Anda di halaman 1dari 11

Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran (SNIP) Volume 1 Nomor 1

Seminar Nasional Keinsinyuran


(SNIP)
A la ma t P ros i di n g: s ni p. e ng .u n il a. ac. i d

Evaluasi program kotaku sebagai penanganan kumuh di kecamatan panjang

F.I. Simanjoranga,*
aProgram Profesi Insinyur, Universitas Lampung, Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro, Bandar Lampung 35145

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat artikel: Bandar Lampung merupakan salah satu kota di Indonesia yang terdapat kawasan kumuh.
Diterima 30 Agustus 2021 Kawasan kumuh Kota Bandar Lampung adalah 4.365,26 Ha, dimana 44,55 Ha kawasan
Direvisi 18 November 2021 kumuh berat, 2.073,05 Ha kawasan kumuh sedang dan 2.247,66 Ha kawasan kumuh ringan.
Diterbitkan 24 Desember 2021
Salah satu kawasan kumuh di Kota Bandar Lampung terletak di kawasan pesisir teluk lampung
yaitu di Kecamatan Panjang. Dengan keterlibatan masyarakat dalam penanganan kawasan
kumuh akan membuat pembangunan program KOTAKU berkelanjutan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan program KOTAKU dalam penanganan
permasalahan kumuh di Kecamatan Panjang dengan sasaran mengidentifikasi program
Kata kunci:
KOTAKU terhadap penanganan kawasan kumuh di Kecamatan Panjang, Kota Bandar
Program KOTAKU
Lampung, menganalisa kond isi fisik dari program penanganan kawasan kumuh di Kecamatan
Penanganan Kumuh
Panjang, Kota Bandar Lampung, dan, mengevaluasi keberhasilan program KOTAKU dalam
Evaluasi Program
penanganan kawasan kumuh di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung. Metode
penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian campuran, dimana akan mengkombinasikan
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal ini dapat dilihat bahwasanya penanganan kumuh di
Kelurahan Way Lunik yang semula kategori kumuh ringan menjadi tidak kumuh, sedangkan
Kelurahan Ketapang tetap pada kategori kumuh ringan namun setiap permasalahan sudah
mengalami penurunan kondisi kumuh, dan evaluasi terhadap penanganan kumuh di Kelurahan
Ketapang dan Kelurahan Way Lunik memberikan dampak terhadap lingkungan permukiman
dan perbaikan infrastruktur dasar serta meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
mengurangi kondisi kumuh di lingkungan permukiman di kelurahan masyarakat masing-
masing.

44,55 Ha kumuh berat, 2.073,05Ha kumuh sedang dan


1. Pendahuluan
2247,66 Ha merupakan kumuh ringan. Salah satu
Seiring dengan perkembangan yang begitu pesat di kawasan kumuh di Kota Bandar Lampung terletak di
Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kawasan kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan selat
kumuh (Kumala, 2014). Dimana berdasarkan sunda dan juga teluk lampung yaitu di Kecamatan
eksisitingnya, luas kawasan kumuh yang ada di Panjang.
Indonesia mencapai 38.431 Ha. Tantangan utama dalam Kecamatan panjang berdasarkan RTRW Kota
mengatasi kawasan kumuh diantaranya tingkat Bandar Lampung terdapat jaringan prasarana lalu lintas
urbanisasi yang semakin pesat dan terbatasnya terminal tipe B, sistem jaringan transportasi laut berupa
pelayanan infrastruktur dasar sehingga meningkatkan pelabuhan utama panjang dan terminal untuk kawasan
kawasan kumuh semakin luas. Kawasan kumuh terjadi pesisir, dan merupakan kawasan rawan bencana
baik di pusat perkotaan dan ibukota provinsi, salah gelombang pasang tsunami. Kota Tanpa Kumuh
satunya terjadi di Kota Bandar Lampung Provinsi (KOTAKU) adalah salah satu program di Direktorat
Lampung. Pada keputusan tersebut ditetapkan bahwa Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
luasan perumahan dan permukiman kumuh di Kota dan Perumahan Rakyat yang difokuskan pada
Bandar Lampung seluas 4.365,26 Ha, yang terbagi penanganan permukiman kumuh di perkotaan yang
menjadi tiga klasifikasi tingkat kekumuhannya yaitu mendukung untuk mewujudkan capaian 100–0-100,

*Penulis korespondensi
E-mail: f.lampung19@gmail.com
Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

