Anda di halaman 1dari 6

KONTRIBUSI PERTAMBANGAN TERHADAP

PERKEMBANGAN PERADAPAN KEHIDUPAN MANUSIA DAN


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI INDUSTRI
PERTAMBANGAN

Tugas 1

SYLVAN DIOSPHYRAN LEOKANDAR


D111221018

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR
2022
1. Kontribusi pertambangan terhadap perkembangan peradapan
kehidupan manusia

Pertambangan ialah salah satu kegiatan manusia yang tertua yang


memainkan peranan berarti dalam peradaban manusia. Georg Agricola( 1556)
seseorang yang diketahui sebagai " father of mineralogy" mengatakan kalau
penambangan bawah tanah awal kali telah diketahui di sebagian posisi di Eropa
semacam Norfolk, UK serta Spiennes( Belgia) semenjak Masa Neolitik ( 3. 500-
2. 000 SM). Pertambangan sudah membagikan kontribusi yang sangat besar
dalam peradaban kehidupan manusia di muka bumi ini. Bahan bahan semacam
cermin, meja, besi, serta smartphone, memiliki bahan tambang. Apalagi,
peralatan kosmetik semacam bedak dan sunblock pula ialah bahan tambang.
Ungkapan“ if it can be grown, it must be mined” memiliki penafsiran yang dalam
terpaut berartinya industri ini bagi peradaban manusia. Bahan tambang juga
digunakan para ahli sejarah selaku nama indikator kemajuan peradaban yang
dimulai dari masa batu( saat sebelum 4000 SM), masa perunggu( 4000 SM—
1500 SM), masa besi( 1500 SM—1780 SM), masa baja( 1780— 1945) sampai
pada masa saat ini pada masa nuklir( 1945— masa saat ini).

Pertambangan diawali dengan orang- orang Paleolitik, bisa jadi 300. 000
tahun yang kemudian, ialah pada Masa Batu, ketika batu dicari serta
diimplementasikan guna keperluan pertanian dan konstruksi. Penambang primitif
kuno, awal bahan batu mentah diekstrak dari deposit di permukaan, setelah itu
pada awal New Stone Age( c. 40. 000 SM), mereka mengawali tambang bawah
tanah. Walaupun tidak terdapat catatan, fosil manusia serta artefak memperkuat
data awal pertambangan di segala dunia. Sejarah pertambangan dini bermula
semenjak 8. 000 tahun kemudian di Timur Tengah dengan ditemuinya
penggunaaan tembaga di Turki—meskipun penambangan serta proses
pengolahannya terus menjadi tersebar 6000 tahun kemudian. Penambangan
tertua yang tercatat berusia 43. 000 tahun kemudian bersumber pada
penanggalan radiocarbon di Lion Cave, Swazilan.

Pada Masa Perunggu( 2. 000- 600 SM) kegiatan pertambangan terus


menjadi tumbuh secara teroganisir, terutama pertambangan tembaga serta
timah. Momentum perkembangan industri pertambangan sendiri diawali pada
masa Revolusi Industri yang menambah secara signifikan kebutuhan hendak
bahan- bahan tambang yang menggambarkan bahan baku industri. Merambah
masa modern, penambangan secara aktif dicoba di segala dunia. Emas serta
perak senantiasa menjadi komoditas utama untuk para penambang. Pada dini
masa kolonial di Daratan Amerika, bangsa Spanyol sudah melaksanakan
pertambangan di Amerika Tengah, lebih- lebih Meksiko serta Amerika Selatan,
seperti di Peru dan Kolombia. Pertambangan apalagi sudah dicoba sejak masa
pre- Columbian di distrik tambang Cerillos, New Mexico pada tahun 700 memakai
perlengkapan batu bersumber pada penanggalan radioaktif pada turquoise.
Pertumbuhan tambang secara pesat berkembang pada dini abad ke- 19 ataupun
sehabis UU pertambangan ( General Mining Act of 1872) dikeluarkan oleh
pemerintah federal buat mendesak aktivitas pertambangan di segala tanah
federal. Perihal ini setelah itu menimbulkan peristiwa Californian Gold Rush di
Amerika Serikat bagian barat pada pertengahan abad ke- 19 sehingga banyak
kota- kota tambang baru yang berkembang, seperti Denver dan Sacramento.
Demikian pula, pertumbuhan tambang yang lain di belahan dunia lain secara
masif pula terjalin. Sampai masa kini, bermacam- macam kegiatan
pertambangan dicoba di seluruh dunia dengan teknologi penambangan yang
lebih maju serta efisien dalam ekstraksinya. Aktivitas pertambangan terus
berlangsung melintasi sejarah yang panjang untuk menyokong peradaban
manusia. Peradaban manusia ditandai dengan kemajuan keahlian manusia dalam
menggunakan komoditas tambang demi penuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan
modern yang bisa manusia rasakan dikala ini dengan keberadaan telepon seluler,
kereta api, gedung- gedung pencakar langit, radiasi cahaya X, perhiasan, paku,
cermin, laptop, serta lainnya tidak akan mungkin dapat dirasakan tanpa kegiatan
pertambangan.

