Anda di halaman 1dari 3

1

Pendidikan Pancasila di lingkungan pesantren


Muhammad zayyin qolbi hasyim
Email : zayyinqolbi43@gmail.com
ABSTRAK
Generasi bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai- nilai Pancasila sebagai pandangan hidup, hal
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dan lembaga, salah satunya yaitu di pesantren. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis aktivitas pesantren dalam menanamkan nilai- nilai
Pancasila pada kehidupan santri. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kesimpulannya adalah
santri di pesantren anwarul haromain trenggalek menanamkan nilai-nilai Pancasila, sebagai sumber
menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya. Salah satunya melalui Pendidikan dan program-
program
pesantren yang mencerminkan nilai-nilai mencari jati diri yang sesungguhnya.
Pancasila. Bagaimana bisa menemukan jati diri yang baik
dan sesuai dengan nilai pancasila jika mereka
Kata kunci : nilai-nilai Pancasila
melihat keadaan di sekitarnya yang bertolak
PENDAHULUAN belakang dengan Pancasila
Ada berbagai cara agar manusia dalam hal ini
Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah remaja dapat menjadi pribadi yang baik. Pribadi
kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang yang baik didalam pandangan masyarakat
didasarkan kepada potensi hati nurani manusia Indonesia adalah pribadi yang mampu
dalam hubungan dengan norma-norma dan melaksanakan nilai-nilai pancasila. Adapun cara
kebudayaan umumnya, baik terhadap diri agar tumbuh menjadi pribadi pancasila dapat
pribadi, sesama manusia, maupun terhadap ditanamkan pada suatu tempat, diantaranya
alam dan hewan. Pada prinsipnya kemanusiaan pesantren “Pesantren merupakan lembaga
yang adil dan beradab adalah sikap dan pendidikan tradisional Islam untuk memahami,
perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat menghayati, dan mengamalkan ajaran agama
hakikat manusia yang berbudi luhur dan Islam dengan menekankan pentingnya moral
berbudaya namun Melihat kondisi masyarakat agama Islam sebagai pedoman hidup
Indonesia saat ini faktanya telah jauh dari bermasyarakat sehari-hari”. Pondok pesantren
makhluk Tuhan yang di katakanan adil, adalah salah satu pilihan yang dapat mengatasi
beradab dan berbuat sesuai kodrat hakikat permasalahan tersebut. Selain dapat mengubah
manusia yang sopan dan sesuai nilai dan norma moral menjadi lebih baik, para pemuda-pemudi
norma pada umumnya. Masyarakat Indonesia juga mendapat ‘bonus’ pendidikan agama Islam
saat ini cenderung bersifat individu, acuh tak yang manfaatnya luar biasa besar. Tidak sekedar
acuh atau masa bodoh dengan keadaan di itu penanaman nilai-nilai pancasila pada diri para
sekitarnya. Mereka lebih mengutamakan dan santri juga ditumbuhkan, dan secara otomatis
mendahulukan kebutuhan atau kepentingan bahwa nilai pancasila tertanam dalam diri para
pribadinya. Seolah mereka dapat hidup sendiri santri bahkan diterapkan dalam kehidupan mereka
tanpa bantuan orang lain dan telah melupakan sehari hari. Berdasarkan latar belakang tersebut,
kodratnya sebagai manusia sosial. Sekarang ini peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tidak heran bahwa banyak sekali terjadi dengan mengambil tema pelaksanaan nilai-nilai
kesenjangan sosial dan melencengnya moral pancasila dalam kehidupan santri di pondok
dalam masyarakat. Apalagi para remaja saat ini pesantren
yang dapat dikatakan masih labil mereka masih

Pendidikan Pancasila di lingkungan pesantren


2

METODE yaitu terciptanya santri yang berilmu, beriman dan


bertaqwa berjuang dan beramal sholeh yang
Peneliti menggunakan
dilandasi nilai-nilai akhlaqul karimah. Sedangkan
pendekatan interpretif kontruktivis. Penelitian ini
Misinya meliputi
mengkaji lebih dalam tentang pancasila
Metodologi yang digunakan adalah metodologi 1) membangun dan mengembangkan
kualitatif. Metodologi kualitatif adalah metodologi semangat untuk belajar
yang bersifat deskriptif dan cenderung 2) mengembangkan pola pikir
menggunakan analisis. Proses dan makna lebih yang kreatif, dinamis, dan
ditonjolkan dalam metodologi kualitatif. Landasan berwawasan luas
teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus 3) mengembangkan pemahaman, dan
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. pengamalan aqidah dan ajaran Islam
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang komprehensif
deskriptif karena jenis penelitian ini bertujuan 4) membangun dan mengembangkan
membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan manajemen Partisipatif
akurat tentang kenyataan yang ada dilapangan dan 5) meningkatkan system dan metode
sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Penelitian pembelajaran.
ini dilakukan di pondok pesantren anwarul Di tinjau dari visi Pendidikan di Pesantren
haromain yang diasuh oleh Kiai bahrul munir anwarul haromain durenan trenggalek yaitu
tepatnya desa baruharjo durenan dengan membangun dan mengembangkan semangat untuk
menggunakan dua macam informan, yaitu belajar Maka peran Pesantren dalam menanamkan
informan utama dan informan pendukung. Nilai- nilai Pancasila pada kehidupan Santri di
Informan utama adalah Kiai bahrul munir sebagai Pesantren terdapat dua aspek. Pertama.
orang yang berusaha mengimplementasikan nilai Penanaman Nilai- nilai Pancasila melalui aspek
luhur pancasila. Metode pengambilan sampel yang Pendidikan- pendidikan di Pesantren yang
digunakan adalah Non Probability Sampling mengarah pada bentuk kesadaran santri untuk
dengan teknik pengambilan sampel purposive berpancasila. Pendidikan di Pesantren anwarul
sampling. Menurut Kriyantono teknik purposif
haromain mempunyai dua bagian
adalah menentukan orang berdasarkan kriteria,
1) pendidikan formal. Pendidikan ini
dimana kriteria harus mendukung tujuan
berkembang di pesantren anwarul
penelitian.
haromain karena kesadaran Pesantren
HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap masa depan santri, bahwa santri
harus bergerak masiv di dunia akademisi
Menurut data observasi, pendidikan Pondok dan birograsi, hingga Pesantren merasa
Pesantren anwarul haromain durenan trenggalek perlu untuk melengkapi pengetahuan
bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan santri dengan ilmu umum seperti
kegiatan ekstra kurikuler. Meningkatkan Pendidikan formal di luar Pesantren.
wawasan, pengetahuan dan pola pikir Kritis. Misalnya tentang Pendidikan
Meningkatkan metode dan manajemen Kewarganegaran, ilmu sosial serta,
partisipatif. Meningkatkan pengamalan ilmu dan Bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan
akhlakul karimah. Dalam tujuan Pendidikan mata pelajaran lainnya yang ikut dalam
Pondok Pesantren ini sangat menekankan pada menginterpretasikan kesadaran pemuda
sikap, etika yang mencerminakan Nilai- nilai bangsa dalam berpancasila
Pancasila, dari nilai sila ketuhanan, kemanusiaan, 2) melaui Pendidikan non formal.
persatuan, musyawarah dan keadilan yang di Pendidikan ini memang pada dasarnya
jadikan pola hidup bersama oleh santri di menjadi acuan serta prioritas setiap
Pesantren Disamping itu juga sangat dianjurkan Pesantren untuk menciptakan menusia
dalam ajaran Islam tentang akhlakul karimah paham tentang ilmu agama. Mata
sebagai hasanah lambang keilmuan orang- orang pelajaran yang diajarkan misalnya tentang
Islam. Visi Pondok Pesantren anwarul haromain ilmu hadis, tauhid, fiqih, akhlak serta

Pendidikan Pancasila di lingkungan pesantren


3

tafsir al Qur’an, semua mata pelajaran dalam menanamkan pembiasaan pengamalan nilai
tersebut dikembangkan di Pesantren dasar Pancasila.
dengan tujuan santri menjadi manusia
berpengetahuan luas khususnya
di bidang ilmu agama serta mempunya REFERENSI
kepribadi, akhlak serta jiwa sosial yang
tinggi. Sebagaimana yang menjadi acuan Chairiyah. (2014). Revitalisasi nilai-nilai
dalam ajaran Pesantren bahwa bentuk Pancasila sebagai pendidikan karakter.
Jurnal Pendidikan KeSDan, 1(1), 54–
luasnya ilmu dapat di lihat dari kemuliaan
62.
akhlaknya.
Kedua Di luar ranah Pendidikan. Pesantren juga Rachmah. H. (2013). Nilai-Nilai Dalam
menerapkan aktivitas yang membangun kesadaran Pendidikan Karakter Bangsa Yang
berpancasila. Aktivitas tersebut merupakan Berdasarkan Pancasila Dan UUD
program kegitan rutin yang menjadi kewajiban 1945. E-Journal WIDYA NonEksakta,
para santri setiap harinya. Misalnya harus sholat 1(1), 7–14.
wardhu berjemaah, kegiatan musyawarah dalam https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/
memecahkan masalah pelajaran atau masalah view/1847.
umum di luar pelajara. Disamping itu harus taat
https://iain-surakarta.ac.id/penerapan-nilaireligius-
aturan dengan tidak boleh terlambat dalam
dalam-pancasila-dikalangan-
mengikuti aktivitas di Pesantren yaitu menghargai
mahasiswa
ketepatan waktu, membangun kesadaran madiri,
menjaga kebersihan lingkungan dengan adanya
piket kebersihan, kerja bakti setiap minggu sekali,
saling membantu, menghargai, saling
menghormati, tidak boleh saling mencacimaki.
Dari semua tersebut merupakan bentuk peran
Pesantren dalam menanamkan pembiasaan
pengamalan Nilai- nilai Pancasila.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas serta tinjauan


pustakan dan hasil temuan lapangan, memberi
kesimpulan dalam penelitian ini, bahwa
pengamalan nilai dasar Pancasila harus di
tanamkan kepada calon penerus bangsa. Hal
tersebut dapat dilakukan dalam berbagai cara dan
Lembaga salah satunya yaitu pondok pesantren, di
pondok pesantren pengamalan nilai dasar
Pancasila sudah di tanamkan oleh para
pendiripendiri pondok pesantren sejak dahulu,
selain untuk sarana Pendidikan agama dan moral
di pondok pesantren juga menerapkan aktivitas
yang membangun kesadaran berpancasila,
aktivitas tersebut menjadi kewajiban bagi para
santri setiap harinya misalnya harus shalat fardu,
kegiatan musyawarah, taat aturan, membangun
kesadaran mandiri, saling menghargai dan
lainlain. Hal tersebut merupakan bentuk pesantren

Pendidikan Pancasila di lingkungan pesantren

Anda mungkin juga menyukai