yaitu 100 % kebutuhan air minum yang layak, 0 % Kawasan, Skala Lingkungan, dan Pengembangan
kawasan permukiman kumuh, dan 100 % sanitasi yang Kawasan ekonomi serta pelatihan di level vokasional
layak sesuai dengan pedoman teknis program kota tanpa yang berfungsi untuk memberikan bimbingan teknis
kumuh tahun 2016 dan tentunya sesuai dengan standar kepada pelaksana pekerjaan. Setelah semua proses
teknis yang telah ditetapkan. Program KOTAKU dilakukan maka sebagai langkah akhir untuk menjaga
menggunakan platform kolaborasi dari ketiga peran keberlanjutan program adalah dengan memastikan
yaitu pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kota/ pengelolaan dan pemeliharaan terhadap infrastruktur
kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainya dengan terbangun serta replikasi program yang ada di
memposisikan masyarakat dan pemerintah Kawasan lainnya.
kabupaten/kota sebagai pelaku utama dalam menekan
laju pertumbuhan kumuh. Sangat disadari bahwa 2. Metodologi
kegiatan dalam rangka pencegahan dan peningkatan
Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian
kualitas permukiman kumuh sangat berkaitan dengan
campuran, dimana akan mengkombinasikan penelitian
masyarakat.
kuantitatif (Despa, 2021) dan kualitatif. Penelitian ini
Berdasarkan kondisi diatas, tujuan dari penelitian ini
bersifat deskriptif terhadap hasil temuan yang ada di
dimaksudkan untuk mengevaluasi keberhasilan program
dilapangan. Penelitian deskriptif (Martinus, 2020)
KOTAKU dalam penanganan permasalahan kumuh di
merupakan penelitian yang difungsikan untuk
Kecamatan Panjang. Dari tujuan tersebut terdapat
menemukan pengetahuan/informasi seluas-luasnya
beberapa kegunaan yang dapat dicapai secara teoritis
terhadap suatu objek dalam suatu masa tertentu. Desain
dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
penelitian yaitu rencana yang dilakukan berdasarkan
kekayaan ilmu pada penangan kawasan kumuh. Selain
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Desain dari
itu nantinya dapat menambah pemahaman terhadap
penelitian terdiri dari tujuan penelitian, kebutuhan data
dampak program penanganan terhadap perubahan pola,
penelitian, serta metode analisiss penelitian (Rohmalia,
perilaku masyarakat, kepedulian terhadap infrastruktur
2021).
terbangun dan keberlanjutan program. Sedangkan secara
Responden penelitian ditentukan dengan metode
praktis melalui penelitian ini maka pemerintah dapat
Purposive Sampling terhadap populasi yaitu masyarakat
mengetahui kondisi fisik dari program KOTAKU yang
di dua Kelurahan di Kecamatan Panjang. Dalam rangka
telah diimplementasikan, mengetahui bagaimana peran
penentuan sampel dari populasi penelitian, maka perlu
dari program KOTAKU dalam mengurangi kekumuhan
dilakukan penentuan jumlah banyaknya sampel yang
di lokasi studi berdasarkan persepsi masyarakat.
akan dilakukan penelitian. Untuk memudahkan dalam
Nantinya dapat dimengerti apakah pembangunan fisik
menentukan jumlah sampel dilakukan dengan
membawa perubahan pada pola perilaku masyarakat.
menggunakan metode Slovin. Metode Slovin adalah
Sehingga pada akhir penelitian nantinya dapat
metode penentuan jumlah sampling dengan
disimpulkan apakah program KOTAKU di Lokasi Studi
mempertimbangkan/memperhitungkan tingkat
telah berhasil membawa manfaat bagi masyarakat dan
signifikansi pada suatu populasi, dengan menggunakan
merubah wajah permukiman.
rumus sebagai berikut:
n=N/(N d^2+1)
1.1. Tinjauan Pustaka
Keterangan:
Meningkatnya urbanisasi yang tidak terkontrol n =Merupakan Jumlah sampel yang diambil
menyebabkan terbentuknya permukiman di Kawasan d2 =Merupakan Presisi (ditetapkan 10% dengan
perkotaan Indonesia (Harahap, 2013). Permukiman yang tingkat kepercayaan 90 %)
terbentuk dikawasan perkotaan dipaksa untuk N =Merupakan Jumlah populasi
menampung tingginya para penduduk urbanisasi,
sehingga banyak muncul Kawasan permukiman yang Untuk mengetahui jumlah responden setelah
tidak terkendali. Dalam menangani Kawasan dilakukan perhitungan, maka didapatkan jumlah sampel
permukiman, pemerintah telah beberapa kali memiliki dalam penelitian ini ialah sebanyak 100 responden yang
program yang bergerak dalam pembangunan berbasis selanjutnya akan digunakan penulis dalam penelitian ini.
masyarakat. Dalam proses implementasinya terdapat Selanjutnya untuk menghasilkan data distribusi
dua kegiatan utama yang dilakukan program KOTAKU, responden tiap kelurahan dilakukan dengan
yaitu meningkatnya kualitas permukiman kumuh dan perhitungan/rumus alokasi proportional, yaitu:
mencegah timbulnya kumuh yang baru. n_i= N_i/N.n
Dalam implementasinya program KOTAKU Keterangan:
terdapat beberapa tahapan kegiatan yang harus n_i =Merupakan Jumlah anggota sampel menurut
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mencapai program wilayah
kegiatan yang berkelanjutan. Dalam perencanaan yang n =Merupakan Jumlah anggota sampel
dilakukan adalah melakukan penyusunan Dokumen seluruhnya
RP2KPKPK/SIAP yang merupakan dokumen kajian N_i =Merupakan Jumlah anggota populasi
terhadap Kawasan permukiman, menentukan jenis menurut wilayah
infrastruktur yang akan dibangun, penyusunan DED N =Merupakan Jumlah anggota populasi
(Gambar Kerja) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) seluruhnya
serta dokumen teknis lainnya sebagai salah satu syarat
atau Rediness Criteria (RC) dalam pelaksanaan program Adapun Kriteria responden yang dibutuhkan adalah
KOTAKU. Kegiatan yang dilakukan berada di Skala Masyarakat di Dua Kelurahan yang telah tinggal

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

minimal 3 (tiga) tahun terakhir di Kecamatan Panjang.


