Anda di halaman 1dari 19

// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

MODERASI BERAGAMA DALAM PEDIDIKAN ISLAM


Oleh : Siti Nur'aini

ABSTRAK
Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam menjawab dan mengatasi
problematika yang terjadi di tengah masyarakat. Pendidikan Islam mempunyai tanggung
jawab untuk menjebatani munculnya berbagai persoalan sosial di masyarakat, terutama
yang berkaitan dengan nuansa paham keagamaan. Pendidikan Islam masih dihadapkan
dengan munculnya sentimental paham keagamaan yang ditimbulkan oleh perbedaan cara
pandang dalam memahami agama.
Pendidikan Islam berkontribusi dalam mempertahankan penyebaran
pemahaman keagamaan yang moderat. Kedalaman ilmu agama yang didapat dalam
pendidikan keagamaan seperti pesantern dan madrasah serta optimalnya kiprah para
ulama dan kiai yang mnjadi rujukan perilaku keberagaman masyarakat.
Moderasi beragama hadir sebagai narasi penyeimbang dalam menjembatani
kemunculan wacana paham keagamaan yang membawa paham radikal, ekstrem dan
intoleran. Persoalan paham keagamaan merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan
penanganan secara instan. Moderasi beragama hadir melalui pemberian materi- materi
strategi yang tepat dalam penguatan terhadap pemahaman keagamaan keindonesiaan.

Kata Kunci
Moderasi Beragama, Pendidikan Islam

PENDAHULUAN menjadi dasar dalam memahami moderasi


Moderasi beragama bisa dipahami dalam beragama. Indikator moderasi
sebaga sikap tengah dalam memahami beragama memiliki hubungan dengan
ajaran agama. Dalam Islam konsep komitmen kebangsaan, toleransi, anti
moderasi dimaknai dalam istilah Islam radikalisme dan kekerasan serta sikap
Wasathiyah.konsep Islam wasathiyah

88 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

akomodatif terhadap budaya dan kearifan pendidikan agama Islam di Indonesian,


lokal. baik dalam jenjang pendidikan formal dan
Moderasi beragama memiliki informal. Pendidikan Islam tidak boleh
tugas dan fungsi sebagai penyeimbang hanya berorientasi pada persoalan -
pemahaman keagamaan yang konsisten persoalan teoritis keagamaan yang
diposisi tengah yang tidak memiliki bersifat kognitif / akademisi semata,
keberpihakan pada idiologi keagamaann namun kurang menaruh perhatian
kanan yang mengarah kepada radikalisme terhadap persoalan bagaimana mengubah
maupun kepada idiologi kiri mengarah pengetahuan agama kognitif menjadi dan
pada paham liberalisme. Hal ini tertuang mampu diinternalisasikan dalam diri
dalam arah dan Rencana strategi 2015- peserta didik kemudian dipraktikkan di
2019 Kementrian Agama Republik dalam kehdupan nyata.
Indonesia dan RPPJMN 2020-2024. Pendidikan Islam berorientasi
Moderasi beragama ditujukan dalam dua hal, meliputi mempelajari Islam
sebagai upaya penguatan dan untuk mengetahui bagaimana cara
pengembangan cara pandang setiap beragama yang benar dan mempelajari
individu menghargai perbedaan dan Islam sebagai sebuah pengetahuan untuk
keragaman keyakinan. Moderasi membentuk perilaku beragama yang
beragama bertujuan merawat kembali mempuyai komitmen, loyal, dan penuh
nilai-nilai perdamaian dan toleransi yang dedikasi sekaligus memposisikan diri
terkandung dalam setiap agama. sebagai pembelajar, peneliti, dan
Moderasi beragama ditujukan untuk pengamat yang kritis dalam
semua masyarakat, baik kalangan milenial melaksanakan, mengembangkan
maupun masyarakat umum, kelompok moderasi beragama pada kehidupan.
agamawan, budayawan, intelektual,
akademisi, dan terutama masyarakat PEMBAHASAN
dalam lingkup pendidikan Islam. A. Gambaran Moderasi Beragama
Moderasi beragama dalam Sistim pendidikan pada
pendidikan Islam berkaitan dengan hakikatnya harus merespon dan

