Anda di halaman 1dari 26

Bahan Pelajaran Pelatihan Umum Teknik Pertambangan Batu Bara

Proyek Alih Teknologi Pertambangan Batu Bara

D Penggalian Lubang Bukaan

D-4 Teknik Penggalian Lubang Bukaan Di Dalam


Batuan Di Taiheiyo Coal Mine
Teknik Penggalian Lubang Bukaan di dalam Batuan di Taiheiyo Coal Mine

1. Teknik Penggalian Lubang Bukaan Di Dalam Batuan.................................................1


1.1 Perkembangan Teknik Penggalian Lubang Bukaan Di Dalam Batuan.................1
1.2 Penggalian Lubang Bukaan Dengan Peledakan....................................................4
1.3 Penggalian Lubang Bukaan Mekanisasi Penuh...................................................15
1.4 Perbandingan Sistem Penggalian Lubang Bukaan Di Dalam Batuan.................19
Teknik Penggalian Lubang Bukaan di dalam Batuan di Taiheiyo Coal Mine

1. Teknik Penggalian Lubang Bukaan di Dalam Batuan


--Dari Teknik Peledakan Ke Penggalian Lubang Bukaan Termekanisasi--
Lorong di dalam batuan pada tambang batu bara di Jepang digali berdasarkan
rencana pembentukan struktur kerangka yang menentukan masa depan tambang batu
bara, mulai dari lorong utama, sumuran tegak, bunker, pengangkutan utama, rencana
rute pengangkutan batu bara dan menjaga lapangan ekstraksi di masa depan. Oleh
karena itu, diperlukan perencanaan dengan visi puluhan tahun ke depan, dan lorong
juga dituntut menjadi lorong seumur hidup yang dapat digunakan untuk waktu lama.
Selain itu, baik untuk level maupun lorong miring, diperlukan teknik yang berbeda
dengan penggalian lubang bukaan di dalam lapisan batu bara, seperti masalah geologi,
penampang lorong dan metode pemasangan penyangga.

1.1 Perkembangan Teknik Penggalian Lubang Bukaan di Dalam Batuan


Untuk waktu yang lama, pengembangan mesin pemotong batuan pada penggalian
lubang bukaan di dalam batuan tidak mengalami kemajuan, sehingga penggalian
terutama dilakukan dengan peledakan. Dalam hal ini, yang menjadi masalah besar
adalah bagaimana dapat mempercepat waktu pengeboran lubang tembak, di mana pada
awalnya dipakai jack hammer tanpa kaki, kemudian bor listrik, dan setelah itu
dikembangkan leg hammer, yang dapat meningkatkan efisiensi pengeboran lubang
tembak. Pada tahun 1973 dikembangkan self advancing 1 boom drill jumbo (DJ) tipe
hidraulik-motor listrik, kemudian diteruskan dengan pengembangan 2 boom DJ dan
penerapannya, sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggalian lubang bukaan di
dalam batuan.
1

D-4-1
Boom Drill Jumbo

Sebagai bahan peledak, pada awalnya terutama digunakan dinamit (Shiraume),


namun kemudian diperkenalkan bahan peledak bersertifikat aman, yaitu bahan peledak
slurry (Sunbecks), sampai sekarang.
Mengenai standar peledakan, dahulu digunakan sistem pola-V (V-cut), di mana
kemajuan penggalian lubang bukaan setiap kalinya adalah sekitar 1,2m, namun seiring
dengan penerapan DJ, mulai digunakan sistem burn-cut, sehingga kemajuannya dapat
ditingkatkan sampai maksimum 2m. Dengan demikian, dapat dilakukan penyingkatan
waktu pengeboran dan peningkatan kemajuan penggalian, sehingga menunjukkan
keperkasaannya pada penggalian lubang bukaan di dalam batuan.
Untuk pengeluaran ampas setelah peledakan, pada tahun 1940-an diperkenalkan
rocker shovel, yang dapat meningkatkan efisiensi, namun ada masalah terhentinya
pekerjaan akibat pergantian lori, karena lori yang dapat dimuat terbatas satu saja.