Masyarakat lokal dipilih sebagai kriteria responden
dikarenakan objek penelitian berada di dua kelurahan di 3. Hasil dan pembahasan
Kecamatan Panjang yaitu di Kelurahan Way Lunik dan Program KOTAKU mendukung Pemerintah
Kelurahan Ketapang, sehingga masyarakat lokal dinilai Daerah sebagai Nahkoda/pembawa kendali dalam
lebih mengetahui terkait implementasi program pelaksanaan pengurangan kawasan permukiman kumuh
KOTAKU dan yang ikut merasakan dampak dengan dan meningkatkan kapasitas masyarakat setempat
adanya objek tersebut. Laki-laki atau Perempuan dan sebagai subyek pembangunan melalui peran dari Badan
memiliki usia 30-60 tahun. Laki-laki dan perempuan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang telah dibentuk.
yang berusia 30-60 tahun dipilih supaya saat melakukan Dalam proses implementasinya terdapat dua kegiatan
pengambilan data, masyarakat yang di wawancara utama yang dilakukan program KOTAKU, yaitu
mengerti dan paham dengan pertanyaan yang diajukan peningkatan kualitas permukiman kumuh dan
Terlibat dalam proses implementasi Program pencegahan timbulnya kumuh baru. Pada penelitian ini,
KOTAKU. Masyarakat yang ikut terlibat dalam akan dibahas mengenai program KOTAKU untuk
implementasi program KOTAKU dipilih karena penanganan Kumuh di Kelurahan Way Lunik dan
masyarakat yang ikut serta dalam implementasi program Kelurahan Ketapang.
merupakan pihak yang dapat membantu menyediakan Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bandar
informasi terkait program KOTAKU dan mengetahui Lampung No. 406/III.24/HK/2016, Kecamatan
kondisi sebenarnya mengenai program KOTAKU di Panjang merupakan satu dari 18 kecamatan yang
lokasi studi. memiliki kawasan kumuh dua diantaranya berada di
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan Kelurahan Way Lunik dan Kelurahan Ketapang
dalam penyusunan penelitian. Hal ini nantinya akan (Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
menjadi panduan bagi peneliti untuk memastikan data 406/III.24/HK/2016).
yang dibutuhkan dapat terkumpul secara tepat dan sesuai Kelurahan Way Lunik secara administrasi masuk
kebutuhan analisiss. Secara umum Teknik pengumpulan dalam Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung.
data akan dilakukan dalam dua cara, yaitu secara primer Kelurahan Way Lunik memiliki Potensi geografis
dan sekunder. Secara primer, peneliti akan turun Sumber Daya Alam berupa Sungai dan kawasan Pinggir
langsung kelapangan untuk mengambil sample data Pantai Teluk Betung, kondisi potensi geografis berupa
untuk diolah dan dianalisiss. Tujuan melakukan survey kawasan pantai dan sungai tidak begitu berdampak
primer adalah melihat kondisi yang sebenarnya positif bagi masyarakat setempat dikarenakan kurang
dilapangan. Selain itu juga survey primer akan optimalnya dalam memanfaatkan potensi yang ada,
mengevaluasi kondisi lapangan terkait dengan program bahkan sekarang ini sungai yang berfungsi untuk
KOTAKU di Kecamatan Panjang dan dilanjutkan pada menampung air yang ada tidak cukup sehingga
proses analisa. mengakibatkan bencana banjir di kawasan dataran
Dalam mengumpulkan data, dibutuhkan data dan rendah kelurahan Way Lunik.
informasi melalui pertama survey data primer yang
diperoleh dalam bentuk observasi lapangan, wawancara,
dan dokumentasi di mana wilayah penelitian difokuskan
pada dua Kelurahan yang merupakan Kawasan Kumuh.
Dimana didalamnya akan terdiri dari beberapa langkah
identifikasi antara lain Teknik Observasi digunakan
untuk memperoleh informasi dan data dengan
mengadakan pengamatan langsung di lapangan. Dalam
hal ini metode wawancara yang digunakan dengan semi
tersruktur yang bertujuan untuk mencari dan
menemukan permasalahan yang ada, dimana pihak yang
diwawancara diminta pendapat dan saran.
Teknik analisiss data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pertama analisiss deskriptif,
merupakan penelitian yang digunakan untuk
menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap
objek penelitian yang pada suatu masa tertentu. Kedua
analisiss kondisi kumuh permukiman, analisis kondisi
kumuh permukiman digunakan dalam penelitian ini
untuk menganalisa kondisi fisik dari program
penanganan kawasan kumuh di Kecamatan Panjang,
Kota Bandar Lampung. Dan yang ketiga analisiss Gambar 1. Peta Administrasi Kelurahan Way Lunik
persepsi masyarakat, analisiss persepsi masyarakat
digunakan dalam penelitian ini untuk mengevaluasi
keberhasilan program KOTAKU sebagai upaya
penanganan kawasan kumuh.

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

Tabel 1. Indikator Kekumuhan di Kelurahan Way Lunik


KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI (%)
FISIK
Permasalahan Kondisi a. Ketidakteraturan Gedung/Bangunan 70,00%
Bangunan/Gedung (%) b. Kepadatan Gedung/Bangunan 0,00%
c. Ketidaksesuaian Teknis Bangunan 1,43%
Rata-rata Kondisi Bangunan/Gedung (%) 23,33%
Permasalahan Kondisi a. Pelayanan Jalan Lingkungan 0,00%
Jalan Lingkungan b. Kualitas Jalan lingkungan 94,00%
Rata-rata Kondisi Jalan Lingkungan (%) 47,00%
Permasalahan Kondisi a. Ketersediaan layanan/Akses Aman Air Minum 0,00%
Penyediaan Air Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 0,00%
Rata-rata Kondisi Penyediaan Air Minum 0,00%
Permasalahan Kondisi a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 0,00%
Drainase Lingkungan b. Ketidaktersediaan Drainase 0,00%
c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 0,00%
d. Tidak terpeliharanya Drainase 75,00%
e. Kualitas Konstruksi Drainase 25,00%
Rata-rata Kondisi Drainase Lingkungan 20,00%
Kondisi Penyediaan Air b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak 2,86%
Limbah Sesuai dengan Persyaratan Teknis
b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak 2,86%
Sesuai dengan Persyaratan Teknis
Rata-rata Kondisi Penyediaan Air Limbah 0,00%
Kondisi Pengelolaan a. Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai 100,00%
Persampahan dengan persyaratan Teknis
b. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai 100,00%
Standar Teknis
c. Tidak terpeliharanya Sarana dan Prasarana 0,00%
Pengelolaan Persampahan
Rata-rata Kondisi Pengelolaan Persampahan 66,67%
Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 0,00%
Kebakaran b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 0,00%
Rata-rata Kondisi Proteksi Kebakaran 0,00%