89 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

mengantisipasi perubahan yang Moderasi beragama


sangat cepat dalam kehidupan ditempuh dalam strategi sebagai
dan tuntutan dunia global. Hal ni berikut:(Huzaimah T Yanggo, )
seiring dengan kemajuan ilmu 1. Menyisipkan muatan
pengetahuan dan teknologi serta moderasi dalam setiap
komunikasi yang membawa materi pelajaran atau
perubahan besar pada pola dan mata kuliah. Subtansi
gaya hidup manusia. Perubahan moderasi yang terdapat
ini akan terus berjalan maju dan dalam kurikulum
menuntut perubahan cara ditekankan mampu
pandang, bersikap dan bertindak menjadi spirit dalam
masyarakat termasuk generasi kehidupan sehari - hari
penerus bangsa. 2. Mengoptimalkan
Pendidikan Isam pendekatan- pendekatan
bertujuan membentuk manusia pembelajaran dalam
Indonesia yang beriman dan melahirkan cara berfikir
bertakwa kepada Tuhan Yang kritis, sikap menghargai
Maha Esa serta berakhlak mulia perbedaan, menghargai
dan mampu menjaga kedamaian pendapat orang lain,
dan kerukunana hubunagn inter toleran, demokratis,
dan antar umat beragama. berani menyapaikan
Pendidikan Islam juga di tujukan gagasan, sportif dan
untuk pengembangan bertanggung jawab. Hal
kemampuan peserta didik dalam ini dilakukan saat
memahami, menghayati, dan mentarformasikan
mengamalkan nilai-nilai agama pngetahuan kepada
yang mengharuskan pada peserta didik di dalam
penguasaan ilmu pengetahuan, kelas maupun di luar
teknologi dan seni. kelas.

90 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

3. Menyelenggarakan Madrasah merupakan


program. Pendidikan, sekolah umum berciri khas agama
pelatihan dan Islam. Keunikan madrasah bukan
pembekalan dengan tema saja pada jumlah mata pelajaran
moderasi. Namun dalam agama Islam yang lebih banyak,
hal ini nilai moderasi namun tata nilai yang menjiwai
disisipkan dalam setiap proses pendidikannya yang
mata pelajaran. berorienasi pada pengamalan
4. Menjangkau aspek ajaran Islam yang moderat dan
evaluasi,. Para pendidik holistik, berdimensi ibadah,
melakukan pengamatan berorientasi duniawi sekaligus
secara simultan untuk ukhrowi sebagai manana telah
mengevaluasi pencapain terejawantahkan dalam
proses pembelajaran yang kehidupan bangsa Indonesia.(M
telah dilakukan dengan Hadi Purnama, 2005)
metode untuk Madrasah adalah satuan
menumbuhkan sikap pendidikan formal dalam binaan
moderat, misal dengan kementrian Agam yang
dialog dan diskusi. menyelenggarakan pendidikan
Jika ditemukan umum dan kejuruan dengan khas
kekurangan, maka pendidik agama Islam. Mencakup beberapa
dapat menindaklanjuti jenjang : Raudlatul Atfal,
dengan menginternalisasikan Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
nilai-nilai moderasi kepada Tsanawiyah, Madrasah Aliyah,
para siswa dalam proses dan Madrasah Aliyah Kejuruan.(
pembelajaran selanjutnya. Choirul Mahfud, 2008
Lembaga pendidikan di
B. Moderasi Beragama pada lingkungan kementrian agama
Madrasah diarahkan untuk menyiapkan

91 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

peserta didik yang memiliki didik sejak usia dini.


