Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imunisasi merupakan pemberian kekebalan pada bayi dan anak terhadap


berbagai penyakit, sehingga bayi dan anak tumbuh dalam keadaan sehat. Imunisasi
merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan
vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang
dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh
melalui suntikan misalnya vaksin BCG, DPT dan campak dan melalui mulut
misalnya vaksin polio (Hidayat, 2010 dalam Sarimin, 2014).
Imunisasi bukan saja dapat melindungi individu dari penyakit yang serius
namun dapat juga menghindari tersebarnya penyakit menular. World Health
Organization (WHO) dan United Nations International Children's Emergency Fund
(UNICEF) mencanangkan Global Immunization Visionand Strategy (GIVS) yaitu
rancangan kerja 10 tahun untuk mencegah penyakit yang dapat dihindari melalui
imunisasi. Sasaran GIVS hingga tahun 2010 adalah meningkatkan cakupan imunisasi
negara sekurang-kurangnya 90% cakupan imunisasi nasional dan sekurang-
kurangnya 80% cakupan imunisasi dalam setiap distrik atau daerah administratif
untuk mengetahui pemerataan penyebaran imunisasi pada semua anak (Prayogo,
2010 dalam Yuhanadh, 2012).
Akibat dari tidak diberikannya imunisasi pada bayi adalah menurunkan
kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga tingginya bayi untuk terkena
penyakit TB, Difteri, Tetatus, Hepatitis B, Polio dan Campak (Yusmi, 2011).Cakupan
imunisasi anak di negara- negara anggota WHO telah mencapai 90%, dan
diperkirakan 85% dari bayi diseluruh dunia telah mendapat imunisasi. Terdapat

1
19,3% juta bayi dan anak-anak belum sepenuhnya mendapatkan vaksinasi dan tetap
beresiko terkena penyakit (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh peneliti dengan 30 orang ibu yang
memiliki bayi, peneliti mengetahui bahwa 4 orang ibu yang melakukan imunisasi
pada bayinya karena mereka mendapatkan dukungan suami, dimana suami mereka
yang selalu mengingatkan ibu untuk membawa bayinya diimunisasi pada saat
posyandu dilakukan. Sedangkan 6 orang ibu khususnya suami pun tidak terlalu
memperhatikan jadwal pemberian imunisasi kepada anak mereka.
Penelitian ini dilakukan karena peneliti merasa dukungan keluarga sangat
menentukan tindakan yang akan diambil tentang imunisai dasar pada bayinya. Seperti
yang kita ketahui bahwa kebanyakan masyarakat yang bertempat tinggal di desa
memiliki pengetahuan kurang baik tentang imunisasi dan merasa bahwa imunisasi
tidak dibutuhkan untuk bayinya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul Analisis Hubungan Pengetahuan, sikap dan dukungan suami dalam Pemberian
Imunisasi dasar lengkap pada Bayi di posyandu putra bahari 2 desa tambak

1.2 Pernyataan Masalah


1. Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar
lengap ?
2. Bagaimana sikap ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap ?
3. Bagaimana dukungan suami tentang pemberian imunisasi dasar lengkap ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana Hubungan pengetahuan, sikap ibu dalam


Pemberian Imunisasi dasar lengkap pada Bayi di Posyandu Putra Bahari 2
Desa Tambak

2
2. Tujuan Khusus
A. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap
B. Untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan pemberian
imunisasi dasar lengkap
C. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap
1.4 Perumusan Hipotesis
Ha :
Ho :

1.5 Definisi Variable

Anda mungkin juga menyukai