PENDAHULUAN
Latar Belakang
dijadikan sebagai bahan pangan utama, dan juga sebagai bahan pakan ternak dan
dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42% diantaranya
Produksi jagung pada tahun 2015 mencapai 959.933 ton pipilan kering.
Produksi ini mengalami penurunan sebanyak 87.144 ton atau turun sebesar 8,32
persen dibandingkan dengan produksi jagung pada tahun 2014 yang mencapai
penurunan luas panen sebesar 11,29 persen atau turun seluas16.136 hektar dari
142.964 hektar tahun 2014 menjadi 126.828 hektar tahun 2015. Sedangkan
produktivitas jagung mencapai 75,69 kuintal per hektar meningkat 3,34 persen
dibanding produktivitas tahun 2014 yang mencapai 73,24 kuintal per hektar
(BPS, 2017).
perbedaan kesuburan tanah, ketersediaan air, dan varietas yang ditanam. Variasi
pada warna bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan pada jagungmanis
(Admaja, 2006).
bahwa penyerbukan sendiri pada jagung akan menghasilkan produksi yang rendah
dan tanaman tidak dapat tumbuh tinggi, padahal penyerbukan sendiri memiliki
vigor yang normal. Selain itu, varietas-varietas jagung yang ada di Indonesia
memiliki sifat biji yang keras karena dikembangkan dalam rangka proteksi
Tujuan Penulisan
pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap pemberian
KegunaanPenulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Batang tanaman jagung kaku dengan tinggi berkisar antara 1,5 m dan 2,5m
dan terbungkus oleh pelepah daun yang berselang-seling yang berasal darisetiap
pada pangkal batang. Batang liar adalah batang sekunder yangberkembang pada
12 - 18 helai. Varietas yang dewasa dengan cepat mempunyai daun yang lebih
banyak daun. Panjang daun berkisar antara 30 - 150 cm dan lebar daun dapat
dengan cepat. Kecenderungan ini tergantung pada kondisi iklim dan jenis tanah
(Berger, 2002 ).
jantan danbunga betina terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina (tongkol)
muncul dari axillary apical tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik
tumbuh apikal diujung tanaman. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari
4
berasal dari serbuk sari tanaman lain, dan hanya 5 % yang berasal dari serbuk sari
tanaman sendiri. Karena itu disebut juga tanaman bersari bebas(cross pollinated
ungu.Panjang tongkol yang masak 8-20 cm. bakal buah berbentuk telur dengan
tangkaiputik yang sangat panjang dan berujung cabang dua (Steenis, 2005).
Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan
berat rata-rata 250-300 mg. biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar
yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung
struktur embrio yang sempurna. Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh calon individu
(Johnson, 2001).
Syarat Tumbuh
Iklim
Untuk mengetahui ini perlu dilakukan pengamatan curah hujan dan pola
dengan baik dan tepat Tanaman jagung membutuhkan curah hujan 100 - 140
mm/bulan. Oleh karena itu, waktu penanaman harus memperhatikan curah hujan
Tanaman jagung sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan
subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi jagung adalah bila cocok bagi
5
tanaman jagung. Bahkan daya tahan lebih baik daripada. Iklim kering lebih
disukai tanaman jagung dibandingkan iklim lembab (Murni dan Arif, 2008).
Tanaman jagung sangat peka terhadap perubahan panjang hari atau lama
Artinya, tanaman jagung tidak akan berbunga bila panjang hari melebihi batas
kritis, yaitu 15 jam per hari. Oleh karena itu, bila varietas yang berproduksi tinggi
dari daerah subtropik dengan panjang hari 14 – 16 jam ditanam di daerah tropik
dengan rata-rata panjang hari 12 jam maka varietas tersebut akan mengalami
Tanah
tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH
ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8%
dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat
karena tanaman ini tumbuh hampir pada semua jenis tanah, dengan kriteria umum
tanah tersebut harus subur, gembur kaya akan bahan organik dan drainase maupun
baik. Hal ini dikarenakan tanaman jagung membutuhkan unsur hara terutama
6
nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang banyak. Oleh karena
maka penambahan pupuk N, P dan K serta pupuk organik (kompos maupun pupuk
Jarak Tanam
mendapatkan unsur hara dan cahaya. Untuk mendapatkan jarak tanam yang tepat,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, kesuburan tanah dan jenis
50.000 tanaman/ha, ditanam dengan jarak tanam 25x75 dengan satu tanaman per
Populasi tanaman (jarak tanam) merupakan salah satu faktor yang dapat
kanopi dan akar tanaman dapat memanfaatkan lingkungan secara optimal. Jumlah
terhadap unsur hara, air, radiasi matahari, dan ruang tumbuh sehingga akan
Penanaman system tanam satu baris merupakan hal umum, oleh karena itu
perlu diterapkan pertanaman system dua baris karena mampu memberikan hasil
7
lebih tinggi.Jagung yang ditanam dengan system tanam baris kembar memiliki
potensi akses lebih besar untuk penyerapan air, penerimaan cahaya matahari,
Pupuk Kandang
Pupuk kandang atau kotoran hewan yang berasal dari usaha tani pertanian
antara lain adalah kotoran ayam, sapi, kerbau, dan kambing. Komposisi hara pada
makanannya. Secara umum, kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah
daripada pupuk kimia. Oleh karena itu biaya aplikasi pemberian pupuk kandang
(pukan) ini lebih besar daripada pupuk anorganik (Widowati et al., 2005).
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air
dan lendir. Pupuk kandang selain dapat menambah ketersediaan unsur-unsur bagi
masing-masing ternak mempunyai sifat khas tersendiri yang ditentukan oleh jenis
makanan dan usia ternak tersebut. Seperti unsur hara yang terdapat pada pupuk
kandang sapi yakni N 2,33 %, P2O5 0,61 %, K2O 1,58 %, Ca 1,04 %, Mg 0,33
%, Mn 179 ppm dan Zn 70,5 ppm. Pada pupuk kandang ayam unsur haranya N
3,21 %, P2O5 3,21 %, K2O 1,57 %, Ca 1,57 %, Mg 1,44 %, Mn 250 ppm dan Zn
ton/ha menunjukkan hasil yang tertinggi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun,
jumlah tongkol, berat tongkol, berat basah dan berat kering piipilan. Hal ini
disebabkan pupuk kandang sapi mengandung sejumlah unsure hara dan bahan
organic yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Tola, 2007).
Pupuk kandang yang mempunyai kadar serat paling tinggi seperti selulosa,
yaitu pupuk kandang sapi, hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N
rasio yang cukup tinggi >40. Tingginya kadar C dalam pupuk kandang sapi
Kompos
dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun,
rumput, dan sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media
perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Selain itu,
kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat
Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk
yakni soil conditioner dan soil ameliorator. Soil ( ondotioner yaitu peranan
9
kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan soil
sendirinya. Lewat proses alami, rumput, daun-daunan dan kotoran hewan serta
sampah lainnya lama kelamaan membusuk karena adanya kerja sama antara
waktu singkat akan diperoleh kompos yang berkualitas baik (Sutanto, 2002).
10
selesai di lahan praktikum Budidaya Pangan A: Kedelai, ubi kayu, padi, jagung
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cangkul berfungsi untuk
digunakan untuk merendam benih, pisau digunakan untuk memotong tali, parang
sebagai alat pemotong kayu dan gulma, meteran sebagai alat bantu dalam
mengukur pembuatan plot dan pengukuran tinggi tanaman, jangka sorong untuk
mengukur diameter batang, timbangan untuk mengukur bobot jagung, tali plastik
sebagai pembatas lahan dan juga pengikat, garu sebagai alat bantu membersihkan
gulma dan dipakai saat pembukaan lahan, kamera HP untuk memfoto kegiatan di
lahan, dan alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran tiap minggunya.
Bahan yang digunakan yaitu benih jagung (Zea mays L.) varietas bonanza
F1 sebagai objek percobaan, pupuk urea, KCl, TSP digunakan sebagai bahan
untuk menyuburkan tanah, top soil digunakan untuk menyuburkan tanah, kompos
menentukan jarak tanam, plastik digunakan untuk menyimpan pupuk, pacak yang
terbuat dari ajir bambu sebagai penanda lahan, serta plank sebagai penanda
Metode Percobaan
kedalaman 30 cm.
ditutup.
mati.
- Dipasang plank pada setiap plot, nama kelompok, komoditi, group, dan
minggunya.
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan
belukar yang ada di lahan, perataan tanah, pembuatan parit (drainase), pembuatan
plot dan pembuatan lubang tanam. Kemudian dilakukan pengukuran lahan seluas
Pembentukan Plot
jagung varietas Bonanza F1. Setelah itu dibuat bedengan untuk pembuatan plot.
Setelah plot dibuat dilakukan penggemburan tanah agar tanah menjadi gembur.
Penanaman Benih
Benih yang sudah diseleksi, kemudian direndam dengan air yang dicampur
dithane selama 15 menit sebelum tanam agar benih tidak terserang jamur. Biji
yang digunakan adalah biji yang tenggelam saat direndam air. Lubang tanam
dibuat dengan cara manual dengan kedalaman 3-5 cm. Dengan jarak tanam 75 x
perkecambahan.
Pemupukan
diberikan sesuai dengan dosis anjuran kebutuhan pupuk pada tanaman jagung 120
kg/Ha Urea 75 kg/ha KCl da 100 kg/ha TSP. Diberikan sekaligus pada saat tanam
13
dengan kedalaman 3 cm dan ditutup kembali dengan tanah, Urea diberika setegah
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari, tepatnya pada pagi atau sore hari
Penyiangan
lahan. Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut seluruh gulma
Parameter Pengamatan
tanaman dilakukan dengan cara mengukur tinggi tanaman dari leher akar hingga
Diameter batang tanaman jagung diambil setiap satu minggu sekali dan
perhitungan diameter tanaman dimulai pada 2 MST atau 15 hari setelah tanam
hingga 8 MST atau sampai tanaman memasuki masa generatif dan berbunga.
Umur berbunga jantan dapat dilihat berdasarkan kalau malai pada ujung
batang tanaman jagung sudah keluar yang berwarna merah kecoklatan sedangkan
umur berbunga betina dapat dilihat berdasarkan kalau tongkol betina sudah keluar
dari ketiak daun. Perhitungan umur berbunga dimulai dari tanggal tanam hingga
konstanta daun, yang merupakan rasio permukaan daun terhadap luas tanah.
batang atau tajuk sehingga analisis pertumbuhan dinyatakan dengan berat kering.
tanaman pada pangkal. Setelah dibawa dari lahan lalu diukur dengan mengguakan
timbangan.
Umur Panen
mengalami vase generatif dan telah menunujukkan warna daun dan batang yang
telah kecoklatan.
Jumlah Tongkol
Jumlah tongkol pada tanaman merupakan indeks penentu akar yang dapat
tongkol jagung. Diukur berat tongkol setelah pemanenan. Setelah dibawa dari
berbuah.
16
Hasil
Tinggi Tanaman
jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel berikut ini :
Tabel 1. Tinggi Tanaman Jagung (Zea mays L.) (cm) Menggunakan Pupuk
Kandang
MST
Sampel Total Rataan
2 3 4 5 6 7 8
1 32 40 69 71 90 115 160 577 82.4
2 29 48 80 82 90 109 185 623 89
3 35 41 61.3 68 89 105 165 564.3 80.6
4 29 55 81.3 89 95 115 187 651.3 93
5 23 39 67.5 75 80 100 190 574.5 82.1
6 22.5 43 75.5 80 90 110 190 611 87.3
7 24.5 43 65 80 95 110 195 612.5 87.5
8 25 46 78 85 99 109 180 622 88.9
9 24.5 43 72.3 85 95 115 168 602.8 86.1
10 24 44 59 70 85 105 175 562 80.3
11 25.5 45 70 85 98 107 195 625.5 89.4
Tabel 2. Tinggi Tanaman Jagung (Zea mays L.) (cm) menggunakan Kompos
MST
Sampel Total Rataan
2 3 4 5 6 7 8
1 29 36 46,3 50 68 90 160 479,3 68
2 27 32 47 52 67 103 155 483 69
3 25 44 66,5 68 78 100 175 556,5 80
4 26 39 56 60 85 105 180 551 79
5 32 40 69 71 90 115 160 577 82
6 24 46 67 70 85 104 165 561 80
7 29 48 80 82 90 109 185 623 89
8 35 41 61,3 68 89 105 165 564,3 81
9 29 55 81,3 89 95 115 187 651,3 93
10 23 39 67,5 75 80 100 190 574,5 82
11 24 44 67 70 75 90 185 555 79
12 22,5 43 75,5 80 90 110 190 611 87
13 21 40 63,3 75 90 115 170 574,3 82
14 24,5 43 65 80 95 110 195 612,5 88
15 25 46 78 85 99 109 180 622 89
17
50
Kelompok 6 Pukan
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Sampel
Dari grafik data di atas diperoleh perbandingan tinggi tanaman tertinggi yaitu
daun tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel berikut ini :
Tabel 3. Jumlah Daun Tanaman Jagung (Zea mays L.) (Helai) Menggunakan
Pupuk Kandang
MST
Sampel Total Rataan
2 3 4 5 6 7 8
1 3 4 6 8 9 7 11 48 6.86
2 3 5 7 9 10 8 13 55 7.86
3 2 4 6 8 9 8 13 50 7.14
4 3 5 7 8 9 5 13 50 7.14
5 2 5 7 9 10 4 12 49 7
6 2 4 6 8 9 7 13 49 7
18
7 2 4 5 7 8 8 14 48 6.86
8 2 3 6 6 7 7 12 43 6.14
9 2 5 6 7 7 8 15 50 7.14
10 2 4 6 7 8 8 13 48 6.86
11 3 5 7 9 10 7 11 52 7.43
Tabel 4. Jumlah Daun Tanaman Jagung (Zea mays L.) (Helai) Menggunakan
Kompos
Sampe MST
Total Rataan
l 2 3 4 5 6 7 8
1 4 4 5 7 9 12 10 51 7,3
2 4 4 5 6 8 11 11 49 7,0
3 4 5 7 8 9 12 12 57 8,1
4 4 4 5 6 8 10 10 47 6,7
5 5 5 7 9 10 12 10 58 8,3
6 3 5 6 8 9 11 9 51 7,3
7 3 4 6 7 9 13 10 52 7,4
8 4 4 5 7 8 11 8 47 6,7
9 4 6 8 9 10 12 10 59 8,4
10 3 4 6 7 11 13 10 54 7,7
11 4 5 8 10 12 13 9 61 8,7
12 3 4 7 9 10 12 10 55 7,9
13 3 4 6 8 10 11 8 50 7,1
14 4 5 6 7 9 10 8 49 7,0
15 4 5 7 9 10 12 9 56 8,0
16 4 5 7 8 11 13 8 56 8,0
17 4 5 6 9 12 14 10 60 8,6
18 4 6 7 10 13 15 9 64 9,1
19 4 4 5 7 10 13 8 51 7,3
20 4 4 5 8 10 12 11 54 7,7
21 4 5 7 10 12 15 10 63 9,0
22 4 5 7 10 12 14 11 63 9,0
Grafik 2. Perbandingan Jumlah Daun Tanaman Jagung (Zea mays L.) (Helai)
Menggunakan Pupuk Kandang dan Kompos
19
5 Kelompok 5 Kompos
Rataan
0 Kelompok 6 Pukan
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Sampel
Dari grafik data di atas diperoleh perbandingan jumlah daun tertinggi yaitu
dengan pemberian kompos.
batang tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel berikut ini :
Tabel 5. Diameter Batang Tanaman Jagung (Zea mays L.) (mm) Menggunakan
Pupuk Kandang
MST
Sampel Total Rataan
2 3 4 5 6 7 8
1 1.3 4.3 10.35 16.7 19.6 15.15 18.45 85.85 12.26
2 1.6 4.25 10.4 16.25 20.95 19.85 19.45 92.75 13.25
3 2.35 6.6 10.75 12.45 14.45 20.3 13.75 80.65 11.52
4 2.7 4.65 9.15 14.7 19.85 14.45 15.85 81.35 11.62
5 2.45 8.15 12.45 14.15 16.65 11.55 11.65 77.05 11
6 2.4 5.75 9.2 14.3 18.35 15.45 13.45 78.9 11.27
7 2.35 5.7 9.35 14.7 16.15 17.15 18.95 84.35 12.05
8 2.75 4.75 12.45 16.65 20.55 18.35 15.3 90.8 12.97
9 1.2 4.75 9.5 11.4 15.7 21.4 18.5 82.45 11.78
10 1.1 3.14 8.9 13.5 19.45 20.55 19.15 85.79 12.25
11 1.2 5.25 13.1 18.25 21.35 19.15 18.55 96.85 13.83
Tabel 6. Diameter Batang Tanaman Jagung (Zea mays L.) (mm) Menggunakan
Kompos
MST
Sampel Total Rataan
2 3 4 5 6 7 8
1 2,7 3,45 4,25 8,35 10,15 14 14,05 56,95 14
2 1,45 3,25 4,75 7,45 9,65 12,25 12,3 51,1 13
3 1,35 2,9 9,5 11,1 13,7 13,85 13,87 66,27 17
4 1,7 3,2 4,95 12,65 14,15 14,65 14,65 65,95 16
5 1,3 3 6,5 10,7 16,25 16,75 16,76 71,26 18
6 1,25 2,7 4,75 9,8 14,2 16,75 16,76 66,21 17
7 1,6 3,15 4,8 10 13,75 15,8 15,83 64,93 16
20
Grafik 3. Perbandingan Diameter Batang Tanaman Jagung (Zea mays L.) (mm)
Menggunakan Pupuk Kandang dan Kompos
5
0 Kelompok 6 Pukan
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Sampel
Dari grafik data di atas diperoleh perbandingan diameter batang tertinggi yaitu
dengan pemberian kompos.
berbunga tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel berikut ini :
15 03-05-2019 55 Hari
17 02-05-2019 54 Hari
18 29-04-2019 51 Hari
22 29-04-2019 51 Hari
bobot kering tajuk dan akar tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan
Tabel 8. Bobot Kering Tajuk dan Akar Tanaman jagung (Zea mays L.) (gram)
Sampel Bobot Kering Tajuk Bobot Kering Akar
1 87.5 65.0
2 117.5 88.5
3 87.0 42.5
4 118.5 39.0
5 99.0 30.0
6 117.0 49.0
7 85.0 19.5
8 98.5 41.5
9 55.5 93.5
10 119.5 50.5
11 107.5 52.5
tongkol/tanaman dan plot tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel
berikut ini :
Tabel 9. Bobot Tongkol/Tanaman dan Plot Tanaman Jagung (Zea mays L.) (gram)
Sampel Bobot Tongkol/Tanaman Bobot Tongkol/Plot
1 16.0 278.5
2 88.5 278.5
3 52.0 278.5
4 70.5 278.5
5 51.5 278.5
6 85.5 477.5
7 73.0 477.5
8 89.5 477.5
9 79.5 477.5
10 73.0 477.5
22
11 77.0 477.5
Pembahasan
23
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2017. Data Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Provinsi lampung 2015.
Berita Resmi Statistik. Lampung.
Iriany, R.N., M. Yasin dan A.Takdir. 2008. Asal Sejarah Evolusi dan Taksonomi
Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.
Murni, A.M dan Arif, R.W. 2008. Teknologi Budidaya Jagung. Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Seri Buku Inovasi:
TP/04/2008. 17 Hal.
Steenis, Van. Dr. C. G. G. J. Van. 2005. Flora. PT. Pradhya Pratama. Jakarta.
Sumarsih, A. R. 2008. Efek Xenia Pada Persilangan Jagung. Jurnal Akta Agrosia
Edisi Khusus 2 : 199-203.
Tola, F. 2007. Pengaruh Penggunaan Dosis Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Jagung. Jurnal Agrosistem Vol. 3 No. 1.
Wijaya. 2007. Dasar – Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Wiryanta. W dan Bernardinus .T. 2002. Bertanam Cabai Pada Musim Hujan.
Agromedia Pustaka. Jakarta.