PENDIDIKAN
EKA SUCI WULANDARI
PGSD
SEMESTER 6
bagi mutu tenaga kerja. Semakin tinggi mutu tenaga kerja (labor pool), semakin
tinggi pula mutu penerimaan tenaga kerja (entry-level employees). Semakin tinggi
mutu penerimaan tenaga kerja, semakin cepat mereka menjadi tenaga kerja yang
produktif
dan
berkontribusi
terhadap
persaingan
dalam
pekerjaan.
Sebagai
bagi
kompetisi
yang
seimbang
(competitiveness
equation).
Dengan
A
B
S
T
R
A
K
MUTU
Dari ketiga komponen ini Goetsch dan Davis mendefinisikan mutu sebagai suatu kondisi
dinamis yang melibatkan produk, layanan, orang, proses, dan lingkungan dalam rangka
pemenuhan harapan.
Secara absolut mutu dimaknai sebagai sesuatu yang tidak bisa lagi ditawar atau bersifat
mutlak. Absolut dalam konteks mutu juga dapat dikatakan sebagai suatu kondisi yang
ditentukan secara sepihak, yakni oleh produsen. Dalam pandangan absolut, mutu diartikan
sebagai ukuran yang terbaik menurut pertimbangan produsen dalam memproduksi suatu
barang maupun jasa.
Ba
gi
an
1
MUTU
Bagian
MUTU
tidak bisa
empat kuadran:
1) harus dilakukan,
2) prioritas,
3) sebaiknya dan penting dilakukan,
4) sebaiknya dilakukan dan tidak penting.
Sistem ini menempatkan kerja dalam empat kuadran dan menetapkan jumlah sumberdaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas. Mutu hanya akan bekerja dalam kuadran
prioritas. Mutu tidak dapat digunakan di kuadran yang lain. Setiap usaha untuk menempatkan
prinsip-prinsip mutu ke dalam tugas dalam kuadran di luar kuadran prioritas akan gagal. Mutu tidak
akan berjalan dalam kuadran harus dilakukan karena tidak tersedia waktu untuk perencanaan atau
implementasi mutu. Dengan demikian mutu tidak dapat dihasilkan dari tindakan yang dilakukan
secara sporadis.
Bagian
MUTU PENDIDIKAN
Mutu adalah hal yang tidak mudah didefinisikan, terutamamutu atas suatu jasaseperti
pendidikan.
Hal
ini
disebabkan
karena
beragamnya
standar
yang
dibuat
atas
MUTU PENDIDIKAN
Mutu pendidikan tidak hanya berbicara soal hasil, tetapi juga proses dari
pendidikan itu sendiri. Pendidikan dikatakan bermutu apabila proses belajar mengajar
berjalan dengan baik dan benar serta lancar. Begitu juga dengan hasil yang didapat akan
memuaskan. Proses belajar mengajar dapat berjalan lancar bila guru dan murid bisa
berkomunikasi dengan baik, lingkungan belajar yang nyaman, serta didukung sarana dan
prasarana yang dapat mendukung proses belajar mengajar ini. Mutu pendidikan bila
dilihat dari hasil, mengacu pada prestasi yang diperoleh murid maupun sekolah untuk
kurun waktu tertentu. Selain itu, kemampuan sekolah untuk menghasilkan lulusan-lulusan
terbaik juga menunjukkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Karena lulusan-lulusan
inilah yang akan berkontribusi untuk memajukan negara (Indonesia).
MUTU PENDIDIKAN
Pemaknaan mutu dalam konteks pendidikan yang dimaknai sebagai suatu sistem
(input, proses, dan output) menurut Mujamil Qomar dalam Manajemen Pendidikan
Islam terbitan Erlangga tahun 2007, terkorelasikan melalui tabel berikut.
KEADAAN INPUT
KEADAAN PROSES
KEADAAN OUTPUT
Baik
Baik
Pasti baik
Baik
Sedang
Baik
Jelek
baik
Sedang
Sedang
Baik
Meningkat
Sedang
Sedang
Tetap
Sedang
Jelek
Semakin jelek
Rendah
Baik
Sedang
Rendah
Sedang
Cenderung sedikit
Jelek
meningkat
Pasti rendah
Rendah
Tabel. 1
Korelasi antara input, proses, dan output dalam pendidikan
MUTU PENDIDIKAN
Selanjutnya, terkait dengan usaha memproses peserta didik menjadi lebih baik ditampilkan
pada tabel di samping
memiliki
kualitas
unggul
atau
dan
selanjutnya
akan
diproses
menghasilkan
secara
output
KEADAAN
KEADAAN
KEADAAN
INPUT
PROSES
OUTPUT
Baik
Sangat baik
Unggul/istimewa
Sedang
Istimewa
Baik sekali
Rendah
Sangat
istimewa
Baik
Tabel 2.
Usaha Memproses Peserta Didik Menjadi Lebih Baik
baik
Selanjutnya,
bila input yang diterima lembaga pendidikan kualitasnya rendah yang selanjutnya
sekali.
diproses secara sangat istimewa, output yang dihasilkan berkualitas baik.
SEKIAN...