Anda di halaman 1dari 6

Meambo.

2022; 1(2) : 152-157

https://pengabmas.nchat.id
Edukasi dan Pembinaan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
di MTsS Jauharul Iman Pada Wilayah Kerja Puskesmas
Penyengat Olak
Sondang Siahaan, Rina Fauziah*, Supriatna
1Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jambi, Email: shn.sondang@gmail.com
2Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jambi, Email: fauziah.rina@yahoo.com
3Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jambi, Email: supriatna959@yahoo.co.id

ABSTRACT ABSTRAK
Environmental health management is something that must be Pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang
implemented in order to live a healthy life. A healthy harus dilaksanakan agar dapat hidup sehat. Lingkungan yang
environment can affect healthy living behavior and both sehat dapat memengaruhi perilaku hidup sehat dan baik
physical and spiritual health and avoid negative influences kesehatan jasmani maupun rohani serta terhindar dari pengaruh
that can damage health. The purpose of the service is to seek negatif yang dapat merusak kesehatan. Tujuan pengabdian
to provide knowledge for street food vendors, how to behave in adalah mengupayakan pemberian pengetahuan bagi pedagang
a healthy manner in serving healthy and hygienic snacks, by makanan jajanan, bagaimana berperilaku sehat dalam
using a window where hygienic snacks are served. This menyajikan makanan jajanan yang sehat dan hygienis, dengan
community service activity was carried out for 100 days menggunakan etalase tempat makanan jajanan yang hygienes.
starting from August 22 to November 30, 2019. The place of Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama 100
implementation was at MTsS Jauharul Iman in the Work Area hari mulai tanggal 22 Agustus s/d 30 November 2019. Tempat
of the Penyengat Olak Health Center, Jambi District, Outer pelaksanaan di MTsS Jauharul Iman Pada Wilayah Kerja
City, Muaro Jambi Regency. The results of the service are Puskesmas Penyengat Olak Kecamatan Jambi Luar Kota
conducting education and coaching about knowledge of Kabupaten Muaro Jambi. Hasil pengabdian adalah melakukan
hygiene and sanitation of snacks in schools and providing Edukasi dan Pembinaan tentang pengetahuan hygiene sanitasi
storefront facilities for snacks and food tongs. The conclusion makanan jajanan di sekolah dan menyediakan sarana etalase
of the service is the street food sellers in the MTsS Jauharul tempat makanan jajanan dan alat penjepit makanan. Simpulan
Iman environment in the Work Area of the Penyengat Olak pengabdian adalah para penjual makanan jajanan di lingkungan
Health Center, Kec. Jambi Outside the City of Muaro Jambi MTsS Jauharul Iman pada Wilayah Kerja Puskesmas Penyengat
Regency still lacks knowledge of sanitation hygiene in serving Olak Kec. Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi masih
street food properly. kurang memiliki pengetahuan hygiene sanitasi dalam
menyajikan makanan jajanan secara baik.

Keywords : Education; Hygiene Sanitation; Snacks; Coaching Kata Kunci : Edukasi; Hygiene Sanitasi; Makanan Jajanan;
Pembinaan

