Anda di halaman 1dari 4

Nama : Naufal Hanif Fakhri

NIM : 119230093
• Pajak Hotel
Peraturan Daerah Pajak Hotel Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Hotel. Obyek Pajak
menjadi landasan bagi besaran dan ketentuan setiap bentuk pajak.
1) Objek Pajak Hotel adalah jasa yang ditawarkan hotel dengan imbalan uang. Layanan ini
mencakup semua fasilitas dan kenyamanan yang diperlukan, seperti olahraga, hiburan, dan
persewaan kamar hotel.
2) Hotel menawarkan atau mengelola transportasi, fotokopi, mencuci, menyetrika, faksimili,
internet teleks, dan layanan lain yang sejenis selain layanan pendukung yang disebutkan dalam
angka (1).
- Subjek Pajak Orang atau badan yang membayar orang atau badan pertama yang menyerahkan
hotel disebut sebagai Subjek Pajak.
- Wajib Pajak Penginapan Wajib Pajak adalah orang atau organisasi yang menjalankan hotel.
- Tarif Pajak Tarif pajak hotel 10% berlaku.
- Jumlah pokok pajak hotel yang harus dibayar ditentukan dengan mengalikan dasar pajak, atau
jumlah yang harus dibayarkan ke hotel, dengan tarif pajak 10%.
• Pajak Restoran
Peraturan Daerah Pajak Restoran No. 11 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran.
- Objek Pajak
Layanan restoran dianggap sebagai objek pajak restoran.
- Terkait pajak
Orang atau badan yang memesan makanan dan/atau minuman dari restoran menjadi sasaran
pajak restoran.
pembayar pajak
Orang pribadi atau organisasi yang menjalankan restoran dikenal sebagai wajib pajak restoran.
Tarif Pajak
Pajak restoran 10% adalah tarif saat ini.
- Cara menghitung pajak: Mengalikan basis pajak, atau jumlah uang yang telah diterima atau
seharusnya diterima restoran, dengan tarif pajak 10% menghasilkan jumlah pokok pajak
restoran yang harus dibayar.
• Pajak Hiburan
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pajak Hiburan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 - Jasa pemberian hiburan yang dipungut biaya
merupakan subjek Pajak Hiburan.
- Orang pribadi atau badan yang ikut serta dalam hiburan dikenakan pajak hiburan.
Orang atau organisasi yang merencanakan hiburan disebut sebagai wajib pajak hiburan.
- Tentang Pajak Hiburan, sesuai Perda No. 3 Tahun 2015:
1. Ada pajak 10% untuk film yang ditonton di bioskop.
2. Tidak ada pajak atas seni pertunjukan, musik, tari, atau pakaian kelas lokal atau tradisional.
3. Ada pajak 5% untuk pakaian kelas nasional serta seni pertunjukan, musik, dan tari.
4. Pertunjukan seni, musik, tari, dan/atau mode kelas internasional dikenakan pajak 15%.
5. Tidak ada pajak yang dikenakan untuk kontes kecantikan kelas regional/tradisional.
6. Kontes kecantikan kelas nasional dikenakan pajak 5%.
7. Kontes kecantikan tingkat internasional dikenakan pajak 15%.
8. Pertunjukan non-komersial dikenakan pajak sebesar 0%.
9. Pameran komersial dikenakan pajak 10%.
10. Tarif pajak untuk klub malam, karaoke, diskotik, pub, bar, tempat pertunjukan musik,
pertunjukan musik DJ, dan tempat sejenis adalah 25%.
11. Tidak ada pajak untuk akrobat, sulap, atau sirkus kelas lokal/tradisional.
12. Tarif pajak untuk sirkus, akrobatik, dan sulap kelas nasional dan internasional adalah 10%.
13. Tarif pajak bowling dan pool adalah 10%.
14. Tarif pajak pacuan kuda lokal/tradisional adalah 5%.
15. Ada pajak 15% untuk pacuan kuda domestik dan internasional.
16. Ada biaya 15% untuk balapan di kendaraan bermotor.
17. Permainan ketangkasan dikenakan pajak 10%.
18. Tarif pajak untuk spa, kamar uap, dan panti pijat adalah 35%.
19. Tarif pajak untuk gym dan refleksi adalah 10%.
20. Acara olahraga tingkat lokal dan tradisional bebas pajak.
21. Acara olahraga tingkat nasional dikenakan pajak 5%.
22. Acara atletik tingkat internasional dikenakan pajak 15%.
• Pajak Reklame
Perda tahun 2011 berjudul "Pajak Reklame"
- Objek Pajak
1) Semua administrasi reklame merupakan objek pajak reklame.
2) Diantara Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada angka (1) adalah: a. reklame,
reklame, videotron, reklame megatron, dan rambu semacam itu; b. papan reklame kain; c.
papan reklame terlampir, stiker; d. iklan pamflet; e. papan reklame berjalan, termasuk pada
kendaraan yang bergerak; f. papan reklame udara; g. papan reklame mengambang; h. iklan
suara; saya. film/slide billboard; dan j
- Terkait pajak
Orang pribadi atau organisasi yang menggunakan reklame merupakan subjek pajak reklame.
pembayar pajak.
1) Komersial Orang pribadi atau badan yang merencanakan reklame adalah Wajib Pajak.
2) Dalam hal orang pribadi atau organisasi mengelola sendiri reklame, maka orang atau
organisasi tersebut adalah pembayar pajak atas pajak reklame.
3) Jika reklame dilakukan oleh pihak ketiga, maka pihak tersebut akan berperan sebagai
pembayar pajak reklame.
- Pajak Tarif Pajak Periklanan 25% adalah tarif saat ini.
• Pajak Penerangan Jalan
Peraturan Daerah Pajak Penerangan Jalan Nomor 15 Tahun 2010
- Objek Pajak
1) Penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri atau diterima dari sumber lain,
merupakan tujuan dari pajak penerangan jalan.
2) Semua pembangkit tenaga listrik dianggap sebagai tenaga listrik yang dihasilkan sendiri
sebagaimana dimaksud pada angka (1).
- Terkait pajak
Setiap orang atau organisasi yang memiliki kemampuan untuk mengkonsumsi energi dikenai
pajak penerangan jalan.
pembayar pajak
1) Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah orang atau badan usaha yang mengkonsumsi tenaga
listrik.
2) Jika listrik disediakan oleh sumber lain, wajib pajak yang membayar penerangan jalan
adalah yang memasoknya.
- Tarif Pajak
1) Tarif Pajak Penerangan Jalan yang berasal dari PLN atau non PLN yang digunakan atau
dikonsumsi selain sebagaimana dimaksud pada angka (1) ditetapkan sebesar 2,4% (dua koma
empat persen);
2) Penggunaan listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar
1,5%; dan
3) Tarif Pajak Penerangan Jalan yang berasal dari PLN atau non PLN ditetapkan sebesar 2,4%
(dua koma empat persen) (satu koma lima persen).
• Pajak Parkir
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pajak Parkir
- Objek Pajak
Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang
disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.
- Subjek Pajak
Subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang melakukan parkir kendaraan
bermotor.
- Wajib Pajak
Wajib Pajak Parkir adalah orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan tempat parkir.
- Tarif Pajak
Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 20 %.
• Pajak Air Tanah
Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pajak Air Tanah
- Objek Pajak
Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah;
- Subjek Pajak
Subjek Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan
dan/atau pemanfaatan air tanah
- Wajib Pajak
Wajib Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau
pemanfaatan air tanah.
- Tarif Pajak
Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20%

Anda mungkin juga menyukai