Anda di halaman 1dari 7

Implementasi Filsafat Pendidikan Teori Perenialisme dalam

Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar


Theoravanda Mentari Dewishantihayu 1
1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Malang
*
Email: vandatmd @gmail.com

ABSTRAK
Filsafat perenialisme merupakan salah satu filsafat yang memiliki pemikiran tentang bagaimana
manusia harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada di dunia. Pendidikan
karakter melalui pendekatan filsafat perenialisme menekankan pada suatu perilaku manusia yang
sesuai dengan nilai-nilai baik yang ada pada dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana filsafat perenialisme dapat mempengaruhi pendidikan karakter di Sekolah
Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur review dengan mengumpulkan
artikel-artikel yang terkait dengan filsafat pendidikan dan pendidikan karakter. Metode ini
merupakan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca dan mencatat, serta mengelola data penelitian. Hasil dari artikel ini, merupakan
kesimpulan dari seluruh artikel yang dikumpulkan dan berisi tentang implementasi filsafat
perenialisme dalam pendidikan karakter di Sekolah Dasar. Penelitian ini dapat membantu pendidik
mengajarkan pendidikan karakter menggunakan filsafat perenialisme sebagai hal penting dalam
perkembangan karakter.
Kata kunci: Filsafat, Perenialisme, Pendidikan Karakter.

ABSTRACT
The philosophy of perennialism is a philosophy that has thoughts about how humans must adapt and
adapt to changes in the world. Character education through the perennialist philosophical approach
emphasizes human behavior that is in accordance with the good values that exist within him. The aim
of this research is to find out how the philosophy of perennialism can influence character education
in elementary schools. The method used in this research is a literature review by collecting articles
related to educational philosophy and character education. This method is a series of activities
related to methods of collecting library data, reading and taking notes, and managing research data.
The results of this article are the conclusions of all the articles collected and contain the
implementation of the perennialist philosophy in character education in elementary schools. This
research can help educators teach character education using the philosophy of perennialism as an
important thing in character development.
Keywords: Philosophy, Perennialism, Character Education

1. PENDAHULUAN 2021). Melalui pendidikan, kualitas suatu


negara dapat meningkat karena mutu sumber
Pendidikan adalah suatu hal yang dinamis dayanya dapat terjamin. Pendidikan tidak hanya
dan merupakan suatu bentuk usaha sadar berupa pembelajaran materi dalam kelas saja,
manusia dalam mengembangkan melainkan juga pendidikan karakter dimana ini
kemampuannya, sehingga manusia dapat merupakan hal yang sangat penting untuk
beradaptasi dan dapat menempatkan diri diperhatikan. Tujuan pendidikan nasional
dengan kondisi pada masa mendatang (Riyadi, berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945
tercantum dalam Undang-undang Sisdiknas masyarakat menjadi bermakna baik bagi
tahun (2003) tentang Sistem Pendidikan dirinya maupun orang lain.
Nasional No.20 yang menyatakan “Fungsi dari Dalam menerapkan pendidikan karakter di
pendidikan nasional yaitu mengembangkan sekolah dasar, diperlukan sebuah landasan yang
kemampuan dan membentuk watak serta melandasi suatu pendidikan tersebut. Landasan
peradaban bangsa yang bermartabat dalam tersebut adalah filsafat pendidikan yang
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mengembangkan dan membentuk sikapnya
bertujuan untuk mengembangkan potensi terhadap kehidupan sebagai dasar pikiran,
peserta didik agar kelak menjadi manusia yang perasaan dan tindakannya. Filsafat dan
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
pendidikan memiliki keterkaitan yang sangat
Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, erat karena pendidikan pada hakekatnya
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang merupakan proses pewarisan nilai-nilai
demokratis serta bertanggung jawab”. filosofis yang dirancang untuk memenuhi
Akhir-akhir ini, ada banyak sekali kebutuhan hidup dan menjalani kehidupan yang
permasalahan yang muncul dalam dunia lebih baik dari sebelumnya. Filsafat pendidikan
pendidikan, salah satunya adalah maraknya adalah ilmu yang juga berusaha untuk dapat
berita mengenai peserta didik yang melakukan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul
tindakan kriminal, membawa senjata tajam dalam dunia pendidikan. Salahsatu aliran
serta permasalahan sosial lainnya. Salah satu filsafat pendidikan yang dapat diterapkan
penyebab seorang peserta didik dapat adalan filsafat pendidikan teori perenialisme.
melakukan tindak kriminal adalah karena Perenialisme merupakan aliran filsafat
karakter peserta didik yang menurun (Hartono, pendidikan sebagai reaksi terhadap pendidikan
2022). Pendidikan adalah usaha untuk progresif. Filsafat perenialisme bertentangan
memanusiakan manusia, hal ini dikarenakan dengan pandangan progresivisme yang
untuk mengatasi permasalahan yang terdapat mengedepankan perubahan pada suatu yang
dalam dunia pendidikan tidaklah cukup apabila baru. Perenialisme berpandangan dalam
hanya berdasarkan pengalaman. Namun menyelesaikan dan memulihkan keadaan krisis
dibutuhkan juga pemikiran yang mendalam, pada saat ini, yaitu dengan kembali pada
pengkajian yang dilakukan secara ilmiah kebudayaan masa lampau, yaitu kembali
termasuk melakukan penelitian yang paling kepada nilai-nilai atau prinisip-prinsip umum
terbaru mengenai permasalahan pendidikan yang dianggap ideal, kukuh dan teruji
yang sedang terjadi. Maka dari itu dibutuhkan ketangguhannya pada masa lampau. Filsafat
wawasan yang sangat luas dan paling up to date perenialisme juga mucul untuk menekankan
(Mubin, 2019).
nilai dan moral yang harus diajarkan dan
Penerapan pendidikan karakter haruslah diterapkan untuk membentuk karakter manusia
dilakukan sejak dini, yaitu sejak anak duduk di yang sesuai dengan jati diri bangsa di era
bangku sekolah dasar. Karena dengan modern seperti sekarang ini.
menanamkan pendidikan karakter sedini Pada artikel ini, akan dibahas mengenai
mungkin pada anak, mereka akan dapat mulai implementasi filsafat pendidikan teori
mengenal dan mengerti tentang bagaimana perenilisme dalam pendidikan karakter di
harus bersikap dalam lingkungan disekitarnya Sekolah Dasar. Tujuan penelitin ini adalah
sesuai dengan norma-norma yang berlaku. untuk mengetahui bagaimana filsafat
Pembangunan karakter dan pendidikan karakter perenialisme dapat dijadikan landasan unutk
menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan pelaksanaan pendidikan karakter di Sekolah
karena pendidikan tidak hanya menjadikan Dasar. Diharapkan melalui pendidikan karakter
anak menjadi cerdas, tetapi juga menjadikan dengan penerapan nilai budaya bangsa yang
anak mempunyai budi pekerti dansopan santun, terkandung dalam nilai luhur pancasila, peserta
sehingga keberadaannya sebagai anggota didik diharapkan memiliki karakter dan moral
yang baik. Sejalan dengan filsafat perenialisme
yang bersifat regresif atau melihat mundur kukuh pada zaman kuno dan abad pertengahan.
dengan memulihkan masalah yang terjadi saat Perenialisme memandang bahwa keadaan
ini melalui nilai atau prinsip yang menjadi sekarang merupakan suatu masa dengan
pandangan hidup pada zaman dahulu yang kebudayaan yang terganggu atau diliputi
sudah terbukti dapat menyelesaikan masalah. dengan kekacauan, kebingungan dan
kesimpangsiuran. Untuk itu harus belajar dan
2. METODE
melihat kembali kepada prinsip umum yang
Jenis metode yang digunakan pada artikel ini telah menjadi dasar tingkah laku dan perbuatan
adalah metode studi literatur. Metode ini Zaman Kuno dan Abad Pertengahan yaitu
merupakan serangkaian kegiatan yang kepercayaan-kepercayaan aksiomatis mengenai
berkenaan dengan metode pengumpulan data realita, pengetahuan, dan nilai dari zaman
pustaka, membaca dan mencatat, serta tersebut.
mengelola data penelitian. Data-data diambil Pada dasarnya filsafat Perenialisme
dari 10 artikel dari berbagai jurnal. Artikel yang merupakan kajian tentang sesuatu yang ada dan
dikumpulkan membahas seputar filsafat akan selalu ada dan menawarkan pandangan
pendidikan teori perenialisme dan pendidikan alternatif agar manusia kembali kepada akar
karakter di Sekolah Dasar. spiritualitas dirinya, dan tidak membuat kita
3. HASIL lupa akan berbagai tindakan yang kurang sesuai
dengan kemanusiaan kita. Filsafat pendidikan
Berdasarkan studi literatur yang telah perenialiasme merupakan kepercayaan yang
dilakukan, terdapat beberapa hasil yang mengedepankan adanya nilai dan norma yang
diperoleh tentang implementasi filsafat bersifat kekal di dunia ini. Nilai dan norma akan
pendidikan teori perenilisme dalam pendidikan terus bertumbuh dan berkembang di
karakter di Sekolah Dasar. Secara etimologi, masyarakat yang bersifat mengikat untuk
kata perenilaisme berasal dari kata "perennis" menjadi pegangan dalam mempertahankan
yang berarti “abadi, kekal atau tiada akhirnya” keutuhan masyarakat (Nuryamin, 2019). Dalam
dan "isme" yang artinya “paham atau aliran”. menyikapi krisis pada bidang pendidikan saat
Jadi menurut artinya secara etimologi, ini, perenialisme memberikan solusi dengan
perenialisme adalah aliran yang menganut nilai mengajak kita kembali pada kebudayaan masa
dan norma abadi. Aliran filsafat perenialisme lampau yang dianggap ideal dan telah teruji
ini merupakan ajaran yang berpegang pada nilai ketangguhannya. Melalui pendekatan
atau norma yang bersifat abadi dalam perenialisme, konsep pendidikan yang diterima
masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa oleh lembaga pendidikan ditujukan untuk
pendekatan perenialisme merupakan suatu memberikan pendidikan karakter yang baik dan
metode penanaman nilai kebaikan manusia mengatasi krisis moral dengan meneladani nilai
yang kuat dan abadi kepada peserta didik. budaya masa lampau. Sebagai bagian dari
Sehingga peserta didik dapat memahami dan aliran filsafat, perenialisme memberikan hasil
meyakini kehidupan mulia serta mampu pemikiran, agar manusia memiliki sikap yang
mengimplementasikannya dalam kehidupan baik, tegas dan lurus.
sehari-hari dilingkungan bermasyarakat (Yati
& Fauziati, 2022). Hasil pemikiran dari filsafat perenialisme
dapat dijadikan dasar dalam menerapkan
Perenialisme merupakan aliran yang pendidikan karakter pada anak. Penanaman
menentang pandangan progresivisme dimana karakter nilai dan moral perlu dilakukan sejak
aliran ini menekankan pada suatu perubahan dini, yaitu saat anak duduk di bangkuSekolah
dan sesuatu yang baru. Jalan yang ditempuh Dasar. Pendidikan karakter bisa dilakukan
oleh kaum perenialis adalah dengan jalan dengan banyak cara, entah itu saat
mundur ke belakang, dengan menggunakan pembelajaran berlangsung atau pun pada saat
kembali nilai-nilai atau prinsip prinsip umum kegiatan di luar kelas. Segala perilaku dari guru
yang telah menjadi pandangan hidup yang kuat, juga dapat menjadi pendidikan karakter bagi
anak secara tidak langsung. Pada dasarnya, kenyataan. Sedangkan, Aristoteles berpendapat
seorang anak akan mengamati dan mencontoh bahwa dunia adalah tunggal, merupakan suatu
orang-orang disekitarnya yang dianggapnya kesatuan dalam tata kosmis. Terakhir, Thomas
sebuah panutan. Jadi peran guru dalam Aquinas mengembangkan ajaran (aliran) yang
pendidikan karakter ank sangatlah penting disebut dengan Thomisme. Menurut ajaran ini,
untuk dapt menanamkan nilai dan moral baik dilihat dari aspek ontologi, dikatakan bahwa
bagi anak. Tuhan adalah pencipta segala sesuatu di dunia
ini. Pandangan plato dan Aristoteles mewakili
Metode yang dapat digunakan guru pada
peradaban yunani kuno serta ajaran Thomas
siswa sekolah dasar dalam mengembangkan
Aquinas mewakili abad pertengahan, yang telah
karakter adalah pembiasaan, pengarahan,
menunjukkan kualitas pendidikan intrinsik
keteladanan, penguatan, apresiasi, dan
mereka melalui gagasan Klasik.
hukuman. Nilai karakter yang bisa diberikan
dalam pembelajaran, antara lain: sikap jujur, Filsafat teori perenialisme memiliki
religius, disiplin, kerja keras, rasa tanggung pandangan bahwa fokus pendidikan haruslah
jawab, peduli terhadap lingkungan sekitar, cinta pada ide-ide yang telah bertahan selama
tanah air, dan memiliki jiwa sosial yang kuat. berabad-abad yang meyakini bahwa ide-ide
Sebenarnya sejak lahir manusia sudah memiliki tersebut relevan dan bermakna saat ini seperti
potensi yang baik. Potensi tersebut harus terus ketika mereka ditulis. Tujuannya adalah untuk
dibina, dikembangkan dan dimaksimalkan mempersiapkan peserta didik untuk hidup
melalui sosialisasi baik dari lingkungan dengan mengembangkan kualitas intelektual
keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Sejak dan moral mereka. Tugas pokok pendidikan
anak duduk di bangku sekolah dasar, adalah pengajaran yang menunjukkan
pendidikan karakter sangat penting untuk pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri adalah
diterapkan karena pada jenjang sekolah dasar kebenaran. Prinsip dasar pendidikan dalam
dapat dijadikan dasar bagi anak untuk aliran perenialisme adalah membantu peserta
melanjutkan pendidikan selanjutnya. didik menginternalisasikan dan menemukan
Pendidikan karakter ini diberikan karena kebenaran abadi, karena kebenaran yang abadi
adanya kekhawatiran tentang nilai-nilai moral mengandung sifat tetap dan universal. Aliran
peserta didik saat ini yang semakin buruk. filsafat perenialisme merupakan aliran masa
Untuk itu, pendidikan karakter perlu diberikan lampau, yang percaya bahwa nilai budaya
dengan penerapan filsafat perenialisme yaitu zaman dulu itu ideal dan mampu menyelesaikan
dengan melihat kembali pada kebudayaan masa masalah moral saat ini. Penerapan aliran
lampau yang sudah teruji. perenialisme dalam pendidikan sangat
dibutuhkan agar individu tidak menghilangkan
Dalam pengembangan teori perenialisme
nilai-nilai budaya yang sudah ada.
terdapat tokoh-tokoh yang dianggap mampu
membawa perbaikan terhadap keadaan 4. PEMBAHASAN
sekarang dan dianggap mampu memperbaiki
kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan, Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
kebingungan dan kesimpangsiuran. Tokoh- dapat diketahui bahwa filsafat pendidikan teori
tokoh tersebut, antara lain adalah Plato, perenialisme merupakan aliran yang memiliki
Aristoteles, dan Thomas Aquinas. Ketiga tokoh pandangan bahwa pendidikan perlu dilandasi
tersebut dianggap memiliki pendirian dan dengan nilai moral budaya yang sudah ada
pandangan-pandangan yang masih mempunyai sejak dulu. Dalam penerapan pendidikan saat
arti bagi abad ini. Di samping itu, pendirian dan ini, sebenarnya sudah menerapkan prinsip
pandangan-pandangan yang dimiliki ketiga perenialisme. Hal ini dapat dibuktikan dengan
tokoh tersebut masih dapat dipertimbangkan adanya penanaman profil Pancasila dalam
untuk dijadikan dasar pedoman kebudayaan kurikulum merdeka. Kita tahu bahwa Pancasila
abad ini. Plato adalah seorang filsuf idealis
memiliki nilai-nilai budaya yang terkandung
yang memandang dunia ide sebagai dunia
dalam setiap silanya. Nilai-nilai budaya
tersebut telah terbentuk sebelum adanya Segala tingkah laku dari guru akan ditiru dan
Pancasila, bahkan sudah ada sebelum negara dipelajari oleh mereka.
Indonesia merdeka. Dengan begitu, pendidikan
Pendidikan karakter bertujuan untuk
saat ini meyakini bahwa Pancasila sebagai
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta
pandangan hidup bangsa dapat dijadikan dasar
didik dalam mengetahui hal baik dan buruk,
dari pendidikan karakter dalam
kemudian memelihara apa yang baik dan
implementasinya di Sekolah Dasar. Sehingga
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan
dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang
sehari-hari. Pendidikan karakter merupakan
tertuang dalam pancasila bisa menjadi solusi
penanaman kebiasaan tentang nilai kebaikan
yang tepat dalam pembentukan karakter peserta
sehingga peserta didik menjadi paham tentang
didik agar memiliki nilai moral dan akhlak yang
yang benar dan salah, mampu merasakan nilai-
baik.
nilai baik yang dihasilkan lalu kemudian
Pendidikan karakter sebaiknya diterapkan membiasakan untuk melakukannya (Putri &
pada masyarakat sedini mungkin, agar karakter Palupi, 2018). Beberapa nilai karakter yang bisa
luhur moral budaya bangsa dapat melekat dibentuk sejak bangku Sekolah Dasar dan
didalam diri anak-anak bangsa. Penanaman diberikan dalam pembelajaran, antara lain
karakter pada anak melalui pendekatan disiplin, religius, jujur, tanggung jawab, kerja
Perenialisme menekankan bagaimana manusia keras dan cinta tanah air. Belajar menghargai
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai baik yang juga dapat diterapkan kepada anak dengan cara
ada pada dirinya. Pendidikan karakter dapat mengapresiasi apa yang mereka dapat
diberikan mulai dari jenjang pendidikan selesaikan, entah dalam hal pekerjaan, tugas,
sekolah dasar. Pada tingkat ini, anak sudah atau apapun, hal di atas dapat menumbuhkan
mulai bisa untuk berpikir rasional dan logis. rasa toleransi dan menghargai perbedaan antar
Pendidikan karakter baik diberikan sejak manusia.
Sekolah Dasar karena pada jenjang ini
Dalam pemikiran teori perenialisme yang
pemahaman anak dijadikan dasar untuk
menitikberatkan pada proses melihat kembali
pendidikan jenjang yang lebih tinggi.
kepada masa lampau terkait nilai-nilai luhur
Sekolah harus bisa menekankan dan moral yang mulai terkikis pada saat ini.
pembelajaran pada pendidikan karakter, untuk Maka dari itu “Kurikulum Merdeka” sudah
mempersiapkan peserta didik hingga memiliki menerapkan pemikiran teori perenialisme yang
karakter yang sesuai dengan nilai moral melakukan pendekatan saintifik dalam proses
Pancasila. Sekolah perlu membentuk peserta pembelajarannya, dan melakukan penyesuaian
didik yang memiliki nilai moral, dan keilmuan dengan karakteristik kebutuhan siswa sesuai
yang kuat. Pendidikan karakter bisa diterapkan dengan profil pelajar pancasila yang mencakup
dari hal-hal kecil yang dapat membangun nilai-nilai luhur budaya bangsa. Usaha yang
kepribadian anak. Misalnya saja dimulai diterapkan pada kurikulum ini merupakan
dengan mengucapkan salam, menghormati sebuah usaha yang tersusun secara terarah
orang tua, dan saling membantu jika ada untuk proses tumbuh kembang anak. Sehingga
kesulitan. Hal-hal yang kecil tentang sikap dalam penerapannya mampu meberikan
dalam bermasyarakat seperti itu dapat stimulus pada watak, kepribadian, moral dan
menumbuhkan karakter anak. Metode yang akhlak baik bagi anak. Hal tersebut mampu
tepat dalam membina karakter anak adalah memberikan efek positif pada anak sehingga
dengan memberi pemahaman kepada pendidik dalam lingkungan bermasyarakat mereka akan
bahwa masa depan anak ada ditangan guru. mejadi orang yang berkarakter baik. Secara
umum, fungsi dari pendidikan karakter di
Sekolah Dasar adalah membentuk karakter dan pada pendidikan karakter, untuk
kepribadian seseorang sehingga menjadi mempersiapkan peserta didik hingga memiliki
manusia yang cerdas dan memiliki nilai moral karakter yang sesuai dengan nilai moral
yang tinggi, yaitu: toleransi, berperilaku baik, Pancasila.
berakhlak mulia dan cinta tanah air dengan
selalu berpegang teguh dengan jati diri bangsa. Pendidikan karakter bisa diterapkan dari hal-
hal kecil yang dapat membangun kepribadian
Pemberian pendidikan karakter pada anak anak. Misalnya saja dimulai dengan
sangat penting dilakukan agar anak tidak mengucapkan salam, menghormati orang tua,
berbuat seenaknya sendiri. Jika anak hanya dan saling membantu jika ada kesulitan. Hal-
memiliki kecerdasan yang baik namun nilai hal yang kecil tentang sikap dalam
moral dan karakter individunya rendah, akan bermasyarakat seperti itu dapat menumbuhkan
berdampak pada dirinya sendiri dan lingkungan karakter anak. Metode yang tepat dalam
disekitarnya. Ketika tingkat moral dan karakter membina karakter anak adalah dengan memberi
individu rendah akan menyebabkan individu pemahaman kepada pendidik bahwa masa
tersebut dapat berbuat semaunya. Mereka akan depan anak ada ditangan guru.
melakukan apapun yang mereka mau tanpa
memperdulikan lingkungan sekitar maupun Pemberian pendidikan karakter pada anak
orang lain. Maka dari itu sangatlah penting bagi sangat penting dilakukan agar anak tidak
lingkungan sekolah terutama guru untuk dapat berbuat seenaknya sendiri. Ketika tingkat moral
menekankan pendidikan karakter dengan baik dan karakter individu rendah akan
dan efisien. Sehingga menghasilkan lulusan menyebabkan individu tersebut dapat berbuat
yang cerdas, berkeilmuan tinggi, rendah hati, semaunya. Maka dari itu sangatlah penting bagi
dan peduli dengan lingkungan. lingkungan sekolah terutama guru untuk dapat
menekankan pendidikan karakter dengan baik
5. SIMPULAN
dan efisien. Sehingga menghasilkan lulusan
Berdasarkan hasil analisis kajian literatur, yang cerdas, berkeilmuan tinggi, rendah hati,
diketahui bahwa bahwa filsafat pendidikan dan peduli dengan lingkungan.
teori perenialisme merupakan aliran yang
memiliki pandangan bahwa pendidikan perlu DAFTAR RUJUKAN
dilandasi dengan nilai moral budaya yang sudah [1] Hartono, M. R. (2022). Peranan Filsafat
ada sejak dulu. Dalam penerapan pendidikan terhadap Pendidikan IPS dalam
saat ini, sebenarnya sudah menerapkan prinsip Perkembangan Karakter. Tugas Mata
perenialisme. Hal ini dapat dibuktikan dengan Kuliah Mahasiswa, 156-162.
adanya penanaman profil Pancasila dalam
[2] Judiani, S., 2010. Implementasi Pendidikan
kurikulum merdeka.
Karakter di Sekolah Dasar Melalui
Pendidikan karakter sebaiknya diterapkan Penguatan Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal
pada masyarakat sedini mungkin, agar karakter Pendidikan dan Kebudayaan, 16(9),
luhur moral budaya bangsa dapat melekat pp.280–289.
didalam diri anak-anak bangsa. Pendidikan [3] Krisdiana, M. et al., 2022. Implementasi
karakter dapat diberikan mulai dari jenjang filsafat pendidikan idealisme di sekolah
pendidikan sekolah dasar. Pendidikan karakter dasar. Jurnal Pendidikan dan Konseling,
baik diberikan sejak Sekolah Dasar karena pada 4(6), pp.6561–6567.
jenjang ini pemahaman anak dijadikan dasar
[4] Mubin, A. (2019). Refleksi Pendidikan
untuk pendidikan jenjang yang lebih tinggi.
Filsafat Idealisme. Rausyan Fikr, 25-26.
Sekolah harus bisa menekankan pembelajaran
[5] Nuryamin. (2019). Implementasi Filsafat
Parenial dalam Pembelajaran. Jurnal
Aqidah-Ta, V(1), 49–61.
[6] Pelu, M., 2011. Lintasan Sejarah Filsafat
Pendidikan Perenialisme Dan
Aktualisasinya. Agastya: Jurnal Sejarah
Dan Pembelajarannya, 1(2), pp.233–247.
[7] Putri, & Palupi, D. (2018). Pendidikan
Karakter pada anak sekolah dasar.
Ar.Riayah Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1).
[8] Riyadi, A. (2021). Esensialisme dalam
Perspektif Filsafat Pendidikan Islam. Jurnal
Tarbiyah & Ilmu Keguruan (JTIK) Borneo,
131-138.
[9] Suryandari, K., 2023. Pembelajaran
Tematik di Sekolah Dasar dalam
Pandangan Teori Perenialisme Plato. Jurnal
Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar,
5(1), pp.67–80.
[10]Yati Yuni, F.E., 2022. Pendidikan Karakter
Di Sekolah Dasar Dalam Pandangan
Filsafat Perenialisme Thomas Aquinas.
Elementa: Jurnal Pgsd Stkip Pgri
Banjarmasin, 1(3), pp.32–38. Available at:
http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/pgsd

Anda mungkin juga menyukai