Correspondence : Rina Fauziah


Email : fauziah.rina@yahoo.com
• Received 28 September 2022 • Accepted 12 October 2022 • Published 15 October 2022
• e - ISSN : 2961-7200
Sondang Siahaan, et al
Edukasi dan Pembinaan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
153
PENDAHULUAN dibiarkan terbuka begitu saja, belum ditaruh
Kesehatan merupakan kebutuhan dan dalam sarana etalase, kemudian saat penjual
modal dasar manusia untuk hidup produktif dan makanan mencuci piring tidak menggunakan air
berdaya guna serta berhasil guna. Salah satu mengalir, piring dicuci secara bersamaan
faktor kesehatan yang sangat besar pengaruhnya dimasukan ke dalam baskom yang berisi air hanya
terhadap derajat kesehatan adalah faktor 1 baskom saja dan selesai mencuci piring tangan
lingkungan, faktor perilaku, pelayanan kesehatan yang basah di lap ke baju yang dipakai oleh
dan keturunan [1]. penjual makanan. Penulis juga melakukan
Lingkungan sangat memengaruhi kualitas observasi di lingkungan kantin bahwa sampah
makanan [2,3]. Makanan memiliki potensi yang disekitar lingkungan kantin masih ada yang
sangat besar dalam pemenuhan gizi, disamping itu berserakan dan kondisi tempat sampah dalam
juga memiliki tingkat kerawanan yang dapat keadaan tidak tertutup, saluran pembuangan air
menimbulkan keracunan makanan apabila tidak limbah tersumbat tidak mengalir dengan lancar.
dilakukan sesuai dengan hygiene dan sanitasi Hasil wawancara penulis dengan penjual
serta pembinaan yang maksimal [4]. Salah satu makanan jajanan bahwa belum adanya
cara untuk memelihara kesehatan adalah dengan pengawasan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
mengkonsumsi makanan yang aman, sehat, utuh Muaro Jambi serta pelatihan untuk penjual/
dan halal (ASUH), yaitu dengan memastikan penjamah makanan berkaitan dengan penerapan
bahwa makanan tersebut dalam keadaan bersih hygiene sanitasi makanan di tempat penjual
dan terhindar dari penyakit [3,5]. makanan jajanan di sekolah tersebut.
Hygiene sanitasi merupakan upaya untuk Berdasarkan Keputusan Menteri
mengendalikan faktor makanan, orang, tempat Kesehatan Republik Indonesia Nomor
dan perlengkapannya yang dapat menimbulkan 942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Pedoman
penyakit atau gangguan kesehatan. Makanan akan Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
mudah terkontaminasi apabila tidak menerapkan bahwa makanan jajanan yang dijual harus
hygiene sanitasi makanan. Makanan yang menerapkan hygiene sanitasi makanan jajanan dan
terkontaminasi akan menimbulkan penyakit pada perlu adanya pengawasan dari Dinas terkait serta
manusia, penyakit yang ditimbulkan oleh pelatihan hygiene sanitasi makanan terhadap
makanan pada umumnya penyakit berbasis penjual makanan jajanan [8].
lingkungan yang disebut dengan penyakit bawaan Penjual makanan memegang peranan
makanan (Food Borne Disease). Penyakit bawaan penting dalam sanitasi makanan. Penjual atau
makanan antara lain penyakit typus, disentri, diare penjamah makanan merupakan sumber potensial
dan keracunan makanan [6,7]. penyebab penyakit yang dipindahkan pada orang
Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi dasar lain melalui makanan. Beberapa hal yang harus
yang dilakukan, terdapat sejumlah 4 orang penjual dilakukan oleh setiap penjamah makanan untuk
makanan jajanan di lingkungan sekolah MTsS mencegah penularan penyakit yang berbasis
Jauharul Iman Pada Wilayah Kerja Puskesmas lingkungan antara lain mencuci tangan
Penyengat Olak. Dan menurut pengamatan kami menggunakan sabun dan air yang mengalir,
penjual makanan jajanan tersebut belum memakai celemek pada saat bekerja, kuku dalam
memenuhi syarat kesehatan. keadaan bersih, memakai tutup kepala [9].
Berdasarkan survey awal yang penulis Berdasarkan hasil survey sanitasi dasar
lakukan di MTsS Jauharul Iman bahwa penjual yang dilakukan, serta survey awal yang penulis
makanan belum optimal menerapkan hygiene lakukan maka perlu dilakukan edukasi dan
sanitasi makanan jajanan, hal ini dibuktikan pada pembinaan penerapan pengetahuan tentang
saat mengambil makanan jajanan, penjual belum hygiene sanitasi makanan jajanan di lingkungan
menggunakan alat penjepit dan makanan jajanan sekolah MTsS Jauharul Iman guna menghindari