Bahwasanya permasalahan kawasan kumuh di Penanganan Kumuh perlu disesuaikan dengan RPJMN,
Kelurahan Way Lunik adalah indikator kondisi maka dilaksanakan secara Kolaboratif dan berkelanjutan
bangunan, indikator kondisi jalan lingkungan, indikator dengan tujuan yaitu menargetkan 0% Kumuh di Tahun
kondisi drainase, indikator kondisi penyediaan air 2024. Pemantauan dan penilaian atas hasil
limbah, dan indikator pengelolaan persampahan. pelaksanaannya akan dilakukan secara sistematis dan
Permasalahan yang ada di Kelurahan Way Lunik antara berkesinambungan melalui program-program
lain: Masih banyak warga Kelurahan Way Lunik yang pemerintah dan swadaya masyarakat di Kelurahan Way
memiliki rumah yang tidak layak huni seperti rumah Lunik. Strategi perencanaan Kelurahan Way Lunik
masih papan dan geribik, adapun yang permanen antara lain: Sinergi perencanaan dengan pemerintah
dinding yang belum diplester lantai masih tanah, tidak daerah untuk pengembangan sarana prasarana dasar
ada ventilasi, dsb. Kepemiliki tanah masih banyak yang permukiman; Menjalin kemitraan dengan perusahaan
menumpang di kawasan pabrik dan perusahan
swasta, dan kepemilkan tanah dan bangunan masih
ilegal / menumpang di Bantaran Rel Kerta Api milik PT.
KAI. Belum ada pengelolaan sampah dan tidak tersedia
tempat pembuangan sampah sementara yang
memadai. Sampah biasanya ditimbun dipekarangan
ataupun dibakar dan juga masih terdapat beberapa warga
yang membuang sampah kesungai. Dan masih terdapat
warga yang belum memiliki septictank, sehingga
perilaku hidup bersih tidak masih belum tercapai.
Untuk mengurangi penanganan kumuh, maka
perlu adanya skenario penanganan kumuh. Skenario

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

industri dalam pelestarian dan penghijauan lingkungan; menyelesaikan masalah Tridaya. Dan pengembangan
Perlindungan permukiman way lunik terhadap masalah masyarakat Way Lunik menjadi masyarakat mandiri.
banjir dan genangan air; Pengembangan ekonomi dan Gambar 2. Kondisi Fisik Kelurahan Way Lunik
industri kecil. Pengembangan kemitraan dalam Sebelum Penanganan Kumuh
Tabel 2. Program KOTAKU Terhadap Penanganan Kumuh di Kelurahan Way Lunik
No Program Kegiatan
1 Pembangunan prasarana dasar  Pembuatan Sumur Bor
permukiman  Pembuatan saluran drainase baru
 Perbaikan saluran drainase yang rusak/ tidak berfungsi
 Perbaikan jalan
2 Pembangunan sarana dasar  Pembuatan tempat pembuangan sampah sementara
permukiman  Pembuatan Gapura

3 Peningkatan kapasitas  Pembuatan Rumah Belajar


masyarakat Kelurahan Way  Pengadakan acara/ kegiatan sosialisasi dengan tema cinta
Lunik dalam hal pemberdayaan lingkungan permukiman
4 Program pendampingan dan  Mendampingi masyarakat dalam mengelola program-program
bimbingan teknis dalam penanganan masalah lingkungan permukiman oleh tim pendamping
pengelolaan program-program dalam benruk bimbingan teknis
lingkungan permukiman

5 Program bedah rumah  Bantuan perbaikan terhadap rumah-rumah dengan kondisi fisik
buruk/ parah

6 Pembangunan kawasan prioritas  Penghijauan kawasan sempadan sungai melalui penanaman pohon-
menjadi kawasan hijau pohon/ tanaman lainnya yang berfungsi sebagai estetika dan
mendukung penghijauan.
 Penanaman pohon-pohon hijau di setiap rumah dan lingkungan
permukimannya
 Penanaman tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai penyaring
polusi

Strategi tersebut diturunkan menjadi kegiatan Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman
supaya strategi tersebut terealisasikan. Berikut adalah Kumuh merupakan kriteria yang digunakan untuk
program KOTAKU terhadap penanganan kumuh di menentukan kondisi kekumuhan pada Perumahan
Kelurahan Way Lunik. Kumuh dan Permukiman Kumuh. Sesuai dengan
Sedangkan berdasarkan dokumen rencana Permen PUPR No. 14 tahun 2018 Tentang Pencegahan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Kota Bandar Lampung Tahun 2020, Kelurahan Permukiman Kumuh, yang terdiri dari 7 aspek dan 16
Ketapang tergolong kedalam kawasan permukiman kriteria permukiman kumuh. Berikut kondisi Kelurahan
kumuh ringan. Berikut adalah peta kawasan kumuh di Ketapang sebelum adanya penanganan kumuh. (Permen
Kelurahan Ketapang. PUPR No.14, 2018)

Gambar 4. Kondisi Fisik Kelurahan Ketapang


Gambar 3. Peta Kawasan Kumuh Kelurahan Ketapang Sebelum Penanganan Kumuh

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

Tabel 3. Indikator Kekumuhan di Kelurahan Ketapang

ASPEK KRITERIA NILAI

Kondisi Bangunan Gedung a. Ketidakteraturan Bangunan 46,40%


b. Kepadatan Bangunan 0,00%
c. Ketidaksesuaian dengan Persy Teknis Bangunan 10,44%
Rata-rata Kondisi Bangunan Gedung 15,47%
Kondisi Jalan Lingkungan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 8,80%
b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 51,10%
Rata-rata Kondisi Jalan Lingkungan 25,55%
Kondisi Penyediaan Air Minum a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 20,75%
b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 61,00%
Rata-rata Kondisi Penyediaan Air Minum 30,50%
Kondisi Drainase Lingkungan a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 7,52%
b. Ketidaktersediaan Drainase 0,00%
c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 0,00%
d. Tidak terpeliharanya Drainase 100,00%
e. Kualitas Konstruksi Drainase 82,78%
Rata-rata Kondisi Drainase Lingkungan 36,56%
Kondisi Pengelolaan Air a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar 6,22%
Limbah Teknis
b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak 15,15%
Sesuai dengan Persyaratan Teknis
Rata-rata Kondisi Penyediaan Air Limbah 0,00%
Kondisi Pengelolaan a. Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai 100,00%
Persampahan dengan persyaratan Teknis
b. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai 66,80%
Standar Teknis
c. Tidak terpeliharanya Sarana dan Prasarana 100,00%
Pengelolaan Persampahan
Rata-rata Kondisi Pengelolaan Persampahan 88,93%
Kondisi Proteksi Kebakaran a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 0,00%
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 0,00%
Rata-rata Kondisi Proteksi Kebakaran 0,00%