2. Perkembangan teknologi di industri pertambangan

Dulu, logam di sesuatu tempat cuma dapat digunakan di sesuatu tempat


tersebut. Perihal ini disebabkan mahalnya ongkos transportasi, perlengkapan
komunikasi yang lemah, serta ketidakmampuan sesuatu industri buat
menginvestasikannya ke luar negri. Tetapi globalisasi merubah seluruhnya,
jaringan telepon yang gampang, kapal angkut yang mencukupi sehingga bisa di
jual secara global. Tidak hanya itu, teknologi memudahkan proses
penambangan( eksploitasi; bongkar, memuat, angkut) dengan jumlah
penciptaan yang lebih banyak.

Aktivitas eksplorasi merupakan salah satu tahapan berarti yang hendak


memastikan suksesnya aktivitas penambangan. Pada dikala belum
berkembangnya teknologi digital, aktivitas eksplorasi tambang memakan waktu
yang tidak sebentar serta dana yang besar. Waktu 10- 15 tahun buat memperoleh
posisi yang nilai murah merupakan waktu yang umum, mengingat aktivitas
eksplorasi umumnya dicoba di tempat yang masih sedikit akses transportasi serta
terpencil.

Di masa kala ini, tumbuh Revolusi industri 4. 0 yang ialah transformasi


dari proses perancangan( manufacturing) yang bertabiat tradisional dengan
mengaitkan sistem digital serta internet, pula sudah berlangsung di industri
pertambangan. Revolusi Industri 4. 0 tersebut merupakan pengaplikasian
Coding/ Computational Thinking, Big Informasi Analysis, Artificial
Intelligence( AI), serta Sustainability. Pelaksanaan revolusi industri ini di industri
pertambangan diketahui sebutan revolusi pertambangan 4. 0( Mining 4. 0).

Dengan berkembangnya revolusi industri tambang 4. 0, bermacam


teknologi baru mulai diaplikasikan semenjak tahapan eksplorasi tambang.
Misalkan pesawat nirawak( Unmanned Aerial Vehicle– UAV) serta drone yang bisa
mengirimkan foto ataupun video terkini, bisa dimanfaatkan buat bermacam
keperluan teknis. Pembuatan peta topografi, peninjauan aspek geoteknik,
ataupun buat aktivitas perencanaan bisa dicoba dengan kilat serta terukur.
Aktivitas perencanaan aktivitas pemetaan regional ataupun pengambilan ilustrasi
di lokasi- lokasi yang terpencil. Aktivitas pemetaan di terowongan secara kilat
pula sudah mengaitkan pemakaian teknologi yang canggih lewat teknologi yang
bernama uGPS ataupun 3D Laser Mapping. Informasi terkoneksi secara realtime,
sehingga kemajuan terowongan tambang bisa terus dipantau, yang pula bisa di
sinergikan dengan pemetaan geologi serta alterasi secara bertepatan. Di bidang
mineralogi serta geometalurgi, teknologi QEM- SCAN( Quantitative Evaluation of
Minerals by Scanning Electron Microscope) serta MLA( Mineral Liberation Analysisi)
bisa melaksanakan analisa mineral secara kuantitatif serta otomatis. Pemakaian
teknologi mutahir serta modern pula sangat berfungsi dalam pengaplikasian
sarana pertambangan. Bidang konstruksi misalnya, dengan memakai
perlengkapan serta sarana teknologi besar, sanggup tingkatkan efisiensi
penciptaan industri. Pemakaian fitur lunak dengan teknologi mutahir pula sangat
menolong para karyawan mengerjakan tugas. Pemakaian kendaraan tanpa awak
yang dikendalikan dari jarak jauh buat proses ekstraksi serta pengangkutan hasil
tambang, pula sanggup kurangi angka resiko musibah kerja, serta keamanan
para karyawan juga terus menjadi terjamin. Dalam permasalahan pengendalian
serta pelestarian area, zona pertambangan pula terletak di peringkat paling atas.
Pemanfaatan teknologi mutahir dalam upaya reklamasi serta pula pembuatan
kembali ekosistem, memperoleh atensi yang lumayan sungguh- sungguh dari
industri tambang. Mulai dari pemakaian kendaraan teknologi hybrid buat
tingkatkan efisiensi, dan memencet emisi gas buang sampai pemakaian teknologi
simulasi reklamasi buat memastikan langkah yang pas sasaran dengan hasil
optimal. Baik itu dikala aktivitas pertambangan berlangsung ataupun proses
reklamasi serta reboisasi sehabis aktivitas pertambangan usai.

Di masa depan( tercantum masa saat ini), teknologi eksplorasi telah terus
menjadi mutahir. Apalagi saat sebelum penambangan dicoba, telah terdapat
badan bijih, mineralogi, dimensi, serta nilai yang pas dikenal cuma dalam wujud
foto geologi 3D. Bukan cuma eksplorasi, sesi eksploitasi dengan alat- alat yang
mutahir dengan tenaga yang efektif serta sesi metalurgi dengan proses lebih baik
serta kilat.
3. Referensi

Cahyo Prayogo, Membangun Peradaban Manusia Dari Bahan Tambang


Fana Ahmad, Sejarah Pertambangan
Rafieq Farazi, Pertambangan Masa Lalu, Masa Kini, Dan Masa Depan
Edo Fernando, Peran Kecanggihan Teknologi Dalam Pertambangan Modern

Anda mungkin juga menyukai