kompetensi memahami prinsip Dalam jenjang fornal,
agama Islam, baik terkait dengan dimulai sejak anak- anak,
akkidah, akhlak, syariah dan hal ini disesuaikan dengan
prkembangan budaya Islam, semua aspek
sehingga memungkinkan peserta perkembangan dan
didik menjalankan kewajiban karakteristik anak usia
beragama dengan baik terkait dini. Hal ini terintegrasi
hubungan dengan Allah maupun dalam pembelajaran
sesama manusia dan alam rumpun PAI yang
semesta. terintregasi di RA.
Pemahaman keagamaan Pendidikan
terinternalisasi dalam peserta Agama Islam merupakan
didik , sehingga nilai agama upaya sadar dan
menjadi pertimbangan dalam cara terencana dalam
berfikir, bersikap, bertindak dan menyiapkam anak untuk
menyikapi kehidupan. Peserta mengenal, memahami,
didik diharapkan mampu menghayati, mengimani
mengekspresikan pemahaman hingga mengamalkan
agamanya dalam hidup ajaran agama Islam.
multikultural, multi etnis, multi Pembelajaran PAI di RA
paham, dan kompleksitas berbasis disiplin ilmu
kehidupan secara bertanggung meliputi Quran Hadist,
jawab, toleran dan moderat. akidah, akhlak, ibadah
1. Moderasi beragama pada dan kisah Islami yang
RA disampaikan secara
Penanaman terpadu, tentunya sesuai
moderasi beragama jenjang usia dini.(
dilakukan pada peserta Kementrian Agama, 2019)

92 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

Muatan Al Quran pengajaran yang


Hadist bertujuan mengarah pada
mengenal dan dapat pembiasaan akhlak mulia
mengucap huruf hijaiyh dalm kehidupan anak,
dan meyebutkan surat yaitu jujur, sopan santun,
pendek dankiah nabi dan toleran, mandiri,
rasul, nilai nilai moral tanggung jawab, dan
kehidupan yang ada rendah hati.
dalam al qutran dan Muatan ibadah,
hadist serta semua mengajarkan tentang
teladan yag ada pada diri segala bentuk ibadah
rasulullah danpara sehari-hari dalam tata
sahabatnya. cara pelaksanaanya anak
Muatan akidah, usia dini, seperti gerakan
mengajarkan tentng wudhu solat, dan doa-doa
aspek kepercayaan dengan tuntunan orang
kepada anak didk dengan dewasa/ pendidik.
titik berat mengenai Muatan- muatan
rukun Iman dan Islam. PAI tersebut disampaikan
Padasaat ini anak anak secara terpadu dalam
diprkenalkan sikap lima program
menghormati sesama pengembangan meliputi
umat beragama dan nilai agama dan moral,
beragama Islam, sehingga fisik motorik, kognitif
dapat dan mampu masuk sosial emosional, dan
perlahan pada diri anak seni, sehingga pesan
anak usia dini. moderasi masuk di
Muatan akhlak, dalamnya.pada
menitikberatkan pada prinsipnya materi PAI di

93 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

RA berorientasi untuk setiap jenjang


menanamkan karakter pendidikan. Moderasi
dan membentengi anak Agama tidak menjadi
dari perbuatan yang mata pelajaran sendiri,
bertentangan dengan tetapi muatannya sudah
agama, dapat terintregrasi disemua
membedakan hal baik dan mata pelajaran yang
buruk, hal ini tertuang diajarkan, terutama
alam bentuk cerita dan rumpun mata pelajaran
pemberian nasihat dan PAI (Al Quran Hadist,
contoh sederhana dalam Akidah Akhlak, SKI, Usul
kehidupan anak-anak.(A Fiqh, dan bahasa arab).(
Tafsir) Tim Kementrian Agama,
2019)
2. Moderasi beragama pada Madrasah
MI, MTs dan MA/MAK merupakan lembaga
Muatan pendidikan umum berciri
moderasi beragama khas Islam. Penguatan
dalam kurikulum prgram khas unggulan
madrasah tertuang dalam madrasah dapat dilakukan
Keputusan Menteri dengan inovasi dan
Agama(PMA)No. 183 pengembangan
Tahun 2019 tentang kurikulum, diantaranya
Kurikulum PAI da bahasa pada: struktur kurikulum,
arab pada madrasah. PAM alokasi waktu, sumber dan
ini direalisasikan dalam bahan pelajaran, desain
buku-buku teks yang baru pembelajaran, muatan
dan menjadi bahan lokal, ekstrakulikuler.
pembelajaran di kelas Pengembangan

94 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

implementasi kurikulum radikalisme dan kampaye


dapat dilakukan dengan -kampaye negatif yng
menambah beban belajar, akan melunturkan sikap
merelokasi jam pelaaran, moderat yang ditanamkan
menyelenggarakan di lembaga pendidikan.
pembelajaran terpadu,
dan menyelenggarakan C. Moderasi Beragama pada
pembelajaran dengan Sekolah
sistim paket/ sistim kridit Penyelenggaraan
semester.(M.Hadi pedidikan di sekolah umum
purnama, 2005) merupakan wewenang
Muatan-muatan Kementrian Pendidikan dan
moderasi beragama Kebudayaan yang secara praktis
merupakan hidden dilaksanakan oleh dinas
curricullum dalam bentuk pendidikan di daerah. Kementrian
pembiasaan, Agama memiliki peluang untuk
pembudayaan dan berkolaborasi di dalamnya melalui
pemberdayaan dalm materi keagamaan, dalam hal ini
kehidupan sehari-hari. pelajaran PAI. Penyelenggaraan
Salah satu tantangan yang mata pelajaran PAI mengacu pada
dihadapi adalah KMA No 211 Tahun 211 tentang
perkembangan dunia pedoman Pengembangan Standar
teknologi dan informasi. Nasional Pendidikan Agama Islam
Hal ini bisa dimanfaatkan di sekolah .( Kementrian Agama,
untuk memberikan literasi 2019)
liberal. Di harapkan Pendidikan agama Islam
perkembangan teknologi adalah pendidikan yang
menjadi benteng dalam memberikan pengetahuan dan
menangkal paham paham membentuk sikap, kepribadian,

95 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

dan ketrampilan peserta didik selaras dengan keyakinan


dalam mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan
agama Islam yang dilaksanakan sebagai warga
sekurang-kurangnya melalui mata masyarakat , warga
pelajaran pada semua jenjang negara dan warga dunia.
pendidikan. Imlpementasi pengajaran
PAI di sekolah bertujuan PAI di sekolah sesuaikan
untuk :(Ali Mohtarom, 2019: 98) impelmentasi pengajaran
1. Meningkatkan keimanan semua mata pelajaran
dan ketakwaan pada Allah umum.
SWT dalam diri peserta Muatan moderasi tersirat
didik melalui pengenalan, dan tersurat dalam KMA 211
pemahaman, tahun 2011. Nilai- nilai moderasi
penghayatan terhadap tersirat pada kompetensi inti
ayat-ayat Allah yang (mengahargai dan mengahayati
tercipta dan tertulis. perilaku jujur disiplin, tanggung
2. Membentuk karakter jawab, peduli, toleransi, gotong
muslim dalam diri peserta royong, santun, percaya diri,
diri melalui pengenalan, dalam berinteraksi secara efektif
pemahaman, dan dengan lingkunagan sosial dan
pembiasaan norma- alam dalam jangkuan pergaulan
norma dan aturan-aturan dan keberadaanya.
Islam dalam melakukan Nilai moderasi juga
relasi yang harmonis tersirat dalam kompetensi dasar:
dengan Tuhan, diri menghargai perilaku jujur sebagai
sendiri, sesama dan implementasi dari pemahaman
lingkungannya. (QS. Al Baqoroh 42 dan hadist
3. Mengembangkan nalar terkait), menghargai perilaku
dan sikap moral yang hormat dan patuh kapada orang