D-4-2
Perkembangan teknik penggalian lubang bukaan di dalam batuan
Metode Mesin bor Mesin pemuat Bahan peledak Metode center-cut
Penggalian lubang Leg hammer Rocker shovel Dinamit Metode V-cut
bukaan dengan (sistem kering) (Shiraume) (untuk peledakan
peledakan biasa)

Leg hammer
(sistem basah) Side dump loader Metode burn-cut

(sistem (untuk peledakan

pneumatik) skala besar)

1 boom drill
jumbo ※ Dipe
rlukan mesin

Side dump loader Bahan peledak bor untuk burn

2 boom drill (sistem motor slurry hole

jumbo listrik) (bahan peledak


mengandung air)

Metode Mesin penggali Fasilitas belakang


Penggalian lubang bukaan Road header (S-100)
Dimuat langsung ke lori
termekanisasi (S-200)
voltase yang dipakai : 400 V
(menggelar rel)

Chain conveyor (CC) +


Road header yang menggunakan
dimuat ke lori
juga air bertekanan
Tipe poros tegak (RA-22-WJ)
Voltase yang dipakai : 950 V

Chain conveyor (CC) +


Belt conveyor (BC)
Road header yang menggunakan
juga air bertekanan
Tipe poros datar (TH-200)
Voltase yang dipakai : 950 V
Chain conveyor tipe pindah (PC)
+ belt conveyor mampu
diperpanjang (Ext. BC)
Road header S-300

D-4-3
Tipe poros datar
Voltase yang dipakai : 3.000 V
Pada tahun 1970-an mulai diperkenalkan side dump loader yang sanggup memuat
ke samping tanpa melakukan penggantian lori, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
pemuatan. Pengangkutan belakang yang tadinya terutama dilakukan dengan lori,
diganti dengan sistem belt conveyor (BC), kemudian ditambah lagi dengan menggelar
chain conveyor di ujung permuka kerja, sehingga efisiensi pemuatan semakin
meningkat.
Seperti terlihat di sini, setiap pekerjaan seperti pengeboran, peledakan, pemuatan
dan pengangkutan terus dikembangkan dan diperbaiki, yang memungkinkan
peningkatan efisiensi penggalian batuan, namun belum sampai juga kepada mekanisasi
penuh.
Untuk mengarah kepada mekanisasi penuh yang merupakan tujuan akhir dari
penggalian lubang bukaan di dalam batuan, maka pada tahun 1985 dimulai penelitian
dan pengembangan bersama mesin penggali batuan. Sejak saat itu, sambil mengalami
berbagai kegagalan terakumulasi know-how, dan akhirnya usaha pengembangan
tersebut membuahkan hasil, dengan diterapkannya road header batuan pada bulan
April 1992, yang saat ini digunakan pada penggalian level utama. Sebagai hasilnya,
dapat dicapai efisiensi penggalian lubang bukaan sekitar 3 kali lipat sebelumnya.

Road header tipe S-300


Metode penggalian lubang bukaan di dalam batuan yang digunakan saat ini dapat
dibagi menjadi :
① Penggalian lubang bukaan dengan peledakan
 Air leg hammer

D-4-4
 Drill jumbo
② Penggalian lubang bukaan mekanisasi penuh
 Road header
Metode mana yang dipilih tergantung dari peruntukan lorong dan kondisi lapangan.
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai masing-masing teknik tersebut.

1.2 Penggalian Lubang Bukaan Dengan Peledakan


Penggalian lubang bukaan dengan peledakan adalah sistem yang digunakan sejak
dulu dalam rangka penggalian lubang bukaan di dalam batuan. Terutama dilaksanakan
pada penggalian lubang bukaan di dalam batuan dengan penampang kecil dan jarak
pendek.

1) Sistem pengeboran
Ada 2 sistem pengeboran lubang tembak. Yang pertama adalah sistem yang
menggunakan air leg hammer.

Sistem Penggalian Lubang Bukaan di Dalam Batuan Dengan Peledakan


[Leg Hammer]

Leg hammer

Lori

Penyangga busur

Side dump loader

Tergantung juga dari penampang lorong, tetapi biasanya dilakukan pengeboran


lubang tembak memakai 3 buah air leg hammer. Air leg hammer adalah jack hammer
sistem pneumatik yang dipasangi support (leg) yang dilegkapi dengan silinder udara,
agar dapat memberi gaya dorong pada waktu pengeboran. Dahulu digunakan tipe

D-4-5
kering, namun beralih ke tipe basah untuk menanggulangi masalah debu.
Berikut ini ditunjukkan spesifikasi air leg hammer.

