D-4-1
Boom Drill Jumbo
D-4-2
Perkembangan teknik penggalian lubang bukaan di dalam batuan
Metode Mesin bor Mesin pemuat Bahan peledak Metode center-cut
Penggalian lubang Leg hammer Rocker shovel Dinamit Metode V-cut
bukaan dengan (sistem kering) (Shiraume) (untuk peledakan
peledakan biasa)
Leg hammer
(sistem basah) Side dump loader Metode burn-cut
1 boom drill
jumbo ※ Dipe
rlukan mesin
D-4-3
Tipe poros datar
Voltase yang dipakai : 3.000 V
Pada tahun 1970-an mulai diperkenalkan side dump loader yang sanggup memuat
ke samping tanpa melakukan penggantian lori, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
pemuatan. Pengangkutan belakang yang tadinya terutama dilakukan dengan lori,
diganti dengan sistem belt conveyor (BC), kemudian ditambah lagi dengan menggelar
chain conveyor di ujung permuka kerja, sehingga efisiensi pemuatan semakin
meningkat.
Seperti terlihat di sini, setiap pekerjaan seperti pengeboran, peledakan, pemuatan
dan pengangkutan terus dikembangkan dan diperbaiki, yang memungkinkan
peningkatan efisiensi penggalian batuan, namun belum sampai juga kepada mekanisasi
penuh.
Untuk mengarah kepada mekanisasi penuh yang merupakan tujuan akhir dari
penggalian lubang bukaan di dalam batuan, maka pada tahun 1985 dimulai penelitian
dan pengembangan bersama mesin penggali batuan. Sejak saat itu, sambil mengalami
berbagai kegagalan terakumulasi know-how, dan akhirnya usaha pengembangan
tersebut membuahkan hasil, dengan diterapkannya road header batuan pada bulan
April 1992, yang saat ini digunakan pada penggalian level utama. Sebagai hasilnya,
dapat dicapai efisiensi penggalian lubang bukaan sekitar 3 kali lipat sebelumnya.
D-4-4
Drill jumbo
② Penggalian lubang bukaan mekanisasi penuh
Road header
Metode mana yang dipilih tergantung dari peruntukan lorong dan kondisi lapangan.
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai masing-masing teknik tersebut.
1) Sistem pengeboran
Ada 2 sistem pengeboran lubang tembak. Yang pertama adalah sistem yang
menggunakan air leg hammer.
Leg hammer
Lori
Penyangga busur
D-4-5
kering, namun beralih ke tipe basah untuk menanggulangi masalah debu.
Berikut ini ditunjukkan spesifikasi air leg hammer.
Yang kedua adalah metode yang menggunakan drill jumbo. Drill jumbo adalah
kendaraan yang jalan memakai crawler yang dilengkapi dengan mesin bor hidraulik, di
mana drill boom-nya ada yang 1 batang dan 2 batang.
D-4-6
Sistem Penggalian Lubang Bukaan di Dalam Batuan Dengan Peledakan
[2 Boom Drill Jumbo]
Drill jumbo
Lori
Penyangga busur
Keunggulan drill jumbo apabila dibandingkan dengan air leg hammer adalah :
Waktu pengeboran per lubang singkat
Dapat ditangani oleh pekerja yang sedikit
Kelelahan yang dialami oleh pekerja sedikit
Berikut ini ditunjukkan spesifikasi 2 boom drill jumbo.
D-4-7
Badan utama Drill Jumbo Mesin bor hidraulik
Tipe DJC2E Tipe Secoma RPH200
Panjang (posisi jelajah) 8.610 mm Daya tumbuk 10~20 kg.m
Lebar 1.260 mm Jumlah tumbukan 2000~3500 /min
Tinggi (posisi jelajah) 1.800 mm Putaran 250 rpm
Berat 6.800 kg Berat 90 kg
Batas tinggi pengeboran 3.800 mm Motor listrik 400V 4P 30kW
Batas lebar pengeboran 6.070 mm Produsen Mitsui Shipbuilding
Icom Co., Ltd.
Alat jelajah
Sistem Sistem crawler kiri kanan
dapat bergerak independen
dengan hidraulik
Kecepatan jelajah 2 km/h
Daya tanjak 20o
Kemudian, kerugian drill jumbo bila dibandingkan dengan air leg hammer adalah
badannya yang besar. Seperti ditunjukkan dalam tabel di atas, untuk 2 boom drill
jumbo, panjangnya 8.610mm dan lebarnya 1.260mm, sehingga tidak dapat digunakan
apabila lorong tidak cukup lebar. Selain itu, karena ukurannya yang besar, tidak bisa
bergerak bebas, sehingga memakan waktu pada saat pengangkutan masuk. Oleh karena
itu, tidak cocok dipakai pada lorong yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat,
seperti untuk pelubangan silang (thirl).
D-4-8
2 Boom Drill Jumbo
2) Metode peledakan
Saat ini, metode peledakan yang dilakukan di tambang bawah tanah ada 2, yaitu V-
cut dan burn-cut, yang masing-masing dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
lapangan.
① V-cut
D-4-9
Metode center cut yang umum, di mana pengeboran lubang muatan untuk center
cut dilakukan membentuk pasak terhadap permuka kerja. Lubang yang lain juga dibor
membentuk sudut yang disesuaikan dengan sudut lubang center cut, di mana makin
jauh dari pusat, sudutnya dibuat makin landai. Untuk memperoleh efisiensi peledakan
yang tinggi, diperlukan keterampilan dan pengalaman yang matang, sebab setiap
lubang mempunyai sudut pengeboran sendiri. Berikut ini ditunjukkan gambar standar
peledakan V-cut.
D-4-10
Gambar Standar Peledakan V-Cut (Batuan Keras)
Panjang pengeboran : 1.400 mm
Kemajuan : 1.200
mm
Detonator
3 (2) 4 8 9 10 11 8 11 9 0 0 75
(buah)
Muatan peledak
200 (400) 400 400 400 400 400 400 400 400 0 0
(g/lubang)
Jumlah bahan
1.400 1.600 3.200 3.600 4.000 4.400 3.200 4.400 3.600 0 0 29.400
peledak (g)
② Burn-cut
Sama seperti V-cut, ini termasuk metode peledakan center-cut, di mana pada
dasarnya dilakukan pengeboran tegak lurus terhadap permukaan permuka kerja. Pada
burn-cut, terutama burn hole (lubang kosong yang tidak dimuat) dianggap sebagai
permukaan bebas, di mana ada lubang berdiameter besar yang berdasarkan kepada
teori perusakan tekanan dan ada lubang berdiameter kecil yang berdasarakan kepada
teori perusakan tarikan. Untuk lubang berdiameter kecil, diameter burn hole menjadi
sama dengan diameter lubang bermuatan yang lain, sehingga dikatakan, bahwa efek
peledakannya bagus karena ketelitian pengeborannya diperlunak dibandingkan lubang
berdiameter besar.
D-4-11
Berikut ini ditunjukkan gambar standar peledakan burn-cut.
D-4-12
Gambar Standar Peledakan Burn-Cut (Batuan Keras)
Spesifikasi C-65 (Burn-cut)
Panjang pengeboran : 1.800 mm Penampang : 24,39 m2
Detonator
1 2 2 4 8 8 15 22 21 26 2 111
(buah)
Muatan peledak
1.000 900 900 900 700 600 600 600 600 600 600
(g/lubang)
Jumlah bahan
1.000 1.800 1.800 3.600 5.600 4.800 9.000 13.200 12.600 15.600 1.200 70.200
peledak (g)
D-4-13
Ciri-ciri burn-cut adalah sebagai berikut :
A. Burn hole mempunyai diameter yang sama dengan lubang bermuatan lain.
B. Pengeboran lubang tembak yang mudah, karena sejajar dengan burn hole.
C. Dapat melakukan peledakan berlubang panjang (dalam).
D. Puing remuk menjadi kecil dan jarak lontarannya pendek.
E. Sehingga pengaruh kepada penyangga kecil.
Akan tetapi, untuk memperoleh efek burn-cut secara maksimum, diperlukan
kondisi sebagai berikut :
A. Melakukan peledakan terbalik (bottom firing) untuk mengurangi gejala cut-off
yang sering terjadi pada peledakan lubang panjang, serta untuk memperoleh
efek peledakan yang pasti dan aman.
B. Menggunakan detonator 25ms untuk memastikan efek pengangkatan batuan
dan untuk mengurangi jarak lontaran puing.
C. Menambah muatan peledak per lubang tembak, yang sesuai dengan lubang
pengeboran yang panjang.
D. Dari segi persentase pemuatan, diperlukan panjang muatan dengan persentase
tertentu terhadap panjang lubang, sehingga harus menggunakan bahan peledak
slurry dengan berat jenis yang relatif kecil.
3) Bahan peledak
Pada penggalian lubang bukaan, bahan peledak yang digunakan di tambang batu
bara Jepang, terutama adalah bahan peledak mengandung air. Bahan peledak
mengandung air ini terutama mempunyai ketahanan terhadap air yang baik, sehingga
dapat digunakan juga di permuka kerja penggalian lubang bukaan yang terdapat air.
Spesifikasi bahan peledak yang digunakan di tambang batu bara Jepang
ditunjukkan pada tabel di bawah.
D-4-14
Di Taiheiyo Coal Mine digunakan Sunbecks buatan Asahi Kasei, di mana masalah
tidak meledak pada saat peledakan karena kurang baiknya bahan peledak, hampir tidak
pernah terjadi.
Kemudian, detonator yang digunakan Taiheiyo Coal Mine adalah 10 MS delay
electric blasting cap (detonator tunda 10MS), yang waktu peledakannya diatur setiap
10 per 1.000 detik, sehingga mampu melakukan peledakan 10 tahapan sekaligus.
4) Sistem pemuatan
Untuk pemuatan terutama digunakan side dump loader.
Berikut ini ditunjukkan gambar ringkas dan spesifikasi side dump loader yang
digunakan di tambang kami.
Side dump loader memiliki mobilitas yang baik karena sistem jelajah memakai
crawler, dan sanggup memuat walaupun beberapa lori dalam keadaan terangkai,
namun dalam hal ini perlu lebar lorong yang lebih dari 4,5 m.
D-4-15
Pemuatan Ampas dengan Side Dump Loader
Side dump loader
Ada dua macam side dump loader, yaitu sistem motor listrik dan sistem
pneumatik, di mana umumnya digunakan sistem motor listrik yang lebih bertenaga.
Side dump loader sistem pneumatik lebih ringan dibanding sistem motor listrik
dan tidak memerlukan instalasi listrik, oleh karena itu dapat ditempatkan dengan
mudah, asalkan di tempat yang ada pipa udara tekan. Sehingga, digunakan apabila
perlu kesegeraan atau di lorong berpenampang kecil yang akan dilakukan perbaikan
dan pelebaran.
5) Penyanggaan
Penyanggaan pada penggalian lubang bukaan di dalam batuan di tambang batu
bara Jepang, terutama memakai penyangga busur dengan baja profil I. Dahulu, pernah
juga menggunakan penyangga tahan (yielding support), namun saat ini tidak dipakai
lagi karena kurangnya kekakuan serta kesulitan pada waktu perbaikan dan pelebaran
lorong.
Berikut ini ditunjukkan contoh gambar spesifikasi penyangga baja yang digunakan
tambang kami.
D-4-16
Gambar Spesifikasi Penyangga Busur
C-54
Penampang gali : 18,80 m2
Penampang efektif : 15,65 m2
C-65
Penampang gali : 24,39 m2
Penampang efektif : 20,79 m2
Ada 3 macam baja profil I untuk penyangga busur, yaitu 22,7kg/m, 28,7kg/m dan
34,7kg/m, yang masing-masing dipakai menurut kedalaman dan tekanan batuan di
lokasi pemasangan penyangga.
Pada dasarnya, lorong di dalam batuan diposisikan sebagai lorong arteri, oleh
karena itu dari segi standar lorong, ia digali dengan penampang yang relatif besar. Hal
ini, karena di masa depan akan digunakan sebagai lorong pengangkutan dan ventilasi,
sehingga rancangan lorong diberi kelonggaran yang cukup.
D-4-17
secara kontinu.
Di bawah ini ditunjukkan gambar ringkas mengenai sistem penggalian lubang
bukaan mekanisasi penuh dengan road header di tambang kami.
Chain conveyor
Road header
Breaker
Belt conveyor
Lori
D-4-18
2.580mm, dengan berat sekitar 80t, jadi termasuk jenis mesin yang lumayan besar.
Oleh karena itu, ada kekurangan dalam penggunaan road header ini, yaitu harus
digunakan di lorong berpenampang besar dengan lebar bagian dasar yang lebih dari
6m.
Berikut ini ditunjukkan spesifikasi road header tipe S-300.
2) Pengangkutan
Road header untuk penggalian lubang bukaan di dalam batuan dapat melakukan
pemotongan dan pemuatan sekaligus, sehingga mempunyai kelebihan dalam
kemampuan untuk melakukan pemotongan kontinu. Untuk mengoptimumkan
kelebihan ini, pengangkutan ampas tidak bisa dilakukan dengan lori seperti selama ini,
sebab akan timbul waktu tunggu pada saat pergantian lori, oleh karena itu
pengangkutan ampas dilakukan dengan belt conveyor yang mampu melakukan
pengangkutan secara kontinu.
Ampas yang diangkut keluar dari conveyor pada road header, langsung dimuat ke
chain conveyor, di mana ampas yang besar diremuk lagi dengan breaker yang
ditempatkan di tengah chain conveyor. Setelah itu, dimuat ke belt conveyor untuk
diangkut keluar sampai ke permukaan.
Sementara itu, pengangkutan material seperti penyangga baja, dilakukan secara
konvensional, yaitu pengangkutan dengan lori yang ditarik lokomotif listrik atau
pengerek (hoist).
3) Penyanggaan
Mengenai penyanggaan, digunakan penyangga busur dari baja profil I yang sama
dengan penggalian lubang bukaan dengan peledakan.
D-4-19
Akhir-akhir ini, di Taiheiyo Coal Mine, ada juga lorong yang melakukan
penyanggaan dengan baut batuan yang digunakan bersama penyangga busur.
4) Ventilasi
Pada waktu pemotongan dengan road header untuk penggalian lubang bukaan di
batuan, timbul banyak debu. Untuk mencegah hal tersebut, selain dilakukan
penyemprotan air di dalam badan mesin, sistem ventilasi dijadikan sistem hisap
dengan pengumpul debu.
Pengumpul debu dilengkapi dengan filter tipe bag (kantong), di mana setiap filter
dibersihkan secara berurutan dengan udara tekan. Sebagai saluran udara digunakan
saluran udara ferropolic yang ringan dan kecil. Menurut prestasi masa lampau, dapat
digunakan hingga panjang saluran udara 800m.
Di bawah ini ditunjukkan foto dan spesifikasi pengumpul debu.
D-4-20
Spesifikasi setiap mesin pada sistem ventilasi hisap
Kipas angin
Nama Contra fan
Motor listrik 30 kW×2
Tekanan vakum 500 mmAq
Jumlah udara 500 m3/min
Pengumpul debu
Turbo filter (bag filter sistem
Nama
pembersih udara tekan)
Jumlah udara yang diolah 500 m3/min
Luas permukaan penyaringan 112 m2
Kerugian ventilasi 400 mmAq
Konsentrasi debu sisi masuk
2.000 mmg/m3
yang diizinkan
Konsentrasi debu sisi keluar
0,2 mmg/m3
yang diizinkan
Saluran udara
Nama Saluran udara ferropolic
Diameter saluran 800 mm
Pengukur konsentrasi CH4
Berbagai jenis sensor Pengukur konsentrasi CO
Indikator vakum
D-4-21
menggunakan air leg hammer, umumnya digunakan untuk penggalian berpenampang
kecil dan berjarak pendek, atau untuk penggalian lorong dengan kemiringan lebih dari
15o dan untuk penggalian sumuran tegak.
Seperti terlihat pada gambar di atas, lokasi penggalian lubang bukaan relatih
terpusat di daerah yang berdekatan, sehingga kondisi geologi setiap permuka kerja
dapat dianggap sama. Selain itu, jenis penyangga yang dipasang pada setiap permuka
kerja menggunakan penyangga C-65 seperti gambar di atas, dengan luas penampang
gali 24,20m2. Oleh karena itu, kondisi penggalian lubang bukaan setiap permuka kerja
dapat dianggap sama.
Di bawah ini ditunjukkan tabel perbandingan efisiensi penggalian lubang bukaan
di dalam batuan yang dilakukan dengan setiap sistem tersebut.
D-4-22
Tabel perbandingan efisiensi penggalian lubang bukaan di dalam batuan
20
0
Road header Drill jumbo Leg hammer
D-4-23
Dari grafik di atas jelas terlihat, bahwa panjang penggalian dan efisiensi road
header adalah yang paling unggul, di mana prestasinya mencapai 2 kali lebih
dibanding penggalian lubang bukaan dengan peledakan yang menggunakan air leg
hammer. Sedangkan, drill jumbo lebih unggul sekitar 1,5 kali dibanding air leg
hammer. Jadi urutan panjang penggalian dan efisiensi, berturut-turut adalah road
header, drill jumbo dan air leg hammer.
Kemudian sebagai referensi, pada bagian bawah tabel di depan, ditunjukkan
prestasi penggalian lubang bukaan dengan road header, yang dilakukan pada bulan
April 1994, di mana panjang penggalian rata-rata per bulan yang pada awal penerapan
road header adalah 103,6m, 2 tahun kemudian menjadi 146,3m atau sekitar 1,4 kali.
Sedangkan saat ini, prestasi penggalian lubang bukaan di dalam batuan rata-rata per
hari tercatat sekitar 6m, sehingga cukup menunjukkan kemampuannya pada
penggalian lubang bukaan berjarak panjang di dalam batuan, seperti di lorong arteri.
Akan tetapi, walaupun road header unggul dalam segi efisiensi, namun dari segi
investasi fasilitas, justru hasilnya terbalik. Sebab, untuk melengkapi road header
diperlukan investasi yang sangat besar, sehingga diperlukan kemampuan pendanaan
yang lebih besar dibanding sistem lain.
Sedangkan, apabila ingin meningkatkan efisiensi dengan investasi yang kecil,
jawabannya adalah menggunakan drill jumbo. Efisiensinya berada di antara road
header dan air leg hammer, dan mobilitasnya juga lebih baik dari pada road header.
Sementara, apabila digunakan air leg hammer, waktu yang diperlukan untuk
persiapan penggalian lubang bukaan menjadi singkat, serta investasinya juga kecil.
Namun, efisiensinya terburuk di antara sistem yang lain, dan atmosfir kerjanya juga
buruk (getaran, bunyi bising dan debu).
D-4-24