Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Abdul Rifa’i

NPM : 12.2016.1.00280
Teknik Geologi

Tugas Petrografi

Seri Reaksi Bowen (Bowen Reaction Series) menggambarkan proses pembentukan


mineral pada saat pendinginan magma dimana ketika magma mendingin, magma
tersebut mengalami reaksi yang spesifik. Dan dalam hal ini suhu merupakan faktor
utama dalam pembentukan mineral.

Tahun 1929-1930, dalam penelitiannya Norman L. Bowen menemukan bahwa


mineral-mineral terbentuk dan terpisah dari batuan lelehnya (magma) dan
mengkristal sebagai magma mendingin (kristalisasi fraksional). Suhu magma dan
laju pendinginan menentukan ciri dan sifat mineral yang terbentuk (tekstur, dll).
Dan laju pendinginan yang lambat memungkinkan mineral yang lebih besar dapat
terbentuk.

 Deret Continuous

Deret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan feldspar


yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi dengan
peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung feldspar (Ca–
Na-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar
9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion, feldspar didominasi
oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga suhu sekitar
6000C feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.

 Deret Discontinuous

Pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu
mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan
melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan pembentukan
mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang stabil pada atau di
bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi stabil
(terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO)
terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole terbentuk. Sampai pada suhu
magma mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk.

Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah ada
tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan mineral
yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral yang telah
terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.

Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan
magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.

 Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium,
kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium, aluminium
dan silica. Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk Othoclase
Potassium Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila tekanan air
cukup tinggi. Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica
dan oksigen akan membentuk Quartz (kuarsa).
1. Kembaran Plagioklas
Mempunyai 3 kembaran menurut Gossai, 1951:
 Kembaran Albit = Dicirikan oleh selang-seling antara gelap
dan terang biasanya terbentuk di daerah Vulkanik.
 Kembaran Carlsbad = Dicirikan oleh pasangan gelap dan terang
biasanya terbentuk di daerah Vulkanik.
 Kembaran Carlsbad-Albit = Merupakan perpaduan antara Carlbad dan
Albit terbentuk didaerah Plutonik.

2. Hornblend
Terdapat dibatuan beku dan batuan metamorf, berbentuk prismatik, warna hitam
biasanya dijumpai dalam batuan penyusun kerak bumi (Noor, 2009).
3. Piroksen
Dapat ditemukan pada batuan beku dan metamorf biasanya warna putih
prismatik (Noor, 2009)
4. Biotit
Dicirikan dengan warna hitam mengkilap, coklat kemerahan, hijau, coklat
kekuningan, berbentuk euhedral bersisi enam.
5. Feldspar
Seluruh jenis feldspar umumnya mempunyai sifat fisik yang hampir sama, yaitu
nilai kekerasan sekitar 6 – 6, 5 skala mohs dan berat jenisnya sekitar 2, 4 – 2, 8
gram/ml, sistem kristal antara triklin atau monoklin, sedangkan warna bervariasi
mulai dari putih keabu-abuan, merah jambu, coklat kuning dan hijau. Feldspar
dapat membentuk tanah liat karena proses pelapukan kimiawi.

Anda mungkin juga menyukai