Anda di halaman 1dari 3

Filsafat Pendidikan dan Pembentukan Kepribadian

Filsafat, berasal dari kata philo yaitu cinta dan shopia yaitu kebijaksanaan. Secara etimologi
filsafat merupakan bagaimana cara memperoleh atau bagaimana proses untuk mendapatkan
pengetahuan, dengan melalui pengkajian secara radikal atau hingga pada hal yang paling mendasar
dari pengetahuan itu sendiri. Secara sederhana filsafat juga dapat diartikan sebagai falsafah atau
kepribadian jadi diri atau pendangan hidup individu dan masyarakat

Filsafat pendidikan sendiri adalah cabang ilmu filsafat yang mengkaji secara mendalam
mengenai pendidikan. Pendidikan sendiri merupakan proses memanusiakan manusia melalui
representasi ilmu pengetahuan yang disampaikan pendidik kepada peserta didik. Pendidikan meliputi
seluruh aktifitas manusia, karena pengetahuan diperoleh dari tingkah laku manusia atau dapat pula
kita katakana sebagai hasil dari pengalaman manusia itu sendiri.

Filsafat pendidikan berfungi untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap individu,
oleh karena itu, filsafat pendidikan juga berarti menyangkut pembentukan kepribadian individu
dengan mengubah sikap dan tingkah laku untuk menjadi lebih baik, sebuah kepribadian sangat
berkaitan dengan  tingkah laku yang dilakukan dalam keseharian yang dilakukan oleh setiap individu
dalam melakukan aktifitasnya.

Selanjutnya, manusia dibagi menjadi tiga berdasarkan aktifitasnya dalam kajian ilmu filsafat
pendidikan, yaitu :

1. Manusia berpengetahuan, yang dimaksud disini adalah bagaimana manusia itu mencari
kebenaran melalui pengkajian-pengkajian secara radikal dengan menggunakan rasionalitas
akal mereka
2. Manusia berpendidikan, yaitu manusia sebagai makhluk yang senatiasa belajar atau
senantiasa memperoleh pengetahuan sepanjang hidupnya (long life education), seperti yang
saya paparkan sebelumnya bahwa pengetahuan sendiri berasal dari tingkah laku manusia
3. Manusia berkebudayaan, yaitu bagaimana manusia menciptakan keteraturan melalui
kebudayaan, dan norma-norma masyarakat yang berlandaskan dari kebiasaan masyarakat
yang berisi nilai yang diwariskan secra turun-temurun. Hal ini dapat dilakukan dengan
mentrasformasi kan nilai-nilai kebudyaan melalui kegiatan pendidikan.

Hubungan filsafat pendidikan dan pembentukan kepribadian

Dilihat dari sudur pandang individu,pendidikan merupakan usaha untuk membimbing dan
menghubungkan potensi individu.sementara dari sudut pandang kemasyarakatan,pendidikan
merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua kepada generasi muda,agar nilai-nilai
budaya tersebut dapat terpelihara.dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan
tradisi budaya dan kepribadian suatu masyarakat,betapa sederhananya masyarakat tersebut.
Menurut Hasan Langgulung,pendidikan mencakup dua kepentingan utama,yaitu pengembangan
potensi individu dan pewarisan nilai-nilai budaya.kedua hal ini berkaitan erat dengan pandangan
hidup suatu masyarakat atau bangsa itu masing-masing.dengan kata lain,system pendidikan
bagaimanapun sederhananya mengandung karakteristik tentang jati diri atau pandangan hidup
masyarakat atau bangsa yang membuatnya.
Dengan demikian,antara rantai hubungan itu terlihat pada perincian sbb :
1.    Setiap masyarakat atau bangsa memiliki system nilai ideal yang dipandang sebagai
sesuatu yang berat.
2.      Nilai-nilai tersebut perlu dikembangkan sebagai suatu pandangan hidup atau filsafat
hidup mereka.
3.     Agar nilai-nilai tersebut dapat dipelihara secara lestari,perlu diwariskan kepada generasi
muda.
4.     Usaha pelestarian melalui pewarisan ini efektifnya melalui pendidikan.
5.    Untuk menyelaraskan pendidikan yang diselenggarakan dengan muatan yang terkandung
dalam nilia-nilai yang menjadi pandangan hidup tersebut,maka secara sistematis program
pendidikan harus menempatkan nilai-nilai tadi sebagai landasan dasar,muatan,dan tujuan
yang akan dicapai.
Bila pendidikan dikembalikan pada fungsinya sebagai usaha untuk mengembangkan potensi
individu dan sekaligus sebagai usaha untuk mewariskan nilai-nilai budaya,maka pendidikan juga
menyangkut pembentukan kepribadian.pendidikan berkaitan dengan usaha untuk mengubah sikap dan
tingkahlaku.sedangkan kepribadian berhubungan dengan pola tingkahlaku.
Setidak-tidaknya, kepribadian dapat dilihat dari empat aspek muatannya.
1. Aspek personalia, yaitu kepribadian dilihat dari pola tingkah laku lahir dam batin yang
dimiliki seseorang.
2. Aspek individualitas,yakni karakteristik atau sifat-sifat khas yang dimiliki
seseorang,sehingga dengan adanya sifat-sifat ini seseorang secara individu berbeda dengan
yang lainnya.
3. Aspek mentalitas,sebagai perbedaan yang berkaitan dengan cara berpikir.mentalitas
sebagai gambaran pola pikir seseorang.
4. Aspek identitas,yaitu kecenderungan seseorang untuk mempertahankan sikap dirinya dari
pengaruh luar.identitas merupakan karakteristik yang menggambarkan jati diri seseorang.
Berdasarkan keempat aspek tersebut, terlihat bagaimana hubungan antara pendidikan dan
pembentukan kepribadian,dan hubungannya dengan filsafat pendidikan yang bersumber dari nilai-
nilai budaya sebagai pandangan hidup suatu bangsa.

