“PENYIANGAN GULMA”
Oleh:
AZHARRUDIN
M1A121046
KELAS B
KELOMPOK V
tumbuh di persawahan yang sampai saat ini masih dianggap sebagai tanaman
bahwa gulma merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang
diterlantarkan.
menjadi pesaing dalam memperebutkan unsur hara serta cahaya matahari sehingga
bertahap dan diawali dengan hadirnya spesies invasif pada suatu area lahan, yang
yang cepat dan perakaran berkembang banyak serta rapat. Hal ini disebabkan oleh
biji. Selain itu,penyebaran bijinya juga efektif, karena buahnya disukai hewan,
dan bijinya yang ringan sangat mudah terbawa angin. Banyaknya biji yang
senyawa alelopati dan semua itu akan menjadi kendala atau hambatan bagi
yang dapat dilakukan dalam pengendalian gulma antara lain secara mekanis,
manual, biologis, maupun secara kimiawi. Metode yang paling banyak digunakan
kimiawi lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan cara lainnya. Barus (2007)
yang lebih praktis dan kebutuhan tenaga kerja yang lebih sedikit serta waktu
pelaksanaan yang relatif singkat. Pada penelitian ini menggunakan tiga jenis
bahan aktif Herbisida yaitu 2,4 D dimetil amina, Metilmetsufuron, dan Glifosat.
satunya adalah dosis herbisida yang diaplikasikan. Dosis herbisida yang tepat
utama dengan gulma. Gulma yang tumbuh menyertai tanaman budidaya dapat
kemampuan bersaing yang kuat dalam memperebutkan CO2, air, cahaya matahari
(Husni, 2017)
Tanaman budidaya yang tumbuh secara liar di lahan produksi yang diperuntukkan
untuk jenis tanaman lainnya juga digolongkan sebagai gulma. Kompetisi antara
gulma dan tanaman dapat berupa kompetisi antara tajuk dalam memanfaatkan
membutuhkan waktu dan tenaga yang kurang efektif dan efisien karena dapat
dilakukan tanpa keahlian khusus dan biaya tenaga kerja yang digunakan
cenderung lebih besar. Pengendalian secara manual tersebut akan menjadi tidak
efektif dan efisien bila lahan pertanaman cukup luas maka penggunaan herbisida
diharapkan dapat mengurangi tenaga manusia, tepat waktu dan relatif singkat
(Shera, 2019)
(kerugian dalam bentuk jumlah atau dapat diwujudkan dengan angka) dan bersifat
kualitatif (kerugian dalam bentuk kualitas hasil perkebunan yang tidak dapat
tekian (seedges) dan gulma golongan berdaun lebar (broad leaves). Gulma
aman dan efisien dan terutama murah jika diterapkan pada suatu area yang tidak
begitu luas dan di daerah yang cukup banyak tenaga kerja. Pemilihan waktu
penyiangan yang tepat akan mengurangi jumlah gulma yang tumbuh serta dapat
mempersingkat masa persaingan, dalam siklus hidup tumbuhan tidak semua fase
pertumbuhan suatu tanaman budi daya peka terhadap kompetisi dari pada gulma
(Moenandir, 2010)
gulma bertujuan untuk menekan gulma sampai tingkat populasi yang tidak
tanaman pokok. Agar pengendalian gulma dapat dilakukan secara efektif dan
efisien, pengendalian harus dilakukan pada awal periode kritis tanaman. Gulma
yang tumbuh setelah periode kritis tidak perlu dikendalikan lagi karena
(sedges) dan gulma golongan berdaun lebar (broad leaves). Gulma pada tanaman
dan ruang tumbuh Semakin lama gulma berada pada areal pertanaman akan
memiliki daun mirip dengan gulma berdaun sempit, namun memiliki batang
mendong (hanya terdiri dari satu ruas yang panjang) dan juga berbentuk segitiga.
secara sadar atau tidak dapat dilihat di halaman rumah, trotoar, pinggir jalan,
parit dan selokan, kolam, saluran air, kebun, lahan pertanian, padang rumput,
dan hutan. Gulma adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dari petani. Secara
umum gulma berdampak buruk pada nilai ekonomi dan aspek estetika
berkembang biak menggunakan organ generatif yang berupa biji dan organ
vegetatif yang berupa stolon atau rimpang sehingga termasuk gulma tahunan,
menggunakan biji sehingga termasuk pada gulma semusim. Gulma tekian yang
beruas dan tegak ke atas, batangnya tidak berlubang, daunnya berbentuk pita,
karakteristik lainnya. Salah satu cara identifikasi gulma adalah dengan analisis
penting atau tidak. Populasi gulma yang bersifat dominan ini nantinya dapat
digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengendalian
metode kuadrat yang berukuran 1 x 1 m yang diulang sebanyak 10 kali. Data yang
gulma yang diperoleh. Identifikasi jenis-jenis gulma dilakukan secara desk study,
menghitung luas penutupan tajuk dan dominasi jenis. Untuk menghitung luas
data keragaman dan dominasi jenis gulma pada lahan pertanaman (Caton et.al.,
2011)
Proses mengidentifikasi gulma dilakukan untuk mengetahui jenis dan
dominansi gulma pada areal tersebut. Untuk mengetahui jenis gulma dilakukan
dengan cara desk study berdasarkan buku identifikasi Barnes dan Chandapillai
(1972) serta Moody et al. (1984). Sementara untuk mengetahui jenis gulma
Dimana nilai SDR tersebut diperoleh dari perhitungan nilai Kerapatan Nisbi Suatu
Spesies (KNSS), Dominansi Nisbi Suatu Spesies (DNSS), Frekuensi Nisbi Suatu
yang tepat menjadi tertentu. Penyiangan atau pengendalian yang dilakukan pada
dan tidak harus dalam seluruh siklus hidupnya. Dengan demikian, biaya, tenaga
dan waktu dapat ditekan sekecil mungkin dan efektifitas kerja menjadi meningkat
(Adli, 2018)
dengan tanaman budidaya yang dapat menurunkan produktifitas. Salah satu cara
untuk mengurangi kerugian secara ekonomi akibat adanya gulma yaitu dilakukan
total biaya yang lebih rendah dari perlakuan manual (Kristiyanto, 2019).
faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman seperti air, hara, cahaya dan ruang
tumbuh tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman kacang tanah secara optimum.
(Marbun, 2019).
dapat dilakukan dalam pengendalian gulma antara lain secara mekanis, manual,
biologis, maupun secara kimiawi. Metode yang paling banyak digunakan adalah
lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan cara lainnya. Barus (2007)
yang lebih praktis dan kebutuhan tenaga kerja yang lebih sedikit serta waktu
pelaksanaan yang relatif singkat. Pada penelitian ini menggunakan tiga jenis
bahan aktif Herbisida yaitu 2,4 D dimetil amina, Metilmetsufuron, dan Glifosat.
satunya adalah dosis herbisida yang diaplikasikan. Dosis herbisida yang tepat
.
III METODE PRAKTIKUM
07:45- selesai, bertempat di Kebun Raya UHO, Jl. Syaikh Muhammad Al-
Alat dan bahan yang digunakan pada saat melakukan praktikum ini yaitu,
menulis hasil yang diperoleh pada Tally Sheet, Parang digunakan untuk
membersihkan di sekitar lokasi yang telah ditentukan dan sebagai alat untuk
Cangkul untuk membersihkan Gulma yang susah dibersihkan, setelah itu karung
untuk mengangkut rumput atau Gulma dan sapu lidi membersihkan sisa agak
bersih lahanya.
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
mendominasi ialah golongan broad leaf (berdaun lebar) Bidens alba Gulm
golongan lainya. Hal ini mengakibatkan gulma jenis berdaun lebar (broad leaf)
lebih mudah beradaptasi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
karena adanya tindakan pengolahan tanah dan input pupuk kandang. menjelaskan
terangkatnya biji gulma ke permukaan tanah. Simpanan biji gulma dalam tanah
Anderson, W. P. (1977). Weed science: principles. West Publ. Co: St. Paul, N. Y.,
Anggraini Renny. 2015. Identifikasi Gulma Pada lahan Budidaya Jagung (ZEA
MAYS L.) Varietas Pertiwi. Jurnal Pertanian dan Pangan, Vol. 1 No. 2
Caton BP, Mortimer M, Hill JE, Johnson DE. 2011.Gulma padi di Asia.
Caton, B.P, M. Mortimer, J.E. Hill, and D.E.Johnson. 2011. Panduan Lapang
City, Philippine
Vol.3 No.4
Dewi Amelia Widiyastuti dan Aditiya Kurniawan. 2018. Pengendalian Gulma
Biodjati, 2 (1)
Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Pada Berbagai Sistem Olah Tanah.
Shera Ameldam dan Eko Widaryanto. 2019. Pengaruh Cara Pengendalian Gulma
Wulandari, R., Nur Edy Suminarti., Husni Thamrin Sebayang., 2016. Pengaruh
4, No. 1