Bahwasanya permasalahan kawasan kumuh di permasalahan utama sehingga permasalahan tersebut


Kelurahan Ketapang sesuai indikatornya yaitu indikator segera tertangani. Setelah menentukan strategi dan arah
kondisi bangunan, indikator kondisi jalan lingkungan, kebijakan, kemudian dirumuskan sasaran dan tujuan apa
indikator kondisi penyediaan air minum, indikator yang akan dicapai dan berikutnya sasaran dan tujuan
kondisi drainase, indikator kondisi penyediaan air tersebut diturunkan menjadi kegiatan sebagai bentuk
limbah, dan indikator pengelolaan persampahan. Untuk aksi untuk penanganan kumuh di Kelurahan Ketapang.
mengatasi kawasan kumuh di Kelurahan Ketapang maka Berikut adalah strategi dan arah kebijakan untuk
dibutuhkan strategi dan arah kebijakan. Hal ini penanganan kawasan kumuh di Kelurahan Ketapang.
dilakukan supaya tepat sasaran apa yang menjadi

Tabel 4. Program KOTAKU Terhadap Penanganan Kumuh


di Kelurahan Ketapang
Strategi & Arah Tujuan & Sasaran Kegiatan
Kebijakan

Tujuan: Meningkatkan Keteraturan 1. Pembentukan Panitia Operasional dan


Bangunan PemeliharaanPerbaikan Drainase
Sasaran: Meningkatnya Sektor Keteraturan Lingkungan.
Bangunan Bangunan dari 37% menjadi 80% 2. Pembuatan Drainase untuk Jalan
Lingkungan di beberapa RT yang
belum ada drainasenya

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

Strategi & Arah Tujuan & Sasaran Kegiatan


Kebijakan

Tujuan: Meningkatkan Perbaikan Jalan 1. Pembentukan Panitia Operasional dan


Lingkungan PemeliharaanPerbaikan Jalan
Sasaran: Meningkatnya Akses Jalan Lingkungan.
Lingkungan dari 36% menjadi 80% 2. Pembuatan Jalan Rabat Beton di
Lokasi Jalan Tanah di Ketapang
Strategi: Tujuan: Meningkatkan sistem jaringan 1. Perbaikan Drainase yang
Peningkatan drainase dan pengendalian banjir mengakibatkan genangan
penanganan sistem Sasaran 1: Meningkatnya kondisi drainase 2. Normalisasi Pembuatan Sumur
jaringan /saluran pembuangan air sepanjang resapan di dataran rendah
Drainase dan jalan dengan kondisi baik dari 74,78%
pengendalian menjadi 100,00%
Banjir Sasaran 2: Menurunnya kondisi drainase
tersumbat dari 25,22% menjadi 0,00%

Strategi 1: Tujuan: Meningkatkan produksi air bersih 1. Normalisasi eksisting Sumur Bor yang
Peningkatan Sasaran: Meningkatnya cakupan layanan air tidak terkelola
pelayanan air bersih dari 40,00% menjadi 80,00% 2. Pembentukan Panitia Operasional dan
bersih PemeliharaanPembangunan Sumur
Bor.
3. Pembangunan Sumur Bor dan
Perpipaan
4. Pengadaan dan peremajaan jaringan
pipa air bersih

dari 74% menjadi 100% sebagai upaya pengendali banjir


diluar kawasan bantaran rel kereta api.
Setelah membahas terkait program penanganan
kumuh di Kelurahan Way Lunik dan Kelurahan
Ketapang, maka dapat dilihat kondisi fisik dari program
penanganan kawasan kumuh. Pembahasan ini akan
melihat perbedaan kondisi fisik berdasarkan persepsi
masyarakat sehingga masyarakat dapat menilai
perubahan sebelum dan sesudah program penanganan
kumuh. Berikut adalah pemaparan mengenai kondisi
fisik terhadap program penanganan kawasan kumuh di
Kelurahan Way Lunik dan Kelurahan Ketapang.
Persepsi adalah proses yang ditempuh individu
untuk menafsirkan kesan-kesan agar memberikan
makna bagi lingkungan mereka. Proses pengindraan
terjadi setiap saat, yaitu pada saat waktu individu
menerima stimulus mengenai dirinya melalui alat
indera. Persepsi itu penting dalam studi perilaku
organisasi karena perilaku orang yang didasarkan dalam
persepsi mereka yang mengenai apa itu realitas dan apa
yang bukan mengenai realitas itu sendiri.
Gambar 5. Peta Rencana Pengurangan
Kawasan Kumuh di Kelurahan Ketapang
Berdasarkan peta diatas, dapat dilihat bahwasanya
kondisi permukiman kumuh di Kelurahan Ketapang
yaitu permukiman yang berada di pinggir rel kereta api
sehingga membahayakan masyarakat. Rencana
penanganan kawasan permukiman kumuh untuk sektor
permukiman yang dapat dilakukan yaitu dengan relokasi
permukiman dengan mengarahkan permukiman ke
wilayah yang belum memiliki fungsi lahan. Sehingga
kondisi sektor permukiman akan teratur dan tidak
menumpuk di pinggir rel kereta api. Selain itu juga
terdapat peningkatan sistem drainase di sepanjang jalan

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

Gambar 6. Grafik Persepsi Masyarakat Kelurahan


Way Lunik Terhadap Program KOTAKU

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat Gambar 7. Grafik Persepsi Masyarakat Kelurahan
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwasanya Ketapang Terhadap Program KOTAKU
masyarakat Kelurahan Way Lunik mengetahui dengan
adanya program KOTAKU (98%). Masyarakat Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat
Kelurahan Way Lunik juga mengetahui bahwasanya bahwasanya masyarakat Kelurahan Ketapang
program penangan kumuh KOTAKU berjalan dengan mengetahui dengan adanya program KOTAKU (98%).
baik (99%). Sehingga masyarakat Kelurahan Way Lunik Masyarakat Kelurahan Ketapang juga mengetahui
setuju atas adanya program penanganan kumuh (100%) bahwasanya program penangan kumuh KOTAKU
karena dapat menurunkan nilai ambang tingkat kumuh berjalan dengan baik (99%). Sehingga masyarakat
di Kelurahan Way Lunik. Kelurahan Ketapang setuju atas adanya program
penanganan kumuh (100%) karena dapat menurunkan
nilai ambang tingkat kumuh di Kelurahan Ketapang.