96 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

tua dan guru (al Baqoroh 83dan siwa. Para guru merupakan
hadist terkait), meenghargai pengatur kebijakan-kebijakan
perilaku empati terhadap keagamaan yang dilaksanakan
sesama(an nisa 4), menghargai dan diikuti siswa. Guru agama
perilaku iklas sabar dan pemaaf( berkewajiaban mengawasi forum
annisa 146, al baqoroh 153, ali keagamman yangmeliatkan pihak
imran 134),perilaku amanah( al eksteral dan internal sekolah,
Anfal 27), perilaku istiqomah (al serta melaporkan dan
Ahqof 13), perilaku semangat mengevaluasi tindak lanjut jika
menuntut ilmu( al Rohman 33), diperlukan.
perjuangan nabi dan sikap teladan
khulafaurrasidin.( Ahmad Tafsir, D. Moderasi Bergama pada
2008: 78) Pesantren dan Madrasah
.Muatan kurikulum yang Diniyah.
diajarkan di ruang kelas, sebenar Pendidikan pondok
hal yang sangat penting untuk pesantren pada awalnya
dicermati pada forum keagamaan merupakan pendidikan Islam yang
dalam ekstrakurikurikuler baik diselenggarakan secara
dalam maupun luar sekolah. Hal tradisional, bertolak dari
ini bisa di optimalkan lewt pengajaran Al Quran dan Hadist.
kegiatan OSIS, ROHIS. Guru agama Kegiatan pendidikan pesantren
diharapkan mampu menjadi mengajarkan kepada santri
pembina bidang keagamaan siswa mengenai Islam sebagai cara
dalam mengembangkan dan hidup/ way Of life secara subtantif
menyediakan materi -materi yang memuat ajaran-ajaran mengenai
disampaikan. moderasi beragama.
Para guru adalah pihak Pondok pesantren
yang paling intens dalam merupakan sebuah asrama
membimbing dan mengawasi pendidikan Islam tradisional para

97 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

santri. Terdapat liama elemen dengan pendidikan fomal. Pera


yang dimiliki sebuah pesantren, lulusannya memegang sertifikat
meliputi: pondok, masjid, santri, pendidikan formal yang diakui
pengajian kitab klasik dan kyai. oleh negara.
Bisa disimpukan jika lembaga Kementrian Agama juga
pengajian/ pendidikan memiliki menaungi lembaga pendidikan
kelima elemen tersebut bisa selain pondok pesantern yakni
disebut sebagai pondok Madrasah Diniyah. Madrasah
pesantren. ( Zamarkhsyari diniyah ini berbentuk nonfomal
Dhofier, 1982: 67) yang melekat dalam sistim
Ciri pesantren tradisional pendidikan di pondok pesantren
adalah dari segi metode yang dilaksanakan mandiri oleh
pengajarannya, yaitu masyarakat. Selain itu ada
menyampaikan pengajaran madrasah diniyah formal yang
dengan sistim halaqoh(lingkaran) menjalankan pendidikan secara
dan sorogan. Metode pengajaran berjenjang dengan kurikulum
ditekankan pada penangkapan yang terstruktur dan sistematis di
harfiyah/ letteerlijk atas suatu bawah naungan Kementria
kitab tertentu.pendekatan Agama. ( Kementrian Agama ,
penbelajaran adaah 2019)
menyelesaikan pembacaan kitab. Madrasah diniyah
Kemuadian dilanjutkan membaca berfungsi sebagai penyempurna
kitab lainnya. pendidikan agama Islam di
Pendidikan pesantren sekolah formal. Kapasitas materi
dalam perkembangannya, sudah dan waktu yang terbatas disisni
sampai lembaga pendidikan masrasah diniyah berfungsi
formal. Beberapa pendidikan membimbinga secarapraktis
pesantern seperti program bagaimana perilaku bragama di
mu’adalah dan ma’had ali, setara tenggah masyarakat.

