Anda di halaman 1dari 57

BENDUNGAN DAN WADUK

Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah
Bendungan dan Waduk (TKP 6202)

DISKRIPSI SINGKAT/POKOK BAHASAN :


Mata Kuliah Bendungan dan Waduk mencakup
Pokok Bahasan :

Pengertian dan karateristik


Data dan Analisa,
Aspek Teknik Bendungan dan Waduk
Pemodelan dalam sistem Bendungan dan Waduk

TIU/TIK :
Setelah mengikuti kuliah ini,
Mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian, fungsi dan
karakteristik bendungan dan waduk di Indonesia, mampu
menguasai aspek teknik dalam analisa sistem pada
Bendungan dan Waduk.

CARA PENILAIAN :
(Tugas/PR : 50%) +(Quiz/UAS : 50% )
3

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


BENDUNGAN DAN WADUK (TKP 6202)
KULIAH KEMATERI

2/3

5/6

Review Umum Bendungan dan Waduk


a.Pengantar Bendungan dan Waduk
b.Sistem dan Karakteristik Bendungan dan Waduk
c.Diskusi Kelas
Aspek Teknis Bendungan dan Waduk
a.Karakteristis DAS dan Data
b.Tahapan Perencanaan
c.Tugas 1
Neraca Air di Waduk dan Pemodelan.
a.Konsep Dasar Pemodelan Time Series
b.Model Neraca air di Waduk
c.Tugas 2
Dam Break Analysis dan Sistem Operasi Waduk
Quiz

Referensi :
- Anonymous (1977), Design of Small
Dams
- Sosrodarsono Suyono (1989), Bendungan
Type Urugan
- Sudibyo R (1993), Teknik Bendungan
- Novak (1990), Hydraulic Structure
- Varshney R (1978), Concrete dams
- Shuichi Sato (2000), Dams In Indonesia
- Balitbang PU (1995), Bendungan Besar di
Indonesia
- Dep PU (1997), Peraturan Men PU No.
72/PRT/1997,
Keamanan Bendungan

BIODATA DIRI
Nama
Alamat
Telp/Email
Pendidikan
Organisasi
Pekerjaan

Mata Kuliah

: Pitojo Tri Juwono


: Jl. Jombang 3 /Taman Bunga Merak 12 AA. Malang
: 0341-551266/0816552291/pidiaa@yahoo.com
: S1 Pengairan UB: S2, S3 Teknik Sipil, MRSDA, ITS
: HATHI Cab. Malang, Profesional Madya SDA
: 1992 - 1993, Tenaga Ahli Hidro PT. Indra Karya
: 1993 - 2000, Project Manajer PT. Waskita Karya
: 2000 - Skrg, Dosen Pengairan Fakultas Teknik UB
(Ketua Program Ekstensi Teknik Pengairan,
Sekretaris Program S2 Pengairan Modular, Ketua
Program S2 Pengairan Modular, PD II FT, DEKANSkrg)
: S1 dan Pascasarjana
: Konstruksi Bendungan I/II; Manajemen Air
; PTM; Manajemen Konstruksi; TLTA
; Teknik Kons.Waduk.
:Transportasi Sedimen; Metode Penelitian;
Manajemen Air; Bendungan dan Waduk.

BENDUNGAN
SAGULING

Situasi Bendungan Saguling


Lokasi: Desa/Kecamatan
:
Batujajar
Kabupaten
: Bandung
Propinsi
: Jawa Barat
Vol. waduk pada Vol. Efektif
: 611 juta
m3
Tinggi di atas dasar sungai
: 97,50 m
Tinggi di atas galian terdalam : 99,50 m
Panjang puncak
: 301,4 m
Lebar puncak
: 10,00 m

Tata Letak Bendungan


Saguling
7

BENDUNGAN
CIRATA

Situasi Bendungan Cirata


Lokasi: Desa/Kecamatan
:
Cirata
Kabupaten
: Purwakarta
Propinsi
: Jawa Barat
Vol. waduk pada Vol. Efektif
: 796 juta
3
m
Tinggi di atas dasar sungai
: tad
Tata
Tinggi di atas galian terdalam : 125 m
Panjang puncak
: 453 m
Lebar puncak
: 15,00 m

Letak Bendungan Cirata


8

BENDUNGAN
JUANDA
(JATILUHUR)

Situasi Bendungan Jatiluhur


Lokasi: Desa/Kecamatan
:
Jatiluhur
Kabupaten
: Purwakarta
Propinsi
: Jawa Barat
Vol. waduk pada Vol. Efektif
: 1.790
3
juta m
Tinggi di atas dasar sungai
: 96,00 m
Tinggi di atas galian terdalam : 105,00 m
Panjang puncak
: 1220 m
Lebar puncak
: 10,00 m

Tata Letak Bendungan


Jatiluhur
9

BENDUNGAN
KEDUNGOMB
O

Situasi Bendungan
Kedungombo
Lokasi: Desa/Kecamatan
:
Kedungombo
Kabupaten
: Boyolali,
Purwodadi
Propinsi
: Jawa Tengah
Vol. waduk pada Vol. Efektif
: 634,6 juta
m3
Tinggi di atas dasar sungai
: 61,00 m
Tinggi di atas galian terdalam : 62,00 m
Panjang puncak
: 1600 m

Tata Letak Bend.


Kedungombo
10

BENDUNGAN
KARANGKATES

Situasi Bendungan
Karangkates
Lokasi:
- Desa/Kec. : Karangkates/Sumber
Pucung
- Kabupaten : Malang
- Propinsi
: Jawa Timur
Vol. waduk pada Vol. Efektif : 253,00
juta m3
Tinggi di atas dasar sungai
: 96,00 m
Tinggi di atas galian terdalam : 97,50 m
Panjang puncak
: 820 m

Tata Letak Bend.


Karangkates 11

BENDUNGAN
SIRUAR

Situasi Bendungan Siruar


Lokasi: Desa/Kecamatan
: Siguragura
Kabupaten
: Tapanuli Utara
Propinsi
: Sumatera Utara
Vol. waduk pada Vol. Efektif : 286 juta
m3
Tinggi di atas dasar sungai
: tad
Tinggi di atas galian terdalam : 39,00 m
Panjang puncak
: 71,00 m
Lebar puncak
: 4,00 m

Tata Letak Bendungan


Siruar
12

BENDUNGAN
TANGGA

Situasi Bendungan Tangga


Lokasi: Desa/Kecamatan
: Siguragura
Kabupaten
: Tapanuli Utara
Propinsi
: Sumatera Utara
Vol. waduk pada Vol. Efektif : 579 juta
m3
Tinggi di atas dasar sungai
: tad
Tinggi di atas galian terdalam : 82,00 m
Panjang puncak
: 125 m
Lebar puncak
: tad

Tata Letak Bendungan


Tangga
13

PENGANTAR

Storage Damatau Bendungan/Waduk


dari Dep. PU (Komite Keamanan
Bendungan)
adalah :
a. High Dam (117 buah s/d Tahun 2000)
H> 15 meter dan storage >100.000
m3
b. Low Dam ( 135 buah s/d Tahun 2000)
H< 15 meter dan storage > 500.000
14
m3

PENGANTAR

Lebih Jauh, High


menjadi
3 klasifikasi yaitu :

Dam

dikelompokkan

1. Bendungan Besar;
H>50 meter
2. Bendungan sedang;
25<H<50 meter
3. Bendungan Kecil;
15<H<25 meter

15

PENGANTAR

Beberapa Tahapan Studi Perencanaan :


1.

Tahap
Pendahuluan

Survey

a. Aspek Teknis (spt


topografi,
dan hidrologi)

Invetarisasi

data

geologi,

b. Aspek Sosial (spt : SAS = data rumah


penduduk,
penyebaran lokasi, respon terhadap
rencana
pembangunan, dsb)
16

PENGANTAR

2. Tahap Studi Kelayakan


a.
Aspek Teknis ( spt : perhitungan
debit andalan,
lengkung kapasitas, prakiraan
operasional,
dimensi dan biaya)
b.
Aspek Sosial ( spt : PCM =
konsultasi
langsung
dg
masyarakat terkait rencana pembangunan
bendungan ttg taksiran ganti rugi,
rencana
17
relokasi, persetujuan social lainnya

PENGANTAR

3. Tahap desain
a.
pra desain
b.
detail desain
Dibarengi dengan langkah peyelesaian
tahap sosialnya spt pembentukan team
pembebasan lahan dan ganti rugi dsb.

18

PENGERTIANUMUM
1.
1. Sungai
Sungaiadalah
adalahtempat-tempat
tempat-tempatdan
danwadah-wadah
wadah-wadahserta
serta
jaringan
jaringanpengaliran
pengaliranair
airmulai
mulaidari
darimata
mataair
airsampai
sampaimuara
muara
dengan
dengandibatasi
dibatasikanan
kanandan
dankirinya
kirinyasepanjang
sepanjang
pengalirannya
pengalirannyaoleh
olehGaris
GarisSempadan
Sempadan(GS)
(GS)
2.
2. Daerah
DaerahPengaliran
PengaliranSungai
Sungai(DPS)
(DPS)adalah
adalahsuatu
suatukesatuan
kesatuan
wilayah
wilayahtata
tataair
airyang
yangterbentuk
terbentuksecara
secaraalamiah
alamiah dimana
dimanaair
air
meresap
meresapdan/atau
dan/ataumengalir
mengalirmelalui
melaluisungai
sungaidan
dananak-anak
anak-anak
sungai
sungaiybs.
ybs.DPS
DPSsering
seringdisamakan
disamakandengan
denganDaerah
DaerahAliran
Aliran
Sungai
Sungai(DAS)/Catchment
(DAS)/CatchmentArea/River
Area/Riverbasin
basin
3.
3. Wilayah
WilayahSungai
Sungaiadalah
adalahkesatuan
kesatuanwilayah
wilayahtata
tatapengairan
pengairan
sebagai
sebagaihasil
hasilpengembangan
pengembangansatu
satuatau
ataulebih
lebihDPS
DPS

19

ANALISA DATA

A. Data HIDROLOGI :

Data Karakteristik DAS, seperti :


- Luas daerah pengaruh stasiun
hujan (km2)
- Luas total DAS (km2)
- Panjang alur sungai utama (km)
- Koefisien pengaliran
Data klimatologi
Curah hujan harian maksimum
tahunan
pada
masing-masing
stasiun hujan
20

ANALISA DATA

B. Data TOPOGRAFI :
Peta situasi, cross dan long section,
lengkung kapasitas waduk

C.
Data
GEOLOGI
PONDASI
dan
TIMBUNAN:
Spesifik Grafity (Gs)
Void Ratio (e ; %)
Water content (w ; %)
Kohesi (C ; t/m2)
Koefisien Permeabilitas (k ; m/dt)
Sudut geser dalam (m ; o)
21

ANALISA DATA

ANALISA HIDROLOGI

Tujuan analisa hidrologi

Hidrograf banjir rancangan

Analisanya ada 2 tahapan pokok :


1. Analisa curah hujan rancangan
2. Analisa hidrograf banjir rancangan

22

ANALISA DATA

Analisa curah hujan rancangan


*

Perhitungan
curah
hujan
harian
maksimum
rerata
daerah
(mempertimbangkan
factor
luas
pengaruh stasiun hujan)
*
Uji abnormalitas data hujan (Iwai
Kadoya )
* Perhitungan curah hujan Rancangan,
dengan Log Pearson III :
-

Penyajian data dalam bentuk Log


Pengeplotan
Penentuan persamaan garis
Uji statistika (smirnov)
23
Perhitungan PMP (probable maximum

ANALISA DATA

Analisa hidrograf banjir rancangan


- Pola distribusi hujan jam-jaman
(model mononobe)
- Nisbah Hujan jam-jaman
- Sebaran Curah hujan rancangan netto
jam-jaman
- Hidrograf satuan sintetik (nakayasu)
- Hidrograf banjir rancangan

24

ANALISA DATA

ANALISA GEOLOGI

Data geologi digunakan


kekuatan pondasi/timbunan

Antara lain untuk :


- penentuan kemiringan tubuh bendungan
dan cover dam
- penentuan garis rembesan
- penentuan kapasitas rembesan
- analisa stabilitas
25
- perbaikan pondasi
- perlakuan teknis pada timbunan,dsb

ANALISA DATA

ANALISA TOPOGRAFI

Data topografi digunakan


penentuan lengkung kapasitas serta elevasi
bendungan

Data topografi sangat penting untuk hal


tersebut diatas,
disamping untuk analisis situasi seperti :
- perhitungan dimensi dan volume
- perhitungan biaya
26
- analisis penelusuran banjir

PERENCANAAN TUBUH BENDUNGAN

A. UMUM
Tubuh bendungan
adalah :
merupakan bangunan utama
yang dibuat melintang menutupi alur
sungai yang akan dibendung dengan
perhitungan kekuatan tertentu untuk
mendapatkan daerah tampungan
berupa waduk.
27

B. PERENCANAAN TUBUH BENDUNGAN


URUGAN
Data yang diperlukan antara lain :
- Elevasi HWL dari perhitungan
penelusuran banjir di
pelimpah
- Elevasi mercu pelimpah (berdasar
analisis Kapasitas
Tampungan Mati dan
Efektif Waduk)
- Persamaan lengkung kapasitas waduk
- Data geologi rencana tanah timbunan
(Gs, e, w, )
- Asumsi koefisien gempa (umumnya k =28
0,15)

Perencanaan Tinggi jagaan :


Tinggi jagaan adalah perbedaan antara
elevasi
permukaan air maksimum rencana
didalam waduk (berdasarkan Q kala ulang
tertentu) dan elevasi mercu
bendungan.
Penentuan tinggi jagaan dipengaruhi :

-Tinggi kenaikan permukaan air akibat banjir


- Tinggi jangkauan ombak akibat angin/gemp
- Jenis type bendungan dan tinggi bendungan

29

Standar jagaan untuk bendungan urugan :


H 50 m
; tinggi jagaan Hf
2,0 m
50 H 100 m
; tinggi jagaan
Hf 3,0 m
H 100 m
; tinggi jagaan
Hf 3,5 m

30

Perencanaan Lebar bendungan :


Perhitungan lebar atas mercu
Rumus : B = 3,6 H

1/3

dimana :
B
= lebar puncak bendungan
H
= tinggi bendungan total (termasuk
jagaan)

31

Perencanaan Lereng Tubuh Bendungan :


Rumus untuk kemiringan lereng hulu :
. tan

Fs = 1,1 = [(m k )/(1 + k m

)]

Rumus untuk kemiringan lereng hilir :


Fs = 1,1 = [(n k)/(1 + k n)] . tan )
dimana :
m dan n adalah kemiringan lereng hulu dan hilir
untuk arah horizontal

= Sat/( Sat - 1)
Sat
= w . Gs (1 + w)/(1 + e)
32

Sketsa :
B

L = B + (m.H + n.H)

33

PERENCANAAN TUBUH BENDUNGAN


Diagram Alir Penentuan Elevasi Mercu Bendungan
Mulai
Data Topografi
Historis

Erosi Lahan

Debit
Outflow

Rencana
Kehilangan Air
El Dasar Waduk
Simulasi Kapasitas
Lengkung Kap.
Efektif

Debit Sedimen
Tamp.

Usia Guna Waduk

b
Analisa
Tamp. Mati

c
34

Lanjutan Diagram Alir Penentuan Elevasi Mercu


Bendungan

Elevasi Intake
Elevasi Mercu Pelimpah
Analisa Kap. Pelimpah
&Penelusuran Banjir
Perhitungan T.

Jagaan

Elevasi Mercu Bendungan


Selesai
35

ANALISA STABILITAS
Umum
Stabilitas bendungan, meliputi :
- stabilitas terhadap filtrasi
- stabilitas lereng hulu/hilir bendungan (Mektan)
- stabilitas terhadap geser
- stabilitas terhadap guling

Stabilitas terhadap filtrasi


Tubuh bendungan dan
pondasi harus mampu
mempertahankan diri dari
gaya-gaya yang mengalir
melalui celah-celah material
tanah tubuh bendungan dan
pondasinya.

36

ANALISA STABILITAS

Daya tahan ditentukan oleh analisa :


- Formasi garis rembesan
- Kapasitas air filtrasi
- Analisa piping akibat filtrasi

Penentuan Garis Rembesan :


Formasi garis rembesan
dengan metode Casagrande
(bila tanah isotropis dan non
isotropis)
(terlampir)

37

ANALISA STABILITAS
KAPASITAS ALIRAN FILTRASI
- Yaitu kapasitas rembesan yang mengalir
ke hilir melalui tubuh bendungan
- Kapasitas yang besar dapat menyebabkan
kehilangan air waduk yang besar,
menimbulkan bahaya piping.
- Perkiraan kapasitas dihitung
menggunakan jaring-jaring trayektori
aliran filtrasi, dengan rumus :
Qf
dimana :
Qf
Nf
Nd
K
L

=
=
=
=
=

= (Nf/Nd) x K x H x L

kapasitas aliran filtrasi


Angka pembagi garis trayektori
angka pembagi garis equipotensial
Koef permeabilitas tanah
Panjang aliran air pada tubuh bendungan

38

ANALISA STABILITAS
STABILITAS TERHADAP PIPING/FILTRASI
- Agar filtrasi tidak menimbulkan gejala
sufosi/
sembulan maka kecepatan aliran harus
kecil.
- Parameter agar V kecil adalah
kemiringan energi
aliran filtrasi harus kecil juga atau tidak
boleh
melebihi i kritis (ic ).
- Rumus :
V
=Kxi
= K x h/L
dimana :
V
K
h

= kecepatan aliran
= Koef permeabilitas tanah
= beda tinggi air hulu dan hilir

39

PERENCANAAN
PELIMPAH
A. UMUM
Bangunan Pelimpah termasuk Bangunan
Pelengkap
Artinya bangunan beserta
instalasinya yang
memungkinkan beroperasinya
bendungan dengan baik, bila
bangunan ini tidak
berfungsi/tidak ada maka akan
dapat membahayakan
konstruksi bendungan.
40

Pengertian Bangunan Pelimpah :


Adalah bangunan beserta instalasinya untuk
mengalirkan air banjir yang masuk ke
dalam waduk agar tidak membahayakan
keamanan bendungan
Type bangunan pelimpah berdasarkan fungsi :
- Pelimpah Utama (1,2 Q100 ; 1,2 Q200;
Q1000 )
- Pelimpah pembantu (beroperasi bila
terjadi banjir yang
luar biasa melebihi Q rencana pelimpah
utama)
- Pelimpah darurat (beroperasi bila ada 41
kerusakan pada

Contoh :
Q
Q

1.000 th
10.000 th

= 8.500 m3/dt dan


= 10.000 m3/dt,

maka :
Kapasitas pelimpah utama (4 pintu) = 8.500
m3/dt
Kapasitas pelimpah pembantu
= 10.000
8.500
= 1.500 m3/dt
Kapasitas pelimpah darurat

= 0,25 x

42

BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN PELIMPAH


Saluran Pengarah dan pengatur aliran
(controle structures)
- digunakan untuk mengarahkan dan
mengatur aliran
air agar kecepatannya
kecil tetapi debitnya besar.
- tipe/jenisnya antara lain : ambang bebas
(untuk debit
kecil), ambang berbentuk bendung
pelimpah (debit
besar), bendung pelimpah menggantung
(pada
bendungan beton)
43

Saluran Peluncur
- digunakan untuk membuat agar kecepatan
air yang
meluncur ke hilir dibawah
kecepatan kritis yang
diijinkan.
V
= k. R 2/3 . S 0,5
Fr
= V/(g. L) 0,5 1 (ktritis dan
super kritis)
Fr diusahakan 1 supaya terjadi
aliran sub
kritis sehingga terhindar adanya
kavitasi yaitu
gaya tarik pada dasar saluran
sehingga
44
merusak saluran peluncur.

Peredam Energi
- digunakan untuk mengjilangkan atau
mengurangi energi
air agar tidak
merusak tebing, atau bangunan lain dihilir
bangunan pelimpah dengan loncatan
energi/kolam
olakan, dsb.

45

B. PERENCANAAN PELIMPAH
Dasar Perencanaan :
belum ada cara perhitungan yang benarbenar
mantap, kebanyakan masih
mendasarkan pada
asumsi-asumsi yang
kebenarannya belum teruji, oleh karena
itu maka pengujian dengan model test
sangat dianjurkan.

46

Data yang diperlukan antara lain :


- Koefisien limpahan (literature/empiris
berdasarkan tipe = (1,5 sampai - 2,2)
- Elevasi pelimpah (hasil analisa tampungan
efektif waduk)
- Persamaan lengkung kapasitas waduk

47

Langkah Perencanaan Pelimpah :


1) Perhitungan kapasitas pengaliran
Rumus yang dipakai :
Q = C. L . H 3/2
dimana :
Q = debit (m3/dt)
C = Koefisien limpasan (m0,5)
L = lebar efektif pelimpah (m)
H = total tinggi air diatas mercu pelimpah
(m)
48

2)

Perhitungan lebar efektif pelimpah


Rumus yang dipakai :
L
= L 2 (N.Kp + Ka)H
dimana :
L = lebar efektif pelimpah (m)
L
= Lebar sebenarnya (m)
N = jumlah pilar di atas mercu
(buah)
Kp
= Koefisien kontraksi pada
pilar
Ka
= Koefisien Kontraksi pada
dinding samping
49
H = Tinggi air di atas mercu

Penelusuran banjir melalui pelimpah


Adalah merupakan peramalan
hidrograf disuatu titik
pada suatu aliran berdasarkan atas
pengamatan
hidrograf di titik yang lain.
Tujuan untuk mengetahui besarnya
perubahan banjir
yang melewati waduk menyangkut
bangunan
pelimpahnya.
50

Rumus yang dipakai :


Hukum kontinuitas :
IO
= ds/dt
atau dapat dikembangkan menjadi :
(I1 + I2)/2 + =
dimana :
I = debit inflow (m3/dt )
= tampungan awal (m3/dt )
= tampungan akhir (m3/dt )

51

Tabulasi Perhitungan Penelusuran


Banjir
Tabel 1
El. MAW
S
S/t
(m)
(Jt m3) (m3/dt
)
(1)

(2)

Q
pelimp.
(m3/dt)

Q/2
(m3/dt
)

(4)

(5)

(3)

(m3/dt (m3/dt
)
)
(6)
(7)
=(3)- =(4)+(
(5)
6)

Elevasi
rencana
pelimpa
h

A
B

(A+B)
/2

52

Tabel 2
T
(jam)

Inflow I rerata

Q kala (I1+I2)/ (m3/dt (m3/dt)


ulang
)
2
tertent
(m3/dt)
u
(m3/dt
)

(1)

(2)

(3)

(4)

Q
pelimp.
(m3/dt)

El.
MAW
(m)

(6)

(7)

(5)
=(3)+(
4)
A

(A+B)/
2

(B+C)/
2

53

PERENCANAAN
PELIMPAH
Diagram Alir Penentuan Elevasi Mercu Pelimpah
Mulai
Data Topografi
Historis

Erosi Lahan

Debit
Outflow

Rencana
Kehilangan Air
El Dasar Waduk
Simulasi Kapasitas
Lengkung Kap.
Efektif

Debit Sedimen
Tamp.

Usia Guna Waduk

b
Analisa
Tamp. Mati

c
54

PERENCANAAN
PELIMPAH
Lanjutan Diagram Alir Penentuan Elevasi Mercu
Pelimpah

Elevasi Intake
Elevasi Mercu Pelimpah
Selesai

55

TUGAS TERSTRUKTUR
1. Mencari dan memberikan tanggapan singkat
tulisan/makalah/jurnal tentang Bendungan
dan Waduk dengan sub tema :
a. Perencanaan Bendungan
b. Pelaksanaan Konstruksi Bendungan/
Perbaikan Pondasi
c. Operasi dan Pemeliharaan Bendungan
d. Tinjauan Keamanan Bendungan
Pilih salah satu (Bersifat Perorangan)

56

SELESAI

57

Anda mungkin juga menyukai