Meambo, Vol 1, No 2, Oktober 2022


Sondang Siahaan, et al
Edukasi dan Pembinaan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
154
terjadinya keracunan makanan yang merugikan terhindar dari kotoran debu, dan hewan lainya
pihak konsumen dan siswa. seperti lalat.
Beberapa permasalahan yang terdeteksi di 4. Evaluasi kegiatan
MTsS Jauharul Iman adalag belum pernah
dilakukan edukasi tentang hygiene sanitasi HASIL
makanan jajanan terhadap penjamah makanan dan Edukasi tentang hyiene sanitasi makanan
belum pernah dilakukan pembinaan tentang jajanan di MTsS Jauharul Iman pada Wilayah
hygiene sanitasi makanan jajanan terhadap Kerja Puskesmas Penyengat Olak Kec. Jambi
penjamah makanan. Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi dilakukan
Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini pada tanggal 23 Oktober 2019. Adapun peserta
adalah melakukan edukasi tentang hygiene edukasi sebanyak 60 orang yang terdiri dari siswa
sanitasi makanan jajanan dan melakukan sebanyak 50 orang, guru sebanyak 6 orang, dan
pembinaan tentang hygiene sanitasi makanan penjamah makanan 4 orang.
jajanan di MTsS Jauharul Iman pada Wilayah Dilakukan pembinaan terhadap penjamah
Kerja Puskesmas Penyengat Olak Kec. Jambi makanan jajanan yang berkaitan dengan 6 prinsip
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Propinsi sanitasi makanan yaitu pemilihan bahan baku
Jambi. makanan, penyimpanan bahan makanan,
pengolahan makanan, pengangkutan makanan
METODE yang sudah jadi, penyimpanan makanan yang
Pedagang makanan jajanan sebanyak 4 sudah jadi dan penyajian makanan.
orang, siswa sebanyak 50 orang dan guru Dalam pengabdian masyarakat ini yang
sebanyak 6 orang di MTsS Jauharul Iman pada menjadi kendala adalah susahnya merubah
Wilayah Kerja Puskesmas Penyengat Olak Kec. kebiasaan dan pemahaman para penjual makanan
Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi jajanan, yang masih kurang tentang pengetahuan
Propinsi Jambi. sanitasi dasar dan upaya pengendaliannya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini Upaya pemecahan masalah dengan cara
dilaksanakan selama 100 (Seratus) hari mulai memberikan sosialisasi pengetahuan hygiene
tanggal 22 Agustus 2019 s.d 30 November 2019. sanitasi terhadap penjual makanan jajanan, para
Tempat pelaksanaan pengabdian masyarakat di murid, dan para guru di sekolah, dan dengan
sekolah MTsS Jauharul Iman Pada Wilayah Kerja memberikan bantuan pengadaan etalase dan alat
Puskesmas Penyengat Olak Kec. Jambi Luar penjepit makanan.
Kota Kabupaten Muaro Jambi. Penjamah makanan sangat antusias
terhadap kegiatan pembinaan dimana mereka aktif
Kegiatan yang telah dilaksanakan berupa : memberikan pertanyaan ketika diberikan
1. Melakukan survey kesempatan dalam sesi tanya jawab.
a. Kunjungan ke MTsS Jauharul Iman pada
Wilayah Kerja Puskesmas Penyengat Olak
Kec. Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
b. Meninjau Kondisi kantin/warung makanan
jajanan di MTsS Jauharul Iman pada Wilayah
Kerja Puskesmas Penyengat Olak Kec. Jambi
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
2. Melakukan Edukasi dan Pembinaan tentang
pengetahuan hygiene sanitasi makanan jajanan
di sekolah.
3. Menyediakan sarana etalase tempat makanan Gambar 1. Pelaksanaan Sosialisasi, Edukasi, dan
Pembinaan
jajanan dan alat penjepit makanan, agar

Meambo, Vol 1, No 2, Oktober 2022


Sondang Siahaan, et al
Edukasi dan Pembinaan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
155

Gambar 2. Pelaksanaan Sosialisasi, Edukasi, dan Gambar 5. Kondisi Makanan Jajanan Sebelum
Pembinaan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat

Gambar 6. Penyerahan Sarana Etalase dan Alat Penjepit


Gambar 3. Pelaksanaan Sosialisasi, Edukasi, dan Makanan
Pembinaan
PEMBAHASAN
Dengan dilakukan edukasi dan pembinaan,
pihak sekolah sangat mendukung adanya kegiatan
pegabdian masyarakat tentang hygiene sanitasi
kepada penjual makanan jajanan, para murid, para
guru, di MTsS Jauharul Iman pada Wilayah Kerja
Puskesmas Penyengat Olak Kec. Jambi Luar
Kota Kabupaten Muaro Jambi, sehingga mereka
mendapatkan pengetahuan tentang hygiene
sanitasi makanan jajanan yang kemudian bisa
diharapkan dapat menerapkannya dalam usaha.
Setelah diberi edukasi dan pembinaan
tentang cara penyediaan makanan, tanpak penjual
sudah mulai menerapkan hygiene sanitasi kepada
Gambar 4. Kondisi Makanan Jajanan Sebelum
Pelaksanaan Pengabdian Kepada
penjual makanan jajanan, para murid, para guru
Masyarakat dan terlihat pula bahwa siswa sudah menerapkan
hygiene sanitasi ketika membeli dan
mengkonsumsi makanan jajanan.

Meambo, Vol 1, No 2, Oktober 2022


Sondang Siahaan, et al
Edukasi dan Pembinaan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
156
Hal tersebut dapat diasumsikan bahwa, dengan perasaan atau emosi. Sedangkan
informasi yang diberikan tersampaikan dengan psikomotorik merupakan aktivitas fisik yang
baik kepada siswa, sehingga terjadi peningkatan berkaitan dengan proses mental. Sehingga
yang signifikan dari jumlah siswa yang tidak tahu masyarakat akan lebih memahami materi karena
menjadi tahu tentang hygiene sanitasi makanan masyarakat atau ibu hamil mengaplikasikannya
jajanan dan melakukan pembinaan tentang melalui kuesioner [15].
hygiene sanitasi makanan jajanan dengan
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan SIMPULAN
diskusi pada saat pemberian materi penyuluhan. Simpulan pengabdian adalah para penjual
Dimana penyuluhan kesehatan adalah makanan jajanan di lingkungan MTsS Jauharul
penambahan pengetahuan dan kemampuan Iman masih kurang memiliki pengetahuan
seseorang melalui teknik praktik belajar atau hygiene sanitasi dalam menyajikan makanan
instruksi dengan tujuan mengubah atau jajanan secara baik dan diberikan edukasi dan
memengaruhi perilaku manusia baik secara pembinaan bagi penjual makanan jajanan tentang
individu, kelompok maupun masyarakat untuk pengetahuan hygiene sanitasi dalam menyajikan
meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan makanan jajanan agar terhindar dari penyakit
sehingga dengan sadar mau mengubah yang disebabkan oleh kebiasaan penjual yang
perilakunya menjadi perilaku hidup sehat [10]. tidak bersih dan sehat, dan akibat debu, lalat,
Sejalan dengan penyuluhan kesehatan kecoa, dan serangga lainnya.
yang dilaksanakan oleh [11] dan juga penyuluhan
[12] melaporkan bahwa pemberian edukasi UCAPAN TERIMA KASIH
melalui penyuluhan kesehatan terbukti Kami ucapkan terima kasih kepada para
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal pihak terutama Direktur Poltekkes Kemenkes
ini adalah siswa. Jambi dan juga jajaran guru di MTsS Jauharul
Dengan pemberian materi penyuluhan, Iman pada Wilayah Kerja Puskesmas Penyengat
siswa dapat mendengarkan dengan baik. Dalam Olak Kec. Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro
proses penyuluhan ini yang dibutuhkan suatu Jambi.
metode ceramah, tanya jawab dan diskusi, metode
penyuluhan ini merupakan suatu cara atau strategi DAFTAR PUSTAKA
yang dilakukan oleh seorang penyuluh dalam 1. Sudayasa IP, Rahman MF, Eso A,
proses pemberian penyuluhan pada diri siswa Jamaluddin J, Parawansah P, Arimaswati
A, et al. Deteksi Dini Faktor Risiko
untuk mencapai tujuan. Penyampaian materi
Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat
penyuluhan tidak hanya cukup dengan pemberian Desa Andepali Kecamatan Sampara
materi dan definisi, namun juga pemberian media Kabupaten Konawe. Journal of
leaflet [13]. Akan tetapi apabila materi dan Community Engagement in Health.
pemberian leaflet akan membuat siswa jenuh 2020;3(1):60–66. [View at Publisher]
sehingga dibutuhkan suatu metode yang [Google Scholar]
menyenangkan dalam pembelajaran. Jadi untuk 2. Chusna FI. Faktor yang Mempengaruhi
Kualitas Sarana Sanitasi Kantin di
mendapatkan pembelajaran penyuluhan yang
Universitas Negeri Semarang Tahun 2012.
menyenangkan dan lebih memahami materinya Unnes Journal of Public Health. 2013;2(1).
kita dapat menggunakan metode kuesioner, karena [View at Publisher] [Google Scholar]
dengan metode ini dapat menyangkut aspek 3. Ningsih R. Penyuluhan Hygiene Sanitasi
(kognitif, psikomotor, dan afektif) [14]. Makanan dan Minuman, Serta Kualitas
Kognitif berkaitan dengan kegiatan mental Makanan yang Dijajakan Pedagang di
dalam memperoleh, mengolah, mengorganisasi, Lingkungan SDN Kota Samarinda.
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat.
dan menggunakan pengetahuan, Afektif berkaitan
2014;10(1):64–72. [View at Publisher]

Meambo, Vol 1, No 2, Oktober 2022


Sondang Siahaan, et al
Edukasi dan Pembinaan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
157
[Google Scholar] [View at Publisher] [Google Scholar]
4. Susanna D, Hartono B. Pemantauan 12. Kusnan A, Eso A, Asriati A, Ruslan,
Kualitas Makanan Ketoprak Dan Gado- Ruslan, Alifariki L. Penyuluhan Terhadap
Gado di Lingkungan Kampus UI Depok Peningkatan Pengetahuan dan Sikap
Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Remaja Tentang Bahaya Narkotika.
Makara Seri Kesehatan. 2003;7(1):21–29. Holistik J Kesehat. 2020;14(2):195–201.
[Link] [Google Scholar] [View at Publisher] [Google Scholar]
5. Islamy GP, Sumarmi S. Analisis Higiene 13. Ardyanto. Pengaruh Media Leaflet
Sanitasi Dan Keamanan Makanan Jajanan Makanan Sehat Terhadap Pengetahuan
di Pasar Besar Kota Malang. Amerta Makanan Jajanan Siswa SD 6
Nutrition. 2018;2(1):29–36. [View at Malangjiwan, Desa Malangjiwan,
Publisher] [Google Scholar] Kecamatan Colomadu, Kabupaten
6. Agustina F, Pambayun R, Febry F. Karanganyar. Universitas Muhammadiyah
Higiene dan Sanitasi Pada Pedagang Surakarta; 2018. [View at Publisher]
Makanan Jajanan Tradisional di [Google Scholar]
Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan 14. Aryani D, Mardiana M, Ningrum DNA.
Demang Lebar Daun Palembang tahun Perilaku Pencegahan Infeksi Menular
2009. Jurnal Publikasi Ilmiah Fakultas Seksual Pada Wanita Pekerja Seksual
Kesehatan Masyarakat Universitas Kabupaten Tegal. KEMAS: Jurnal
Sriwijaya. 2009; [Link] [Google Scholar] Kesehatan Masyarakat. 2015;10(2):160–
7. Ismainar H, Harnani Y, Sari NP, Zaman K, 188. [View at Publisher] [Google Scholar]
Hayana H, Hasmaini H. Hygiene dan 15. Nurtikasari A, Soraya R. Perbedaan
Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Murid Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru, Pencegahan Penularan Human
Riau. Jurnal Kesehatan Lingkungan Immunodeficiency Virus (HIV) dari Ibu ke
Indonesia. 21(1):27–33. [View at Anak (PPIA) Sebelum dan Sesudah Diberi
Publisher] [Google Scholar] Penyuluhan (Desa Gampeng Kecamatan
8. Muliani A, Rijal M. Industrialisasi, Gampengrejo Kabupaten Kediri). Jurnal
Pencemaran Lingkungan dan Perubahan Kebidanan. 2017;6(2):94–99. [View at
Struktur Kesehatan Masyarakat. Biosel: Publisher] [Google Scholar]
Biology Science and Education.
2018;7(2):178–184. [View at Publisher]
[Google Scholar]
9. Rahmayani R. Hubungan pengetahuan,
sikap dan tindakan hygiene sanitasi
pedagang makanan jajanan di pinggir jalan.
AcTion: Aceh Nutrition Journal.
2018;3(2):172–178. [View at Publisher]
[Google Scholar]
10. Abhinaja IW, Astuti PAS. Pengetahuan,
Sikap Ibu Rumah Tangga Mengenai
Infeksi Menular Seksual Termasuk
HIV/AIDS Serta Perilaku Pencegahannya
Di Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar
Selatan, Kota Denpasar Tahun. Kesehatan
Masyarakat. 2013;1(3):3. [Link] [Google
Scholar]
11. Rangki L, Dalla, Fitriani, Alifariki L.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Transmisi COVID 19 Melalui Program
KKN Tematik Mahasiswa Universitas
Halu Oleo. Journal of Community
Engagement in Health. 2020;3(2):266–274.

Meambo, Vol 1, No 2, Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai