Anda di halaman 1dari 4

Kelompok : 6A

Anggota :
1. Lubertus Velani 472017429
2. Margareta Apa 472017432
3. Mika Maya Lestari 472017433
4. Mona Indrisa 472017434
5. Nurpani 472017436
6. Octapian Rolan. S 472017437

REVIEW JURNAL
Review Jurnal Keamanan Pangan

Judul Food hygiene and safety measures among food handlers in street food
shops and food establishments of Dessie town, Ethiopia: A
community-based cross-sectional study.
Jurnal PLOS ONE 13(5): e0196919
Volume & Halaman Vol.13, Hal 5
Tahun 2018
Penulis Metadel Adane, Brhanu Teka, Yirga Gismu, Goitom Halefom, dan
Muluneh Ademe
Reviewer Lubertus Velani (472017429), Margareta Apa (472017432), Mika
Maya Lestari (472017433), Mona Indrisa (472017434), Nurpani
(472017436) dan Octapian Rolan. S (472017437)
Tanggal 07 Juli 2020

Pendahuluan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengindikasikan bahwa


setiap tahun, jumlah kasus sebanyak 600 juta orang di dunia jatuh
sakit dan sebanyak 420.000 orang meninggal akibat mengonsumsi
makanan yang terkontaminasi. Terjadinya penyakit bawaan makanan
menyebabkan peningkatan kekhawatiran global tentang kebersihan
dan keamanan makanan di antara para penjamah makanan. Namun,
data epidemiologis pada penyakit bawaan makanan sangat langka
dikarenakan kasus-kasus seringkali tidak diakui, dan tidak dilaporkan
atau tidak di investigasi. Di Amerika Serikat, penyakit bawaan
makanan mempengaruhi sekitar 48 juta orang setiap tahun yang
mengakibatkan 128.000 rawat inap dan menghasilkan 3.000
kematian. Afrika dan Asia Tenggara merupakan negara yang
memiliki tingkat insiden dan kematian tertinggi yang terkait dengan
penyakit bawaan makanan, hal ini disebabkan kurangnya
memperhatikan kebersihan makanan dan langkah-langkah keamanan
di antara pedagang makanan jalanan dan penangan makanan di
perusahaan makanan.
Wabah penyakit bawaan makanan sering dikaitkan dengan
kebersihan pribadi yang buruk dari orang yang menangani bahan
makanan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Aklilu et al.
mengungkapkan bahwa kebersihan dan keamanan yang rendah dari
penjamah makanan berpotensi risiko infeksi jika kondisi sanitasi
bahan makanan. Oleh karena itu penjamah makanan memiliki peran
penting dalam memastikan keamanan pangan. Sehingga bukti tentang
tingkat praktik kebersihan makanan dan langkah-langkah keamanan
pangan di antara penjamah makanan diperlukan untuk perencanaan
dan pelaksanaan intervensi yang tepat sasaran. Dengan demikian,
menyelidiki keberadaan kesenjangan pengetahuan tentang kebersihan
dan keamanan makanan di antara pedagang kaki lima dan penjamah
makanan di perusahaan makanan adalah kunci untuk perencanaan dan
implementasi intervensi yang tepat sasaran.
Tujuan Penelitian Untuk menilai status kebersihan makanan dan langkah-langkah
keamanan di antara pedagang makanan jalanan dan penjamah
makanan dari perusahaan makanan di kota Dessie, Ethiopia.
Metode Penelitian Metode yang digunakan yaitu adalah studi cross-sectional berbasis
komunitas dengan metode sampling sistematis. Kriteria inklusi yaitu
penangan makanan yang bekerja di perusahaan makanan dan toko
makanan jalanan selama setidaknya enam bulan di kota Dessie
dimasukkan, sedangkan kriteria eklusi yaitu perusahaan makanan
yang tidak memiliki penangan makanan selama periode pengumpulan
data dikeluarkan.
Hasil Hasil penelitian yang ditemukan pada jurnal ini adalah tingkat
karakteristik peserta rata-rata penjual makanan jajanan dan penjamah
makanan dari perusahaan makanan masing-masing yaitu 24 ± 9,6
tahun dan 25 ± 8,7 tahun, untuk itu mayoritas penjamah makanan di
perusahaan makanan adalah 80 % ; 93/116. Pada tingkat skor
kepatuhan keseluruhan dari tingkat kebersihan makanan di
perusahaan penjamah makanan serta langkah-langkah keamanannya
yaitu sekitar 9,8 ± 2,2 dibandingkan dengan penjamah makanan di
toko makanan jajanan. Skor yang dimiliki untuk penjamah makanan
di perusahaan makanan sudah sangatlah baik, sedangkan skor dari
penjamah makanan ditoko makanan jajanan masih kurang baik.
Perbandingan dari tingkat kebersihan juga yang dapat dilihat bahwa
hampir tiga perempat penjamah makanan dari perusahaan makanan
memiliki tingkat kebersihan dan keamanan yang baik dibandingkan
dengan penjamah makanan ditoko makanan jajanan.
Faktor yang terkait dengan tingkat kebersihan makanan dan
langkah-langkah makanan yang baik dalam analisis regresi logistic
multivariable menunjukkan pendapatan bulanan rata-rata di atas US $
21, ketersediaan pelatihan layanan, pemeriksaan medis dan
mengenakan gaun selama penanganan makanan secara signifikan
terkait dengan tingkat praktik kebersihan dan keselamatan makanan
yang baik. Selain itu, dalam junal ini juga menjelaskan bahwa
penjamah makanan yang memiliki pendapatan bulanan yang lebih
baik memiliki peluang bagus untuk mengembangkan praktik
kebersihan dan keselamatan makanan yang baik
Pembahasan Komunitas pedagang kaki lima dan penjamah makanan di
perusahaan makanan di kota Dessie, Ethiopia. Semua penjamah
makanan di toko makanan jalanan mayoritas dari perusahaan
makanan adalah 80% perempuan. Hasil dari penelitian jurnal ini
menunjukkan bahwa 72% penjamah makanan di perusahaan makanan
dan sekitar 53% dari pedagang kaki lima memiliki praktik kebersihan
dan keamanan makanan yang baik. Perbandingan tingkat kebersihan
penjamah makanan di perusahaan makanan memiliki tingkat
kebersihan dan keamanan makanan yang baik dibandingkan dengan
penjamah makanan di toko makanan jalanan. Semua penjamah
makanan dalam penelitian ini memiliki kesadaran tentang penularan
penyakit melalui mulut dan feses atau tinja terkait dengan konsumsi
makanan dan minuman yang terkontaminasi yaitu demam tifoid dan
tipes berulang kali di indikasikan.
Namun, pedangan kaki lima masih kurang peduli terhadap hal
tersebut, seperti hasil penelitian yang menunjukkan pengunaan
handuk buatan tangan atau kain yang digunakan untuk mengeringkan
piring oleh pedangang kaki lima tetapi dalam diri mereka memiliki
kesadaran bahwa handuk dapat menjadi risiko kontaminasi. Maka
dari itu seiring berjalannya penelitian yang dilakukan peneliti
penjamah makanan yang telah menerima pelatihan layanan mereka
memiliki tingkat kebersihan makanan dan langkah-langkah keamanan
yang baik. Peluang untuk memiliki praktik kebersihan dan keamanan
makanan yang baik adalah 95% (5,2 kali lebih tinggi) penjamah
makanan yang sudah menerima pemeriksaan medis dibandingkan
penjamah makanan yang belum menerima pemeriksaan medis, 6,7
kali lebih tinggi penjamah makanan yang menerima pelatihan layanan
tentang persiapan dan penanganan makanan daripada penjamah
makanan yang tidak memiliki pelatihan, penjamah makanan yang
memiliki penghasilan lebih besar akan memiliki praktik kebersihan
dan keamanan makanan yang baik dibandingkan dengan penjamah
yang memiliki penghasilan bulanan lebih rendah.
Kesimpulan Ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan tingkat
kebersihan dan keamanan makanan, yaitu pelatihan pelayanan,
pemeriksaan medis, menggunakan pelindung selama penanganan
makanan, dan pedapatan rata-rata perbulan. Selain itu, pendidikan
kesehatan yang komprehensif dan program promosi melalui pelatihan
berkelanjutan tentang kebersihan dan keamanan pangan, promosis
pemakaian pelindung saat penanganan mekanan dan program yang
meningkatkan pendapatan bulanan merupakan strategi yang
menjanjukan untuk mempromosikan penaganan makanan di kota
Dessie.
Kekuatan Penelitian1. 1. Isi jurnal lengkap yaitu faktor yang berkaitan erat dengan tingkat
kebersihan dan keamanan makanan
2. 2. Banyak pustaka pendukung yang digunakan
3. 3. Didalam jurnal dijelaskan secaraq detail/spesifik faktor kebersihan
dan keamanan makanan
Kelemahan 1. Kurangnya data terkait kebersihan dan keamanan pangan sehingga
Penelitian menghambat desain metode intervensi yang efektif dalam
meningkatkan kebersihan dan keamanan makanan di antara
penjamah makanan untuk mencegah terjadinya penyakit bawaan
makanan.
2. Tidak disebutkan responden maupun pihak perusahan makanan
yang dijadikan partisipan dalam penelitian ini
Daftar Pustaka Adane, M., Teka, B., Gismu, Y., & Ademe, M. (2018). Kebersihan
(jurnal pendukung) dan keamanan makanan di antara penjamah makanan di toko
makanan jalanan dan perusahaan makanan di kota Dessie ,
Ethiopia : Sebuah studi cross-sectional berbasis komunitas
Abstrak pengantar. 1–13. https://doi.org/https://doi.org/
10.1371 / journal.pone.0196919.

Anda mungkin juga menyukai