Tabel 4. Tabulasi Kondisi Fisik Kelurahan Way Lunik Sebelum dan Sesudah
Penanganan KOTAKU

Indikator Sub Indikator Penilaian Sebelum Penilaian Setelah


Penanganan Penanganan
Indikator Kondisi Ketidakteraturan bangunan 4,9 7,3
Bangunan
Tingkat kepadatan bangunan yang 4,8 7,2
tinggi yang tidak sesuai dengan
ketentuan rencana tata ruang
Kualitas bangunan yang tidak 4,8 7,2
memenuhi syarat
Indikator Kondisi Jaringan jalan lingkungan tidak 4,8 7,3
Jalan Lingkungan melayani seluruh lingkungan
Perumahan atau Permukiman
Kualitas permukaan jalan lingkungan 4,9 7,3
buruk
Indikator Kondisi Drainase lingkungan tidak tersedia 4,8 7,2
Drainase Lingkungan
Drainase lingkungan tidak mampu 4,9 7,3
mengalir-kan limpasan air hujan
sehingga menimbul-kan genangan

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

Indikator Sub Indikator Penilaian Sebelum Penilaian Setelah


Penanganan Penanganan
Kualitas konstruksi drainase 4,7 7,4
lingkungan buruk
Indikator Kondisi Sistem pengelolaan air limbah tidak 4,8 7,2
Sistem Pengelolaan Air memenuhi persyaratan teknis
Limbah
Prasarana dan sarana pengelolaan air 4,9 7,2
limbah tidak memenuhi persyaratan
teknis
Indikator Kondisi Sistem pengelolaan persampahan 4,9 7,2
Sistem Pengelolaan tidak memenuhi persyaratan teknis
Persampahan
Prasarana dan sarana pengelolaan 4,8 7,1
persampahan tidak memenuhi
persyaratan teknis

Berdasarkan penjelasan mengenai persepsi memberikan dampak lingkungan untuk masyarakat


masyarakat diatas, Penilaian Kondisi Fisik dibagi sehingga program penanganan kawasan kumuh dapat
menjadi 3 yaitu 1,9-4,4 permasalahan kondisi fisik berat, mengurangi jumlah tingkat kekumuhan di Kelurahan
4,5-7,0 permasalahan kondisi fisik sedang, dan 7,1-9,5 Way Lunik ini terlihat bahwasanya permasalahan
permasalahan kondisi fisik ringan. Maka dapat kondisi fisik meningkat yang mulanya dalam kondisi
disimpulkan bahwa kondisi fisik akibat dari adanya sedang menjadi kondisi ringan.
penanganan kumuh di Kelurahan Way Lunik

Tabel 5. Tabulasi Kondisi Fisik Kelurahan Ketapang Sebelum dan Sesudah


Penanganan KOTAKU
Indikator Sub Indikator Penilaian Sebelum Penilaian Setelah
Penanganan Penanganan
Indikator Kondisi Ketidakteraturan bangunan 4,7 7,3
Bangunan Tingkat kepadatan bangunan yang 4,9 7,4
tinggi yang tidak sesuai dengan
ketentuan rencana tata ruang
Kualitas bangunan yang tidak 4,8 7,5
memenuhi syarat
Indikator Kondisi Jaringan jalan lingkungan tidak 4,9 7,5
Jalan Lingkungan melayani seluruh lingkungan
Perumahan atau Permukiman
Kualitas permukaan jalan lingkungan 4,7 7,2
buruk
Indikator Penyediaan Akses aman air minum tidak tersedia 4,9 7,3
Air Minum
Kebutuhan air minum minimal setiap 4,7 7,4
individu
Indikator Kondisi Drainase lingkungan tidak tersedia 4,7 7,3
Drainase Lingkungan Drainase lingkungan tidak mampu 4,6 7,2
mengalir-kan limpasan air hujan
sehingga menimbul-kan genangan
Kualitas konstruksi drainase 5,0 7,3
lingkungan buruk
Indikator Kondisi Sistem pengelolaan air limbah tidak 4,9 7,1
Sistem Pengelolaan memenuhi persyaratan teknis
Air Limbah Prasarana dan sarana pengelolaan air 4,6 7,4
limbah tidak memenuhi persyaratan
teknis
Indikator Kondisi Sistem pengelolaan persampahan 5,0 7,3
Sistem Pengelolaan tidak memenuhi persyaratan teknis
Persampahan Prasarana dan sarana pengelolaan 4,7 7,3
persampahan tidak memenuhi
persyaratan teknis

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

Berdasarkan penjelasan mengenai persepsi partisipasi masyarakat meningkat. Pihak pemerintah


masyarakat diatas, Penilaian Kondisi Fisik dibagi juga turut dalam penanganan kumuh sebagai
menjadi 3 yaitu 1,9-4,4 permasalahan kondisi fisik fasilitator. Hal ini antara masyarakat dan pemerintah
berat, 4,5-7,0 permasalahan kondisi fisik sedang, dan perlu berkolaborasi dalam penanganan kumuh
7,1-9,5 permasalahan kondisi fisik ringan. Maka dapat sehingga memberikan dampak lingkungan bagi
disimpulakan bahwa kondisi fisik akibat dari adanya masyarakat.
penanganan kumuh di Kelurahan Ketapang dapat Berdasarkan hasil penelitian diatas terdapat
memberikan dampak lingkungan untuk masyarakat enam hal penting yang menonjol pada penanganan
sehingga program penanganan kawasan kumuh dapat permukiman kumuh dalam pelaksanaan program
mengurangi jumlah tingkat kekumuhan di Kelurahan KOTAKU di Kelurahan Way Lunik yakni (1) Sinergi
Ketapang hal ini terlihat bahwasanya permasalahan perencanaan dengan pemerintah daerah untuk
kondisi fisik meningkat yang mulanya dalam kondisi pengembangan sarana prasarana dasar permukiman.
sedang menjadi kondisi ringan. (2) Menjalin kemitraan dengan perusahaan industri
dalam pelestarian dan penghijauan lingkungan. (3)
Evaluasi Keberhasilan Program KOTAKU Dalam Perlindungan permukiman way lunik terhadap
Penanganan Kawasan Kumuh di Kecamatan masalah banjir dan genangan air. (4) Pengembangan
Panjang ekonomi dan industri kecil masyarakat Way Lunik. (5)
Permukiman kumuh dipandang sebagai salah Pengembangan kemitraan dalam menyelesaikan
satu permasalahan perkotaan baik secara global, masalah Tridaya (6) Pengembangan masyarakat Way
sehingga harus ditangani secara kolektif&kolaboratif Lunik menjadi masyarakat mandiri. Hasil evaluasi
oleh baik pemerintah pusat serta pemerintah daerah secara keseluruhan menunjukkan bahwa program
dan masyarakat, maka dari itu muncul program KOTAKU berhasil memberikan dampak bagi
KOTAKU sebagai salah satu langkah strategis masyarakat di Kelurahan Way Lunik menjadi lebih
nasional mengatasi problem tersebut. Program baik lagi. Hal ini dapat dilihat bahwasanya indikator
tersebut adalah penanganan kawasan kumuh yang kondisi fisik sebelum penanganan dan setelah
terintegrasi dengan berbagai sumber daya dan penanganan kawasan kumuh merasakan perbaikan
sumber pendanaan (dari pemerintah, Pemerintahan lingkungan perumahan sekitar baik sarana dan
provinsi, Pemerintahan kota/kabupaten, swasta, prasarana. Selain itu juga didapatkan hasil
masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya), bahwasanya masyarakat sangat antusias dengan
serta membangun sistem yang terpadu untuk program KOTAKU karena masyarakat berpartisipasi
penanganan kumuh, dimana Pemerintah Daerah dan ikut serta dalam pelaksanaan penanganan kawasan
memimpin dan berkolaborasi dengan pemangku kumuh yang dilakukan oleh KOTAKU.
kepentingan dalam proses perencanaan maupun Selain Kelurahan Way Lunik, Kelurahan
implementasinya, serta mengedepankan partisipasi Ketapang juga menjadi target sasaran dalam
masyarakat. Program penanganan kumuh dilakukan mewujudkan konsep “100-0-100‟, yaitu 100 %
secara bertahap melalui pengembangan kapasitas kebutuhan air minum yang layak, 0 % kawasan
pemerintah daerah dan masyarakat, penguatan permukiman kumuh, dan 100 % sanitasi yang
kelembagaan, perencanaan, perbaikan infrastruktur layak.(Pedoman Teknis Program Kota Tanpa Kumuh
dan pelayanan dasar di tingkat kota maupun 2016). Berdasarkan hasil temuan menunjukkan bahwa
masyarakat, serta pendampingan teknis untuk strategi dalam penanganan kumuh di Kelurahan
mendukung tercapainya sasaran RPJMN 2015-2019 Ketapang adalah infrastruktur dasar. Dimana tujuan
yaitu mengentaskan permukiman kumuh perkotaan dan sasaran dalam penanganan kumuh tersebut adalah
menjadi 0 persen, dengan penanganan kumuh (1) Meningkatnya Sektor Keteraturan Bangunan
meliputi aspek pembangunan infrastruktur dan Bangunan dari 37% menjadi 80% (2) Meningkatnya
pendampingan sosial dan ekonomi untuk Akses Jalan Lingkungan dari 36% menjadi 80% (3)
keberlanjutan kehidupan masyarakat yang lebih baik Meningkatnya keberfungsian drainase /saluran
di lokasi permukiman kumuh. pembuangan air sepanjang jalan dengan kondisi baik
KOTAKU selalu berupaya dalam mewujudkan dari 74,78% menjadi 100% (4) Turunnya kondisi
capaian 100–0-100, yaitu 100 % kebutuhan air minum drainase yang tersumbat dari 25,22% menjadi 0% (5)
yang layak, 0 % kawasan permukiman kumuh, dan Meningkatnya cakupan layanan air bersih dari 40,00%
100 % sanitasi yang layak.(Pedoman Teknis Program menjadi 80,00%.
Kota Tanpa Kumuh 2016). Berdasarkan wawancara Hasil evaluasi secara keseluruhan menunjukkan
dengan perangkat kelurahan baik di Kelurahan bahwa kondisi fisik dari penanganan program
Ketapang dan Kelurahan Way Lunik, masyarakat KOTAKU menjadi lebih baik dari sebelum
sangat terbantu dengan adanya program KOTAKU penanganan kumuh di Kelurahan Ketapang berhasil
yang diadakan di lingkungan masyarakat. Masyarakat menurunkan tingkat kekumuhan ringan menjadi tidak
merasakan dampak dari adanya penanganan kumuh. Hal ini terlihat bahwa batas ambang nilai
KOTAKU, seperti kondisi wilayah yang menjadi lebih kekumuhan di Kelurahan Way Lunik yang bermula 24
baik, kondisi jalan lebih baik, kesehatan membaik, dan (kumuh ringan) menjadi 10 (tidak kumuh) serta
terhindar dari banjir. Hal ini dikarenakan sebelum tingkat konstribusi penanganan kumuh yang bermula
adanya penanganan kumuh di Kelurahan Way Lunik 0% menjadi 58,08% yang menyatakan tingkat
dan Ketapang sering terjadi banjir akibat drainase kontribusi penanganan kumuh yang tinggi dan
kurang berfungsi dengan baik. Selain itu juga, tingkat dilakukan baik dari pemerintah dan

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.
Simanjorang./Prosiding SNIP Vol.1 No.1 (2021)

masyarakatmampu menurunkan tingkat kekumuhan di Universitas Lampung dan Pembimbing Utama


Kelurahan Ketapang. yang dengan bijaksana yang telah menyediakan
waktu, tenaga, pikiran dan kesempatan untuk
4. Kesimpulan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
Artikel ini;
Berdasarkan hasil temuan penelitian, didapatkan 3. Bapak Ir. Irza Sukmana, S.T., M.T., PhD., IPU,
bahwa program KOTAKU merupakan program yang selaku Pembimbing Kedua atas bimbingan, saran,
dibutuhkan di Kelurahan Way Lunik dan Kelurahan dan arahan dalam proses penyelesaian Artikel ini;
Ketapang. Dalam penanganan tersebut, baik 4. Bapak Dr. Eng.Ir. Aleksander Purba,
pemerintah dan masyarakat turut ikut serta dalam S.T.,M.T.,IPM., ASEAN Eng selaku Penguji
menekankan angka kekumuhan. Selain ikut serta Utama atas kritik dan saran pada pelaksanaan ujian
menekan angka kumuh, masyarakat juga turut Artikel;
menjaga fasilitas yang telah dibangun dan dilakukan 5. Bapak dan ibu dosen pengajar pada Program Studi
perbaikan sehingga hasil dari penanganan kumuh Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik
dapat terjaga. Berdasarkan hasil penelitian dan Universitas Lampung yang telah membekali
pembahasan di 2 kelurahan tersebut, maka dapat penulis dengan ilmu, bimbingan, arahan, dan
ditarik kesimpulan bahwa Penanganan kumuh melalui motivasi selama mengikuti perkuliahan;
program KOTAKU baik di Kelurahan Ketapang dan
Way Lunik terdapat berbagai strategi dan tujuan yang 6. Staf administrasi dan karyawan Program Program
akan dicapai sesuai dengan permasalahan masing- Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik
masing kelurahan. Hal ini dapat dilihat bahwasanya Universitas Lampung yang telah membantu dan
penanganan kumuh di Kelurahan Way Lunik yang melayani dalam kegiatan administrasi;
semula kategori kumuh ringan menjadi tidak kumuh, 7. Ibu dan bapak serta seluruh saudara-ku tercinta,
sedangkan Kelurahan Ketapang tetap pada kategori yang senantiasa memberikan dukungan dan doa;
kumuh ringan namun setiap permasalahan sudah 8. Seluruh teman-teman Program Studi Program
mengalami penurunan kondisi kumuh. Hal ini antara Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas
masyarakat dan pemerintah perlu berkolaborasi dalam Lampung yang telah banyak membantu dalam
penanganan kumuh sehingga memberikan dampak menyelesaikan penulisan Artikel ini;
lingkungan bagi masyarakat. Dapat dilihat 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
bahwasanya ambang tingkat kumuh di masing-masing satu persatu.
kelurahan menurun. Strategi yang diberikan mampu
memberikan dampak terhadap lingkungan
permukiman dan perbaikan infrastruktur dasar serta Daftar pustaka
meningkatkan partisipasi masyarakat untuk Despa, D., Nama, G. F., Septiana, T., & Saputra, M.
mengurangi kondisi kumuh di lingkungan B. (2021). Audit Energi Listrik Berbasis Hasil
permukiman di kelurahan masyarakat masing-masing. Pengukuran Dan Monitoring Besaran Listrik Pada
Gedung A Fakultas Teknik Unila. Electrician,
Berdasarkan penelitian dan kesimpulan tersebut, dapat
15(1), 33-38.
disampaikan saran sebagai berikut yaitu Bahwa Perlu
Martinus and Suudi, Ahmad and Putra, Rahmat Dendi
adanya pendampingan dari Dinas Permukiman dan
and Muhammad, Meizano Ardhi (2020)
Permukiman Rakyat Kota Bandar Lampung dan
Pengembangan Wahana Ukur Kecepatan Arus
stakeholder lainnya dengan perangkat kelurahan dan
Aliran Sungai. Barometer, 5 (1). Pp. 220-223. Issn
masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya
1979-889x
untuk memberikan sosialisasi terhadap dampak
Rohmalia, N., Nama, G. F., & Purwasih, N. (2021).
adanya penanganan kumuh dari program KOTAKU.
Dashboard Monitoring Atmospheric Corrosion
Perlu adanya strategi yang lebih optimal untuk
Sensor in Material Metal Using Laravel
Kelurahan Ketapang sehingga mampu menurunkan
Framework. Journal of Engineering and Scientific
ambang nilai kumuh secara signifikan dan berdampak
Research, 3(1), 1-6.
kepada masyarakat di Kelurahan Ketapang.
Harahap “Dampak urbanisasi bagi perkembangan kota
Pemerintah Kelurahan melakukan pendekatan kepada
di Indonesia’. 2013.
masyarakat agar lebih meningkatkan partisipasi
Kumala, Yusman “Kajian Karakteristik dan Metode
masyarakat dalam penanganan kumuh sehingga antara
Penanganan Kawasan Kumuh”. 2014.
masyarakat dan pemerintah menciptakan kolaborasi
Permen PUPR No. 14 tahun 2018 Tentang Pencegahan
untuk mencapai tujuan penurunan indeks kumuh.
dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh.
Ucapan terima kasih
Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan 406/III.24/HK/2016.
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Ir. Suharno, M.Sc., Ph.D., IPU.,
ASEAN Eng. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung;
2. Ibu Dr. Eng. Ir. Dikpride Despa, S.T., M.T., IPM.,
ASEAN Eng. selaku Ketua Program Studi
Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik

Prosiding SNIP Vol.1 No.1 ©2021 Program Studi Program Profesi Insinyur - Universitas Lampung.

Anda mungkin juga menyukai