KERANGKA KONSEP
Agen:
Host:
Infeksi :
- Virus
- Bakteri
- Jamur
- Parasit
Malabsorbsi
Alergi
Imunodefisiensi
Faktor
Pemenuhan
Gizi
Faktor Sosial
Ekonomi
Umur
Pendidikan
Faktor Pengetahuan
Orang Tua
Pengalaman
Higienitas Makanan
Tingkat
Pengetahuan
Baik
Tingkat
Pengetahuan
Cukup
Tingkat
Pengetahuan
Kurang
Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan pengetahuan ibu balita tentang higiene
makanan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah kerja puskesmas
Poncokusumo.
cooked
food
carefully,
Reheat cooked foods thoroughly, Avoid contact between raw foods and
cooked foods, Wash hands repeatedly, Keep all kitchen surfaces
meticulously clean, Protect food from insects, rodents and other
animals, dan Use safe water. Berdasar dari hal tersebut, penelitian ini
difokuskan
III.2 Hipotesa
Hipotesis
adalah
jawaban
sementara
dari
rumusan
Variabel
dependent
kejadian
diare pada
balita.
Definisi
Operasionl
Kemampuan
ibu balita untuk
menjawab
dengan benar
terhadap 30
pertanyaan
tentang
higiene
makanan.
Keadaan yang
menyatakan
frekuensi buang
air besar lebih
dari 3-4 kali
perhari, tinja
berbentuk cair
dengan atau
tanpa disertai
lendir
berdasarkan
Parameter
1. Pengertian
higiene
makanan.
2. Komponen
pokok
dalam
higiene
makanan.
3. Cara
menjaga
higiene
makanan
menurut
WHO.
4. Cara menjaga
higiene
makanan
balita
5. Tujuan
penerapan
higiene
makanan.
6. Manfaat
penerapan
higiene
makanan.
1. Diare jika
terdapat
gejala
utama yaitu
buang air
besar lebih
dari 3-4 kali
perhari,
tinja
berbentuk
cair dengan
Alat Ukur
Kuesioner
Kuesio
ner
dan
dokument
asi pada
Buku
KIA
Skala
Kategori
Ordinal
Pertanyaan 30
soal :
Benar = nilai 1
Salah = nilai 0
Dengan
kriteria
pengetahuan
:
1. Kurang,
bila
jawaban
benar
< 17
soal
(<
56%).
2. Cukup, bila
jawaban
benar
17-23
soal
(5675%).
3. Baik, bila
jawaban
benar
24-30
soal
(76100%).
Nominal
Kode
Diare =1
Tidak diare = 0
kuesioner dan
dokumentasi
pada buku KIA.
atau tanpa
disertai
lendir.
2. Tidak diare
jika tidak
terdapat
gejala buang
air besar 3-4
kali perhari
dan tinja
berbentuk
lunak
(normal
seperti
biasa).