Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA KONSEP
Agen:

Host:
Infeksi :
- Virus
- Bakteri
- Jamur
- Parasit

Malabsorbsi
Alergi
Imunodefisiensi

Diare Pada Balita


Environment:
Sanitasi
Lingkungan

Faktor
Pemenuhan
Gizi

Faktor Sosial
Ekonomi

Umur

Pendidikan

Faktor Pengetahuan
Orang Tua

Pengalaman

Higienitas Makanan

(Cara Menjaga Higiene Makanan Menurut WHO) Kuisioner Penelitian


Choose foods processed for safety
Cook food throughly
Eat cooked foods immediately
Store cooked food carefully
Reheat cooked foods thoroughly
Avoid contact between raw foods and cooked foods
Wash hands repeatedly
Keep all kitchen surfaces meticulously clean
Protect food from insects, rodents and other animals
Use safe water

Tingkat
Pengetahuan
Baik

Tingkat
Pengetahuan
Cukup

Tingkat
Pengetahuan
Kurang

Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan pengetahuan ibu balita tentang higiene
makanan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah kerja puskesmas
Poncokusumo.

Penjelasan kerangka konseptual :


Diare pada balita dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: 1)
Agen seperti infeksi oleh bakteri, virus, parasit dan jamur; 2) Host
seperti malabsorbsi, alergi dan imunodefisiensi; 3) Environment seperti
sanitasi lingkungan, pemenuhan gizi balita, sosial ekonomi keluarga
dan pengetahuan orang tua. Ketiga faktor tersebut saling terkait dalam
mempengaruhi angka kejadian diare pada balita.
Pengetahuan orang tua sebagai salah satu faktor penting yang
mempengaruhi angka kejadian diare pada balita memiliki berbagai
tolak ukur seperti usia, tingkat pendidikan serta pengalaman. Salah satu
pengetahuan penting bagi orang tua adalah bagaimana cara menjaga
higienitas makanan yang akan dikonsumsi oleh balita. Menurut WHO,
ada berbagai hal yang penting dalam menjaga higienitas makanan,
antara lain: Choose foods processed for safety, Cook food throughly,
Eat cooked foods immediately, Store

cooked

food

carefully,

Reheat cooked foods thoroughly, Avoid contact between raw foods and
cooked foods, Wash hands repeatedly, Keep all kitchen surfaces
meticulously clean, Protect food from insects, rodents and other
animals, dan Use safe water. Berdasar dari hal tersebut, penelitian ini
difokuskan

pada hubungan pengetahuan ibu balita tentang higiene

makanan dengan kejadian diare pada balita dengan menyusun sebuah


kuisioner mengenai tingkat pengetahuan orang tua mengenai higiene
makanan sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat pengetahuan

orang tua terutama ibu dalam menjaga higienitas makanan balita


melalui teknik respondensi, apakah baik, cukup, atau buruk.

III.2 Hipotesa
Hipotesis

adalah

jawaban

sementara

dari

rumusan

masalah atau pernyataan penelitian 10.

Hipotesa nol (H0) menyatakan tidak ada hubungan antara


tingkat pengetahuan ibu tentang higiene makanan terhadap
angka kejadian diare balita di wilayah kerja puskesmas
poncokusumo.

Hipotesa (H1) menyatakan ada hubungan antara tingkat


pengetahuan ibu tentang higiene makanan terhadap angka
kejadian diare balita di wilayah kerja puskesmas poncokusumo.
Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa (H1) yaitu ada

hubungan pengetahuan ibu balita tentang higiene makanan dengan


kejadian diare pada balita.
III.3 Definisi operasional
Defenisi operasional adalah defiisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut:

Table 1. definisi operasional hubungan antara pengetahuan ibu tentang


hygiene makanan dengan kejadian diare pada balita diwilayah kerja
puskesmas poncokusumo
Variabel
Variabel
Independent
pengetahuan
ibu balita
tentang
higiene
makanan.

Variabel
dependent
kejadian
diare pada
balita.

Definisi
Operasionl
Kemampuan
ibu balita untuk
menjawab
dengan benar
terhadap 30
pertanyaan
tentang
higiene
makanan.

Keadaan yang
menyatakan
frekuensi buang
air besar lebih
dari 3-4 kali
perhari, tinja
berbentuk cair
dengan atau
tanpa disertai
lendir
berdasarkan

Parameter
1. Pengertian
higiene
makanan.
2. Komponen
pokok
dalam
higiene
makanan.
3. Cara
menjaga
higiene
makanan
menurut
WHO.
4. Cara menjaga
higiene
makanan
balita
5. Tujuan
penerapan
higiene
makanan.
6. Manfaat
penerapan
higiene
makanan.

1. Diare jika
terdapat
gejala
utama yaitu
buang air
besar lebih
dari 3-4 kali
perhari,
tinja
berbentuk
cair dengan

Alat Ukur
Kuesioner

Kuesio
ner
dan
dokument
asi pada
Buku
KIA

Skala

Kategori

Ordinal

Pertanyaan 30
soal :
Benar = nilai 1
Salah = nilai 0
Dengan
kriteria
pengetahuan
:
1. Kurang,
bila
jawaban
benar
< 17
soal
(<
56%).
2. Cukup, bila
jawaban
benar
17-23
soal
(5675%).
3. Baik, bila
jawaban
benar
24-30
soal
(76100%).

Nominal

Kode
Diare =1
Tidak diare = 0

kuesioner dan
dokumentasi
pada buku KIA.

atau tanpa
disertai
lendir.
2. Tidak diare
jika tidak
terdapat
gejala buang
air besar 3-4
kali perhari
dan tinja
berbentuk
lunak
(normal
seperti
biasa).

Anda mungkin juga menyukai