Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fadhil Muddasir

Fasda IPA Kab. Bangka

TUGAS MODERASI BERAGAMA

Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama
dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan
membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai
kesepakatan berbangsa.

Penguatan moderasi beragama pada sekolah harus mengedepankan nilai-nilai integritas, solidaritas, dan
tenggang rasa. Nilai-nilai dasar ini adalah bagian penting dari upaya mengembangkan pendidikan agama
Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Di era modern sekarang ini penyebaran paham radikal di kalangan pelajar terus digencarkan oleh
kelompok radikal, terutama melalui media social. Apalagi di masa pandemic, pembelajaran harus
dilakukan dengan metode daring yang mana memudahkan pelajar dalam mengakses informasi internet,
tidak terkecuali konten berbau radikalisme. 

Pertama, mengembangkan budaya lokal sekolah, misalnya kejujuran, saling menghargai, sopan santun,
dan lain-lain, yang merupakan perpaduan nilai-nilai, asumsi, pemahaman, keyakinan, dan harapan yang
diyakini oleh stakeholders sekolah serta dijadikan pedoman perilaku dalam pemecahan masalah baik
secara internal maupun eksternal yang mereka hadapi. Sedangkan pengembangan budaya agama dalam
komunitas sekolah berarti mengembangkan ajaran agama wasathiyah (tengah-tengah) di sekolah sebagai
pijakan nilai, sikap, semangat, dan perilaku bagi para guru, tenaga pendidikan, orang tua murid, dan
murid itu sendiri.

Kedua, untuk membangun rasa saling pengertian sejak dini antara peserta didik yang mempunyai
keyakinan keagamaan yang berbeda, maka sekolah harus berperan aktif mengadakan dialog keagamaan
atau dialog antar umat beragama yang tentunya tetap berada dalam bimbingan guru-guru dalam sekolah
tersebut. Dialog antar umat beragama semacam ini merupakan salah satu upaya yang efektif agar
peserta didik dapat membiasakan diri melakukan dialog dengan penganut agama yang berbeda.

Ketiga, hal lain yang penting dalam penerapan moderasi beragama yaitu kurikulum dan buku-buku
pelajaran yang dipakai, diterapkan di sekolah sebaiknya kurikulum yang memuat nilai-nilai pluralisme
(ke-Bhinneka Tunggal Ika-an) dan toleransi beragama. Buku-buku agama yang dipakai di sekolah juga
sebaiknya buku-buku yang dapat membangun wacana serta pemikiran peserta didik tentang
pemahaman keberagaman yang inklusif dan moderat.

Ketiga, hal lain yang penting dalam penerapan moderasi beragama yaitu kurikulum dan buku-buku
pelajaran yang dipakai, diterapkan di sekolah sebaiknya kurikulum yang memuat nilai-nilai pluralisme
(ke-Bhinneka Tunggal Ika-an) dan toleransi beragama. Buku-buku agama yang dipakai di sekolah juga
sebaiknya buku-buku yang dapat membangun wacana serta pemikiran peserta didik tentang
pemahaman keberagaman yang inklusif dan moderat.

Anda mungkin juga menyukai