Anda di halaman 1dari 9

NEKROSIA & POST

MORTEM
Oleh: Ns. Yusnita, S.Kep.M.Kes.
NEKROSIS
Nekrosis : kematian sel dan kematian
jaringan pada tubuh yang hidup.
Kematian sel dapat mengenai seluruh tubuh
(somatic death)/ kematian umum dan
dapat pula setempat. Dapat pula setempat
dan mengenai sel-sel tertentu saja.
Nekrosis dapat disebabkan oleh:
 Iskhemia
Suplay O2 dan makanan terhambat
 Agen biologi
Toksin bakteri dapat menyebabkan kerusakan
dinding pembuluh darah dan trombosis.
 Agen kimia
Jika berlebihan dapat menyebabkan gangguan
osmotik sel. Contohnya: natrium, glukosa, dll.
 Agen fisik
Contoh: suhu yang terlalu ekstrim
 Kerentanan (hiperseneitif)
Contoh: obat tertentu.
Perubhan yang terjadi pada inti sel yang
mengalami nekrosis:
Sel mengeriput
Kromatin terkondensasi yakni mengumpul
ketepi sel
Sel mengalami fragmentasi (berkeping-
keping)
Sel mengalami fagositosis (oleh sel/
jaringan sehat disekitar) bisa oleh sel
parenkim ataupun sel magrofag.
Jenis-jenis nekrosis:
1. N. Koagulatif (akibat kurangnya suplay
darah)
2. N. Koliquatif (nekrosis oleh enzim-enzim
lytic pada jaringan otak)
3. N. Kaseosa/ keju (nekrosis oleh kuman
TB
4. Gangren (iskemia disertasi hadirnya
banyak bakteri saprofit).
POST MORTEM
Seseorang dikatakan mati jika:
Jantung terhenti
Pernafasan terhenti
EEG datar ( Elektro Enchephalo gram)-
fungsi otak terhenti.

Post mortem/ somatic death/meninggal


dunia.
Gejala-gejala pada post mortem:
• Algor mortis (dingin)
Terjadi karena metabolisme terhenti
• Rigor mortis (kaku mayat)
Terjadi setelah 2-3 jam.
Otot-otot kaku akibat aglutinasi dan presipitasi
protein pada otot. Mula-mula pada otot polos
kemudian otot volunter di kepala dan leher
akhirnya menjalar ke bawah, kaku ini menetap
2-3 hari, kemudian menghilang.Bila banyak
bergerak sebelum kematian (prajurit perang,
demam tinggi) akan percepat kaku mayat.
Sebaliknya pada sakit kronis akan timbul lama
kemudian .
• Livor mortis (lebam mayat)
sel-sel darah mengalami hemolisis dan darah
turun ketempat yang bawah.
• Post mortem clot (pembekuan darah).
Terjadi segera setelah kematian bahkan bisa
terjadi saat agoni (kondisi sekarat). Warnanya
merah, elastis seperti agar-agar.
• Putrefaction (pembusukan/ autolisis).
Pada proses ini yang berperan adalah kuman
saprofit dan bekerja 12 – 16 jam.Kuman-kuman
saprofit dari usus yang menyebabkan
pembusukan. Gas H2S yang terbentuk
menyebabkan jaringan disekitar usus tampak
kehijauan.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai