Anda di halaman 1dari 6

Original Research P-ISSN : 2527-3310

E-ISSN : 2548-5741
http://dx.doi.org/10.30867/action.v5i1.109 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020 (5)1: 1-6

EDUKASI KEAMANAN PANGAN DI DAPUR RUMAH TANGGA


(Education of food security in household kitchen)
Wiqayatun Khazanah1*

1
Program Studi D-III Gizi, Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, JL. Soekarno Hatta, Kampus Terpadu
Poltekkes Kemenkes Aceh RI Aceh, Lampeneurut, Aceh Besar, Indonesia. Telp. 0651-46126. Kode pos 23352
Email: wiqayatunk@yahoo.com

Received: 27/8/2018 Accepted: 7/10/2019 Published online: 20/5/2020

ABSTRAK conducted in Darul Imarah Aceh Besar Subdistrict in


October 2017. This study used a descriptive analytic
Pangan bersumber dari hayati dan air sebagai makanan design. The number of samples was 40 people who were
dan minuman atau bahan tambahan dalam mengolah randomly selected by strata random sampling method and
makanan. Pengolahan makanan yang tidak bersih akan data collection was done using a pretest and posttest
berpengaruh pada kesehatan manusia sehingga perlu questionnaire. Data analysis using paired t-test. The
memperhatikan keamanan pangan pada pengolahan results was showed were differences between hand
terutama di dapur rumah tangga. Edukasi keamanan washing education (p= 0,000), food storage (p= 0,000),
pangan merupakan suatu sarana untuk memberikan cross contamination (p= 0,036). Conclusion: There is a
pengetahuan bagi ibu rumah tangga mengenai kerentanan difference between before and after food safety education
makanan terhadap penyakit bawaan makanan. Dengan
memberikan edukasi di harapkan ibu dapat menerapkan Keywords: Cross-contamination, education, food safety,
keamanan pangan yang baik di dapur rumah. Penelitian hand washing, storage
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi
keamanan pangan di dapur rumah tangga. Penelitian ini
di lakukan di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar pada
PENDAHULUAN
bulan Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan
rancangan deskriptif analitik. Total sampel sebanyak 40 Edukasi keamanan pangan tidak hanya
orang yang dipilih secara acak dengan metode strata diberikan kepada penjamah industri saja. Tetapi
random sampling dan pengumpulan data di lakukan
menggunakan kuasioner pretest dan postest. Analisis data perlu dikembangkan dan ditargetkan terhadap
menggunakan paired t-test. Hasil menunjukkan perbedaan masyarakat seperti ibu, anak-anak dan lansia. Hal
antara edukasi cuci tangan (p=0,000), penyimpanan ini disebabkan mereka merupakan salah satu
bahan makanan (p=0,00), kontaminasi silang (p=0,036). populasi yang rentan terhadap bakteri dari
Kesimpulan: terdapat perbedaan antara sebelum dan makanan.1 Tenaga kesehatan harus waspada
sesudah edukasi keamanan pangan
terhadap sikap dan prilaku keamanan konsumen
Kata kunci: Cuci tangan, edukasi, keamanan pangan, di rumah dan memberikan intervensi keamanan
kontaminasi silang, penyimpanan pangan yang disesuaikan dengan teori yang ada.2
Terdapat lima kunci keamanan pangan
yaitu menjaga kebersihan, memisahkan bahan
ABSTRACT makanan yang masak dan mentah, masakan
Food is sourced from biodiversity and water as food and harus matang, menjaga suhu makanan,
beverages or as additional ingredients in food processing. menggunakan bahan baku dan air yang bersih. 3
Unclean food processing will focus on human health which
Di industri rumah tangga pangan di Cianjur
needs to pay attention to food safety in the processing
needed in the household kitchen. Food safety education is didapatkan bahwa hampir 38,78% dinilai masih
a means to provide knowledge about housewives about kurang pada parameter suplai air dan
food knowledge of foodborne illness. By providing pengolahan, pengendalian hama, praktek
education to mothers who can implement good food safety sanitasi.4 Sebagian besar kasus kematian yang
in the home kitchen. This study discusses education about
disebabkan oleh penyakit bawaan dari makanan
household kitchen safety education. This research was
terjadi kesalahan penanganan makanan di rumah

*
Penulis untuk korespondensi: wiqayatunk@yahoo.com
© The Author(s). 2020 Open Access
Artikel ini telah didistribusikan berdasarkan atas ketentuan Lisensi Internasional
Creative Commons Attribution 4.0
Wiqayatun Khazanah

seperti bakteri Escherichia coli, Straphylococcus penyimpanan bahan makanan pada kelompok
aureus, Enterocbacteriaceae, Listeria sp yang sama.
terdapat di rumah tangga.5 Salah satu tempat Penelitian dilaksanakan di Kecamatan
yang harus diperhatikan keamanan pangan Darul Imarah Aceh Besar. Penelitian ini
adalah dapur.6 menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 jenis
Dapur merupakan lokasi persiapan dan yaitu kuesioner cuci tangan, kuesioner
pengolahan makanan di rumah yang dapat penyimpanan bahan makanan, edukasi
dikaitkan dengan resiko penyakit bawaan kontaminasi silang. Pengumpulan data
makanan akibat penanganan yang salah pada dilakukan dengan cara :
makanan.7 Penyebab permasalahan keamanan 1. Responden menjawab kuesioner pretest
pangan di Indonesia belum dipahami dan 2. Peneliti memberikan edukasi keamanan pangan
disadarinya arti strategis keamanan pangan. 3. Responden menjawab soal posttest
Pemerintah perlu memberikan perhatian yang 4. Data dikumpulkan dan diberikan penilaian
layak pada pembenahan insfrastruktur keamanan berdasarkan jawaban yang benar.
pangan, program pendidikan pada produsen dan Dibandingkan antara jawaban pretest dan
konsumen, prioritas alokasi danan untuk posttest menggunkan uji statistik paired t-test
pembangunan keamanan pangan dan pembinaan bila data berdistribusi normal dan uji Wilcoxon
dan fasilitas prasarana untuk industry kecil dan bila data berdistribusi tidak normal. Kesimpulan
menengah. Salah satu upaya yang harus jika nilai p value < 0,05 maka ada perbedaan
dilakukan adalah pembinaan Pendidikan antara nilai pretest dan posttest edukasi
keamanan pangan konsumen.8 keamanan pangan
Penelitian di Kecamatan Ingin Jaya
kabupaten Aceh Besar didapatkan bahwa tingkat
keamanan pangan dengan kategori kurang HASIL DAN PEMBAHASAN
(59,1%), tingkat pengetahuan dengan kategori 1. Karakteristik Sampel
Cukup (86,4%) dan praktik dengan kategori Berdasarkan hasil pengumpulan data
kurang dan cukup (50%) serta terdapat hubungan (Tabel 1), menunjukkan bahwa sebagian besar
yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan distribusi frekuensi dari responden berumur 31-
praktik terhadap keamanan pangan.9 Informasi 40 tahun sebesar 52,5%, pekerjaan responden
keamanan pangan yaitu informasi hygiene dan 90% ibu rumah tangga dan sebagian besar
sanitasi bahan makanan, penyimpanan bahan berpendidikan tamat SLTA 42,5%.
makanan di kulkas, sehingga diperlukan edukasi
kemanan pangan di tingkat rumah tangga. Tabel 1. Disitribusi karakteristik responden
Edukasi keamanan pangan sangat diperlukan
untuk mencegah dan menghindari kontaminasi Karakteristik n %
silang makanan. Berdasarkan kajian tersebut Usia
diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk < 30 tahun 11 27,5
mengetahui pengaruh edukasi keamanan pangan 31-40 tahun 21 52,5
di dapur rumah tangga di Kecamatan Darul > 40 tahun 8 20
Imarah Kabupaten Aceh Besar. Pekerjaan
Honorer 4 10
Ibu Rumah Tangga 36 90
METODE (IRT)
Desain penelitian ini adalah eksperimen Pendidikan
dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan Tamat SD 3 7,5
rancangan deskriptif analitik yaitu dilakukan Tamat SLTP 10 25
edukasi keamanan pangan berupa cuci tangan Tamat SLTA 17 42,5
sesuai anjuran WHO, pencegahan kontaminasi Diploma/Sarjana 10 25
silang bahan makanan dan kesesuaian Jumlah 40 100

2 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020


Edukasi Keamanan Pangan Dapur...

2. Edukasi Keamanan Pangan Melalui Cuci setelah edukasi. Peningkatan ini dinilai dari
Tangan kesesuaian jawaban responden pada kuesioner
Hasil penelitian, menunjukkan bahwa posttest dengan praktek cuci tangan yang
terjadi peningkatan edukasi cuci tangan dari dilakukan setelah edukasi. Hal ini dapat
sebelum edukasi hanya 10% menjadi 50% dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Distribusi kesesuaian kuesioner postes dengan praktek edukasi cuci tangan

Edukasi Cuci Sebelum edukasi Setelah edukasi


p-value
tangan n % n %
Salah 36 90 20 50 0,000
Benar 4 10 20 50
jumlah 40 100 40 100

Sedangkan untuk mengetahui perbedaan jumlah angka kuman dan secara deskriptif yang
dari edukasi cuci tangan maka dilakukan paling efektif adalah hand sanitizer B (alkohol
perbandingan antara pengukuran skor sebelum 60%).12 Tujuan utama dari cuci tangan secara
edukasi dengan setelah edukasi sehingga higienis adalah untuk menghalangi transmisi
didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan patogen-patogen kuman dengan cepat dan secara
sebelum edukasi dengan setelah edukasi efektif. Kebersihan tangan yang tidak memenuhi
dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 syarat juga berkontribusi menyebabkan penyakit
pada derajat kepercayaan 95%. terkait makanan, seperti Salmonella dan infeksi
Penelitian yang dilakukan di desa E. Coli.13
Pagatan, lampung didapatkan bahwa terjadi Pemahaman ibu tentang proses cuci tangan
kenaikan pengetahuan setelah pemberian dapat mencegah bahaya penyakit bawaan
edukasi cuci tangan. Penelitian di Bandung makanan mulai dari proses persiapan bahan
menunjukkan adanya hubungan yang makan, pengolahan dan penyimpanan. Prilaku
signifikan antara pengetahuan dengan perilaku cuci tangan dapat diterapkan setiap harinya dan
cuci tangan.10 Prilaku mencuci tangan juga menjadi kebiasaan hidup berprilaku sehat.14,15
dikaitkan dengan timbulnya kejadian diare,
sehingga diperlukan pengetahuan tentang 3. Edukasi Penyimpanan Bahan Makanan
pentingnya cuci tangan dan prilaku cuci tangan Berdasarkan data statistik deskriptif
setiap hari.11 menggunakan paired t-test dikarenakan data
Terdapat perbedaan jumlah angka kuman terdistribusi normal, dari hasil pre test dan post
antara mencuci tangan menggunakan air test terlihat bahwa secara umum terjadi
mengalir, sabun, hand sanitizer A, hand peningkatan skor edukasi dari sebelumnya
sanitizer B, dan kelompok kontrol (tanpa cuci memiliki nilai rata-rata sebesar 4,55 ± 1,6
tangan). Cairan pembersih tangan antiseptik sedangkan nilai rerata pada post test sebesar
(hand sanitizer) efektif terhadap penurunan 6,65 ± 1,52.

Tabel 4. Distribusi hasil uji edukasi penyimpanan bahan makanan

Penyimpanan Rata-rata + Selisih Rerata CI: 95% SE Nilai p


bahan makanan Deviasi + Deviasi
Pretest 4,55 ± 1,60 2,10 + 1,99 1,46 - 2,73 0,316 0,00
Postetst 6,65 ± 1,52

Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020 3


Wiqayatun Khazanah

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan Pemahaman ibu semakin baik setelah
menggunakan paired sampel t-test (Tabel 4), dilakukan edukasi tentang penyimpanan bahan
didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan makanan yang benar sebagai upaya agar makanan
antara nilai rata-rata hasil pre test (4,55±1,60) menjadi lebih awet dan mempertahankan nilai
dengan nilai rata-rata hasil post test (6,65±1,52) gizi.
dengan p= 0,000 sehingga didapatkan bahwa
terjadi perbedaan pengetahuan yang ditimbulkan 4. Edukasi Kontaminasi Silang
dari edukasi penyimpanan bahan makanan Hasil penelitian (Tabel 5) menunjukkan
menurut jenis bahan makanan yang disimpan bahwa hasil sebelum dan sesudah edukasi
sesuai tempat penyimpanan bahan makanan. terlihat bahwa secara umum terjadi peningkatan
Penelitian ini menemukan bahwa terjadi skor edukasi dari sebelumnya memiliki nilai
peningkatan pengetahuan tentang penyimpanan rata-rata sebesar 8,03 ± 1,40 sedangkan nilai
bahan makanan yang disimpan atau tidak rerata pada post test sebesar 8,65 ± 1,12. Dan
disimpan dalam kulkas sesuai dengan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan
tempatnya. Sesuai dengan penelitian di inggris antara sebelum edukasi dengan setelah edukasi
menyebutkan hasil edukasi yang diberikan dengan p value sebesar 0,036 pada derajat
didapatkan bahwa prilaku konsumen menangani kepercayaan 95%. Perbedaan nilai ini dapat
produk daging dan susu secara relatif higienis, dilihat pada table berikut :
namun penyimpanan produk seperti makanan
sisa masih cenderung menimbulkan risiko Tabel 5. Distribusi hasil uji edukasi
karena tidak disimpan dalam wadah tertutup.16 mencegah kontaminasi silang
Peningkatan antara pengetahuan, prilaku
dapat ditingkat dengan pelatihan kemanan Edukasi Median
Nilai p
pangan tetapi kegiatan ini harus dilakukan dan Kontaminasi Silang (min – max)
diterapkan setiap hari untuk mencegah Pre tes 8 (4 – 10) 0,036
kontaminasi silang pada bahan makanan
Post tes 9 (4 – 10)
khususnya pada tahap penyimpanan.17
Penyimpanan bahan makanan bertujuan
mencegah pembusukan makanan sehingga dapat Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bertahan lama, kualitas tetap terjaga dan bahwa adanya perbedaan antara sebelum edukasi
ketersediaannya berada di sepanjang waktu.18 dengan setelah edukasi dengan p= 0,036 pada
Edukasi tentang penyimpanan yaitu derajat kepercayaan 95%. hasil pre test dan post
berupa penyimpanan bahan makanan segar dan test terlihat bahwa secara umum terjadi
hasil olahan makanan yang disimpan sesuai peningkatan skor edukasi dari sebelumnya
tempat penyimpanan seperti kulkas dan suhu memiliki nilai rata-rata sebesar 8,03 ± 1,40
ruang. Berdasarkan ketahanannya, makanan sedangkan nilai rerata pada post test sebesar
terbagi atas makanan tahan lama, semi tahan 8,65 ± 1,12. Hasil penelitian ini menunjukkan
lama dan tidak tahan lama. Penyimpanan bahwa terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan
makanan tidak tahan lama dapat dilakukan ibu dari 80% menjadi 90%, terjadi peningkatan
didalam freezer dikemas secara vakum (ikan dan 10% untuk pengetahuan tentang kontaminasi
daging), kulkas (susu) dan iradiasi gamma silang.
terhadap potongan sayuran untuk menurunkan Upaya untuk mencegah kontaminasi silang
jumlah e. coli. Penyimpanan makanan semi pada bahan makanan dengan membedakan
tahan lama melalui pelapisan kitosan menunda tempat pemotongan (telenan) serta harus
kematangan, metode hybrid dan pengeringan dibersihkan dengan sabun.19 Pengetahuan ibu
tepung jagung, dan kombinasi ethanol emitter tentang hal tersebut telah meningkat yaitu terjadi
dengan penyerap oksigen untuk mengawetkan peningkatan nilai rerata dari pretes dan postet.
potongan roti gandum, sedangkan, penyimpanan Seuai dengan penelitian di Saudi Arabia
bahan tahan lama juga menggunakan iradiasi menemukan bahwa masalah kontaminasi silang
gamma terhadap kacang mente.17 (32,2%) sehingga edukasi keamanan pangan

4 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020


Edukasi Keamanan Pangan Dapur...

sangatlah dibutuhkan untuk mencegah penyakit DAFTAR PUSTAKA


bawaan makanan.20 1. Olsen SS. Assessment of native languages for
Edukasi ini mengajarkan ibu rumah food safety training programs for meat
tangga tentang kontaminasi silang bahan industry employees. Digital Repository@
makanan berupa pencucian bahan makanan, Iowa State University. 2012.
pemisahan pisau dan talenan saat persiapan doi:https://doi.org/10.31274/etd-180810-
dan pengolahan, memisahkan bahan makanan 1610.
dan matang, dan membersihkan peralatan juga 2. Byrd-Bredbenner C, Berning J, Martin-
dapur setelah proses pengolahan. Biggers J, Quick V. Food safety in home
Pengontrolan kontaminasi bahan pangan kitchens: a synthesis of the literature.
dalam proses persiapan dapat dilakukan International journal of environmental
dengan cara yaitu memastikan penjamah research and public health. 2013;10(9):4060-
makanan memiliki keterampilan yang sesuai 4085.
dengan proses persiapan bahan makanan, 3. Donkor ES, Kayang BB, Quaye J, Akyeh ML.
pengecekan kebersihan peralatan,
Application of the WHO keys of safer food to
menggunakan pakaian yang bersih, mencuci improve food handling practices of food
tangan sebelum dan setelah persiapan, jika vendors in a poor resource community in
bahan makanan disimpan maka dibedakan Ghana. International journal of
dengan bahan makanan baku, penggunaan environmental research and public health.
pisau dan telenan yang berbeda untuk bahan 2009;6(11):2833-2842.
makanan hewani, nabati dan sayuran. 21 4. Purba DF, Nuraida L, Koswara S. Efektivitas
Pemahaman ibu tentang keamanan program peningkatan mutu dan keamanan
pangan sangatlah penting karena dapat
pangan industri rumah tangga pangan (IRTP)
mencegah resiko terjadinya kontaminasi di Kabupaten Cianjur. Jurnal Standardisasi.
mikrorganisme patogen. Para ahli pangan 2014;16(2):103-112.
telah mengembangkan berbagai rekomendasi 5. Noronha F, Silva SA, Mena C, Almeida G,
tentang keamanan pangan untuk mencegah Hogg T, Gibbs P, Teixeira P. Food safety in
kontaminasi pada bahan makanan. Beberapa the domestic environment: kitchen hygiene.
rekomendasi tersebut adalah seperti Journal of Food Technology. 2006;4(4):264-
kebersihan pribadi, mencegah kontaminasi 267.
silang, menjaga suhu pemasakan yang baik 6. Powell DA, Jacob CJ, Chapman BJ.
dan penyimpanan bahan makanan sesuai Enhancing food safety culture to reduce rates
aturan kesehatan.22 of foodborne illness. Food Control.
2011;22(6):817-822.
7. McFadden DT, Deselnicu O, Costanigro M.
KESIMPULAN How Consumers Respond to Corporate Social
Terdapat perbedaan antara sebelum dan Responsibility Initiatives: A Cluster Analysis
sesudah edukasi keamanan pangan tentang cuci of Dairy Consumers. Journal of Food
tangan penyimpanan bahan makanan dan Distribution Research. 2013;44(856-2016-
kontaminasi silang pada masyarakat di wilayah 58108):17-24.
Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. 8. Hariyadi P. Penanganan kontaminan pangan
Disarankan, perlu penyediaan fasilitas dalam rangka menjamin keamanan pangan.
sarana prasarana yang untuk mendukung In: Workshop Pokja Keamanan Pangan
keamanan pangan, seperti tempat cuci tangan Rencana Aksi Nasional Pangan Dan Gizi
serta lokasi dapur dan peralatan penyajian 2011. ; 2015.
makanan yang memenuhi syarat higiene 9. Musfika R. Hubungan Tingkat Pengetahuan
sanitasi. Perlu diberikan edukasi secara Dan Praktik Keamanan Pangan Penjaja
berkala terkait keamanan pangan, mengingat Jajanan Di Lingkungan Sekolah Kecamatan
semua penjamah makanan belum pernah Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Program
mendapatkan pelatihan. Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan

Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020 5


Wiqayatun Khazanah

Ilmu Pendidikan Universitas Syah Kuala. doi:10.1108/00070700510606918.


2015. 17. Pauzan P, Al Fatih H. Hubungan Pengetahuan
10. Sari DA, Hadiyanto H. Teknologi dan Metode Dengan Perilaku Cuci Tangan Siswa Di
Penyimpanan Makanan sebagai Upaya Sekolah Dasar Negeri Cicadas 2 Kota
Memperpanjang Shelf Life. Jurnal Aplikasi Bandung. Jurnal Keperawatan BSI.
Teknologi Pangan. 2013;2(2):52-59. 2017;5(1):18-23.
11. Purwandari R, Ardiana A. Hubungan antara 18. Fajriansyah F. Hygiene dan Sanitasi
perilaku mencuci tangan dengan insiden diare Pengolahan Roti pada Pabrik Roti Paten
pada anak usia sekolah di Kabupaten Jember. Bakery. AcTion: Aceh Nutrition Journal.
Jurnal Keperawatan. 2015;4(2):122-130. 2016;1(2):116-120.
12. Desiyanto FA, Djannah SN. Efektivitas doi:http://dx.doi.org/10.30867/action.v1i2.21.
mencuci tangan menggunakan cairan 19. De Jong AEI, Verhoeff‐Bakkenes L, Nauta
pembersih tangan antiseptik (hand sanitizer) MJ, De Jonge R. Cross‐contamination in the
terhadap jumlah angka kuman. Jurnal kitchen: effect of hygiene measures. Journal
Kesehatan Masyarakat (Journal of Public of Applied microbiology. 2008;105(2):615-
Health). 2013;7(2):75-82. 624. doi:doi:10.1111/j.1365-
13. Osborne CA. Are you and your patients in safe 2672.2008.03778.x.
hands? DVM Cleveland. 2008;39(1):46-50. 20. Alsayeqh AF. Foodborne disease risk factors
14. Rahmayani R. Hubungan pengetahuan, sikap among women in Riyadh, Saudi Arabia. Food
dan tindakan hygiene sanitasi pedagang Control. 2015;50:85-91.
makanan jajanan di pinggir jalan. AcTion: doi:https://doi.org/10.1016/j.foodcont.2014.0
Aceh Nutrition Journal. 2018;3(2):172-178. 8.036.
doi:http://dx.doi.org/10.30867/action.v3i2.84. 21. Ababio PF, Lovatt P. A review on food safety
15. Al Rahmad AH, Almunadia A. Pemanfaatan and food hygiene studies in Ghana. Food
Media Flipchart dalam Meningkatkan Control. 2015;47:92-97.
Pengetahuan Ibu Tentang Konsumsi Sayur doi:https://doi.org/10.1016/j.foodcont.2014.0
dan Buah. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 6.041.
2017;17(3):140-146. 22. Lange M, Göranzon H, Marklinder I. Self-
doi:https://doi.org/10.24815/jks.v17i3.9062. reported food safety knowledge and
16. Terpstra MJ, Steenbekkers LPA, de behaviour among Home and Consumer
Maertelaere NCM, Nijhuis S. Food storage Studies students. Food Control. 2016;67:265-
and disposal: consumer practices and 272.
knowledge. British Food Journal. doi:https://doi.org/10.1016/j.foodcont.2016.0
2005;107(7):526-533. 3.014.

6 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai