (84,2%)
sanitasi peralatan yang tidak memenuhi syarat serta kandungan Escherichia
coli pada es jeruk tidak memenuhi syarat, kemudian dari 5 sanitasi makanan
ada 3 (60,0%) sanitasi peralatan yang memenuhi syarat dan kandungan
Escherichia coli pada es jeruk memenuhi syarat.
Hasil uji statistik Chi-square di dapatkan nilai p-value sebesar 0,042,
karena nilai p 0,042 (< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara sanitasi peralatan dan kandungan Escherichia coli pada es
jeruk di warung makan wilayah pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban

8
Kabupaten Sukoharjo. Hasil analisis Coefisien Contingensi (C) sebesar 0,383
menunjukkan bahwa tingkat hubungan kedua variabel termasuk dalam kategori
lemah.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Zulfa (2011) yang berjudul
hubungan higiene personal pedagang dan sanitasi makanan dengan keberadaan
Escherichia Coli pada nasi rames di pasar Jihar Kota Semarang yang
mendapatkan nilai p value = 0,02 pada sanitasi makanan dengan keberadaan
Escherichia Coli pada nasi rames di pasar Jihar Kota Semarang7. Selain itu
penelitian sejalan mengenai peralatan masak yang dilakukan oleh Sofiana
(2012) yang berjudul hubungan higiene dan sanitasi dengan kontaminasi
Escherichia coli pada jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Tepos Depok yang
menyatakan bahwa sanitasi peralatan masak yang kurang baik memiliki
korelasi dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan nilai p = 0,0458.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 1098
Menkes/SK/VII/2003 tentang persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan
restoran, pengeringan peralatan harus memenuhi ketentuan dimana peralatan
yang sudah didesinfeksi harus ditiriskan pada rak rak anti karat sampai kering
sendiri dengan bantuan sinar matahari atau sinar buatan/mesin dan tidak boleh
dilap dengan kain4.
Hasil penelitian masih banyaknya pedagang yang mencuci peralatan
tidak dengan air mengalir melainkan hanya menggunakan ember dan airnya
tidak selalu diganti. Selain itu masih didapatkan pedagang yang menyimpan
peralatannya pada tempat yang tidak bersih dengan keadaan peralatan disimpan
dalam keadaan terbuka dan tidak dibalik sehingga dapat meningkatkan resiko
terkontaminasi debu atau kotoran lain. Pengeringan peralatan tidak ditiriskan
pada rak anti karat dan alat pengeringnya hanya menggunakan serbet yang
digunakan berulang-berulang hal tersebut dapat memindahkan bakteri yang ada
pada peralatan yang sebelumnya ke peralatan yang lain.

9
KESIMPULAN
1. Personal higiene di Wilayah Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo sebagian besar tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak
20 (83,3%).
2. Sanitasi peralatan di Wilayah Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo sebagian besar tidak memenuhi syarat yaitu 19
(79,2%).
3. Kandungan Escherichia coli pada es jeruk di Wilayah Pasar Bekonang
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo sebagian besar tidak memenuhi
syarat yaitu sebanyak 18 (75,0%).
4. Ada hubungan antara personal higiene dengan kandungan Escherichia coli
pada es jeruk di Wilayah Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo (p = 0.011) dengan tingkat keeratan hubungan termasuk cukup
kuat (C = 0.459).
5. Ada hubungan antara sanitasi peralatan dengan kandungan Escherichia coli
pada es jeruk di Wilayah Pasar Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo (p = 0,042) dengan tingkat keeratan hubungan termasuk dalam
kategori lemah (C = 0.383).

SARAN
1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo
Dapat memberikan sosialisasi mengenai higiene dan sanitasi kepada
seluruh pedagang warung makan khususnya wilayah pasar. Untuk petugas
sanitarian di Puskesmas Mojolaban harus melakukan pengawasan secara
tentang personal higiene dan sanitasi para pedagang di warung makan
wilayah pasar.
2. Bagi Pedagang
Dapat menerima sosialisai tentang higiene dan sanitasi dari dinas terkait
dan melaksanakan higiene dan sanitasi yang sesuai dengan prosedur yang ada

10
supaya makanan dan minuman yang dijual tidak terkontaminasi bakteri dan
aman untuk dikonsumsi.

3. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih teliti lagi untuk memilih minuman yang
akan dikonsumsi sebelum membelinya karena minuman yang tidak sehat
dapat menyebabkan sakit akibat penyakit bawaan minuman atau bahkan
keracunan minuman.
4. Bagi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dapat memberikan tambahan referensi mengenai penelitian yang serupa
dan bisa memberikan upaya promotif tentang higiene sanitasi makanan guna
mencegah terjadinya kontaminasi bakteri.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Dapat dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan metode yang
sama namun berbeda variabel bebasnya, serta dapat mengendalikan faktor
lain yang belum bisa dilakukan dalam penelitian ini.
b. Peneliti selanjutnya dapat meneliti mikroba E.coli pada es batu.
c. Peneliti selanjutnya dapat melakukan uji usap pada peralatan yang
diginakan di warung makan.

11
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Titik Haryanti, S.K.M., M.P.H., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Univet Bantara Sukoharjo yang telah banyak membantu dan
memberikan perhatian selama pendidikan.
2. Nine Elissa Maharani, S.K.M., M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing penulis mulai dari
penyusunan usulan penelitian skripsi sampai terselesaikannya skripsi.
3. Dr. Sunardi, S.K.M., M.Kes, selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktunya dalam membimbing penulis mulai dari penyusunan usulan
penelitian skripsi sampai terselesaikannya skripsi.
4. Keluargaku terutama kedua orangtuaku atas pengertian, doa, dan motivasinya
hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

DAFTAR RUJUKAN
1. Badan Ketahanan Pangan Kementan RI. 2013. Petunjuk Pelaksanaaan
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi. Jakarta : BKP Kementan RI.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 Pasal 48 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan. Jakarta : Sekretariat Negara Republik Indonesia.
3. Nkere Chukwuemeka. 2010. Bacteriological Quality of food and Water Sold
by Vendours and in restaurant in Nsukka. Journal of Food Technology 8 (4),
hlm 175-179. Nigeria : Assesment of Coliform Contamination.
4. Depkes RI. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1908/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran. Jakarta.

12
5. Notoatmodjo, Soekijo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
6. Kemenkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1096/Menkes/SK/VI/2011 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi
Jasaboga. Jakarta : Menkes.
7. Zulfa, Nely. 2011. Hubungan Higiene Personal Pedagang dan Sanitasi
Makanan dengan Keberadaan Escherichia coli pada Nasi Rames di Pasar
Johar Kota Semarang Tahun 2011. Semarang : Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat UNNES.
8. Sofiana, Erna. 2012. Hubungan Higiene dan Sanitasi Dengan Kontaminasi
Escherichia coli Pada Jajanan Sekolah Dasar Kecamatan Tepos Depok
Tahun 2012. Depok : Universitas Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai