PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang dapat diselesaikan
menggunakan bantuan Matematika. Teori Graph merupakan salah satu cabang dari
ilmu Matematika yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu terapan Teori Graph adalah Network Flow.
Dalam hal ini lebih khusus lagi, yaitu penjadwalan proyek.
Penjadwalan proyek adalah usaha untuk membuat penentuan mengenai apa
yang harus dicapai dalam proyek, kapan dan bagaimana proyek tersebut ilaksanakan.
Penjadwalan proyek merupakan bagian yang paling penting dari sebuah perencanaan
proyek, yaitu untuk menentukan kapan sebuah proyek dilaksanakan berdasarkan
urutan tertentu dari awal sampai akhir proyek. Jadi penjadwalan proyek meliputi
kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan dan
waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas dalam proyek.
Perencanaan kegiatan-kegiatan proyek merupakan masalah yang sangat
penting karena perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek bisa berjalan dan
agar proyek yang dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang optimal. Pada
tahapan perencanaan proyek, diperlukan adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan
proyek. Realita di lapangan menunjukkan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek
bervariasi, akibatnya perkiraan waktu penyelesaian suatu proyek tidak bisa dipastikan
akan dapat ditepati. Tingkat ketepatan estimasi waktu penyelesaian proyek ditentukan
oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap kegiatan di dalam proyek. Selain
ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan antar kegiatan suatu proyek juga
diperlukan untuk perencanaan suatu proyek. Dalam mengestimasi waktu dan biaya di
sebuah proyek maka diperlukan optimalisasi. Optimalisasi biasanya dilakukan untuk
mengoptimalkan sumber daya yang ada serta meminimalkan risiko namun tetap
mendapatkan hasil yang optimal.
Network flow dalam teori graph dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan
masalah-masalah di atas, diantaranya adalah dengan menggunakan metode Gantt
Chart, metode PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical
Path Method - Metode Jalur Kritis). Sehingga dapat diketahui berapa lama suatu
proyek tersebut diselesaikan dan mencari adanya kemungkinan percepatan waktu
pelaksanaan. Inilah yang mendasari penyusunan proposal kami yang berjudul
“Optimalisasi Penjadwalan Proyek Pembangunan dengan Metode Network Flow”
Dari Gambar 2.1 diatas dapat dilihat bahwa V (G) {a, b, c, d , e} dan
E (G) e1 , e2 , e3 , e4 , e5 , e6 , e7 , e8 sehingga | V (G) | 5 dan | E (G) | 8 .
Dua sisi atau lebih yang menghubungkan pasangan titik yang sama
disebut sisi rangkap, dan sebuah sisi yang menghubungkan sebuah titik
dengan dirinya sendiri disebut loop (Wilson, 1990:10).
2.2 Digraph
Suatu digraph D terdiri atas suatu himpunan tak kosong yang masing-
masing unsurnya disebut titik (vertex) dan suatu himpunan pasangan berurutan
dari titik-titik tersebut yang disebut sisi berarah (arc). Himpunan dari titik-titik
disebut himpunan titik dari D, dinotasikan dengan V(D), dan daftar dari sisi-
sisi berarah disebut daftar sisi-sisi berarah dari D, dinotasikan dengan A(D).
Contoh:
b c
a e
b 2 c
3 3
2 2 d
3
3
a 2 e
Gambar 2.3 Digraph berbobot D
w(a,b) = 2 w(a,e) = 2
w(b,c) = 2 w(b,e) = 3
w(c,d) = 3` w(c,a) = 3
w(c,e) = 2 w(e,d) = 3
2.5 Jaringan (Network)
Jaringan (dilambangkan N) adalah digraph sederhana, bermuatan, jika
memenuhi:
o Satu titik yang merupakan titik sumber, tidak memiliki sisi
masuk.
o Satu titik yang merupakan titik tujuan, tidak memiliki sisi keluar.
o Muatan sisi (i,j) disebut kapasitas sisi(i,j), dilambangkan cij
dengan cij adalah bilangan bulat non negatif. (Johsohnbaugh,
2001:391)
2.6 Aliran (flow)
Jika N=(V,E,w) merupakan sebuah jaringan , maka suatu fungsi f:E→R+
atau fungsi f mengawankan edge e dengan sebuah biangan riil tak negatif r,
dikatakan aliran (flow) bila:
i. untuk setiap edge e E, berlaku f(e) w(e), dan
ii. untuk setiap verteks u V, selain verteks sumber a dan selain verteks
tujuan z, beraku ∑ ( ) ∑ ( )Jika tidak ada edge (u,v)
maka f(u,v)=0.
2.7 Pengertian Proyek
Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan-
kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya
dilakukan dalam periode tertentu (temporer). Proyek dapat didefinisikan
sebagai suatu rangkaian kegiatan yang hanya terjadi sekali, dimana
pelaksanaannya sejak awal sampai akhir dibatasi oleh kurun waktu tertentu).
2.8 Jaringan Kerja
Network planning (Jaringan Kerja) pada prinsipnya adalah hubungan
ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan yang digambarkan atau
divisualisasikan dalam diagram network. Dengan demikian dapat
dikemukakan bagian-bagian pekerjaan yang harus didahulukan, sehingga
dapat dijadikan dasar untuk melakukan pekerjaan selanjutnya dan dapat
dilihat pula bahwa suatu pekerjaan belum dapat dimulai apabila kegiatan
sebelumnya belum selesai dikerjakan.
Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network
adalah sebagai berikut (Hayun, 2005) :
a. (anak panah/busur), mewakili sebuah kegiatan atau
aktivitas yaitu tugas yang dibutuhkan oleh proyek. Kegiatan di sini
didefinisikan sebagai hal yang memerlukan duration (jangka
waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah resources (sumber
tenaga, peralatan, material, biaya).
b. ( lingkaran kecil/simpul/node), mewakili sebuah kejadian
atau peristiwa atau event. Kejadian (event) didefinisikan sebagai
ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Sebuah
kejadian mewakili satu titik dalam waktu yang menyatakan
penyelesaian beberapa kegiatan dan awal beberapa kegiatan baru.
c. (anak panah terputus-putus), menyatakan kegiatan semu
atau dummy activity. Setiap anak panah memiliki peranan ganda
dalam mewakili kegiatan dan membantu untuk menunjukkan
hubungan utama antara berbagai kegiatan
d. (anak panah tebal), merupakan kegiatan pada lintasan
kritis.
Dalam penggunaannya, simbol-simbol ini digunakan dengan
mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:
a. Di antara dua kejadian (event) yang sama, hanya boleh
digambarkan satu anak panah.
b. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan
nomor kejadian.
c. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke
kejadian bernomor tinggi.
d. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya
kejadian (initial event) dan sebuah saat paling cepat
diselesaikannya kejadian (terminal event).
Visualisasi gambar ada 2 macam yaitu :
1. Activity On Arrow (AOA) : Kegiatan ditulis pada anak
panah. Anak panah menghubungkan dua lingkaran yang
mewakili dua peristiwa. Nama dan kurun waktu ditulis
diatas anak panah.
2. Activity On Node (AON) : Kegiatan ditulis dalam kotak
atau lingkaran.
Adapun logika ketergantungan kegiatan-kegiatan itu dapat
dinyatakan sebagai berikut :
a. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B
dapat dimulai dan kegiatan C dimulai setelah kegiatan B selesai,
maka hubungan antara kegiatan tersebut dapat di lihat pada
gambar berikut
( )
Dimana:
=waktu diharapkan selesainya proyek
=waktu jalur kritis selesainya proyek
= penyimpangan standar jalur kritis
2.10.4 PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)
adalah jaringan kerja yang termasuk klasifikasi Activity On
Node (AON). Disini kegiatan dituliskan dalam node yang umumnya
berbentuk segi empat, sedangkan anak panah hanya sebagai penunjuk
hubungan antara kegiatan-kegiatan yang bersangkutan.
Pada PDM juga dikenal adanya konstrain. Satu konstrain hanya
dapat menghubungkan dua node, karena setiap node memiliki dua
ujung yaitu ujung awal atau mulai = (S) dan ujung akhir atau selesai =
(F). Maka disini terdapat empat macam konstrain [13], yaitu:
1. Konstrain selesai ke mulai – Finish to Start (FS)
Konstrain ini memberikan penjelasan hubungan antara
mulainya suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan terdahulu.
Dirumuskan sebagai FS (i-j) = a yang berarti kegiatan (j) mulai a
hari, setelah kegiatan yang mendahuluinya (i) selesai. Proyek
selalu menginginkan besar angka a sama dengan 0 kecuali bila
dijumpai hal-hal tertentu, misalnya :
1) Akibat iklim yang tak dapat dicegah
2) Proses kimia atau fisika seperti waktu pengeringan adukan
semen
3) Mengurus perizinan
( )
I PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan bata merah tebal 1/2 bata, 1 Pc : 4 Ps M
II PEKERJAAN PLESTERAN
1 Plesteran 1 Pc : 4 Ps tebal 15 mm
X
2 Benangan
III PEKERJAAN BETON
Balok konsol/Vote
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 R
2 Pasang bekisting untuk balok T
3 Pembesian dengan besi polos S
Kolom 20/40 (bawah)
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 C
2 Pasang bekisting untuk kolom A
3 Pembesian dengan besi polos B
Kolom 20/40 (atas)
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 P
2 Pasang bekisting untuk kolom N
3 Pembesian dengan besi polos O
Balok 15/20
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 W
2 Pasang bekisting untuk balok U
3 Pembesian dengan besi polos V
plat 8 cm
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 G
2 Pasang bekisting untuk plat E
3 Pembesian dengan besi polos F
4 Kolom Praktis 11x11 D
5 Ringbalk 10/15 Q
IV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP, ALUMINIUM DAN KAYU
1 Pasang kusen aluminium coklat AB
2 Pasang pintu panel kayu meranti AD
3 Pasang pintu dan jendela kaca rangka aluminium AC
4 Pasang konstruksi kuda-kuda Kayu Kruing Y
5 Pasang kaso 5/7 + reng 3/5 genteng karangpilang kayu meranti Z
6 Pasang atap genteng karangpilang ex.trenggalek AA
7 Langit-langit asbes (1,00 x 1,00) m x 3,5 mm + rangka kayu meranti AE
8 Pasang Lisplank 3/30 Kayu meranti AF
V PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
1 Pasang lantai keramik ukuran 30 x 30 cm putih H
VI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pasang kunci tanam biasa
2 Pasang kunci selot
3 Pasang engsel pintu
AH
4 Pasang engsel jendela
5 Pasang grendel jendela
6 Pasang hak angin
7 Pasang kaca polos, tebal 5 mm AG
VII PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok baru (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 lapis
1
cat penutup) J
Pengecatan plafon (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat
2
penutup) K
3 Pengecatan kayu baru L
VIII PEKERJAAN LISTRIK
1 Pemasangan Saklar Ganda
2 Pemasangan Saklar Tunggal
3 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) I
4 Pemasangan titik lampu XL 18 Watt
5 Pemasangan Stop Kontak
2. Tabel kegiatan dan hubungan kegiatan
No. NAMA KEGIATAN KEGIATAN PENDAHULU
I PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan bata merah tebal 1/2 bata, 1 Pc : 4 Ps C
II PEKERJAAN PLESTERAN
1 Plesteran 1 Pc : 4 Ps tebal 15 mm
M
2 Benangan
III PEKERJAAN BETON
Balok konsol/Vote
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 S
2 Pasang bekisting untuk balok P
3 Pembesian dengan besi polos T
Kolom 20/40 (bawah)
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 B
2 Pasang bekisting untuk kolom -
3 Pembesian dengan besi polos A
Kolom 20/40 (atas)
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 O
2 Pasang bekisting untuk kolom C
3 Pembesian dengan besi polos O
Balok 15/20
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 V
2 Pasang bekisting untuk balok P
3 Pembesian dengan besi polos U
plat 8 cm
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 F
2 Pasang bekisting untuk plat R, Q, dan D
3 Pembesian dengan besi polos E
4 Kolom Praktis 11x11 C
5 Ringbalk 10/15 P
IV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP, ALUMINIUM DAN KAYU
1 Pasang kusen aluminium coklat X
2 Pasang pintu panel kayu meranti AB
3 Pasang pintu dan jendela kaca rangka aluminium AB
4 Pasang konstruksi kuda-kuda Kayu Kruing X
5 Pasang kaso 5/7 + reng 3/5 genteng karangpilang kayu meranti Y
6 Pasang atap genteng karangpilang ex.trenggalek Z
7 Langit-langit asbes (1,00 x 1,00) m x 3,5 mm + rangka kayu meranti AA
8 Pasang Lisplank 3/30 Kayu meranti AD dan AE
V PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
1 Pasang lantai keramik ukuran 30 x 30 cm putih G dan W
VI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pasang kunci tanam biasa
2 Pasang kunci selot
3 Pasang engsel pintu
AG
4 Pasang engsel jendela
5 Pasang grendel jendela
6 Pasang hak angin
7 Pasang kaca polos, tebal 5 mm AF
VII PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok baru (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 lapis
1
cat penutup) I
Pengecatan plafon (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat
2
penutup) J
3 Pengecatan kayu baru K
VIII PEKERJAAN LISTRIK
1 Pemasangan Saklar Ganda
2 Pemasangan Saklar Tunggal
3 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) H dan AH
4 Pemasangan titik lampu XL 18 Watt
5 Pemasangan Stop Kontak
3. Tabel kegiatan dan durasi
No. NAMA KEGIATAN DURASI
I PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan bata merah tebal 1/2 bata, 1 Pc : 4 Ps 21
II PEKERJAAN PLESTERAN
1 Plesteran 1 Pc : 4 Ps tebal 15 mm
12
2 Benangan
III PEKERJAAN BETON
Balok konsol/Vote
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 6
2 Pasang bekisting untuk balok 5
3 Pembesian dengan besi polos 5
Kolom 20/40 (bawah)
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 12
2 Pasang bekisting untuk kolom 5
3 Pembesian dengan besi polos 5
Kolom 20/40 (atas)
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 6
2 Pasang bekisting untuk kolom 5
3 Pembesian dengan besi polos 5
Balok 15/20
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 13
2 Pasang bekisting untuk balok 5
3 Pembesian dengan besi polos 5
plat 8 cm
1 Beton mutu fc'=19,3 Mpa (K225) slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58 17
2 Pasang bekisting untuk plat 5
3 Pembesian dengan besi polos 5
4 Kolom Praktis 11x11 17
5 Ringbalk 10/15 7
IV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP, ALUMINIUM DAN KAYU
1 Pasang kusen aluminium coklat 5
2 Pasang pintu panel kayu meranti 2
3 Pasang pintu dan jendela kaca rangka aluminium 4
4 Pasang konstruksi kuda-kuda Kayu Kruing 5
5 Pasang kaso 5/7 + reng 3/5 genteng karangpilang kayu meranti 5
6 Pasang atap genteng karangpilang ex.trenggalek 3
7 Langit-langit asbes (1,00 x 1,00) m x 3,5 mm + rangka kayu meranti 4
8 Pasang Lisplank 3/30 Kayu meranti 6
V PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
1 Pasang lantai keramik ukuran 30 x 30 cm putih 6
VI PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pasang kunci tanam biasa
2 Pasang kunci selot
3 Pasang engsel pintu
5
4 Pasang engsel jendela
5 Pasang grendel jendela
6 Pasang hak angin
7 Pasang kaca polos, tebal 5 mm 3
VII PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok baru (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 lapis
1
cat penutup) 13
Pengecatan plafon (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat
2
penutup) 3
3 Pengecatan kayu baru 3
VIII PEKERJAAN LISTRIK
1 Pemasangan Saklar Ganda
2 Pemasangan Saklar Tunggal
3 Pemasangan titik lampu TL 20 Watt (komplit) 6
4 Pemasangan titik lampu XL 18 Watt
5 Pemasangan Stop Kontak
b. Penghitungan mundur
LF L = 122
LF K = LF L – W(L) = 122 – 3 = 119
LF J = LF K – W(K) = 119 – 3 = 116
LF I = LF J – W(J) = 116 – 13 = 103
LF H = LF I – W(I) = 103 – 6 = 97
LF AH = LF I – W(I) = 103 – 6 = 97
LF AG = LF AH – W(AH) = 97 – 5 = 92
LF AF = LF AG – W(AG) = 92 – 3 = 89
LF AE = LF AF – W(AF) = 89 – 6 = 83
LF AD = LF AF – W(AF) = 89 – 6 = 83
LF AA = LF AE – W(AE) = 83 – 4 = 79
LF AC = LF AE – W(AE) = 83 – 4 = 79
LF Z = LF AA – W(AA) = 79 – 3 = 76
LF Y = LF Z – W(Z) = 76 – 5 = 71
LF AB = MIN (LF AC – W(AC) = 79 – 4 = 75, LF AD – W(AD) = 83 – 2
= 81) = 75
LF X = MIN (LF Y – W(Y) = 71 – 5 = 66, LF AB – W(AB) = 75 – 5 =
70) = 66
LF M = LF X – W(X) = 66 – 12 = 54
LF G = LF H – W(H) = 97 – 16 = 81
LF F = LF G – W(G) = 81 – 17 = 64
LF E = LF F – W(F) = 64 – 5 = 59
LF W = LF H – W(H) = 97 – 16 = 81
LF V = LF W – W(W) = 81 – 13 = 68
LF U = LF V – W(V) = 68 – 5 = 63
LF D = LF E – W(E) = 59 – 5 = 54
LF Q = LF E – W(E) = 59 – 5 = 54
LF S = LF R – W(R) = 54 – 6 = 58
LF T = LF S – W(S) = 48 – 5 = 43
LF P = MIN (LF Q – W(Q) = 54 – 7 = 44, LF T – W(T) = 43 – 5 = 38, LF
U – W(U) = 63 – 5 = 58) = 38
LF O = LF P – W(P) = 38 – 6 = 32
LF N = LF O – W(O) = 32 – 5 = 27
LF C = MIN (LF D – W(D) = 54 – 17 = 37, LF N – W(N) = 27 – 15 = 22,
LF M – W(M) = 54 – 21 = 33) = 22
LF B = LF C – W(C) = 22 – 12 = 10
LF A = LF B – W(B) = 10 – 5 = 5
KEGIATAN ai mi bi ti σi (σi)^2
A 4 5 6 5 0,3 0,09
B 3 5 7 5 0,6 0,36
C 9 12 15 12 1 1
D 15 17 19 17 0,5 0,25
E 4 5 6 5 0,3 0,09
F 2 5 8 5 1 1
G 14 17 20 17 1 1
H 5 6 7 6 0,3 0,09
I 3 6 6 6 1 1
J 11 13 15 13 0,6 0,36
K 1 3 5 3 0,6 0,36
L 2 3 4 3 0,3 0,9
M 19 21 23 21 0,6 0,36
N 3 5 7 5 0,6 0,36
O 4 5 6 5 0,3 0,09
P 4 6 8 6 0,6 0,36
Q 4 7 10 7 1 1
R 3 6 9 6 1 1
S 3 5 7 5 0,6 0,36
T 2 5 8 5 1 1
U 4 5 6 5 0,3 0,09
V 2 5 8 5 1 1
W 10 13 16 13 1 1
X 10 12 14 12 0,6 0,36
Y 3 5 7 5 0,6 0,36
Z 4 5 6 5 0,3 0,09
AA 1 3 5 3 0,6 0,36
AB 3 5 7 5 0,6 0,36
AC 3 4 5 4 0,3 0,09
AD 1 2 3 2 0,3 0,09
AE 2 4 6 4 0,6 0,36
AF 4 6 8 6 0,6 0,36
AG 1 3 5 3 0,6 0,36
AH 3 5 7 5 0,6 0,36
( )
Keterangan :
( )
Jika proyek diharapkan selesai dalam waktu 135 hari maka probabilitasnya dihitung
Pengalaman survey
Dalam mata kuliah terapan graph ini kami mendapatkan tugas tentang
Network Flow. Tidak tahunya yang mendapatkan tugas tentang Network Flow ini ada
2 kelompok. Network Flow itu kan ada 2 yaitu penjadwalan proyek atau penjadwalan
produksi dan penugasan. Kami tidak tahu kelompok kami atau kelompok satunya
memakai yang mana. Kita rundingan apa yang akan kita bahas nantinya. Kami
merencanakan untuk membahas tentang penjadwalan proyek. Pada awalnya kami
akan melakukan survei ke daerah arjosari. Pada saat itu kan terminal arjosari dalam
proses perbaikan. Akhirnya kami tidak jadi karena proses perbaikan itu berhenti.
Selanjutnya setelah kami rundingan kita mencoba merencanakan untuk melakukan
survei ke daerah gadang. Siapa tahu disana ada pembangunan yang sekiranya bisa
dibuat untuk bahan tugas kami. Dan pada akhirnya kami pun tidak jadi kesana. Kami
bingung mau survei kemana lagi.
Waktu semakin dekat dengan batas pengumpulan hasil observasi kami. Salah
seorang teman kami menawarkan untuk melakukan survei ke perumahan Dwiga.
Karena pada saat itu perumahan Dwiga masih dalam proses pembangunan.Akhirnya
kami memutuskan untuk melakukan survei kesana. Kami diberitahu bahwa kami
nantinya disuruh menemui bapak Didik. Sesampai disana kami kami ber-3 masuk ke
dalam kantor dan langsung bertanya apa bisa bertemu dengan bapak Didik. Kami
disuruh duduk dan tak lama kemudian bapak Didik pun keluar menemui
kami.Pertama kami memperkenalkan diri kami, berasal dari mana kami dan
menceritakan apa maksud kedatangan kami kesitu.Bapak Didik pun mengerti apa
tujuan kami. Bapak Didik meminta kami untuk memberikan proposal karena bapak
Didik juga bukan atasan perumahan Dwiga. Beliau tidak punya wewenang untuk
menerima atau tidak. Pada saat itu kami tidak membawa proposal karena tujuan awal
kami kesitu itu melihat-lihat dulu keadaan perumahan Dwiga. Kami pun minta maaf
karena tidak adanya proposal.
Kami punya pikiran untuk bertanya kepada kelompok satunya, mereka
membahas apa. Ternyata mereka pun juga membahas tentang penjadwalan proyek.
Kami bingung karena kami sudah melakukan survei dan mau menyerahkan proposal.
Mereka pun juga tidak mau mengalah, katanya mereka sudah melakukan survei dan
sudah menyerahkan proposal. Lha itu kan masih katanya. . . .kenyataannya kan kita
tidak tahu mereka sudah menyerahkan proposal apa belum!!!!!
Setelah kami merundingkan dengan kelompok satunya, akhirnya kita
menyetujui kalau kita melakukan suit. Siapa yang menang dia yang berhak memilih.
Salah seorang kelompok kami melakukan suit dengan salah seorang kelompok
mereka. Suit itu dimenangkan olah kelompok kami. Kelompok mereka tidak terima
atas kekalahannya. Mereka juga bilang kalau kami itu curang. Padahal benar-benar
mereka tahu kalau mereka itu kalah dalam suit. Apa itu yang dinamakan menerima
kekalahan?????. Kami juga tahu kalau orang yang kalah itu pasti bilang seenaknya
sendiri. Kelompok kami yang menang, ya apapun yang terjadi kelompok kami yang
berhak memilih untuk membahas apa. Lama kelamaan mereka pun mengakui kalau
mereka kalah dalam suit. Apa mungkin mereka sadar ya kalau mereka kalah.
Memang siapa yang benar itulah yang menang.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan penjadwalan produksi. Ya
kami diam saja memang dia yang kalah. Ya terserah mereka mau ganti apa. Setelah
itu salah seorang kelompok kami punya kenalan di CV Tirta Kencana. Kami mencoba
untuk melakukan survei kesana. Disana kami langsung menemui bapak Febi. Setelah
berbincang-bincang sama bapak Febi, ternyata beliau sudah tahu apa maksud
kedatangan kami. Bapak Febi mengatakan bahwa pada saat ini proses pembangunan
Laboratorium Bahasa SMAN 9 Malang. Tidak lama kemudian bapak Febi langsung
memberikan data kepada kami tentang jadwal-jadwal proses pemabangunan
Laboratorium Bahasa tersebut. Akhirnya dari data tersebut kami olah sebagai bahan
tugas kami tentang Network Flow akhirnya tugas observasi telah selesai dan laporan
selesai.