Spesifikasi air leg hammer


Konsumsi udara Panjang feed
Produsen Tipe Berat (kg)
(m3/mm) (mm)
Furukawa Drill 312D 13,9 2,0 780
317D 19,7 2,5 990
322D 26,9 2,8 990
D88L 32,0 4,5 1.300

Yang kedua adalah metode yang menggunakan drill jumbo. Drill jumbo adalah
kendaraan yang jalan memakai crawler yang dilengkapi dengan mesin bor hidraulik, di
mana drill boom-nya ada yang 1 batang dan 2 batang.

D-4-6
Sistem Penggalian Lubang Bukaan di Dalam Batuan Dengan Peledakan
[2 Boom Drill Jumbo]

Drill jumbo

Lori

Penyangga busur

Side dump loader

Keunggulan drill jumbo apabila dibandingkan dengan air leg hammer adalah :
Waktu pengeboran per lubang singkat
Dapat ditangani oleh pekerja yang sedikit
Kelelahan yang dialami oleh pekerja sedikit
Berikut ini ditunjukkan spesifikasi 2 boom drill jumbo.

2 Boom Drill Jumbo

Spesifikasi 2 boom drill jumbo

D-4-7
Badan utama Drill Jumbo Mesin bor hidraulik
Tipe DJC2E Tipe Secoma RPH200
Panjang (posisi jelajah) 8.610 mm Daya tumbuk 10~20 kg.m
Lebar 1.260 mm Jumlah tumbukan 2000~3500 /min
Tinggi (posisi jelajah) 1.800 mm Putaran 250 rpm
Berat 6.800 kg Berat 90 kg
Batas tinggi pengeboran 3.800 mm Motor listrik 400V 4P 30kW
Batas lebar pengeboran 6.070 mm Produsen Mitsui Shipbuilding
Icom Co., Ltd.
Alat jelajah
Sistem Sistem crawler kiri kanan
dapat bergerak independen
dengan hidraulik
Kecepatan jelajah 2 km/h
Daya tanjak 20o

Kemudian, kerugian drill jumbo bila dibandingkan dengan air leg hammer adalah
badannya yang besar. Seperti ditunjukkan dalam tabel di atas, untuk 2 boom drill
jumbo, panjangnya 8.610mm dan lebarnya 1.260mm, sehingga tidak dapat digunakan
apabila lorong tidak cukup lebar. Selain itu, karena ukurannya yang besar, tidak bisa
bergerak bebas, sehingga memakan waktu pada saat pengangkutan masuk. Oleh karena
itu, tidak cocok dipakai pada lorong yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat,
seperti untuk pelubangan silang (thirl).

D-4-8
2 Boom Drill Jumbo
2) Metode peledakan
Saat ini, metode peledakan yang dilakukan di tambang bawah tanah ada 2, yaitu V-
cut dan burn-cut, yang masing-masing dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
lapangan.
① V-cut

D-4-9
Metode center cut yang umum, di mana pengeboran lubang muatan untuk center
cut dilakukan membentuk pasak terhadap permuka kerja. Lubang yang lain juga dibor
membentuk sudut yang disesuaikan dengan sudut lubang center cut, di mana makin
jauh dari pusat, sudutnya dibuat makin landai. Untuk memperoleh efisiensi peledakan
yang tinggi, diperlukan keterampilan dan pengalaman yang matang, sebab setiap
lubang mempunyai sudut pengeboran sendiri. Berikut ini ditunjukkan gambar standar
peledakan V-cut.

D-4-10
Gambar Standar Peledakan V-Cut (Batuan Keras)
Panjang pengeboran : 1.400 mm
Kemajuan : 1.200
mm

Muatan peledak per satuan volume : 1,427 kg / ・


Jumlah detonator per satuan volume : 3,6 buah / ・

Jumlah tahapan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total

Detonator
3 (2) 4 8 9 10 11 8 11 9 0 0 75
(buah)

Muatan peledak
200 (400) 400 400 400 400 400 400 400 400 0 0
(g/lubang)

Jumlah bahan
1.400 1.600 3.200 3.600 4.000 4.400 3.200 4.400 3.600 0 0 29.400
peledak (g)

② Burn-cut
Sama seperti V-cut, ini termasuk metode peledakan center-cut, di mana pada
dasarnya dilakukan pengeboran tegak lurus terhadap permukaan permuka kerja. Pada
burn-cut, terutama burn hole (lubang kosong yang tidak dimuat) dianggap sebagai
permukaan bebas, di mana ada lubang berdiameter besar yang berdasarkan kepada
teori perusakan tekanan dan ada lubang berdiameter kecil yang berdasarakan kepada
teori perusakan tarikan. Untuk lubang berdiameter kecil, diameter burn hole menjadi
sama dengan diameter lubang bermuatan yang lain, sehingga dikatakan, bahwa efek
peledakannya bagus karena ketelitian pengeborannya diperlunak dibandingkan lubang
berdiameter besar.

D-4-11
Berikut ini ditunjukkan gambar standar peledakan burn-cut.

D-4-12
Gambar Standar Peledakan Burn-Cut (Batuan Keras)
Spesifikasi C-65 (Burn-cut)
Panjang pengeboran : 1.800 mm Penampang : 24,39 m2

Kemajuan : 1.500 mm Kemajuan : 1,5 m

Batuan : konglomerat (keras)

Jumlah tahapan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total

Detonator
1 2 2 4 8 8 15 22 21 26 2 111
(buah)

Muatan peledak
1.000 900 900 900 700 600 600 600 600 600 600
(g/lubang)

Jumlah bahan
1.000 1.800 1.800 3.600 5.600 4.800 9.000 13.200 12.600 15.600 1.200 70.200
peledak (g)

D-4-13
Ciri-ciri burn-cut adalah sebagai berikut :
A. Burn hole mempunyai diameter yang sama dengan lubang bermuatan lain.
B. Pengeboran lubang tembak yang mudah, karena sejajar dengan burn hole.
C. Dapat melakukan peledakan berlubang panjang (dalam).
D. Puing remuk menjadi kecil dan jarak lontarannya pendek.
E. Sehingga pengaruh kepada penyangga kecil.
Akan tetapi, untuk memperoleh efek burn-cut secara maksimum, diperlukan
kondisi sebagai berikut :
A. Melakukan peledakan terbalik (bottom firing) untuk mengurangi gejala cut-off
yang sering terjadi pada peledakan lubang panjang, serta untuk memperoleh
efek peledakan yang pasti dan aman.
B. Menggunakan detonator 25ms untuk memastikan efek pengangkatan batuan
dan untuk mengurangi jarak lontaran puing.
C. Menambah muatan peledak per lubang tembak, yang sesuai dengan lubang
pengeboran yang panjang.
D. Dari segi persentase pemuatan, diperlukan panjang muatan dengan persentase
tertentu terhadap panjang lubang, sehingga harus menggunakan bahan peledak
slurry dengan berat jenis yang relatif kecil.

3) Bahan peledak
Pada penggalian lubang bukaan, bahan peledak yang digunakan di tambang batu
bara Jepang, terutama adalah bahan peledak mengandung air. Bahan peledak
mengandung air ini terutama mempunyai ketahanan terhadap air yang baik, sehingga
dapat digunakan juga di permuka kerja penggalian lubang bukaan yang terdapat air.
Spesifikasi bahan peledak yang digunakan di tambang batu bara Jepang
ditunjukkan pada tabel di bawah.

Spesifikasi bahan peledak bersertifikat (bahan peledak mengandung air)


Sunbecks 300 No.3 Special Shiraume
Berat jenis 0,95~1,05 0,95~1,05
Kecepatan ledak (m/sec) 4.000~4.500 4.000~4.500
Gas peledakan & ketahanan air Terbaik Terbaik
Diameter dodol (mm) 30 30
Berat dodol (g) 100 100
Panjang dodol (mm) 135 135
Produsen Asahi Kasei Nippon Yushi

D-4-14
Di Taiheiyo Coal Mine digunakan Sunbecks buatan Asahi Kasei, di mana masalah
tidak meledak pada saat peledakan karena kurang baiknya bahan peledak, hampir tidak
pernah terjadi.
Kemudian, detonator yang digunakan Taiheiyo Coal Mine adalah 10 MS delay
electric blasting cap (detonator tunda 10MS), yang waktu peledakannya diatur setiap
10 per 1.000 detik, sehingga mampu melakukan peledakan 10 tahapan sekaligus.

4) Sistem pemuatan
Untuk pemuatan terutama digunakan side dump loader.
Berikut ini ditunjukkan gambar ringkas dan spesifikasi side dump loader yang
digunakan di tambang kami.

