2.3.1. Pendahuluan
Berat jenis dari suatu material didefinisikan sebagai rasio dari berat suatu material
volume material dengan berat volume yang sama dari air suling. Dalam mekanika
tanah, berat jenis padatan tanah (yang sering disebut sebagai berat jenis tanah)
adalah parameter penting untuk perhitungan hubungan berat volume. Berat spesifik
atau berat jenis (specific gravity) tanah (Gs) adalah perbandingan massa antara
massa butiran padat (Ms) dengan massa air (Mw) pada temperatur tertentu. Jadi
spesifik gravitasi (Gs) didefinisikan:
𝑀
Gs = 𝑀 𝑠
𝑤
Keterangan:
Gs : Berat jenis
Ms : Massa padat / tanah (gram)
Mw : Massa air (gram)
Rentang umum nilai-nilai Gs untuk berbagai tanah diberikan pada Tabel 2.8.
Prosedur untuk penentuan berat jenis yang dijelaskan disini berlaku untuk tanah
yang terdiri dari partikel yang berukuran lebih kecil dari diameter 4,75 mm
(saringan No. 4).
2.3.2. Tujuan
Untuk mengetahui nilai berat jenis tanah (Gs) suatu sampel tanah.
a. Piknometer 250 ml
Mw = (Mb+Ms)-Mc
𝑀
Gs = 𝑀𝑠
𝑤
Gs (T20°C) = Gs(T1°C) x A
Keterangan :
Mb : Massa piknometer + air + tutup (gram)
Mc : Massa piknometer + air + tanah (gram)
A : Koefisien Tn° (T29° = 0,99774)
T1 : Suhu percobaan (T1°C = 30°C)
Mw = (Mb + Ms) - Mc
= (709,06 gram + 46 gram) – 737,062 gram
= 17,998 gram
𝑀
Gs (T1°C) = 𝑀𝑠
𝑤
46 gram
= 17,9978 gram
= 2,555
Gs (T29°C) = Gs (T1°C) x A
= 2,555 x 0,99774
= 2,55
Pada percobaan ini, dilakukan sekali percobaan sampel untuk mendapatkan nilai
Gs. Percobaan dilakukan dengan menghabiskan kandungan udara pada sampel
dengan perlakuan pemanasan hingga mencapai titik didih sampel yang kemudian
didinginkan untuk mengubah fase gas udara menjadi fase cair pada proses
pengukuran sampel. Didapatkan suhu sebesar 30°C pada saat pengukuran dan
menghasilkan nilai sebesar 2,555. Berdasarkan perbandingan di suhu 29°C
didapatkan nilai Gs yaitu 2,55, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Gs pada suhu
30°C sesuai dengan nilai pembanding.
2.3.8.1. Kesimpulan
2.3.8.2. Saran
a. Setelah praktikum dilakukan, pastikan semua alat yang telah digunakan dalam
kondisi bersih dan alat yang dipinjam agar dikembalikan ke tempatnya semula.
b. Saat mengambil piknometer yang telah dipanaskan, gunakan alat yang dapat
menahan panas.
c. Perlunya koordinasi yang lebih baik antara praktikan dan asisten praktikum
agar dapat mengefisiensikan waktu dalam kegiatan praktikum.