Filsafat Pendidikan dan Peningkatan Sumber Daya

Filsafat pendidikan,seperti dikemukakan oleh Imam Barnadib,disusun atas dua


pendekatan.pendekatan pertama bahwa filsafat pendidikan diartikan  sebagai aliran yang didasarkan
pada pandangan filosofis tokoh-tokoh tertentu.sedangkan pandangan ke dua adalah usaha untuk
menemukan jawaban dari pendidikan beserta problem-problem yang ada yang memerlukan tinjauan
filosofis.
Dari pendekatan pertama,terkait dengan kualitas potensi manusia,terdapat tiga aliran filsafat.:
1. Aliran natularisme,yang menyatakan bahwa manusia memiliki potensi bawaan yang dapat
berkembang secara alami,tanpa memerlukan bantuan dari luar.secara alami manusia akan
bertambah dan berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing.tokoh aliran ini adalah
Jean Jacques Rosseau.
2. Aliran empirisme.menurut aliran ini manusia bertumbuh dan berkembang atas bantuan atau
karena adanya intervensi lingkungan.tokoh aliran ini adalah Schopenhauer.
3. Aliran konfergensi.yang memiliki pandangan gabungan antara empirisme dan
naturalism.menurut aliran ini,manusia secara kodrati memang telah dianugrahi potensi yang
disebut bakat.namun selanjutnya agar potensi itu dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik,perlu adanya pengaruh dari luar berupa tuntunan dan bimbingan melalui
pendidikan.tokoh aliran ini adalah Jhon Locke.
Ketiga aliran tersebut kemudian menjadi dasar pemikiran tentang manusia dalam kaitan
dengan problema pendidikan.namun kemudian,Kohnstamm menambahkan factor kesadaran sebagai
factor ke empat.dengan demikian menurutnya selain factor dasar (natur) dan factor ajar (empiri),yang
kemudian dikonvergensikan,masih perlunya factor kesadaran individu.
Selanjutnya pendekatan kedua adalah filsafat pendidikan dilihat dari sudut pandang
pendidikan.berdasarkan pendekatan ini,filsafat pendidikan merupakan usaha untuk menemukan
jawaban tentang pendidikan dan problema-problema yang ada yang memerlukan tinjauan
filosofis .dalam pandangan ini,filsafat pendidikan menjadi tumpuan bagi penyesunan system
pendidikan.
Dalam pandangan ini pendidikan mengemban dua tugas utama,yaitu peningkatan potensi
individu,dan pelestarian nilai-nilai budaya.manusia sebagai mahkluk berbudaya dan hakikatnya
adalah pencipta budaya itu sendiri.budaya itu kemudian meningkat sejalan dengan peningkatan
potensi manusia pencipta budaya itu.
Tingkat perkembangan kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan oleh
tingkat kualitas sumber daya manusia yang menjadi pendukung nilai-nilai budaya tersebut.pada
masyarakat yang masih memiliki kebudayaan asli,berbeda dengan masyarakat yang memiliki
kebudayaan campuran.
Kemajuan peradapan manusia sebagian besar ditentukan oleh IPTEK.makin tinggi tingkat
penguasaan IPTEK,makin maju pula perdapan suatu bangsa.juga tingkat kualitas sumberdaya
manusianya.salah satu sarana yang paling efektif dalam pengembangan dan peningkatan kualitas
sumber daya anusia adalah pendidikan.
Sejalan dengan tujuan tersebut,disusunlah suatu system pendidikan yang layak dan serasi
dengan tujuan pengembangan sumberdaya manusia sebagai pendukung nilai-nilai budaya bagi
peningkatan kemajuan peradapan yang dimiliki.kemudian agar system pendidikan tersebut tetap
terjaga,diperukan adanya suatu landasan filsafat pendidikan yang dinilai mengakarpada kepribadian
bangsa itu masing-masing.dalam kaitan ini,terlihat bagaiman kaitan hubungan antara filsafat
pendidikan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Tujuan pendidikan Indonesia mancakup pengembangan potensi individu yang diamanatkan
oleh filsafat pendidikan Pancasila.secara individu diharapka peserta didik dapat memiliki kepribadian
yang mencakup keenambelas karakteristik seperti tergambar dalam tujuan pendidikan
nasional.karakteristik ini sekaligus merupakan aspek yang menjadi muatan dalam pengembangan
kualitas sumber daya manusia yang berlandaskan filsafat pendidikan yang digali dari filsafat dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dalam GBHN tahun 1993 diungkapkan bahwa tujuan pendidikan nasional yang berlandaskan
filsafat Pancasila itu mnghasilkan adanya hubungan timbalbalik antara filsafat hidup bangsa,filsafat
pendidikan,dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.begitu juga dalam amanat UUD
1945,tujuan pendidikan itu untuk mencerdaskan keidupan bangsa.ini berarti bahwa usaha
mencerdaskan kehidupan bangasa identik dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia ,dan
usaha yang paling efektif adalah melalui pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai