Perangkat
No. Jenis Analisa Lunak/Softwar Fungsi
e
1. Analisis Hidrologi Microsoft Excel Membantu perhitungan-
perhitungan hidrologi yang
berhubungan dengan
pengolahan angka-angka.
Membantu penyajian data-
data hidrologi dalam bentuk
tabel dan grafik.
GIS Application Membantu perhitungan secara
spasial seperti hujan rencana,
Thiessen, dan Isohyet.
Menyajikan hasil hitungan
hidrologi secara spasial.
HEC HMS Membantu melakukan simulasi
hidrologi seperti pemodelan
operasi waduk.
Membantu dalam analisis
routing waduk dimaksudkan
untuk mengetahui hidrograf
outflow dari hidrograf inflow dan
tampungan.
HEC RAS Membantu proses simulasi
hidrolika.
Digunakan untuk pemodelan
genangan air pada rencana
pembuatan waduk.
2. Analisis Stabilitas Geo-Slope Membantu analisis stabilitas
Bendungan lereng dan struktur konstruksi
bendungan dengan berbagai
Perangkat
No. Jenis Analisa Lunak/Softwar Fungsi
e
macam skenario/keadaan.
3. Penggambaran AutoCAD Penggambaran peta situasi
Penggambaran desain
Perhitungan volume pekerjaan
4. Analisis Ekonomi Microsoft Excel Membantu pembuatan jadwal
pelaksanaan kerja (Time
Schedule).
Membantu pembuatan jadwal
kebutuhan bahan dan material
(Material Schedule).
Membantu pembuatan jadwal
kebutuhan tenaga kerja (Man
Power Schedule).
Membantu proses perhitungan
RAB (Rencana Anggaran
Biaya) pada pelaksanaan
proyek.
1. Microsoft Excel
a. Deskripsi Software
Microsoft Excel adalah sebuah program atau aplikasi yang merupakan
bagian dari paket instalasi Microsoft Office, berfungsi untuk mengolah
angka menggunakan spreadsheet yang terdiri dari baris dan kolom untuk
mengeksekusi perintah. Microsoft Excel telah menjadi software pengolah
data / angka terbaik di dunia, selain itu Microsoft Excel telah
didistribusikan secara multi-platform. Microsoft Excel secara fundamental
menggunakan spreadsheet untuk manajemen data serta melakukan
fungsi-fungsi Excel yang lebih dikenal dengan formula Excel. Excel
merupakan program spreadsheet elektronik. Spreadsheet adalah
kumpulan dari Sel yang terdiri atas baris dan kolom tempat memasukkan
angka pada Microsoft Excel.
Aplikasi Microsoft Excel ini merupakan pengolah data secara otomatis
yang dapat berupa penghitungan dasar, penggunaan rumus-rumus,
pemakaian fungsi, pembuatan grafik, pengolahan data dan table, serta
manajemen data. Namun, dalam pemakaian fungsi anda harus paham
betul arti dari fungsi tersebut serta logika excelnya. Karena jika salah
dalam pemakaian fungsi, dapat menyebabkan kesalahan sewaktu
membaca data.
Dalam pekerjaan ini, Microsoft Excel digunakan untuk membantu
menganalisis dan menampilkan hasilnya dalam bentuk grafik yang lebih
mudah dipahami. Analisis-analisis yang dapat disajikan dengan software
ini antara lain sebagai berikut:
Analisis hidrologi yang terdiri dari perhitungan evapotranspirasi,
infiltrasi, curah hujan, ketersediaan air, kebutuhan air, debit banjir,
patokan rancangan, volume genangan, dan sedimentasi.
Analisis hidrolik yang terdiri dari perhitungan saluran pengelak,
cofferdam, dan main bendungan.
Analisis stabilitas bendungan.
Analisis hasil monitoring instrumentasi bendungan.
Analisis ekonomi yang terdiri dari pembuatan jadwal pelaksanaan
kerja (Time Schedule), jadwal kebutuhan bahan dan material
(Material Schedule), jadwal kebutuhan tenaga kerja, dan perhitungan
RAB (Rencana Anggaran Belanja) pada pelaksanaan proyek.
b. Langkah-langkah Pemodelan
Microsoft Excel dapat digunakan pada beberapa analisa di Perhitungan
Bendungan atau Waduk atau Embung yaitu sebagai berikut:
1) Analisis Hidrologi
Perencanaan bendungan memerlukan data hidrologi yang meliputi
data curah hujan. Data tersebut digunakan sebagai dasar
perhitungan maupun perencanaan teknis. Dari data yang diperoleh
dilakukan analisis hidrologi dan perhitungannya yang
menghasilkan debit banjir rencana, kemudian dilakukan flood
routing berdasarkan debit banjir rencana. Untuk desain bendungan
pengendali banjir flood routing dilakukan dengan asumsi elevasi
awal routing dari dasar, kemudian ditentukan puncak dam
berdasarkan hasil routing. Data-data hidrologi yang telah diperoleh
selanjutnya dianalisis untuk mencari debit banjir yang akan
direncanakan. Langkah-langkah dalam analisis hidrologi terdiri dari
:
Analisis Curah Hujan Area
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui curah hujan rata-rata
yang terjadi pada daerah tangkapan (catchment area) tersebut,
yaitu dengan menganalisis data–data curah hujan harian
maksimum.
Gambar 1 Contoh Metode Poligon Thiessen
Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode Poligon
Thiessen. Berdasarkan metode polygon Thiessen, data curah hujan
harian maksimum dari stasiun-stasiun yang mempengaruhi daerah
aliran sungai dapat dihitung rata-ratanya.
Di mana :
X2Cr = harga Chi Kuadrat
Efi = banyaknya frekuensi yang diharapkan
Ofi = frekuensi yang terbaca pada kelas i
n = jumlah data
Analisis Curah Hujan Rencana
Untuk menghitung curah hujan rencana dengan metode ini
digunakan persamaan berikut :
Dimana :
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
t = Lamanya curah hujan (jam)
Perhitungan Debit Banjir Rencana
Dalam perhitungan debit banjir rencana menggunakan beberapa
metode sebagai berikut :
- Haspers
- Rasional
- Weduwen
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram alir sebagai berikut:
Pembuatan RAB
No. URAIAN KEGIATAN JUMLAH BIAYA Rp
1 2 3
Jumlah 3,276,200,000
PPN 10% 327,620,000
TOTAL 3,603,820,000
DIBULATKAN 3,603,820,000
TERBILANG : Tiga Milyar Enam Ratus Tiga Juta Delapan Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah
2. GIS Application
a. Deskripsi Software
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information
System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola
data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan), atau dalam
arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi
juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan
data sebagai bagian dari sistem ini.
b. Langkah-langkah Pemodelan
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa
subsistem berikut:
1) Data Input : subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.
Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau
mentransformasikan format data-data aslinya ke dalam format yang
dapat digunakan oleh SIG.
2) Data Output : subsitem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy
maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
3) Manajemen Data : subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga
mudah dipanggil, diupdate, dan diedit.
4) Manipulasi dan Analisis Data : subsistem ini menentukan informasi-
informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini
juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan
informasi
Penggunaan GIS dalam pekerjaan ini utamanya dilakukan untuk
mendapatkan tampilan yang lebih mudah dipahami di dalam menyajikan
hasil analisis hidrologi secara spasial. Dengan sajian secara spasial
beberapa hasil analisis ini akan lebih mudah dalam rangka menentukan
penanganan yang akan dilakukan. Dalam konteks monitoring
bendungan, aplikasi GIS sangat membantu dalam menyediakan
informasi yang dibutuhkan dan menyajikannya dalam bentuk yang lebih
dipahami oleh user.
c. Contoh Hasil Analisis
3. HEC- HMS
a. Deskripsi Software
HEC-HMS (Hydrologic Modeling System) merupakan software pemodelan
hidrologi yang dikembangkan oleh Hydraulic Engineering Center USA
Army Corps of Engineer. HEC-HMS menggunakan konsep model
tampungan linier untuk menghitung routing waduk. Model ini
berlandaskan pada persamaan kontinuitas:
ds
=I t −I o
dt
Dengan ds/dt = perubahan tampungan air pada waktu t; It = rata-rata
inflow pada tampungan pada waktu t, dan Ot = outflow dari tampungan
pada waktu t. Dengan model tampungan linier, tampungan pada waktu t
berhubungan dengan outflow mengikuti persamaan:
St = ROt
Dimana R= konstanta parameter tampungan linier. Kombinasi dan
penyelesaian persamaan tersebut menggunakan perkiraan hingga
sederhana lapangan berikut ini:
Ot = CAIt +CBOt-1
Dimana CA dan CB adalah koefisien routing. Koefisien tersebut dihitung
dari persamaan:
∆t
C A=
R+0.5 ∆ t
CB = 1-CA
Sehingga outflow rata-rata selama periode t adalah:
Ot −1+O t
Ó t =
2
b. Langkah-langkah Pemodelan
Secara garis besar, prosedur penggunaan Software HEC-HMS adalah
sebagai berikut ini.
1) Membuat suatu project baru (new project)
2) Membuat HMS Component Models
Gambar 11 Pembuatan Komponen Model dan Input Data Bendungan
dalam HEC HMS
Gambar 12 Input Data Outlet dan Spillway
b. Langkah-langkah Pemodelan
Terdapat lima langkah penting dalam membuat model hidraulika dengan
HEC-RAS berikut ini.
1) Pembuatan project
Agar memudahkan pengguna dalam melakukan pemodelan ada
beberapa hal yang harus diatur, pengaturan yang sebaiknya dilakukan
antara lain Program Setup | Default Project Folder, Default Project
Parameters | Expansion and Contraction Coef, serta Unit System (US
Customary/SI).
2) Memasukkan data geometri sungai
Parameter geometri sungai yang dibutuhkan dalam pemodelan adalah
penggambaran sistem sungai berdasarkan keadaan di lapangan,
penampang sungai, meliputi data stasioning suatu penampang, elevasi,
daerah bantaran sungai, halangan (obstacle), tanggul, dan bendungan
serta koefisien kekasaran Manning yang ditentukan berdasarkan
kondisi dan kenampakan material alur sungai.
3) Memasukkan data aliran dan kondisi batas
Data aliran dimasukkan langsung ke dalam tabel, data tersebut
dimasukkan dari hulu ke hilir. Setelah data aliran dimasukkan, besarnya
aliran dianggap tetap sampai menemui lokasi yang memiliki nilai aliran
yang berbeda. Aliran dapat berupa aliran sub kritis, superkritis, atau
gabungan dari keduanya. Setelah semua data aliran dimasukkan,
langkah selanjutnya adalah kondisi batas yang mungkin dibutuhkan.
Kondisi batas diperlukan untuk menentukan permukaan air mula-mula
di ujung-ujung sistem sungai (hulu dan hilir). Muka air awal dibutuhkan
untuk memulai perhitungan. Pada rezim aliran sub kritis, kondisi batas
hanya diperlukan di ujung sistem sungai bagian hilir. Jika rezim aliran
superkritis yang hendak dihitung, kondisi batas hanya diperlukan pada
ujung hulu dari sistem sungai. Jika perhitungan rezim aliran campuran
yang akan dibuat, kondisi batas harus dimasukkan pada kedua ujung
sistem sungai.
Pada aliran steady, Boundary Condition yang perlu dimasukkan adalah
data yang ada di hulu maupun di hilir sungai dengan cara mengklik
salah satu ikon Known W.S., Critical Depth, Normal Depth, dan Rating
Curve. Data yang dimasukkan harus sesuai dengan kondisi yang ada
dan pada kondisi puncak. Jika memilih Known W.S. berarti mengetahui
muka air di hilir saluran, jika memilih Critical Depth berarti pengguna
mengasumsikan bahwa di hilir saluran akan terjadi muka air kritis,
sedangkan apabila memilih Normal Depth, akan diminta untuk
memasukkan kemiringan dasar saluran (slope), dan jika memilih rating
curve, berarti pengguna sudah memiliki data elevasi vs debit, yang
biasanya terdapat pada bendung.
Pada aliran unsteady, Boundary Condition data yang dimasukkan
hampir sama dengan kondisi batas pada aliran steady. Hanya saja,
data yang dimasukkan bukan hanya pada kondisi puncak melainkan
data aliran tiap waktu. Data yang dimasukkan bisa tiap detik, menit,
jam, hari bahkan bulan. Untuk Boundary Condition pada unsteady
dibedakan menjadi 2 yaitu kondisi batas di hulu (upstream boundary
conditions) dan kondisi batas hilir (downstream boundary conditions).
Upstream boundary conditions diperlukan pada akhir hulu dari semua
reach yang tidak terhubung ke reach lain atau storage areas. Kondisi
batas hulu diterapkan sebagai hidrograf aliran debit terhadap waktu
(Flow Hydrograph). Sementara untuk downstream boundary conditions
diperlukan pada akhir hilir yang tidak terhubung ke reach lain ataupun
storage area. Terdiri dari 4 kondisi dari downstream boundary
conditions yaitu Stage Hydrograph, Flow Hydrograph, Single-Valued
Rating Curve, dan Normal Depth. Pada aliran unsteady, selain data
boundary condition, data initial conditions juga harus dimasukkan. Data
initial condition ini merupakan asumsi aliran pada jam ke-nol.
4) Perhitungan hidraulika aliran
Hitungan penelusuran aliran banjir (hydraulic flood routing) dengan
syarat batas dan syarat awal yang telah disiapkan dilakukan melalui
menu Run.
5) Presentasi hasil hitungan
HEC-RAS menampilkan hasil hitungan dalam bentuk grafik atau tabel.
Presentasi dalam bentuk grafik dipakai untuk menampilkan tampang
lintang di suatu River Reach, tampang panjang (profil muka air
sepanjang alur), kurva ukur debit, gambar perspektif alur, atau
hidrograf. Presentasi dalam bentuk tabel dipakai untuk menampilkan
hasil rinci berupa angka (nilai) variabel di lokasi/titik tertentu atau di
sepanjang alur. Pada setiap layar tampilan hasil hitungan/simulasi
disediakan menu Options. Menu ini untuk mengatur tampilan.
Pengguna dapat memilih plan, parameter, variabel, atau ruas sungai
yang ditampilkan.
b. Langkah-langkah Pemodelan
1) Membuka New Project
Pilih File pada menu > New > User Defines Default Settings
untuk PWP, pada Slip Surface Option, pilih Entry and Exit > OK
Gambar 38 Analysis Settings pada Slip Surface
12) Menentukan karakteristik material tanah
Pilih KeyIn pada menu>Material Properties
Untuk upper soil layer, isikan sesuai dengan material yang
diketahui soal, setelah itu klik copy.
Klik icon contour di sebelah kiri toolbar. Maka akan muncul gamabr
sebagai berikut.
6. AutoCAD
a. Deskripsi Software
AutoCAD adalah sebuah program perangkat lunak pembuat gambar rancangan
dengan bantuan komputer, yang memungkinkan pengguna untuk membuat
gambar 2 dan 3 dimensi secara presisi, yang digunakan di dalam bidang
konstruksi dan manufaktur. Aplikasi AutoCAD juga dapat membantu dalam
proses penyusunan RAB karena bisa digunakan untuk menentukan volume
pekerjaan.
b. Langkah-langkah Pemodelan
Langkah-langkah pemodelan bendungan atau waduk atau embung
dengan menggunakan AutoCAD yaitu:
1) Setelah dilakukan perhitungan dimensi, selanjutnya dilakukan
penggambaran desain.
2) Penggambaran desain disesuaikan dengan dimensi yang telah dihitung.
3) Menyiapkan aplikasi AutoCAD.
4) Melakukan penggambaran.