Anda di halaman 1dari 10

JUDUL METODE KESIMPULAN TERJEMAHAN DAFTAR PUSTAKA

ARTIKEL /CONCLUSION KESIMPULAN


1 Moderasi Penelitian ini adalah penelitian disimpulkan bahwa upaya disimpulkan bahwa upaya Khojir, K. (2020).
Pendidikan kualitatif dengan menggali data pesantren dalam pesantren dalam MODERASI
Pesantren di pokok di lapangan (field membentuk moderasi membentuk moderasi PENDIDIKAN
Kalimantan research). Pendekatannya yaitu pendidikan melalui: pendidikan melalui: PESANTREN DI
Timur teologis, pedagogik dan pemberian pemahaman pemberian pemahaman KALIMANTAN
fenomenologis. Subyek kepada warga pesantren kepada warga pesantren TIMUR. Ta'dib,
penelitian ini adalah pesantren di tentang segala bentuk tentang segala bentuk 23(1), 95-106.
Kalimantan Timur sejumlah 103 ekstrimisme dan ekstrimisme dan
pesantren (BPS, 2017). radikalisme karena hal radikalisme karena hal
Mengingat populasinya cukup tersebut bertentangan tersebut bertentangan
banyak, maka penulis membatasi dengan nilai-nilai agama dengan nilai-nilai agama
beberapa pesantren dengan Islam dan kemanusiaan, Islam dan kemanusiaan,
kriteria yaitu pesantren menumbuhkan sikap menumbuhkan sikap
terpenuhi lima elemen yaitu kiai, keterbukaan, fleksibilitas keterbukaan, fleksibilitas
santri, pondok (asrama), masjid dalam memahami agama dalam memahami agama
dan pembelajaran kitab kuning, dengan tetap menjaga dengan tetap menjaga
jumlah santri minimal 75 santri, substansi ajaran alqur’an di substansi ajaran alqur’an di
dan pesantren yang secara resmi tengah perkembangan tengah perkembangan
terdaftar di Kementerian Agama. masyarakat, memilih bahan masyarakat, memilih bahan
Memperhatikan kriteria di atas, ajar atau kitab yang bebas ajar atau kitab yang bebas
maka yang dipilih menjadi dari nilai-nilai radikalisme, dari nilai-nilai radikalisme,
subyek penelitian ini yaitu mendesain kurikulum mendesain kurikulum
Pesantren Nabil Husein, Sabilal moderat dengan cara moderat dengan cara
Rasyad, alHusna, al-Mujahidin mengakomodasi ilmu mengakomodasi ilmu
Samarinda, Syaichona Cholil, agama dengan ilmu umum, agama dengan ilmu umum,
Arsyad al-Banjari Balikpapan, al mengolaborasikan antara mengolaborasikan antara
Ikhlas dan Hidayatullah kurikulum Kementerian kurikulum Kementerian
Kabupaten Kutai Timur, Binaul Agama, Kementerian Agama, Kementerian
Muhajirin Kabupaten Penajam Pendidikan dan Pendidikan dan
Paser Utara dan al-Khalil Kebudayaan, dan diniyah Kebudayaan, dan diniyah
Kabupaten Berau. Fokus (pesantren), mendesain (pesantren), mendesain
penelitian ini yaitu upaya metode pembelajaran yang metode pembelajaran yang
pesantren dalam membentuk moderat, memformat moderat, memformat
moderasi pendidikan, model kegiatan kepesantrenan kegiatan kepesantrenan
moderasi pendidikan dan dengan nuansa moderat, dengan nuansa moderat,
implikasi moderasi pendidikan pesantren melayani santri pesantren melayani santri
pesantren. Sumber data terbagi secara seimbang baik secara seimbang baik
menjadi dua yaitu sumber data dalam aspek religius, jiwa, dalam aspek religius, jiwa,
primer dan sekunder. Sumber jasmani, akal dan jasmani, akal dan
data primer meliputi pengasuh, keterampilan. Model keterampilan. Model
pengurus yayasan, dewan asatidz moderasi pendidikan moderasi pendidikan
dan santri. Sedangkan sumber pesantren yaitu pesantren yaitu
data sekundernya yaitu alumni terintegrasi dengan terintegrasi dengan
dan masyarakat sekitar. pembelajaran, kegiatan pembelajaran, kegiatan
Penggalian data menggunakan keagamaan dan ibadah, keagamaan dan ibadah,
teknik wawancara mendalam (in- serta kolaborasi dengan serta kolaborasi dengan
depth interview), observasi, dan kultur pesantren. Implikasi kultur pesantren. Implikasi
dokumentasi. Secara umum moderasi pendidikan di moderasi pendidikan di
teknis analisis data dengan pesantren yaitu pertama, pesantren yaitu pertama,
langkah-langkah persepsi positif masyarakat persepsi positif masyarakat
pengelompokan, pemilahan, terhadap pesantren dan terhadap pesantren dan
pengkategorian dan pemaknaan. berkembangnya pesantren berkembangnya pesantren
Kemudian dilakukan refleksi dengan indikator dengan indikator
untuk menemukan hubungan bertambahnya animo bertambahnya animo
antar data dan pemaknaan masyarakat. Kedua, masyarakat. Kedua,
sesuai dengan fakta di lapangan. pesantren menjadi rujukan pesantren menjadi rujukan
Analisis reflektif digunakan juga bagi masyarakat dalam bagi masyarakat dalam
untuk merefleksikan fenomena menyelesaikan problem menyelesaikan problem
pembentukan moderasi terutama yang berkaitan terutama yang berkaitan
pendidikan, mencari model dan dengan keagamaan dan dengan keagamaan dan
implikasinya. Setelah data pendidikan. Ketiga, pendidikan. Ketiga,
dianalisis, maka untuk menjamin meningkatnya kesadaran meningkatnya kesadaran
bahwa data shahih dan valid, sikap moderat bagi sikap moderat bagi
maka perlu diuji dengan masyarakat. Berdasarkan masyarakat. Berdasarkan
triangulasi baik teori, sumber temuan di atas, beberapa temuan di atas, beberapa
maupun waktu hal yang perlu hal yang perlu
direkomendasikan, direkomendasikan,
pertama, pesantren pertama, pesantren
hendaknya memperkuat hendaknya memperkuat
nilai-nilai moderasi nilai-nilai moderasi
pendidikan, karena pendidikan, karena
pesantren merupakan aset pesantren merupakan aset
bangsa. Kedua, pemerintah bangsa. Kedua, pemerintah
sebaiknya terus memantau sebaiknya terus memantau
dan mendorong dan mendorong
terwujudnya moderasi terwujudnya moderasi
pendidikan di pesantren. pendidikan di pesantren.
Ketiga, para akademisi Ketiga, para akademisi
hendaknya memberikan hendaknya memberikan
perhatian tentang kajian perhatian tentang kajian
pesantren khususnya pesantren khususnya
masalah moderasi. Temuan masalah moderasi. Temuan
ini dapat menjadi refleksi ini dapat menjadi refleksi
bahwa jika pesantren dekat bahwa jika pesantren dekat
dengan nilai-nilai moderat, dengan nilai-nilai moderat,
maka didekati oleh maka didekati oleh
masyarakat, bahkan masyarakat, bahkan
menjadi referensi dalam menjadi referensi dalam
persoalan keagamaan, persoalan keagamaan,
pendidikan dan sosial pendidikan dan sosial
bahkan sampai persoalan bahkan sampai persoalan
ekonomi dan politik. ekonomi dan politik.
Sebaliknya jika pesantren Sebaliknya jika pesantren
mengusung nilainilai mengusung nilainilai
radikal dan tidak sejalan radikal dan tidak sejalan
dengan substansi ajaran dengan substansi ajaran
agama Islam, maka dijauhi agama Islam, maka dijauhi
oleh masyarakat oleh masyarakat
2 Mobile Penelitian ini termasuk Research Peneliti menghimpun dan Peneliti menghimpun dan Hanifah, N. H.,
Learning pada and development yang disebut menyeleksi bahan materi menyeleksi bahan materi Rofiki, I., Sedayu,
Mata Kuliah juga penelitian pengembangan pembelajaran yang relevan pembelajaran yang relevan A., & Hariyadi, M.
Strategi dengan penggunaan model serta informasi-informasi serta informasi-informasi A. (2020). Mobile
Pembelajaran ADDIE (Branch, 2009; Kristanti aktual dari berbagai aktual dari berbagai learning pada mata
MI/SD: dkk., 2018). Terdapat lima sumber. Pengonstruksian sumber. Pengonstruksian kuliah strategi
Penelitian tahapan dalam model materi disesuaikan dengan materi disesuaikan dengan pembelajaran
Pengembanga pengembangan ADDIE, yaitu: silabus sehingga dapat silabus sehingga dapat MI/SD: Penelitian
n Analisis (Analysis), Perancangan mempermudah mahasiswa mempermudah mahasiswa pengembangan.
(Design), Pengembangan dalam proses belajar. dalam proses belajar. Ta'dib, 23(1), 123-
(Development), Implementasi Penelitian pengembangan Penelitian pengembangan 132.
(Implementation), dan Evaluasi ini menghasilkan produk ini menghasilkan produk
(Evaluation). Pembuatan aplikasi media berbasis mobile media berbasis mobile
media mobile learning learning pada materi mata learning pada materi mata
menggunakan software Android kuliah strategi kuliah strategi
Studio 3.4. pembelajaran. pembelajaran.
1. Partisipan dan Waktu Pengembangan media Pengembangan media
Penelitian Penilitian ini pembelajaran tersebut bisa pembelajaran tersebut bisa
melibatkan calon guru dimanfaatkan sebagai dimanfaatkan sebagai
(mahasiswa) Pendidikan Guru informasi pengetahuan informasi pengetahuan
Madrasah Ibtidaiyah di Malang bagi mahasiswa dalam hal bagi mahasiswa dalam hal
yang menempuh mata kuliah praktik mengajar ataupun praktik mengajar ataupun
Strategi Pembelajaran MI/SD. pemahaman materi pada pemahaman materi pada
Penelitian ini dilaksanakan mata kuliah setrategi mata kuliah setrategi
selama 3 bulan pada semester pembelajaran MI/SD. pembelajaran MI/SD.
gasal tahun 2019/2020. Temuan penelitian ini Temuan penelitian ini
2. Jenis dan Sumber Data membuktikan bahwa membuktikan bahwa
Penelitian ini menggunakan data proses pembelajaran yang proses pembelajaran yang
kualitatif dan data kuantitatif. memanfaatkan media memanfaatkan media
Data kualitatif dikumpulkan mobile learning berbasis mobile learning berbasis
berdasarkan tanggapan, android berpengaruh android berpengaruh
masukan, kritik hasil penilaian, positif pada nilai hasil positif pada nilai hasil
dan saransaran perbaikan belajar mahasiswa. Karena belajar mahasiswa. Karena
melalui angket pertanyaan nilai hasil belajar nilai hasil belajar
terbuka kepada para expert mahasiswa pada kelas mahasiswa pada kelas
judgement, yaitu ahli materi, ahli eksperimen lebih baik eksperimen lebih baik
desain, dan ahli pembelajaran. dibandingkan dengan nilai dibandingkan dengan nilai
Data kuantitatif berbentuk angka hasil belajar pada kelas hasil belajar pada kelas
yang dikumpulkan dari angket kontrol, maka hal ini kontrol, maka hal ini
pertanyaan tertutup berupa membuktikan pencapaian membuktikan pencapaian
poin-poin pertanyaan terstruktur tingkat efektivitas media. tingkat efektivitas media.
yang berisikan penilaian media Penelitian ini Penelitian ini
yang dikembangkan dari segi menyimpulkan bahwa menyimpulkan bahwa
pembelajaran, materi, tampilan, terdapat perbedaan yang terdapat perbedaan yang
dan bahasa yang digunakan serta signifikan antara nilai rata- signifikan antara nilai rata-
perolehan nilai hasil belajar rata hasil belajar rata hasil belajar
mahasiswa setelah mahasiswa kelas kontrol mahasiswa kelas kontrol
menggunakan media dengan kelas eksperimen dengan kelas eksperimen
pembelajaran. Produk media ini hanya Produk media ini hanya
3. Teknik Pengumpulan Data sebagai suplemen kepada sebagai suplemen kepada
Pengumpulan data dalam mahasiswa untuk mahasiswa untuk
penelitian ini menggunakan menanamkan konsep pada menanamkan konsep pada
lembar validasi dan angket mata kuliah strategi mata kuliah strategi
kuesioner. pembelajaran MI/SD. Pada pembelajaran MI/SD. Pada
4. Desain Uji Coba True saat pembelajaran saat pembelajaran
experimental dalam matching berlangsung sebaiknya uji berlangsung sebaiknya uji
pretest – post test comparison coba tetap dilaksanakan. coba tetap dilaksanakan.
group design (Effendi, 2013) Media ini dapat Media ini dapat
dipakai sebagai desain uji coba dimanfaatkan secara dimanfaatkan secara
untuk penelitian pengembangan menyeluruh di kelas dan menyeluruh di kelas dan
ini. Penelitian ini menggunakan bisa digandakan untuk bisa digandakan untuk
tes hasil belajar sebanyak dua pemanfaatan secara lebih pemanfaatan secara lebih
kali untuk mengukur ranah luas. Media mobile learning luas. Media mobile
kognitif mahasiswa. Tes pertama ini memiliki keterbatasan learning ini memiliki
bertujuan untuk mengetahui pada pengguna seluler keterbatasan pada
kemampuan kognitif kedua android saja (bukan untuk pengguna seluler android
kelompok sedangkan tes kedua pengguna perangkat iOS). saja (bukan untuk
bertujuan untuk mengukur hasil Oleh karena itu, disarankan pengguna perangkat iOS).
belajar siswa kepada pengembang Oleh karena itu, disarankan
5. Teknik Analisis Data selanjutnya untuk dapat kepada pengembang
Pengembangan media ini menyempurnakan selanjutnya untuk dapat
menggambarkan dan kekurangan yang ada dari menyempurnakan
mempresentasikan secara rinci media ini. Ketika kekurangan yang ada dari
sesuai dengan informasi data pemutaran aktivitas pada media ini. Ketika
yang didapatkan dan media pembelajaran, pemutaran aktivitas pada
dikumpulkan dari hasil angket pengembang sebaiknya media pembelajaran,
serta pencapaian tes hasil belajar memberikan rentang pengembang sebaiknya
yang selanjutnya akan waktu. Penelitian memberikan rentang
diterjemahkan ke dalam selanjutnya dapat diperluas waktu. Penelitian
pengembangan media untuk merancang aplikasi selanjutnya dapat diperluas
pembelajaran berbasis android mobile learning pada mata untuk merancang aplikasi
yang cocok dengan kebutuhan kuliah lainnya. mobile learning pada mata
mahasiswa. Teknis analisis data kuliah lainnya.
menggunakan cara sebagai
berikut.
a. Kualitatif Data kualitatif
dilaksanakan uji coba, data untuk
memperoleh penilaian untuk
menerima saran, kritik, dan input
dalam rangka perbaikan. Untuk
menguji tingkat ketepatan,
respons penggunaan media
pembelajaran dapat
menggunakan hasil dari analisis
deskriptif.
b. Kuantitatif Data kuantitatif
dari angket para ahli yang
dihimpun berupa angka-angka
yang selanjutnya diolah dan
dianalisis dengan deskriptif
persentase
c. Uji Asumsi Data Awal
1) Uji Normalitas Menggunakan
uji Shapiro-Wilk dengan taraf
signifikansi 0,05 untuk menguji
normalitas antara kelas
eksperimen dengan kelas
kontrol.
2) Uji Homogenitas
Menggunakan uji Levene dengan
taraf signifikansi 0,05 untuk
menguji homogenitas antara
kelas eksperimen dengan kelas
kontrol.
6. Analisis Uji Asumsi Data Akhir
Uji-T Pengaruh terhadap suatu
perlakuan digunakan dengan Uji-
t yang dibebankan terhadap
suatu kelompok objek penelitian
satu pihak dengan nilai
signifikansinya 0,05 yaitu pihak
kanan.
7. Rencana Pembahasan
a. Analysis Peneliti melakukan
analisis pada pengembangan
media pembelajaran berbasis
mobile. Kegiatan ini berupa
analisis kebutuhan, analisis
lingkungan belajar, analisis
karakteristik mahasiswa, dan
analisis tujuan pembelajaran.
b. Design Desain disusun dengan
mempelajari masalah, kemudian
mencari solusi melalui
identifikasi dari tahap analisis
kebutuhan pada proses
sebelumnya. Langkah yang
ditempuh pada tahap desain ini
adalah menentukan strategi
pembelajaran dan pembuatan
rancangan media pembelajaran
yang diwujudkan dalam bentuk
storyboard.
c. Development Pada tahap ini,
peneliti mewujudkan desain
menjadi kenyataan. Peneliti
menyusun dan merancang
mobile learning dari hasil
pengumpulan informasi yang
telah diperoleh pada tahap
sebelumnya.
d. Implementation Pada tahap
ini, mobile learning berbasis
android diimplementasikan
dalam proses pembelajaran.
Tujuan utama dari tahap
implementasi yaitu membimbing
mahasiswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran serta
memastikan bahwa pada akhir
pembelajaran mahasiswa
memperoleh suatu kompetensi
pengetahuan dan keterampilan.
e. Evaluation Terdapat dua
model evaluasi yang digunakan,
yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Evaluasi
formatif dilakukan agar
mendapatkan data untuk
melakukan revisi bahan terhadap
media pembelajaran yang
dihasilkan supaya lebih efektif,
sedangkan evaluasi sumatif
dilaksanakan agar meningkatkan
tingkat efektivitas mobile
learning berbasis android secara
keseluruhan dibanding dengan
produk lain.
3 Implementasi Penelitian ini menggunakan Berdasarkan penelitian di Berdasarkan penelitian di Almas, A. F., &
Program pendekatan evaluasi (evaluation atas dapat disimpulkan atas dapat disimpulkan Machali, I. (2020).
Madrasah research) (Asrori, 2014; bahwa efektivitas bahwa efektivitas Implementasi
Tahfidz Sukmadinata, 2012) yang keseluruhan program keseluruhan program Program Madrasah
Kemenag DIY berorientasi pada tujuan madrasah tahfidz madrasah tahfidz Tahfidz Kemenag
di Madrasah program. Penelitian ini Kementerian Agama DIY Kementerian Agama DIY DIY di Madrasah
Aliyah Negeri menggunakan metode kombinasi yang diterapkaan pada yang diterapkaan pada Aliyah Negeri se-
se-Kota kualitatif dan kuantitatif (mixed MAN 1 Yogyakarta dan MAN 1 Yogyakarta dan Kota Yogyakarta.
Yogyakarta methods) dengan model/strategi MAN 2 Yogyakarta MAN 2 Yogyakarta Jurnal Ta’dib, 23(2),
concurrent embedded (Sugiyono, dikatakan “cukup efektif”. dikatakan “cukup efektif”. 189-200.
2015). Metode kualitatif sebagai Hal ini terlihat dari tiga Hal ini terlihat dari tiga
metode primer untuk komponen yaitu input, komponen yaitu input,
mengevaluasi kontek, input, proses, dan outcome dari proses, dan outcome dari
proses dan outcome (CIPO) lima komponen evaluasi lima komponen evaluasi
program madrasah tahfidz. CIPPO terpenuhi secara CIPPO terpenuhi secara
Sedangkan metode kuantitatif optimal. Sedangkan dua optimal. Sedangkan dua
sebagai metode sekunder untuk komponen lainnya yaitu komponen lainnya yaitu
mengevaluasi produk (P) pertama, konteks tidak pertama, konteks tidak
program madrasah tahfidz. efektif karena tujuan efektif karena tujuan
Peneliti menggunakan teknik program dinilai kurang program dinilai kurang
purposive sampling dalam tepat sasaran. Dimana tepat sasaran. Dimana
menentukan subyek kualitatif, peserta didik seharusnya peserta didik seharusnya
sedangkan subjek kuantitatif lebih membutuhkan lebih membutuhkan
menggunakan simple random tahsinul quran dibanding tahsinul quran dibanding
sampling (Sugiyono, 2013). hafalan juz 2. Kedua, hafalan juz 2. Kedua,
Teknik pengambilan sampel produk tidak efektif karena produk tidak efektif karena
untuk kuantitatif menggunakan rata-rata keefektivitasan rata-rata keefektivitasan
rumus Taro Yamane atau Slovin hafalan peserta didik pada hafalan peserta didik pada
(Sugiyono, 2013) dengan tingkat tingkat sedang dengan tingkat sedang dengan
penyimpangan 8% menghasilkan prosentase (46,6%). Hasil prosentase (46,6%). Hasil
116 sampel siswa dari 454 siswa penelitian ini dapat penelitian ini dapat
kelas XI MAN 1 dan MAN 2 menjadi refleksi dan menjadi refleksi dan
Yogyakarta. Teknik pengumpulan memberikan rekomendasi memberikan rekomendasi
data yang digunakan dalam kepada pemangku kepada pemangku
penelitian ini adalah wawancara, kebijakan yaitu seksi kebijakan yaitu seksi
observasi, dokumentasi dan pendidikan madrasah pendidikan madrasah
angket. Teknik analisis data Kementerian Agama Kementerian Agama
dengan cara mereduksi data, Daerah Istimewa Daerah Istimewa
menyajikan data, dan menarik Yogyakarta untuk “merevisi Yogyakarta untuk “merevisi
kesimpulan. HASIL DAN program”. Hal ini program”. Hal ini
PEMBAHASAN Program tahfidz dikarenakan masih dikarenakan masih
MAN 1 Yogyakarta dan MAN 2 terdapat 2 komponen yang terdapat 2 komponen yang
Yogyakarta berdasarkan dinilai tidak efektif. Masih dinilai tidak efektif. Masih
kebijakan dari Kementerian perlu diadakannya perlu diadakannya
Agama Daerah Istimewa penelitian lanjutan untuk penelitian lanjutan untuk
Yogyakarta dievaluasi dan diukur meningkatkan efektivitas meningkatkan efektivitas
keefektivitasannya melalui program madrasah tahfidz. program madrasah tahfidz.
paradigma context, input,
process, product dan outcomes-
nya (CIPPO). Model evaluasi CIPP
Stufflebeam (Arifin, 2009; Asrori,
2014; Safruddin, 2014) yang
disempurnakan oleh Gilbert Sax
menjadi model evaluasi CIPPO
(Widoyoko, 2014) digunakan
untuk menganalisis program
madrasah tahfidz berdasarkan
komponenkomponennya.
Menurut Stufflebeam lingkup
evaluasi program meliputi empat
tingkatan yaitu evaluasi konteks,
evaluasi input, evaluasi proses,
dan evaluasi produk. Model CIPP
Stufflebeam ini disempurnakan
oleh Gilbert Sax dengan
menambahkan satu komponen O
yaitu outcome menjadi CIPPO.
Outcome adalah implementasi
dari produk (Safruddin, 2014),
keefektivitasan dari keseluruhan
program Madrasah Tahfidz
sebagaimana berikut: Evaluasi
Context Evaluasi konteks
berupaya untuk menggambarkan
dan merinci lingkungan,
kebutuhan yang tidak terpenuhi
dan tujuan proyek (Suryono,
2015). Kebutuhan
4 Analisis Penelitian ini menggunakan Setelah melakukan analisis Setelah melakukan analisis Fitri, A. R., &
Materi Buku pendekatan kualitatif berupa dari hasil penelitian, dapat dari hasil penelitian, dapat Hasrul, H. (2021).
Analisis Materi
PPKN Kelas X penjelasan dari hasil penelitian disimpulkan bahwa materi disimpulkan bahwa materi
Buku PPKn Kelas X
Semester 1 dan teknik atau metode PPKn kelas X semester 1 PPKn kelas X semester 1 Semester 1 yang
yang Memuat penelitiannya adalah analisis isi memuat nilai-nilai memuat nilai-nilai Memuat Nilai-nilai
Nilai nilai (content analysis). Penelitian antikorupsi. Namun, pada antikorupsi. Namun, pada Antikorupsi. Journal
Antikorupsi kualitatif merupakan penelitian materi tersebut tidak materi tersebut tidak of Civic
yang mendeksripsikan atau menjelaskan nilai-nilai menjelaskan nilai-nilai Education, 4(3),
201-211.
menggambarkan data dengan antikorupsi secara konkret. antikorupsi secara konkret.
menggunakan kata-kata atau Hal ini dikarenakan Hal ini dikarenakan
kalimat yang terpisah beberapa karakter beberapa karakter
berdasarkan kategori untuk antikorupsi tidak antikorupsi tidak
mendapatkan kesimpulan dijabarkan oleh penulis di dijabarkan oleh
(Arikunto, 2009). Sedangkan materi tersebut. Sehingga penulis di materi tersebut.
analisis isi merupakan suatu penanaman nilainilai Sehingga penanaman
teknik penelitian yang objektif antikorupsi hanya bisa nilainilai antikorupsi hanya
dan sistematis (Barelson, 1952). dimasukkan pada materi bisa dimasukkan pada
Peneliti membuat dan yang menjabarkan nilai- materi yang menjabarkan
mengembangkan instrumen nilai antikorupsi melalui nilai-nilai antikorupsi
penelitian sendiri. Dimana, penyampaian materi oleh melalui penyampaian
Peneliti menggunakan instrumen guru berdasarkan variasi materi oleh guru
lembar analisis materi buku PPKn metode pembelajarannya berdasarkan variasi
kelas X semester 1 kurikulum kepada peserta didik. metode pembelajarannya
2013 edisi revisi 2017 yang Dengan adanya kepada peserta didik.
memuat nilai-nilai antikorupsi. penanaman nilai-nilai Dengan adanya
Penelitian ini menggunakan antikorupsi ini diharapkan penanaman nilai-nilai
teknik pengumpulan data melalui dapat mencegah antikorupsi ini diharapkan
studi dokumentasi dan informasi tumbuhnya jiwa koruptor dapat mencegah
yang didapatkan dari beberapa pada peserta didik di tumbuhnya jiwa koruptor
sumber tertulis ataupun Indonesia. Pada materi pada peserta didik di
dokumen. Langkah-langkah PPKn KD 3.1 kelas X Indonesia. Pada materi
dalam teknik analisis data dalam memuat penjabaran PPKn KD 3.1 kelas X
penelitian ini, yaitu: 1) Membaca karakter jujur, disiplin, memuat penjabaran
buku yang dianalisis, 2) tanggung jawab, adil, karakter jujur, disiplin,
Mencantumkan kompetensi peduli, kerja keras, tanggung jawab, adil,
dasar di lembar instrumen kesederhanaan, dan peduli, kerja keras,
analisis materi PPKn Kelas X mandiri. Pada materi PPKn kesederhanaan, dan
semester 1 kurikulum 2013 yang KD 3.2 kelas X memuat mandiri. Pada materi PPKn
memuat nilai-nilai antikorupsi, 3) penjabaran karakter KD 3.2 kelas X memuat
Mencantumkan materi pelajaran disiplin, tanggung jawab, penjabaran karakter
berdasarkan KD tertentu, 4) adil, peduli, kerja keras, disiplin, tanggung jawab,
Mencantumkan materi PPKn dan mandiri. Dengan adil, peduli, kerja keras,
yang memuat nilai-nilai demikian dapat dan mandiri. Dengan
antikorupsi pada tabel disimpulkan bahwa, guru demikian dapat
instrumen. Kegiatan ini bisa menanamkan nilainilai disimpulkan bahwa, guru
berdasarkan landasan teori nilai- antikorupsi melalui bisa menanamkan nilainilai
nilai antikorupsi), 5) penyampaian materi antikorupsi melalui
Mencantumkan analisis penulis kepada peserta didik penyampaian materi
terhadap materi yang berkaitan dengan disesuaikan pada kepada peserta didik
erat dengan nilai-nilai antikorupsi temuan materi yang telah dengan disesuaikan pada
tersebut pada tabel instrumen, dijabarkan pada hasil temuan materi yang telah
6) Menjumlahkan nilainilai penelitian. dijabarkan pada hasil
antikorupsi yang dimuat pada penelitian.
materi setiap KD-nya, dan 7)
Menjabarkan hasil analisisnya
dalam bentuk paragraf, lalu
dikaitkan dengan teori nilai-nilai
antikorupsi yang digunakan
penulis.
5 Instalasi Tahapan atau langkah-langkah Kesimpulan yang diperoleh Kesimpulan yang diperoleh Aulia, S. (2022).
Perangkat dan yang dilakukan dalam dari Pengabdian Kepada dari Pengabdian Kepada Instalasi Perangkat
Aplikasi serta pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat yang telah Masyarakat yang telah dan Aplikasi serta
Operasional masyarakat untuk menyelesaikan dilakukan terkait perangkat dilakukan terkait perangkat Operasional
Layanan Video permasalahan mitra, yaitu: dan aplikasi video dan aplikasi video Layanan Video
Conference di 1. Paparan tentang Kebutuhan conference yang telah conference yang telah Conference di
UPTD PSKW Dasar Layanan Video Conference dilakukan adalah sebagai dilakukan adalah sebagai UPTD PSKW Andam
Andam Dewi Pelakasanaan dimulai dengan berikut : berikut : Dewi Solok. Jurnal
Solok pemberian wacana perkenalan 1. Hasil pengujian video 1. Hasil pengujian video Abdimas:
kebutuhan dasar layanan video conference dengan conference dengan Pengabdian dan
conference. Pemberian wacana menggunakan akses WLAN menggunakan akses WLAN Pengembangan
ini bertujuan agar peserta pada kegiatan PKM di pada kegiatan PKM di Masyarakat, 4(2),
perempuan dalam tahap UPTD. PSKW dapat UPTD. PSKW dapat 105-110.
pembinaan dan rehabilitasi dikatakan cukup mampu dikatakan cukup mampu
memiliki pemahaman tentang untuk layanan video untuk layanan video
dampak positif teknologi conference dengan conference dengan
komunikasi. menggunakan bandwidth menggunakan bandwidth
2. Persiapan , Instalasi dan berbeda pada sisi pengirim berbeda pada sisi pengirim
Operasional Perangkat Keras dan dan penerima. dan penerima. 2. Pelatihan
Lunak Sebelum pelaksanaan 2. Pelatihan dalam dalam penggunaan
kegiatan ini tim pengabdian penggunaan perangkat perangkat video
kepada masyarakat akan video conference dan conference dan audio
menyiapkan peralatan dan audio kepada mitra dimulai kepada mitra dimulai dari
perangkat yang diperlukan. dari pemasangan, pemasangan, konfigurasi
Perangkat yang dibutuhkan konfigurasi serta aplikasi serta aplikasi zoom.
seperti laptop, kamera, zoom.
microphone, speaker,
background hijau menggunakan
kain apabila menggunakan
virtual background. Untuk
Aplikasi menggunakan Aplikasi
Zoom dan OBS Studio.
3. Proses Video Conference
Bekerja Sesuai Alur Kebutuhan.
Kegiatan ini hanya dibutuhkan
user selama proses komunikasi
melalui perangkat kabel dan
tanpa kabel layanan video
conference dan konten yang
berjalanan selama proses yang
diinginkan melalui alur
kebutuhan yang telah
ditetapkan.
4. Evaluasi pelaksanaan program
dan keberlanjutan program
Evaluasi dan keberlanjutan dari
kegiatan ini sangat diperhatikan
dengan melakukan komunikasi
secara berkala untuk mengetahui
apakah ada kendala yang
dihadapi peserta dibina oleh
mitra dalam mensinkronkan
penggunaan perangkat dengan
kebutuhan kegiatan yang akan
dimasukkan kepada kegiatan
pembinaan yang berkaitan
tentang bidang telekomunikasi.
Komunikasi setelah kegiatan ini
dapat dilakukan tatap langsung
jarak jauh melalui zoom atau
melalui media sosial tulisan
whatsapp

Anda mungkin juga menyukai