KEPUTUSAN MASAIL FMPP XII SE JAWA DAN

MADURA

Di PP. Al Falah Jl. Mangunsari Tinggarjaya Jatilawang

Po. Box 02 Banyumas Jawa Tengah Telp / Fax. (0281)
511043
16 17 Maret 2005 / 5 6 Shofar 1426
KOMISI A
Jalsah Ula
Mushohih:
1. KH. Habib
2. KH. Arsyad Bushoir
3. K. Suhairi
4. K. Ahmad Bulqin
5. KH. Arifin
6. K. Irfan Masruhin
Notulen : 1. Ahmad Fadlil
2. H. Zainul Habibi

Perumus:
1. K. Sa'dullah
7. M. Najib
2. Ust. Munir Akrom
8. Agus Ali Saudi
3. K. Muhshon
9. Agus H. Dj. M Makmun
4. Ust. A. Fauzi Hamzah
10. Agus H. Abdussalam
5. A. Zubaidi Sumandi
11. Agus H. Iffatullatho'if
6. KH. Abdul Basith
12. H. Harits Rohman
Moderator : Ali Romzi

1. Deskripsi Masalah:
Pencurian watt listrik marak terjadi dan ada dimana-mana, semua ini biasanya terpicu oleh ketidakpuasan para
pelanggan terhadap pelayanan PT.PLN yang mereka terima, semisal: dalam awal perjanjian / pemasangan
disebutkan bahwa aliran listrik berkapasitas 450 watt, namun saat digunakan belum sampai melampaui 400
watt ternyata sudah tidak kuat, ditambah lagi saat ini ada pengurangan aliran listrik mulai menjelang malam
sampai menjelang pertengahan malam, sehingga pada saat-saat tersebut untuk menggunakan alat elektronik
yang ber-watt besar tidaklah mencukupi. Akhirnya para pelanggan harus ekstra hati-hati.

Pertanyaan:
a. Bagaimana hukum mencuri watt listrik karena alasan diatas?
b. Bolehkah para pelanggan menuntut hak mereka (baca: kerugian watt) yang tidak sesuai dengan perjanjian
saat pemasangan ?
c. Bolehkah pemerintah mengurangi kekuatan aliran listrik seperti yang terjadi dibeberapa kota dijawa
tengah ?
d. Bolehkah pemerintah mendenda atau mencabut pencuri watt dari para pelanggan PLN ?
PP. AL MA'RUF GROBOGAN JATENG

Jawaban

a. Karena dalam realitasnya ada bermacam-macam kasus, maka hukumnya sebagai berikut:
Apabila penambahan Watt dilakukan dengan cara melepas (ngelos) atau nyantol, maka hukumnya
harom secara mutlaq (dalam katagori Ghosob).
Apabila penambahan Watt tersebut tidak sesuai dengan kapasitas haknya maka hukumnya juga tidak
diperbolehkan.
Apabila memperbaiki kapasitas sesuai dengan haknya, maka menambah Watt dengan cara menambah
meteran hukumnya boleh.

Referensi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bugyatul Mustarsyidin Hal. 286 287

Al Muhadzab Juz 1 Hal. 403
Hawasyi Syarwani Juz 6 Hal. 184 dan 183
Al 'Aziz Syarhul Wajiz Juz 6 Hal. 153
I'anatul Tholibin Juz 3 Hal. 145 146
Bujairimi 'alal Khotib Juz 4 Hal. 194

287 286 : .1
)(

.2 1 :403 :

.3 184 :
) (

)( ) (
)( )( ) (

) (
) ( ) (
) (
)( ) (

.4 183 :

) ( ) ( ) (
) (
) (
) (





FMPP Se Jawa
Madura

)( )
( ) (



)
( ) (

.5 153 :

.6 1 :105-104 :
) (

.7 4 :194 :
) (





b. Transaksi yang terjadi dalam kasus ini adalah penggabungan akad ijaroh 'ain dan ju'alah, sehingga hukum
tuntutan oleh pelanggan di tafsil sebagai berikut:
Tuntutan yang berupa permohonan untuk perbaikan spedo agar terpenuhi sesuai kapasitasnya maka
hukumnya boleh
Kalau tuntutan berup[a matreal itu juga boleh, namun hanya sebatas mengurangi biaya beban /
abonemen yang tidak bisa dipenuhi oleh PLN.

Referensi:

.1

123 :

1. I'anatut Tholibin Juz 3 hal. 123

2. Al 'aziz syarhul Wajiz Juz 6 hal. 142
3. Asnal Matholib Juz 2 hal. 443

)(
) (
) (






FMPP Se Jawa
Madura

) :(

.8 142 :






:

.9 443 :
) ( ) (
) (
) ( ) (





- )-(
) (



) ( ) ( ) (


) (

)
( )
(







FMPP Se Jawa
Madura

c. Boleh jika ada unsur maslahah 'amah.

Refrerensi

.1

Qowaidul Ahkam fi Masholihil Anam Juz 2 hal. 75

Al Asybah Wannadloir hal. 83
Mawahibus Saniyah hal. 185
Al Fiqhul Islami Juz 5 hal. 518 - 519
Qowaidul Ahkam fi Masholihil Anam Juz 2 hal. 330 - 331

2 :75 :

1.
2.
3.
4.
5.

) (

.10 1 :121 :

.11 185 :

.12 519-518 :






:
" "

.13 331 330 :

- -



7. M. Najib
8. K. Sa'dllah
9. Agus H. Dj. M Makmun
10. Agus H. Abdussalam

Jalsah Tsaniyah
Perumus:
1. Agus Ali Saudi
2. Ust. Munir Akrom
3. K. Muhshon
4. Ust. A. Fauzi Hamzah
FMPP Se Jawa
Madura

Mushohih:
1. KH. Habib
2. KH. Arsyad Bushoir
3. K. Suhairi
4. K. Ahmad Bulqin

5. A. Zubaidi Sumandi
11. Agus H. Iffatullatho'if
12. H. Harits Rohman
'Moderator : Ust. Syafi

5. K. Irfan Masruhin
6. Zubaidi Sumadi
Notulen : 1. Moh Mahsus
2. A. Walid Fauzi
3. A. Fadlil Mk

d. Denda yang dilakukan pemerintah terhadap para pelanggan hukumnya khilaf. sedangkan apabila denda
) yang harus dibayar pelanggan hukumnya boleh.( tersebut sesuai dengan biaya ganti rugi
sedangkan hukum pencabutan walt listrik adalah boleh.

Refrerensi

.1

Al Fiqh Al Islami Juz 6 hal. 201 - 205

Fatawil Kubro Li Ibni Taimiyyah Juz 5 hal. 530
Muhadzab Juz 1 hal. 368
Bughyatul Mustarsyidin hal. 286 - 287

6 205- 201

1.
2.
3.
4.

:


- - - -

.14 5 530

.15 1 :368 :

.16 287 286 :

)(







FMPP Se Jawa
Madura

2. Deskripsi Masalah:
Telah kita ketahui bersama bahwa kadar Zakat Fitrah adalah Satu Sho, namun ketika ukuran tersebut
dibentukkan dalam satuan berat (Gram) ternyata dalam hal ini ada beberapa fersi pendapat yang berbeda-beda,
hal ini menjadi polemik yang cukup meresahkan masyarakat karena diantara mereka ada yang mengklaim
bahwa zakatnya adalah yang paling sah dan menganggap batal zakat orang lain yang kadarnya berbeda.

