Anda di halaman 1dari 5

Diktat Kuliah Inventory Control

BAB VII MODEL EOQ KEBUTUHAN TIDAK TETAP DENGAN LEAD TIME

Model ini serupa dengan model EOQ kebutuhan tidak tetap kecuali bahwa masa
tenggang (lead time) ikut diperhitungkan. Kebutuhan selama masa tenggang adalah tidak tetap
dan jarang sama dengan kebutuhan sebagaimana diharapkan, bahkan kemungkinan akan terjadi
stock out. Situasi model ini dapa digambarkan sebagai berikut.

MODEL EOQ KEBUTUHAN


TIDAK TETAP DG LEAD TIME

Jurusan Matematika FMIPA UNPAD Page 28


Diktat Kuliah Inventory Control

7.1 Notasi Model Kebutuhan Tidak Tetap dengan Masa Tenggang (Lead Time)

Notasi yang sering digunakan dalam model ini adalah sebagai berikut :

R = Tingkat persediaan yang sama dengan kebutuhan rata-rata selama masa tenggang
Q = Jumlah Pesanan Optimum
D = Kebutuhan rata-rata selama masa tenggang
Dt = Kebutuhan acak selama masa tenggang

Dt = Kebutuhan rata-rata selama masa tenggang
F(Dt) = fungsi peluang untuk kebutuhan masa tenggang
R-Dt = Cadangan Penyangga rata-rata
Tt = masa tenggang (lead time)
T = waktu satu putaran produksi
Cc = Carrying Cost
Cp = Stock out Cost

Untuk menghadapi ketidakpastian perlu diambil suatu tidakan dengan cara mempersiapkan
cadangan penyangga ( Buffer Stock ) yang bertindak sebagai penyangga terhadap kenaikan
kebutuhan selama masa tenggang. Dengan tindakan tersebut, maka timbul dua jenis biaya yaitu :

1. Carrying cost dari cadangan penyangga


2. Stock out cost

Total biaya rata-rata merupakan kombinasi dari dua jenis biaya ini.

Carrying cost dari cadangan penyangga = (R-Dt).Cc

Stock out cost = ∑ ( Dt −R ) . f ( Dt ) . ( QD0 ) .Cp


Dt> R

Sehingga Total biaya adalah sebagai berikut :

TC = (R-Dt).Cc + ∑ ( Dt −R ) . f ( Dt ) . ( QD0 ) .Cp


Dt> R
D
TC = (R-Dt).Cc + .Cp. ∑ ( Dt −R ) . f ( Dt ) (7-1)
Q0 Dt> R

Untuk mencari tingkat persediaan optimum (R 0), maka persamaan (7-1) diturunkan terhadap R
kemudian disamakan dengan nol, sehingga didapat

d (TC) D . Cp
dR
=Cc−
Q0
∑ f ( Dt )=0

Jurusan Matematika FMIPA UNPAD Page 29


Diktat Kuliah Inventory Control

Q 0. Cc Q0. Cc
Sehingga : ∑ f ( Dt )= D .Cp atau P(Dt>R0) =
D .Cp
dimana P(Dt>R0) merupakan peluang
Dt> R
kumulatif bahwa Dt > R0 .

Q0. Cc
Sekarang tujuannya adalah mencari harga R 0 yang memenuhi P(Dt) ≤ .
D .Cp
Karena P(Dt>R0) = 1 – P(Dt ≤ R0) = 1 – F(R0).
Q0. Cc
Dimana 1 – F(R0) merupakan fungsi distribusi kumulatif pada R 0 , maka 1 – F(R0) ≤
D .Cp
Q0. Cc
Atau dengan kata lain R0 adalah harga terkecil dimana F(R0) ≥ 1 – = F(Dt)
D .Cp
Jadi R0 = min {R}.

Contoh :

Saat ini beberapa Rumah Sakit sedang mengembangkan system bank darah yang berfungsi mengelola
pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian darah. Karena adanya ketidakpastian tentang pemakaian
dan kebutuhan darah, maka dibutuhkan cadangan penyangga untuk kelancaran pemenuhan kebutuhan
darah. Berdasarkan data kebutuhan rata-rata darah dalam setahun adalah sebanyak 160.000 labu.
Adapun masa tenggang penerimaan darah dari salah satu Bank Darah adalah 2 hari. Biaya penyimpanan
tiap labu darah diperkirakan Rp 1.200,00 tiap tahun. Biaya pemesanan sebesar Rp 36.000,00 setiap kali
pesan. Pihak manajemen Rumah Sakit telah mengatur suatu perjanjian kerja sama dengan sebuah Bank
Darah setempat dengan ketentuan bahwa apabila terjadi stock out, maka pihak rumah sakit dapat
meminjam darah dari Bank Darah dengan biaya Rp 900,00 tiap labu darah. Kebutuhan selama masa
tenggang terlihat pada table 7-1 berikut :

Tabel 7-1 : Kebutuhan Darah selama masa tenggang

Interval Kelas kebutuhan Kebutuhan Darah pada Peluang Peluang Kumulatif


masa tenggang masa tenggang (Dt) F(Dt) F(Dt)

790 – 810 800 labu 0.02 0.02

810 – 830 820 labu 0.05 0.07

830 – 850 840 labu 0.07 0.14

850 – 870 860 labu 0.18 0.32

870 – 890 880 labu 0.36 0.68

890 – 910 900 labu 0.18 0.86

910 – 930 920 labu 0.07 0.93

930 – 950 940 labu 0.05 0.98

950 - 970 960 labu 0.02 1.00

Jurusan Matematika FMIPA UNPAD Page 30


Diktat Kuliah Inventory Control

Tentukan : a. Kebutuhan rata-rata darah selama masa tenggang


b. Jumlah Cadangan Penyangga

Penyelesaian :
T = 1 tahun
D = 160.000 unit / tahun
Cc = 1.200 tiap labu / tahun
Cp = 900 tiap labu
Cs = 36.000 tiap kali pesan

Jumlah Pesanan Optimum dapat dihitung sebagai berikut :

2. D .Cs 2.(160.000)(36.000)
Q0 =
√ T . Cc
=
√ 1(1.200)
= 3.098 unit

Q0. Cc ( 3098 ) (1200)


Sehingga : F(R) = 1 – = 1– = 0.974
D .Cp ( 160000 ) (900)

Dengan demikian F( R0 ) ≥ 0.974

Karena itu R0 = 940 labu yakni R terkecil yang memenuhi F ( R 0 ) ≥ 0.974 ( lihat table 7-1 )

Ini berarti darah harus dipesan kembali sebanyak 3.098 labu apabila persediaan tinggal 940 labu.

A. Kebutuhan rata-rata darah selama masa tenggang

9
D́t = ∑ Dt . f ( Dt)
t =1

= 800(0.02) + 820(0.05) + … + 940(0.05) + 960(0.02)

= 880 labu darah

B. Jumlah Cadangan Penyangga Optimum

R0 – D́t = 940 – 880 = 60 labu darah

SOAL LATIHAN

Suatu Perusahaan memebutuhkan cadangan penyangga optimum untuk suatu keperluan suku cadang
dengan data sebagai berikut :

Jurusan Matematika FMIPA UNPAD Page 31


Diktat Kuliah Inventory Control

Kebutuhan suku cadang per tahun 3600 unit, dengan ordering cost $75 , holding cost $36 , stock out
cost $ 7.5. Tabel kebutuhan suku cadang selama masa tenggang adalah sebagai berikut :

Kebutuhan Peluang Peluang Kumulatif

50 – 60 0.020 0.020

60 – 70 0.060 0.080

70 – 80 0.130 0.210

80 – 90 0.165 0.375

90 – 100 0.250 0.625

100 – 110 0.165 0.790

110 – 120 0.130 0.920

120 – 130 0.060 0.980

130 – 140 0.020 1.000

Tentukan Jumlah Cadangan Penyangga Optimum

Jurusan Matematika FMIPA UNPAD Page 32

Anda mungkin juga menyukai