Anda di halaman 1dari 4

"SEKOLAH BERBUDAYA AGAMA (RELIGIOUS CULTURE), BERKARAKTER DAN RAMAH ANAK"

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, masyarakat Indonesia mengalami perkembangan yang sangat cepat (era
globalisasi). Era ini memiliki potensi untuk ikut mengubah hampir seluruh sistem kehidupan
masyarakat. Terjadinya perang kebudayaan dengan membawa nilai-nilai yang mengalahkan
nilai-nilai luhur sebelumnya terutama nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai akhlak yang
mengakibatkan merosotnya moral bangsa. Permasalahan tersebut merupakan suatu tantangan
bagi sekolah sebagai pendidikan formal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, yang
nantinya akan terjadi terutama pada kalangan siswa.
Salah satu upaya yang dapat dijadikan alternatif pendukung akan keberhasilan pendidikan
agama khususnya di sekolah adalah menciptakan budaya agama (religious culture), pendidikan
karakter dan sekolah yang ramah anak, sebagai bentuk pengembangan Pendidikan Agama Islam
(PAI) dalam berbagai bentuk kegiatan, baik kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler
yang satu sama lain saling terintegrasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep sekolah berbudaya agama (religious culture?
2. Bagaimana konsep sekolah berkarakter?
3. Bagaimana konsep sekolah ramah anak?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui sekolah berbudaya agama (religious culture).
2. Mengetahui sekolah berkarakter.
3. Mengetahui konsep sekolah ramah anak?

BAB II

KAJIAN TEORI
Pertama, Haris Azmi Zanki, hasil penelitiannya menyatakan bahwa budaya agama dan
karakter memiliki peran yang sangat penting dan menjadi salah satu upaya alternatif pendukung
akan keberhasilan pendidikan di sekolah, terutama pendidikan agama. Pendidikan tidak hanya
memperoleh pengetahuan saja, namun juga menanamkan sikap dan pembiasaan sebagai bentuk
pengamalannya.
Kedua, Agusta Kurniati, hasil penelitiannya menyatakan bahwa sekolah ramah anak
bukanlah membangun gedung baru, melainkan membangun paradigm baru dalam mendidik dan
mengajar peserta didik untuk menjadi generasi yang tangguh tanpa kekerasan, serta
menumbuhkan kepekaan orang dewasa pada satuan pendidikan untuk memenuhi hak dan
melindungi peserta didik.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sekolah berbudaya agama (religious culture)


Budaya agama (Religious culture) adalah sekumpulan ajaran dan nilai-nilai agama yang
melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh
kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekolah. Antara agama dan
budaya keduanya sama-sama melekat pada diri seorang beragama dan di dalamnya sama-sama
terdapat keterlibatan akal fikiran mereka. Dari aspek keyakinan maupun aspek ibadah formal,
praktik agama akan selalu bersamaan, dan bahkan berinteraksi dengan budaya. Kebudayaan
sangat berperan penting di dalam terbentuknya sebuah praktik keagamaan bagi seseorang atau
masyarakat.
Dengan demikian, budaya religius sekolah pada hakikatnya adalah terwujudnya nilai-nilai
ajaran agama sebagai tradisi dalam berperilaku dan budaya organisasi yang diikuti oleh seluruh
warga sekolah. Dengan menjadikan agama sebagai tradisi dalam sekolah maka secara sadar
maupun tidak ketika warga sekolah mengikuti budaya yang telah tertanam tersebut sebenarnya
warga sekolah sudah melakukan ajaran agama.
Adapun bentuk perwujudan dari sekolah berbudaya agama, diantaranya:
1. 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan , Santun)
2. Tadarus Al-Qur'an
3. Halal bihalal
4. PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)
5. Tali asih
6. Kantin kejujuran
7. Iuran qurban
8. Sholat dhuhur berjamaah
9. Istighosah dan doa bersama
10. Pesantren kilat
11. Peduli lingkungan

B. Sekolah berkarakter
Sekolah berkarakter adalah sekolah yang menanamkan nilai-nilai budaya karakter dalam
diri setiap warga sekolah melalui berbagai kegiatan baik dalam proses pembelajaran, maupun
penciptaan suasana lingkungan sekolah sehingga budaya karakter menjadi sikap batin dan
landasan dalam bersikap dan bertingkah laku. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan
karakter di sekolah, diperlukan dukungan antara pihak sekolah dengan orang tua murid untuk
melihat perkembangan.
Berikut ini merupakan 10 strategi menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam
pembelajaran di sekolah, di antaranya yaitu:
1. Memberikan contoh yang baik untuk siswa
2. Memberikan apresiasi
3. Memberikan pesan moral pada setiap pelajaran
4. Jujur dan terbuka pada kesalahan
5. Mengajarkan sopan santun
6. Biarkan siswa menjadi pemimpin
7. Berbagi pengalaman inspiratif
8. Literasi sekolah
9. Memberikan deadline pada setiap tugas
10. Mengenalkan tata tertib sekolah dan mematuhinya

C. Sekolah Ramah Anak


Definisi konsep sekolah ramah anak adalah bentuk pendidikan formal, nonformal, serta
informal, di mana sekolah memiliki sifat aman, bersih, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup,
demi menjamin, memenuhi, serta melindungi hak anak serta perlindungan anak sekolah dari
segala bentuk diskriminasi dan kekerasan di bidang pendidikan. Sekolah ramah anak memiliki
lima ciri, yaitu:
1. Adanya perlakukan adil bagi murid laki-laki dan perempuan (non diskriminasi)
2. Proses pembelajaran yang baik sehingga anak merasa nyaman
3. Proses pembelajaran didukung media ajar
4. Adanya keterlibatan murid
5. Keterlibatan murid dalam penciptaan lingkungan sekolah
BAB IV
KESIMPULAN
Sekolah berbudaya agama (Religious culture) adalah sekolah yang mengajarkan ajaran
dan nilai-nilai agama yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol
yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat
sekolah. Sekolah berkarakter adalah sekolah yang menanamkan nilai-nilai budaya karakter
dalam diri setiap warga sekolah melalui berbagai kegiatan dalam proses pembelajaran, maupun
penciptaan suasana lingkungan sekolah sehingga budaya karakter menjadi sikap batin dan
landasan dalam bersikap dan bertingkah laku. Sekolah ramah anak merupakan sekolah yang
memiliki sifat aman, bersih, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, demi menjamin, memenuhi,
serta melindungi hak anak serta perlindungan anak dari segala bentuk diskriminasi dan
kekerasan di bidang pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Asep Juanda, Membangun Sekolah Yang Berkarakter , Jurnal Pendidikan, Vol. IV No. 1 7 Juli
2022,
Kristiya Septian Putra, Implementasi Pendidikan Agama Islam Melalui Budaya Religius Di
Sekolah, Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015
Laelatus Saadah, Dkk, Kajian Tentang Pendidikan Karakter Pada Sekolah Ramah Anak Untuk
Siswa Kela V.

Anda mungkin juga menyukai