Abstrak
Daerah Jatinangor, merupakan kawasan pendidikan, batuan yang terdapat di kawasan
tersebut merupakan hasil dari endapan gunungapi tua hasil dari Gunung Manglayang, secara
lateral sebaran batuan ini akan mengkontrol pola aliran airtanah di daerah tersebut, dan
kebutuhan akan airtanah dari tahun ke tahun terus meningkat, dampak yang pasti terjadi adalah
penurunan muka airtanah yang berada di sekitar sumur abstraksi dan kontaminasi airtanah hasil
dari limbah domistik dari pemukiman dan lingkungan kampus. Seiring dengan penambahan
jumlah penduduk, penggunaan air tanah pada rumah tangga juga semakin meningkat.
sehingga menimbulkan berbagai macam persoalan. misalnya penggunaan air tanah yang semakin
meningkat, pencemaran air tanah, tertutupnya tempat-tempat resapan air tanah.hal ini tentu
akan mengganggu keseimbangan air tanah yang akan berdampak pada ketersedian air untuk
rumah tangga. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga ketersediaan air tanah yang
berkelanjuatan. Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu: sumber
langsung dan sumber tidak langsung. Sumber – sumber langsung adalah buangan yang
berasal dari sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah
domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian,cserta sampah. Pencemaran
terjadi karena buangan ini langsung di buang ke dalam badan air, (system) seperti sungai ,
kanal, parit atau selokan. Sedangkan Sumber – sumber tidak langsung adalah kontaminan yang
masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah
industri maupun dari limbah domestik. Mengingat bahwa air adalah komponen dari lingkungan
hidup, maka pencemaran air merupakan bagian dari pencemaran lingkungan hidup.
Pencemaran air perlu di kendalikan karena akibat pencemaran air dapat mengurangi
pemanfaatan air sebagai modal dasar dan faktor utama pembangunan.
Kata Kunci : Kebutuhan air, kontaminasi, sumber daya air
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
daerah resapan, dengan melibatkan masyarakat Golekar R. B., Baride M.V., Patil S. N. (2013)
harus dilaksanakan sesegera mungkin, Assessment of surface and waste
mengingat kekritisan kondisi lahan di bagian water quality for irrigation suitability
utara kampus Unpad. A case study of Jalgaon Urban area,
Maharashtra (India) Der Chemica
Sinica Vol. 2: Issue 1 pp 50-61.
Golekar R. B., Baride M.V., Patil S. N. (2013)
Human health risk due to trace
Ucapan Terimakasih elements contamination in
Terima kasih kepada Ketua LPPM Unpad groundwater from Anjani and Jhiri
Dr.rer.nat. Ayi Bahtiar, M.Si, Dekan Sekolah river catchment of Northern
Pasca Sarjana Prof. Dr.Hendarmawan dan Maharashtra, India Earth Science
Dekan Fakultas Teknik Geologi atas Research Journal Vol 17, No. 1. June,
dukungannya terhadap penelitian ini dan juga 2013 pp 17-23
masukkannya yang berharga bagi penulisan HADIAN, Mohamad Sapari, et al. Sebaran
artikel ini. Anggota Lab geologi Lingkungan akuifer dan pola aliran air tanah di
dan Hidrogeologi Universitas Padjadjaran Kecamatan Batuceper dan Kecamatan
untuk terus melakukan penelitian hingga Benda Kota Tangerang, Propinsi
sekarang Banten. Indonesian Journal on
Geoscience, 2006, 1.3: 115-128.
Hadian dkk, 2013 Penentuan Zona Resapan
Dan Umur Air Pada Endapan
Daftar Pustaka Vulkanik Di Kawasan Jatinangor
Dengan Mengunakan Metoda Isotop
APHA (1998) Standard methods for the
Stabil.Buletin geologi Tata
examination of water and waste water,
Lingkungan. ISSN 1410-1696 Vol. 23
19th edition Washington DC, USA.
No. 3 Desember 2013
Azy, F. N., & Hadian, M. S. D. (2016).
Hendarmawan, 2002. Unconfined aquifer
Groundwater Characterization of
system of volcanics in the Northern
Cihaur Watershed Basin, Batujajar
part of Bandung basin, West Java,
and Adjacent, West Bandung District,
Indonesia. Journal of Geosciences
West Java, Indonesia. In IOP
Osaka City Univ., 45: 1-12.
Conference Series: Earth and
Hendarmawan, Kumai, H., and Mitamura M.,
Environmental Science (Vol. 29, No.
2004. Application of stream
1, p. 012027). IOP Publishing.
hydrograph separation method to
Bemmelen, Van, R.W., 1949, The
estimate the recharge in the
Geology of Indonesia, Vol. 1A,
northern part of the Bandung
General Geology, Bandung.
Basin, west Java, Indonesia.
Deshpande S. M.., Aher K. R.., Mahajan G.D.
Journal of Groundwater
(2011) Heavy metal contamination of
Hydrology, 3: 213-224.
Chikalthana area of Aurangabad,
Kumai, H. and Hendarmawan, 2002.
Maharashtra, India 4 th International
Groundwater local flowsystems in
Groundwater Conference (IGWC
volcanic slope: a case study on the
2011) Groundwater Research Series 4
Bandung City area, Indonesia.
pp 622-632.
Journal of Ground Water
Depkes (2010) Permenkes No.492
Technology, 10: 3 1-38.
TH 2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Kusumadinata, 1974, Reef Limestone in The Kumaresan M., and Riyazuddin P. (2006)
Sukabumi Area, Indonesia Kumaresan, M. and P. Riyazuddin
Petroleum Association, Proceeding 2nd (2006) Major ion chemistry of
Convention. environmental samples around
suburban of Chennai city Current Sci.,
Martodjojo, Soejono, 1984, Evolusi Cekungan 91(12): pp 1668 – 1677
Bogor, Jawa Barat, Disertasi pada Lloyd, J.W., and Heathcote, J.A. (1985)
Fakultas Pasca Sarjana ITB. Natural Inorganic Hydrochemistry in
Mandel dan Shiftan, 1981, Groundwater Relation to Groundwater Claredon
Resource Investigation and Press, Oxford pp 294.
Development, Academic Press, New Piper, A. M. (1944) A geographic procedure in
York the geochemical interpretation of
Sitonga, P.H., Peta gelogi regional daerah water analysis Transaction of
penelitian, sebagian dari peta geologi American Geophysical Union, v. 25,
regional lembar Bandung, 1973. pp. 914-928.
Soetrisno, S., Peta hidrogelogi regional daerah Raghunath, H.M. (1987) Groundwater 2nd
penelitian, sebagian dari peta (ed) New age International Pvt. Ltd.
hidrogelogi regional lembar Bandung, New Delhi Publication.
1983. Richard, L.A. (1954) Diagnosis and
To’th, J., 1963. A theoretical analysis of Improvement of Saline and Alkali
groundwater flow in small drainage Soils U.S. Department of Agriculture
basin. Journal of Geophysics Research, Handbook 60 pp 160
68: 4795-4812 Wilcox, L.V. (1955) Classification and use of
Hem, J.D. (1991) Study and Interpretation of irrigation waters USDA, Circular 969,
chemical characteristics of natural Washington, DC, USA.
waters U.S. Geol. Surv Water Supply
Paper, no. 2254.
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Gambar 1. Peta Geologi Daerah Penelitian (Sumber: diolah dari data 2015)
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Gambar 2 . Plot Kimia Air pada Piper Diagram Dan Durov Diagram
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
MG
Sta Ca Mg Na K HCO3 SO4 Cl RSC SAR SSP HAZZARD
SM11 11.8 2.93 5.92 1.89 32 16.4 13.2 471.36 0.399761 34.64951 12.9991
SM27 10.1 4.19 3.34 0.415 38.4 0.056 10.2 548.736 0.223026 20.80909 23.2197
SMK1 40.4 11 3.74 6.06 185 0.02 5.08 9509 0.134616 16.01307 17.9739
SMK05 11.8 3.93 4.28 0.584 53.8 0.02 6.09 846.274 0.275675 23.61853 19.0832
SMK09 32.9 7.8 8.53 2.92 146 0.02 16.2 5942.2 0.347248 21.9559 14.9569
SMK10 29.5 6.32 28.5 8.19 97.4 33.6 36.6 3488.868 1.242178 50.59992 8.7160
SMK21 61.5 14.1 56.2 7.83 190 0.02 140 14364 1.681158 45.85691 10.0981
SMK23 20.2 6.88 6.88 0.951 118 0.02 2.03 3195.44 0.337343 22.43133 19.7073
SMK28 22.7 7.36 7.55 2.95 115 0.02 7.61 3456.9 0.352271 25.88757 18.1460
SMK29 35.8 10 16.7 8.95 208 1.2 15.7 9526.4 0.635995 35.89923 13.9958
MA2 30.3 5.06 10.9 1.73 136 6.89 2.54 4808.96 0.482866 26.31798 10.5439
SB-01 26.40 21.13 14.51 4.31 184.88 3.15 4.61 8787.346 0.638026 28.36473 31.8463
SB-03 21.60 7.60 13.08 4.68 158.45 2.10 6.99 4626.74 0.627549 37.81942 16.1840
SB-05 26.40 16.60 14.75 5.46 194.51 2.80 4.47 8363.93 0.646498 31.97279 26.2617
SB-06 22.40 9.50 12.96 3.32 127.69 1.65 6.99 4073.311 0.61101 33.78995 19.7177
MA-01 22.40 6.88 11.88 3.69 149.14 8.20 6.01 4366.819 0.574244 34.71572 15.3400
MA-02 16.00 7.91 9.97 3.32 99.43 2.50 7.27 2377.371 0.548316 35.72581 21.2634
MA-03 7.20 3.96 4.95 1.41 31.00 3.60 6.99 345.96 0.40853 36.30137 22.6027
MA-04 14.40 5.78 9.73 2.35 80.31 1.00 4.89 1620.656 0.556304 37.44575 17.9169
MA-05 9.6 4.65 5.8 1.54 55.49 1.3 10.85 790.7325 0.413803 33.99722 21.5377
MA-06 8.8 4.18 5.13 1.31 46.39 1.65 9.8 602.1422 0.382971 33.16169 21.5242
MA-07 25.6 8.75 13.81 4.02 132.78 9.3 13.29 4560.993 0.618853 34.17018 16.7689
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”