Spesifikasi Side Dump Loader


Sistem pneumatik Sistem motor listrik
Panjang 3.578 mm 3.578 mm
Lebar 1.422 mm 1.422 mm
Tinggi 1.524 mm 1.403 mm
Lebar bucket 1.422 mm 1.422 mm
Berat 3.980 kg 4.382 kg
Tipe 612H (Mitsui Shipbuilding Icom Co., Ltd.)

Side dump loader memiliki mobilitas yang baik karena sistem jelajah memakai
crawler, dan sanggup memuat walaupun beberapa lori dalam keadaan terangkai,
namun dalam hal ini perlu lebar lorong yang lebih dari 4,5 m.

D-4-15
Pemuatan Ampas dengan Side Dump Loader
Side dump loader

Lori Penyangga baja


Ampas

Ada dua macam side dump loader, yaitu sistem motor listrik dan sistem
pneumatik, di mana umumnya digunakan sistem motor listrik yang lebih bertenaga.
Side dump loader sistem pneumatik lebih ringan dibanding sistem motor listrik
dan tidak memerlukan instalasi listrik, oleh karena itu dapat ditempatkan dengan
mudah, asalkan di tempat yang ada pipa udara tekan. Sehingga, digunakan apabila
perlu kesegeraan atau di lorong berpenampang kecil yang akan dilakukan perbaikan
dan pelebaran.

5) Penyanggaan
Penyanggaan pada penggalian lubang bukaan di dalam batuan di tambang batu
bara Jepang, terutama memakai penyangga busur dengan baja profil I. Dahulu, pernah
juga menggunakan penyangga tahan (yielding support), namun saat ini tidak dipakai
lagi karena kurangnya kekakuan serta kesulitan pada waktu perbaikan dan pelebaran
lorong.
Berikut ini ditunjukkan contoh gambar spesifikasi penyangga baja yang digunakan
tambang kami.

D-4-16
Gambar Spesifikasi Penyangga Busur
C-54
Penampang gali : 18,80 m2
Penampang efektif : 15,65 m2

C-65
Penampang gali : 24,39 m2
Penampang efektif : 20,79 m2

Ada 3 macam baja profil I untuk penyangga busur, yaitu 22,7kg/m, 28,7kg/m dan
34,7kg/m, yang masing-masing dipakai menurut kedalaman dan tekanan batuan di
lokasi pemasangan penyangga.
Pada dasarnya, lorong di dalam batuan diposisikan sebagai lorong arteri, oleh
karena itu dari segi standar lorong, ia digali dengan penampang yang relatif besar. Hal
ini, karena di masa depan akan digunakan sebagai lorong pengangkutan dan ventilasi,
sehingga rancangan lorong diberi kelonggaran yang cukup.

1.3 Penggalian Lubang Bukaan Mekanisasi Penuh


Penggalian lubang bukaan mekanisasi penuh adalah berbeda dengan penggalian
lubang bukaan dengan peledakan yang dijelaskan di depan, yaitu sistem yang
melakukan penggalian lubang bukaan di dalam batuan hanya dengan mesin penggali
(road header) tanpa menggunakan bahan peledak.
Dengan diterapkannya drill jumbo, penggalian lubang bukaan dengan peledakan
dapat mencapai peningkatan efisiensi dalam batas tertentu, namun setelah itu tidak
dapat dikembangkan teknologi baru yang berarti, sehingga dalam keadaan berjalan di
tempat. Baru setelah memasuki tahun 1992, diperkenalkan road header tipe S-300
yang mampu menggali secara kontinu seperti pada penggalian lubang bukaan di dalam
lapisan batu bara, sehingga dapat dicapai penggalian lubang bukaan mekanisasi penuh

D-4-17
secara kontinu.
Di bawah ini ditunjukkan gambar ringkas mengenai sistem penggalian lubang
bukaan mekanisasi penuh dengan road header di tambang kami.

Sistem Penggalian Lubang Bukaan Mekanisasi Penuh


[Road Header]

Chain conveyor

Road header
Breaker
Belt conveyor

Lori

1) Pemotongan dan pemuatan


Road header (S-300) untuk penggalian lubang bukaan di dalam batuan yang saat
ini digunakan adalah suatu sistem yang dapat meremukkan batuan hanya dengan drum
pemotong road header tanpa sedikitpun memakai bahan peledak, kemudian
mengumpulkan ampas dengan gathering arm dan mengangkutnya ke belakang dengan
conveyor yang ada di bagian dalam badan.
Pick yang dipasang pada drum pemotong adalah pick tipe bulat yang ketahahan
terhadap batuan keras-sedangnya sangat baik, yang dipasang membentuk spiral, dan
dilengkapi dengan sistem penyemprot bagian dalam drum yang dapat menyemprotkan
air tekanan tinggi ke ujung pick, untuk mendinginkan pick dan mencegah debu.
Motor listrik pemotong adalah 300kW dan 200kW, sistem 2 tingkat kecepatan,
yang dapat diubah ke kecepatan tinggi atau rendah tergantung dari batuan yang
dipotong.
Gathering arm yang mengumpulkan ampas digerakkan oleh motor hidraulik,
dengan lebar pengaisan sekitar 5,7m, dan mempunyai efisiensi pemuatan yang sangat
baik.
Badan road header ini mempunyai panjang 17.200mm, lebar 4.680mm dan tinggi

D-4-18
2.580mm, dengan berat sekitar 80t, jadi termasuk jenis mesin yang lumayan besar.
Oleh karena itu, ada kekurangan dalam penggunaan road header ini, yaitu harus
digunakan di lorong berpenampang besar dengan lebar bagian dasar yang lebih dari
6m.
Berikut ini ditunjukkan spesifikasi road header tipe S-300.

Spesifikasi Road Header (S-300)


Panjang 17,2 m Bag. conveyor Kapasitas angkut 258 m3/h
Dimensi Lebar 3,0 m Kecepatan 4/8 m/min
Badan Bagian
Tinggi 2,6 m Tekanan lantai 1,44 kg/cm2
Penjelajah
Berat 80t Daya tanjak 15o
Tinggi pemotongan 5,5 m Pompa Plunyer triplex
Lebar pemotongan 6,7 m Bagian air Laju semprot 43 L/min
Bagian Motor listrik 300/200 kW tekanan tinggi Tekanan semprot 200 kg/cm2
Pemotong Diameter cutter head 1.370 mm Motor listrik 22 kW
Torsi poros drum 8,1 t-m
Produsen Mitsui Miike Manufacturing
Panjang boom telescope 600 mm

2) Pengangkutan
Road header untuk penggalian lubang bukaan di dalam batuan dapat melakukan
pemotongan dan pemuatan sekaligus, sehingga mempunyai kelebihan dalam
kemampuan untuk melakukan pemotongan kontinu. Untuk mengoptimumkan
kelebihan ini, pengangkutan ampas tidak bisa dilakukan dengan lori seperti selama ini,
sebab akan timbul waktu tunggu pada saat pergantian lori, oleh karena itu
pengangkutan ampas dilakukan dengan belt conveyor yang mampu melakukan
pengangkutan secara kontinu.
Ampas yang diangkut keluar dari conveyor pada road header, langsung dimuat ke
chain conveyor, di mana ampas yang besar diremuk lagi dengan breaker yang
ditempatkan di tengah chain conveyor. Setelah itu, dimuat ke belt conveyor untuk
diangkut keluar sampai ke permukaan.
Sementara itu, pengangkutan material seperti penyangga baja, dilakukan secara
konvensional, yaitu pengangkutan dengan lori yang ditarik lokomotif listrik atau
pengerek (hoist).

3) Penyanggaan
Mengenai penyanggaan, digunakan penyangga busur dari baja profil I yang sama
dengan penggalian lubang bukaan dengan peledakan.

D-4-19
Akhir-akhir ini, di Taiheiyo Coal Mine, ada juga lorong yang melakukan
penyanggaan dengan baut batuan yang digunakan bersama penyangga busur.

4) Ventilasi
Pada waktu pemotongan dengan road header untuk penggalian lubang bukaan di
batuan, timbul banyak debu. Untuk mencegah hal tersebut, selain dilakukan
penyemprotan air di dalam badan mesin, sistem ventilasi dijadikan sistem hisap
dengan pengumpul debu.
Pengumpul debu dilengkapi dengan filter tipe bag (kantong), di mana setiap filter
dibersihkan secara berurutan dengan udara tekan. Sebagai saluran udara digunakan
saluran udara ferropolic yang ringan dan kecil. Menurut prestasi masa lampau, dapat
digunakan hingga panjang saluran udara 800m.
Di bawah ini ditunjukkan foto dan spesifikasi pengumpul debu.