98 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

Perkembangan regulasi yang ada E. Moderasi Agama pada Perguruan


di Indonesia, lembaga pendidikan Tinggi
non formal seperti pondok Karakter peserta didik di
pesantren maupun diniyah sudah perguruan tinggi sesuai dengan
mendapat rekognisi / pengakuan jenjang usianya tentu berbeda
dari negara. dengan peserta didik di lembaga
Muatan moderasi pendidikan dasardan menengah.
beragama dalam proses Muatan materi keislaman untuk
pendidikan di pondok pesantren jenjang mahasiswa bersifat
maupun madrasah diniyah dialektik dan analitik. Proses
sebenarnya sama dengan di pengajaran atau penanaman
sekolah formal. Ajaran mengenai moderasi beragama kepada
moderasi beragama selalu mahasiswa dilakukan denga cara
berkaitan dengan cara yang berbeda dengan pendidikan
pemahaman yang mendalam dasar dan menengah.
mengenai agama. Pendidikan 1. Implementasi moderasi
pesantren dan diniyah , para santri beragama di PTKI
dan siswa sudah mendapat porsi PTKI
pengajaran ajaran agama yang menyelenggarakan
lebih baik dan tertata. Moderasi pendidikan tinggi agama
beragama melekat dalam tata Islam sebagai kelajutan
cara pengajaran ilmu-ilmu pendidikan menengah
keislaman yang diajarkan dan untuk menyiapkan
diimplementasikan di lingkungan peserta didik menjadi
pesantren atau dipraktikkan oleh anggota masyarakat yang
para santri diniyah di lingkungan beriman, bertaqwa,
masyarakat. berakhlak mulia, dan
memiliki kemampuan
akademik, profesional,

99 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

yang dapat menerapkan, Pancasila dan


mengembangkan atau UUD1945 serta
menciptakan ilmu norma Islamyang
pengetahuan, teknologi toleran, inklusif, dan
atau kesenian, baik moderat;
dibidang ilmu agama b. Beribadah dengan
Islam maupun ilmu yang baik dan sesuai
diintregrasikan dengan dengan ketentuan
agama Islam. ( Renstra agama Islam dan;
Direktorat Jendral c. Berakhlak mulia yang
pendidikan Islam diaktualisasikan
KementrianAgama RI dalam kehidupan
tahun 2015-2019) sosial.
Keputusan Pesoalan
Direktur Jendral moderasi agama selalu
Pendidikan Islam NO. 102 berkaitan dengan
tahun 2019 tentang pemahaman ajaran Islam
standar keagamaan yang mendalam.
pendidkan tinggi Pemahaman ajaran
keagamaan Islam di agama Islam yang
sebutkan bahwa mendalam pada diri
kualifikasi kemampuan seorang muslim kan
sikap, lulusan PTKI adalah menyebabkan dia
memiliki kemampuan moderat. Sebaliknya, jika
yang meliputi( pemahaman ajaran Islam
Kementrian Agama , kurang, tektual, fanatik
2019: 168) buta akan menyebabkan
a. Berperilaku kesalahpahaman
brdasarkan nilai-nilai terhadap berbagi aspek di

100 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

dalam ajaran agama Islam dalam diskusi dalam kelas.


yang pada akirnya akan Mereka menyerap materi
menjadi radikalisme dan materi yang berasal dari
ektremisme.(M Zaki luar kelas dari referensi
Mubarok, 2009:78) yang dibaca / informasi
Di lingkungan yang berasal melalui
pendidkan tinggi berbagai forum dan media
keagamaan Islam, massa ataupun media
pramahasiswa telah sosial.
mendapatkan pendidikan Implementasi
atau materi keislaman moderasi PTKI sebenarnya
yang cukup mendalam dihadapkan dengan
sesuai jurusan dan tantangan yang justru
program studi masing- berasal dari luar.
masing. Kurikulum di Mahasiswa adalah peserta
perperguruan tinggi lebih didik yang berasal dari
elasti, berbeda dengan interaksi dengan pihak
kurikulum atau pelajaran luar. Akan tetapi di sinilah
di lembaga pendidikan tantanganya, karena pada
dasar maupun menengah. saat yang bersamaan
Faktor dosen dan tenaga beberapa pihak luar
pengajar menjadi sangat mempunyai pemahaman
penting karena berkaitan keislaman yang tidak
langsung dengan diri moderat.
mahasiswa. 2. Implementasi moderasi
Mahasiswa lebih beragama di PTU
terbuka dan bebas Persoalan
menyerap semua materi moderasi beragama lebih
yang disampaikan dosen perlu diperhatikan di

