Anda di halaman 1dari 8

STANDART OPERATION PROCEDURE

INSPEKSI TERENCANA

Inisiator SHE Departement Nomor Dokumen SHE/16/6004/SOP

Tanggal Efektif Revisi : 0 Hal : 1 / 8

Diajukan Oleh : Dievaluasi Oleh : Disetujui Oleh :


STANDART OPERATION PROCEDURE

INSPEKSI TERENCANA
Nomor Dokumen SHE/16/6004/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 2 / 8

Dept. Head Project Manager Direktur

RIWAYAT PERUBAHAN

Tanggal Revisi Deskripsi


DD/MM/YYYY 0 Edisi Pertama
STANDART OPERATION PROCEDURE

INSPEKSI TERENCANA
Nomor Dokumen SHE/16/6004/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 3 / 8

1. TUJUAN & LATAR BELAKANG

1.1. Memberikan pedoman kepada Peaggung Jawab PIC (Personel In Charge) dalam melaksanakan Inspeksi
Terencana.
1.2. Memastikan cakupan dalam Keselamtan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) diperiksa
terencana dan konsisten di semua area kerja PT. Prima Indojaya Mandiri.
1.3. Memastikan bahwa tindakan perbaikan dari deviasi/ketidaksesuaian yang ditemukan dan langkah
pengendalian resiko yang tercantum dalam Profil Resiko telah dilakukan secara efektif, sehingga insiden
dapat dicegah.

2. RUANG LINGKUP

2.1. Proses dalam SOP ini dimulai dari penyususnan jadwal, pelaksanaan inspeksi terencana, adanya
deviasi/ketidaksesuaian, langkah pengendalian dan munculnya potensi bahaya baru, pembicaraan
penyelesaian temuan serta pelaksanaan perbaikan dan pencegahan sebagai langkah penyelesaian
deviasi
2.2. Ruang lingkup SOP ini mencakup area kerja yang menjadi tanggung jawab PT. Prima Indojaya Mandiri.

3. REFERENSI

3.1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


3.1.1. Pasal 3, syarat-syarat Keselamatan Kerja
3.2. KEPMEN 555K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.
3.2.1. Pasal 14, Pemeriksaan Tambang
3.3. Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)

4. DEFINISI & PENJELASAN

4.1. Inspeksi Terencana adalah aktifitas atau kegiatan terjadwal yang dilakukan di area kerjanya masing-
masing untuk memastikan pemenuhan terhadap kondisi fisik, housekeeping, penumpukan dan
penyimpanan yang baik, aman dan sesuai dengan persyaratan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH).
4.2. Kondisi fisik adalah mengacu pada status fisik yang berada di lingkungan kerja dan mencakup
bangunan, fasilitas, benda, peralatan dan yang lainnya yang ada di area spesifik yang sedang
diinspeksi.
STANDART OPERATION PROCEDURE

INSPEKSI TERENCANA
Nomor Dokumen SHE/16/6004/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 4 / 8

4.3. Housekeeping adalah aktifitas untuk memastikan bahwa ada tempat untuk semua benda dan bahan
serta semuanya berada pada tempatnya masing-masing.
4.4. Deviasi/ketidaksesuaian adalah penyimpanan dari standar kerja, praktek, prosedur, regulasi dll, yang
secara langsung ataupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya insiden.
4.5. Panitia Pembina Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (P2K3LH) adalah panitia yang
ditunjuk oleh SOA (SHE Ownership Area), diutamakan level Manager dan Middle Management Level
dan diketuai oleh KJP (Kepala Jasa Pertambangan).
4.6. Struktur Organisasi P2K3LH adalah susunan keanggotaan P2K3LH yang teriri dari Ketua , Sekretaris
dan Anggota, di mana Sekretaris P2K3LH dipegang oleh Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3)
4.7. Jadwal inspeksi terencana adalah penentuan tanggal, bulan , dan tahun dari pelaksanaan program
inspeksi untuk semua area dari semua dept.section , dalam SOP ini jadwal dapat diartikan juga sebagai
rencana
4.8. Profil Risiko adalah dokumen yang berisi hasil proses HIRA ( Hazard Identification and Risk
Assessment ), dokumen ini menjadi pedoman dalam mencegah terjadinya inside aktifitas yang
berlangsung di area kerja PT Prima Indojaya Mandiri . HIRA disini juga dengan sebutan Identifikasi
Bahaya dan Penilaian Risiko ( IBPR )

5. KEBIJAKAN

5.1. Dengan berlakunya SOP ini, maka dalam pelaksanaan inspeksi terencana harus mengikuti ketentuan
yang ada dalam SOP ini
5.2. Setiap Dept. Manager bertanggung jawab untuk :
5.2.1. Memastikan tersedianya dokumen Profil Risiko sebagai pedoman aspek K3LH yang menjadi
acuan dalam setiap aktifitas kerja di semua Dept/Section
5.2.2. Memantau efektifitas dan konsistensi pelaksanaan inspeksi terencana dan penyelesaian setiap
deviasi/ketidaksesuaian hasil inspeksi terencana
5.2.3. Melakukan inspeksi ulang ke seluruh fasilitas yang terdapat di area kerjanya , minimal satu kali
dalam satu bulan
5.3. Superitendent/Supervisor bertanggung jawab untuk :
5.3.1. Menyusun dan menyiapkan personil yang kompeten untuk melakukan inpeksi terencana di
area kerjanya
5.3.2. Melakukan perbaikan dari deviasi/ketidaksesuaian yang di temukan di aarea kerjanya dan juga
hal yang berulang yang di temukan dari analisa hasil inspeksi terencana
5.3.3. Melakukan inspeksi ulang ke seluruh fasilitas yang terdapat di area kerjanya,minimal satu kali
dalam satu bulan
STANDART OPERATION PROCEDURE

INSPEKSI TERENCANA
Nomor Dokumen SHE/16/6004/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 5 / 8

5.4. Foreman/Group Leader bertanggung jawab untuk :


5.4.1. Melakukan inspeksi terencana sesuai dengan jadwal yang telah ada minimal sekali dalam
sebulan
5.4.2. Melakukan perbaikan dari deviasi/ketidaksesuaian yang ditemukan di area kerjanya
5.5. HSE Dept bertanggung jawab untuk :
5.5.1. Menyusun Formulir Checklist inspeksi yang standar dengan dimuat spesifik per area kerja
5.5.2. Menyusun jadwal pelaksanaan inspeksi terencana di area yang di perlukan
5.5.3. Menyusun ringkasan dari semua deviasi/ketidaksesuaian yang telah dilaporkan
5.5.4. Menyimpan dokumen hasil inspeksi terncana dan melakukan evaluasi guna memastikan ada
tidaknya potensi bahaya atau kecukupan langkah pengendalian risiko yang diterapkan yang
tercantum dalam dokumen Profil Risiko
5.5.5. Melakukan analisis dari hasil inspeksi minimal dalam periode sekali dalam 3 bulan yang
bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang berulang-ulang sehingga dapat melakukan
rencana tindakan perbaikan dan pencegahan
5.5.6. Memberikan informasi kepada Dept/Section terkait tentang pelaksanaan inspeksi terencana di
area masing-masing dan secara resmi disampaikan dalam forum rutin P2K3LH
5.5.7. Melakukan inspeksi atau inspeksi ulang ke seluruh fasilitas secara terus-menerus
5.6. Area-area yang harus diinspeksi seperti tetapi tidak terbatas pada :
5.6.1. Tangki pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM )
5.6.2. Kantor gudang dan penyimpanan
5.6.3. Jalan dan jalur
5.6.4. Daerah mess , toilet dan dapur
5.6.5. Plant workshop
5.6.6. Production, blasting dan hauling
5.6.7. Fasilitas hidrokarbon
5.6.8. Trap oli , bahan bakar dan sedimen
5.7. Formulir Checklist Inspeksi digunakan untuk memberikan panduan bagi pelaksanaan inspeksi tentang
hal-hal yang harus diperiksa dan mengetahui tingkat pemenuhan kondisi fisik area tersebut. Item-item
pada formulir dapat disesuaikan dengan kondisi dan jenis peralatan yang ada di masing-masing area
kerja/site
5.8. Semua deviasi/ketidaksesuaian yang ditemukan saat melakukan inspeksi terencana dicatata dalam
Formulir NO SHE/03/F-057/R-00 PICA ( Problem Identification and Corrective Action )
5.9. Tujuan dari Insepksi Ulang adalah mengevaluasi kebenaran dari inspeksi yang di lakukan oleh
Pengawas, dan memeriksa apakah tindak lanjut dari hasil temuan inspeksi telah di lakukan sesuai
dengan rencana.
STANDART OPERATION PROCEDURE

INSPEKSI TERENCANA
Nomor Dokumen SHE/16/6004/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 6 / 8

6. ALUR PROSES

Alur proses Inspeksi Terencana secara lebih rinci dapat dilihat pada halaman 7/8 sampai dengan 8/8.

7. KERTAS KERJA

7.1. Formulir No. SHE/03/F-057/R-00 PICA (Problem Identification and Corrective Action).
7.2. Formulir No. SHE/03/F-056/R-00 Checklist Inspeksi Tangki Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM).
7.3. Formulir No. SHE/11/F-055/R-00 Checklist Inspeksi Kantor, Gudang dan Penyimpanan.
7.4. Formulir No. SHE/03/F-054/R-00 Checklist Inspeksi Jalan dan Jalur.
7.5. Formulir No. SHE/03/F-053/R-00 Checklist Inspeksi Daerah Mess, Toilet dan Dapur.
7.6. Formulir No. SHE/03/F-052/R-00 Checklist Inspeksi Plant Workshop.
7.7. Formulir No. SHE/03/F-051/R-00 Checklist Inspeksi Production, Blasting dan Hauling.
7.8. Formulir No. SHE/03/F-050/R-00 Checklist Inspeksi Falisitas Hidrokarbon.
7.9. Formulir No. SHE/03/F-049/R-00 Checklist Inspeksi Trap Oli, Bahan Bakar dan Sedimen.
STANDART OPERATION PROCEDURE

INSPEKSI TERENCANA
Nomor Dokumen SHE/16/6004/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 7 / 8

ALUR PROSES No. AKTIFITAS

1. Adanya kebutuhan inspeksi terencana yang memenuhi aspek


Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH).

2. Dept. Manager memastikan bawahannya telah membaca dan memahami


Profil Resiko yang berlaku di area kerjanya.

3. Supervisor bersama Dept. Manager menyusun jadwal inspeksi di area


kerjanya.

4. Supervisor menginformasikan dan mendistribusikan jadwal inspeksi


kepada bawahannya.

5. Foreman/Group Leader melaksanakan inspeksi sesuai jadwal pada area


kerjanya.

6. Foreman/Group Leader melaksanakan inspeksi dengan mengisi formulir


Checklist Inspeksi sesuai dengan area kerjanyadan melakukan tindakan
perbaikan atas deviasi/ketidaksesuaian (berkoordinasi dengan SHE
Dept.) dengan mengisi formulir PICA (Problem Identification and
Corrective Action).

7. Foreman/Group Leader menyerahkan formulir Checklist Inspeksi dan


formulir PICA kepada SHE Dept. dimana formulir tersebut telah diketahui
dan disetujui oleh Dept. Manager terkait.

8. SHE Dept. membantu menyelesaikan tindakan perbaikan dan memantau


hasil perbaikan atas temuan.

9. Supervisor meneliti dan memantau apakah ada potensi masalah baru


terhadap tindak perbaikan ;
 Apabila Ya, maka segera diselesaikan.
 Apabila Tidak, maka melaporkan ke dalam rapat bulanan P2K3LH

10. Supervisor bersama Dept. Manager melakukan penyelesaian terhadap


potensi masalah baru, SHE Dept. memantau hasil perbaikan.

(A bersambung ke aktifitas 11)


STANDART OPERATION PROCEDURE

INSPEKSI TERENCANA
Nomor Dokumen SHE/16/6004/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 8 / 8

ALUR PROSES No. AKTIFITAS

(A sambungan dari aktifitas 10)

11. Dept. Manager melaporkan dalam rapat bulanan P2K3LH mengenai


seluruh aktifitas inspeksi baik adanya potensi masalah baru terhadap
tindak perbaikan ataupun tidak ada potensi.

12. Supervisor meneliti apakah Profil Resiko perlu direvisi ;


 Apabila Ya, maka Profil Resiko direvisi.
 Apabila Tidak, maka SHE Dept. mengupdate seluruh inspeksi dan
mengkomunikasikannya kepada seluruh Karyawan.

13. Supervisor melakukan proses revisi Profil Resiko, kemudian


menginformasikannya kepada SHE Dept. untuk diupdate.

14. SHE Dept. mengupdate resume seluruh inspeksi dan


mengkomunikasikannya kepada seluruh Karyawan.

15. Masing-masing Dept. kembali melakukan inspeksi berkala dalam setiap


bulannya.

Anda mungkin juga menyukai