D-4-20
Spesifikasi setiap mesin pada sistem ventilasi hisap
Kipas angin
Nama Contra fan
Motor listrik 30 kW×2
Tekanan vakum 500 mmAq
Jumlah udara 500 m3/min
Pengumpul debu
Turbo filter (bag filter sistem
Nama
pembersih udara tekan)
Jumlah udara yang diolah 500 m3/min
Luas permukaan penyaringan 112 m2
Kerugian ventilasi 400 mmAq
Konsentrasi debu sisi masuk
2.000 mmg/m3
yang diizinkan
Konsentrasi debu sisi keluar
0,2 mmg/m3
yang diizinkan
Saluran udara
Nama Saluran udara ferropolic
Diameter saluran 800 mm
Pengukur konsentrasi CH4
Berbagai jenis sensor Pengukur konsentrasi CO
Indikator vakum

1.4 Perbandingan Sistem Penggalian Lubang Bukaan Di Dalam Batuan


Seperti telah dijelaskan di depan, sistem penggalian lubang bukaan di dalam
batuan yang digunakan di tambang kami terdiri dari sistem penggalian lubang bukaan
dengan peledakan dan sistem penggalian lubang bukaan mekanisasi penuh, di mana
sistem penggalian lubang bukaan dengan peledakan ada 2 macam, yaitu yang memakai
air leg hammer dan yang memakai 2 boom drill jumbo. Sehingga, sistem penggalian
lubang bukaan di dalam batuan di tambang kami ada 3 macam, di mana sistem
penggalian lubang bukaan dipilih menurut kondisi lorong yang digali.
Sistem penggalian lubang bukaan mekanisasi penuh yang menggunakan road
header, pada dasarnya dilakukan untuk menggali lorong berpenampang besar dengan
penampang gali lebih dari 20m2 dan lagi penggalian lorong tersebut berjarak panjang.
Sedangkan, sistem penggalian lubang bukaan dengan peledakan yang
menggunakan 2 boom drill jumbo, banyak dipakai untuk penggalian berpenampang
gali sekelas C-54 dengan jarak penggalian yang relatif panjang.
Sementara, sistem penggalian lubang bukaan dengan peledakan yang

D-4-21
menggunakan air leg hammer, umumnya digunakan untuk penggalian berpenampang
kecil dan berjarak pendek, atau untuk penggalian lorong dengan kemiringan lebih dari
15o dan untuk penggalian sumuran tegak.

1) Perbandingan prestasi penggalian lubang bukaan di dalam batuan


Pada bulan April 1992, di Taiheiyo Coal Mine diterapkan road header tipe S-300
untuk penggalian lubang bukaan di dalam batuan, yang mulai beroperasi di lorong
utama no.6. Kemudian, pada masa dan area yang sama, ada kasus pelaksanaan
penggalian lubang bukaan di dalam batuan dengan peledakan yang memakai air leg
hammer dan 2 boom drill jumbo, yang akan diperkenalkan di sini.
Berikut ini adalah gambar posisi lokasi penggalian lubang bukaan di dalam batuan
yang masing-masing dilaksanakan dengan sistem yang berbeda.

Gambar Posisi Lokasi Penggalian Lubang Bukaan di Dalam Batuan


(Sekitar Lorong Utama No.6)

Penampang gali : 24.39m2


Penampang efektif : 20.79 m2

Seperti terlihat pada gambar di atas, lokasi penggalian lubang bukaan relatih
terpusat di daerah yang berdekatan, sehingga kondisi geologi setiap permuka kerja
dapat dianggap sama. Selain itu, jenis penyangga yang dipasang pada setiap permuka
kerja menggunakan penyangga C-65 seperti gambar di atas, dengan luas penampang
gali 24,20m2. Oleh karena itu, kondisi penggalian lubang bukaan setiap permuka kerja
dapat dianggap sama.
Di bawah ini ditunjukkan tabel perbandingan efisiensi penggalian lubang bukaan
di dalam batuan yang dilakukan dengan setiap sistem tersebut.