101 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

kampus- kampus umum dan keilmuwan


karena faktor utamanya mahasiswa di kampus.
adalah keterbatasan para (Zuhairi, Misrawi, 2010:
mahasiswa di dalam 12)
memperoleh materi Sebagai
pendidikan agama Islam. penunjang kebutuhan
Mahasisa hanya mahasiswa, literasi
bersentuhan dengan keislaman berbasis
dosen agamaIslam dalam moderasi beragama atau
waktu terbatas, itu pun konten meoderasi
mahasiswa sudah dalam beragama di website
usia praremaja sehingga mutlak harus diperluas.
proses pembelajaran Produk literasi tersebut
lebih banyak melalui menjadi bahan kajian dan
dialog ilmiah dua arah.( diskusi. Sumeberrujuakan
kementrian Agama, 2019: mengenai moderasi
150) beragama dapat diakses
Tantangan di website dan sius resmi
moderasi beragama di kementrian agama
kampus umum lebih maupun ormas-ormas
kompleks. Upaya yag Islam mederat di
dilakukan antara lain Indonesia agar adapat
memperbanyak produk- digunakan untuk
produk literasi keislaman memperkaya bahan
yang memuat pesan- kajian dan diskusi.
pesan moderasi dan Mahasiswa di
konten kreatif di website harapkan tidak hanya
dan media sosial internet mengkonsumsi produk
akan menjadi bekal kajian literasi melalui media

102 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

wesite sebagai sumber , tidak proporsional untuk


akan tetapi diharapkan membekali pengetahuan
mhasiswa lebih aktif agama peserta
dalam konstribusi didik/mahasiswa dengan
memperbanyak produk baik dan
literasi, termasuk dalam benar.(Kementrian Agama
format digital. Republik Indonesia, 2019:
170)
3. Implementasi moderasi Penyelenggaraan
beragama melaui Diniyah Diniyah Takmilliyah
Takmiliyah di PTKI dan merupakan bagian upaya
PTU pengembangan
Pengembangan pendidikan keagamaan
moderasi beragama Islamyang meliputi
dilakukan melalui penyedian sarana dan
program Diniyah prasarana pendidikan
Takmiliyyah Al Jamiah keagamaan dalam bentuk
yang ditujukan bagi pengkajian dan
mahasiswa di ligkungan pendalaman ajaran Islam.
PTKI atau PTU. Dalam DT adalah bentuk satuan
petunjuk teknis pendidikan keagamaan
penyelenggaraan tersebut non formal yag
bertujuan meningkatkan dilaksanakan secara
wawasan keagamaan berjenjang.
peserta didik/mhasiswa DT Al jami’ah
sebagai pendalaman lebih merupakn jejang
lanjut terhadap pendidikan keagamaan
pendidikan formal, secara non formal tingkat tinggi
potur kurikulum sangat yang diselenggarakan oleh

103 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

masyarakat utuk b. Mengembangakan


memperdalam dan kmampuan,
melengkapi pengetahuan pengetahuan, sikap
keagamaan Islam peserta dan ketrampilan
didik/ mahasiswa di peserta didik untuk
perguruan tinggi ataupun menjadi ahli ilmu
warga negarausia agama Islam.
pendidikan tinggi. ( M c. Mengembangkan
Mukhlis Hanafi, 2009: 56) pribadi akhlakul
Masyarakat karimah bagi peserta
berperan dalam didik yang memiliki
melakukan inisiatif kesalehan individual
pendirian, dan sosial dengan
penyelenggaraan dan mejunjung tinggi jiwa
pengelolaan satuan keikhlasan,
pendidikan tersebut, kesederhanaan,
sedangkan pemerintah persaudaraan
berperan memfasilitasi sesama umat Islam,
dan melakukan berbagai toleran,
upaya supporting bagi keseimbangan
pengembangan moderat,
pemerintah. keteladanan, dan
Tujuan umum DT pola hidup sehat dan
Al Jami’ah adalah cinta tanah air.( Ja’far
a. Menanamkan kepada Idris, 2016: 43)
peserta didik utuk
memiliki keimanan KESIMPULAN
kepada Allah SWT Dari pemaparan uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa:

104 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

1. Moderasi beragama merupakan disetiap jenjang pendidikan formal


sikaptengah dalam memahami ajaran dan non formal, Mulai dari Madrasah,
agama Islam yang tidak bisa sekolah, pondok pesantern /
dipisahkan dengan komitmen madrasah diniyah, dan PTKI/ PTU,
kebangsaan, toleransi, anti sesuai kurikulum dan setiap mata
radikalisme dan kekerasan serta sikap pelajaran yang tersirat dan tersurat.
akoodatif terhadap budaya dan 4. Muatan ajaran moderasi beragama
kearifan lokal. termaktub dalam kompetensi inti
2. Moderasi beragama mengedepankan dimasing- masing standar dan
keseimbangan dala hal kenyakinan, kurikulum di setiap jenjang,sehingga
moral, watak sebagai ekspresi sikap nilai moderasi beragama dapat dan
keagamaan individu dan kelompok. mampu diimplementasikan secara
3. Penananaman nilai moderasi maksimal, Sehingga muncul rasa cinta
beragama mualai dan harus di tanah air, pola hidup sehat dan
terapkan serta diimplementasikan harmoni.

105 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021


// Jurnal Ilmiah Pedagogy //

DAFTAR PUSTAKA
Dhofier Zaarkhsyari, Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta
:LP3ES, 1982
Hadi Purnama M, Strategi PeningkatanMutu Madrasah Tsanawiyah penelitian Kualitatif
terhadap Strategi Peningkatan Mutu MTs Neeri Kabupaten Jember Jawa Timur,
Disrtasi , Bandung :UPI , 2015
Hanafi Mukhlis M, Konsep Al Wasathiahdalam Islam. Harmoni : jurnal Multikulturak dan
Multireligious, Vol VIII Nomer 32, Oktober- Desember 2009
Idris Ja’far . Wasathyah Tanpa Tamayyu’iyyah, Al Bayan .com 14 Agustus 2016
Misrawi Zuhairi, Hadratussyaikh Hasyim Asyari Moderasi, Keutamaaan, dan Kebangsaan,
Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010
Mubarok , M. Zaki, Geneologi Islam Radikalis Di Indonesia, Jakarta, LP3ES:2008
Muhatrarom Ali, Idiologi dan Lembaga Pendidikan Islam Transisional di Indonesia:
Kontestasi, Aktor, dan Jaringan, Yogjakarta: Zahir Publishing , 2019
Renstra Direktorat Jendral pendidikan Islam Kementrian Agama RI Tahun 2015-2019
Tafsir, Ahmad Ilmu Pendidikan Islam dalam Presfektif Islam, Bandung :PTRemaja
Rosdakarya, 2008
Tim penyusun Kementrian Agama , Moderasi Beragama , Jakarta : Badan Balitbang dan
Diklat Kementrian Agama RI, 2019
Yanggo, Huzaimah T, Moderasi Islam dalam Syariah, Jurnal Mizan, Vol 2, No 2

106 Volume 16 Nomor 1 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai