Anda di halaman 1dari 3

Adapun inovasi yang akan dilakukan dalam pelaksanakan kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data dibuat dalam satu sistem terintegrasi dari dinas-dinas terkait
BWS Bangka, BPDAS, Dinas Kehutanan Provinsi/Kabupaten, Bappeda
Provinsi/Kabupaten, Dinas PUPR Provinsi/Kabupaten, Pertanian Provinsi/Kabupaten,
BPBD Provinsi/Kabupaten, KLH Provinsi/Kabupaten, dll;
2. Mengkelompokan data-data sesuai dengan Aspek masing-masing SDA, terkait Aspek
Konservasi, Pendayagunaan SDA, Pengendalian Daya Rusak, Peran Serta dan
Pemberdayaan Masyarakat dan dunia usaha serta Sistem Informasi. Setelah
dikelompokkan dianalisis sesuai dengan Aspek masing-masing;
3. Mereview Pola Pengelolaan SDA WS Bangka Tahun 2022, dan mereview Rencana
PSDA WS Bangka Tahap I 2022;
4. Pengelompokan pelaksanaan matrik antara yang terrealisasi dan belum dengan
disinkronkan kembali dengan data-data sekunder dari masing-masing stakeholder
serta melakukan perencanaan dengan melakukan penanganan untuk permasalahan
baru atau yang belum diselesaikan;
5. Melakukan analisis neraca air untuk setiap DAS dengan Model DSS (Decission Suport
System) software neraca air agar perhitungan mendekati kondisi realistis dan
terintegrasi;
6. Melakukan analisis debit banjir dengan menggunakan pemodelan HEC-HMS;
Perhitungan debit banjir dengan metoda Hidrograf Satuan Sintetis ini menggunakan
bantuan software HEC-HMS. Model HEC-HMS dimanfaatkan untuk analisis debit
banjir dilokasi “control point” dari sistem peringatan dini banjir yang akan dibangun.
Data yang diperlukan disini adalah hyterograph hujan, jadi perlu data yang dicatat
menggunakan alat pengukur hujan automatis. Peta topografi juga diperlukan untuk
menentukan luas genangan setiap level, lokasi bangunan pelimpah dan saluran
pengelak. Peta atau data GIS diperlukan untuk menentukan parameter dari DAS
Waduk, seperti luas, kemiringan dan parameter lainnya. HEC-HMS adalah software
yang dikembangkan oleh U.S Army Corps of Engineering. Software ini digunakan
untuk analisa hidrologi dengan mensimulasikan proses curah hujan dan limpasan
langsung (run off) dari sebuah wilayah sungai.
HEC-HMS di desain untuk bisa diaplikasikan dalam area geografik yang sangat luas
untuk menyelesaikan masalah, meliputi supply air daerah pengaliran sungai,
hidrologi banjir, dan limpasan air di daerah kota kecil ataupun kawasan tangkapan
air alami. Hidrograf satuan yang dihasilkan dapat digunakan langsung ataupun
digabungkan dengan software lain yang digunakan dalam ketersediaan air, drainase
perkotaan, ramalan dampak urbanisasi, desain pelimpah, pengurangan kerusakan
banjir, regulasi penanganan banjir, dan sistem operasi hidrologi.

Model HEC-HMS dapat memberikan simulasi hidrologi dari puncak aliran harian
untuk perhitungan debit banjir rencana dari suatu DAS (Daerah Aliran Sungai). Model
HEC-HMS mengemas berbagai macam metode yang digunakan dalam analisa
hidrologi. Dalam pengoperasiannya menggunakan basis sistem windows, sehingga
model ini menjadi mudah dipelajari dan mudah untuk digunakan, tetapi tetap
dilakukan dengan pendalaman dan pemahaman dengan model yang digunakan. Di
dalam model HEC-HMS mengangkat teori klasik hidrograf satuan untuk digunakan
dalam permodelannya, antara lain hidrograf satuan sintetik Synder, Clark, SCS,
ataupun kita dapat mengembangkan hidrograf satuan lain dengan menggunakan
fasilitas user define hydrograph. Sedangkan untuk menyelesaikan analisis hidrologi
ini, digunakan hidrograf satuan sintetik dari SCS (soil conservation service) dengan
menganalisa beberapa parameternya.

Konsep dasar perhitungan dari model HEC-HMS adalah data hujan sebagai input air
untuk satu atau beberapa sub daerah tangkapan air (sub basin) yang sedang
dianalisa. Jenis datanya berupa intensitas, volume, atau komulatif volume hujan.
Setiap sub basin dianggap sebagai suatu tendon yang non linier dimana inflow nya
adalah hujan. Aliran permukaan, infiltrasi, dan penguapan adalah komponen yang
keluar dari subbasin.
7. Melakukan analisis model banjir dengan permodelan HEC-RAS untuk mengetahui
kondisi genangan, luasan dan rencana penanganan yang sesuai;
Simulasi Banjir dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS. Progam
HEC RAS merupakan paket program dari ASCE (American Society of Civil
Engineers).HEC-RAS dirancang untuk membuat simulasi aliran satu dimensi dan dua
dimensi. Perangkat lunak ini memberikan kemudahan dengan tampilan grafisnya.
Pada software HEC-RAS ini, dapat ditelusuri kondisi air sungai dalam pengaruh
hidrologi dan hidrolikanya, serta penanganan sungai lebih lanjut sesuai kebutuhan.

Perhitungan simulasi Banjir akan menggunakan parameter – parameter debit yang


diperhitungkan dan analisis DEM sebagai penampang. Perhitungan simulasi akan
dimodelkan menggunakan model 2 Dimensi , sehingga dapat melihat wilayah mana
saja yang terkena dampak dari genangan air. Adapun Tahapan analisis pemodelan
HEC-RAS adalah sebagai berikut:
 Domain pemodelan dibuat berdasarkan data DEM (digital elevation model)
yang berisi data elevasi permukaan tanah (terbebas dari data elevasi objek
lain, seperti gedung dan lainnya). Data DEM ini diolah dari data DEMNAS
kerapatan grid 8.34 m x 8.34 m. Peta dalam format raster (*.tiff) diekspor
menjadi terrain di HEC-RAS.
 Syarat batas yang dapat digunakan dalam pemodelan hidrodinamik adalah
berupa hidrograf inflow, data elevasi muka air atau pasang surut, dan rating
curve dari penampang sungai. Syarat batas yang digunakan dalam pemodelan
ini adalah hidrograf inflow hasil analisis hidrologi.

8. Melakukan analisis stabilitas menggunakan permodelan Plaxis;


Plaxis merupakan program dengan basis metode elemen hingga yang diperuntukkan
untuk analisis deformasi dan stabilitas pada bidang geoteknik. penginputan model
yang sederhana memungkinkan program ini untuk memberikan elemen yang
kompleks, sehingga dapat memberikan hasil perhitungan yang lebih teliti. Hasil
perhitungan sendiri dilakukan berdasarkan metode numerical yang secara default
telah terdapat pada program ini.

9. Melakukan spatial analisis untuk masing-masing permasalahan sesuai tematiknya;

Anda mungkin juga menyukai