D-4-22
Tabel perbandingan efisiensi penggalian lubang bukaan di dalam batuan

※ April 1992 road header diperkenalkan Pretasi bulan Mei~Juli 1992


① Road header ② Drill jumbo ③ Jack hammer
Penggalian Penggalian Penggalian
Efisiensi Efisiensi Efisiensi
kemajuan utama kemajuan paralel kemajuan paralel
[m/ ] [m/ ] [m/ ]
lorong utama no.6 lorong utama no.6 lorong utama no.6
Jumlah hari 23 3,74 23 2,86 23 1,89
Mei Jumlah gilir 63 1,37 66 1,00 67 0,65
1992 Jumlah orang 278 0,31 292 0,23 317 0,14
Panjang gali 86,0 65,7 43,5
Jumlah hari 25 5,40 25 2,63 25 2,06
Juni Jumlah gilir 70 1,93 68 0,97 68 0,76
1992 Jumlah orang 313 0,43 373 0,18 324 0,16
Panjang gali 135,0 65,8 51,6
Jumlah hari 25 3,48 23 3,36 25 1,94
Juli Jumlah gilir 68 1,28 69 1,12 60 0,81
1992 Jumlah orang 415 0,21 296 0,26 200 0,24
Panjang gali 86,9 77,2 48,6
Jumlah hari 24,3 4,22 23,7 2,94 24,3 1,97
Jumlah gilir 67,0 1,53 67,7 1,03 65,0 0,74
Rata-rata Jumlah orang 335,3 0,31 320,3 0,22 280,3 0,17
Panjang gali 102,6 69,6 47,9
Jumlah hari 26 5,63
April Jumlah gilir 67 2,18
1994 Jumlah orang 344 0,43
Panjang gali 146,3
Pengambilan data untuk tabel di atas dilakukan selama 3 bulan dari bulan Mei
1992 s/d Juli 1992, di mana pada tabel ditunjukkan jumlah hari, jumlah gilir, jumlah
orang dan panjang penggalian untuk setiap bulan, serta efisiensi terhadap setiap jumlah
tersebut. Akan tetapi, karena data setiap bulan sangat bervariasi, maka di sini
ditunjukkan juga angka rata-rata selama 3 bulan.
Berdasarkan data tabel di atas, di bawah ini diberikan grafik yang menunjukkan
panjang penggalian per bulan dan efisiensi penggalian per orang.
Panjang Penggalian dan Efisiensi pada Penggalian Lubang Bukaan di Dalam Batuan
Rata-rata (Mei~Juli)
4.22 5
120 4Efisiensi
2.94 m/hari
Panjang 102.6 3
100 1.97
penggalian 2
m/hari 80 1
69.6
0
60
47.9
40

20

0
Road header Drill jumbo Leg hammer

D-4-23
Dari grafik di atas jelas terlihat, bahwa panjang penggalian dan efisiensi road
header adalah yang paling unggul, di mana prestasinya mencapai 2 kali lebih
dibanding penggalian lubang bukaan dengan peledakan yang menggunakan air leg
hammer. Sedangkan, drill jumbo lebih unggul sekitar 1,5 kali dibanding air leg
hammer. Jadi urutan panjang penggalian dan efisiensi, berturut-turut adalah road
header, drill jumbo dan air leg hammer.
Kemudian sebagai referensi, pada bagian bawah tabel di depan, ditunjukkan
prestasi penggalian lubang bukaan dengan road header, yang dilakukan pada bulan
April 1994, di mana panjang penggalian rata-rata per bulan yang pada awal penerapan
road header adalah 103,6m, 2 tahun kemudian menjadi 146,3m atau sekitar 1,4 kali.
Sedangkan saat ini, prestasi penggalian lubang bukaan di dalam batuan rata-rata per
hari tercatat sekitar 6m, sehingga cukup menunjukkan kemampuannya pada
penggalian lubang bukaan berjarak panjang di dalam batuan, seperti di lorong arteri.
Akan tetapi, walaupun road header unggul dalam segi efisiensi, namun dari segi
investasi fasilitas, justru hasilnya terbalik. Sebab, untuk melengkapi road header
diperlukan investasi yang sangat besar, sehingga diperlukan kemampuan pendanaan
yang lebih besar dibanding sistem lain.
Sedangkan, apabila ingin meningkatkan efisiensi dengan investasi yang kecil,
jawabannya adalah menggunakan drill jumbo. Efisiensinya berada di antara road
header dan air leg hammer, dan mobilitasnya juga lebih baik dari pada road header.
Sementara, apabila digunakan air leg hammer, waktu yang diperlukan untuk
persiapan penggalian lubang bukaan menjadi singkat, serta investasinya juga kecil.
Namun, efisiensinya terburuk di antara sistem yang lain, dan atmosfir kerjanya juga
buruk (getaran, bunyi bising dan debu).

D-4-24

Anda mungkin juga menyukai