Pertanyaan:

a. Dari beberapa fersi pendapat yang ada, sebetulnya kadar atau ukuran manakah yang paling benar menurut
? Syara
b. Bagaimanakah hukum masyarakat mengklaim zakatnya paling benar dan menganggap zakat orang lain
? batal
)FORUM KOMUNIKASI MAHAD, MAJLIS TALIM, MADRASAH DINIYAH, (FKM3
BANYUMAS

Jawaban:
) sebaiknya memilih pendapat( a. Semua pendapat bisa dibenarkan, hanya saja untuk lebih berhati-hati
Ulama' Syafi'iyyah yang kadarnya paling tinggi. Adapun kadar-kadar itu sebagai berikut:
Gram Mesir
Gram Abu Hanifah
Imam Rofi'i
1 Sho' = 2162,784 Gram
Imam Rofi'i
1 Sho' = 2613,364 Gram
Qiil
1 Sho' = 2129,088 Gram
Qiil
1 Sho' = 2572,648 Gram
Imam Nawawi 1 Sho' = 2142,032 Gram
Imam Nawawi 1 Sho' = 2586,022 Gram
Gram Imam Tsaltsah
'Urfi Utsmani
Imam Rofi'i
1 Sho' = 1882,038 Gram
Imam Rofi'i
1 Sho' = 2390,1536 Gram
Qiil
1 Sho' = 1852,716 Gram
Qiil
1 Sho' = 2352,3152 Gram
Imam Nawawi 1 Sho' = 1862,049 Gram
Imam Nawawi 1 Sho' = 2365,328 Gram
1 Sho' menurut MUI Pusat
=
2 1/2 kg atau 3 1/2 liter
Fathil Qodir
=
2, 719, 19 kg
Fiqhul Islami
=
2, 175 kg

Refrerensi

1. Al Majmu' Juz 6 hal. 128 - 129

2. Roudlotut Tholibin Juz 11 hal. 112

.1

6 : 129 128 :

FMPP Se Jawa
Madura

.17 11 :112 :


b. Tidak boleh, tapi kalau sekedar mengklaim dirinya benar tanpa menyalahkan orang lain, maka boleh.

.1

317-314 :

)(








)(











-
-




FMPP Se Jawa
Madura

- -

.18 10




-

.19 4 265







FMPP Se Jawa
Madura

10

3. Deskripsi Masalah:
Kalau dulu orang menganggap, makanan seperti bayi tikus (cindel) sebagai makanan alternatif yang
mengandung protein tinggi, lain kalau sekarang, ayam setengah hidup yang masih di dalam telur menjadi
komoditi eksport yang paling laris dalam mensuplai kebutuhan makanan bergizi tinggi. Usaha ini diawali
dengan pembelian telur ayam baru yang kemudian dikumpulkan dalam media penetasan telur. Namun bukan
untuk diambil anak ayamnya, akan tetapi setelah telur-telur tersebut memasuki tahap hampir menetas (sudah
ada anak ayam di dalamnya), telur-telur tersebut tidak didiamkan, akan tetapi diambil untuk dimasukkan
kedalam oven untuk dikeraskan (dimatangkan). Dari hasil pengerasan inilah yag kemudian dijual sebagai
produk makanan bergizi.

Pertanyaan:

? a. Halalkah produk / komoditi bergizi seperti ini

? b. Serta bagaimana hokum transaksi jual belinya, sah atau tidak
PP. LIRBOYO INDUK KEDIRI

Jawaban:
a. Harom kecuali kalau anak ayam yang berada dalam telur tersebut belum bernyawa, dimana hal ini bisa
diketahui dari pernyataan orang yang ahli dalam hal ini (ahli khubroh).

Refrerensi

1. Nihayatuz Zain Juz 1 Hal 39

2. Fathil Jawad Hal 71 - 72

.1

1 :39 :

.20 72-71 :















b. Kalau setelah Nafhir Ruh, maka tidak boleh. bila sebelum Nafhir Ruh, maka boleh.

Refrerensi

.1

3 :8 :

1. Majmu' Juz 2 Hal 531 dan Juz 9 Hal 217

2. Fathil Mu'in Juz 3 Hal 8

FMPP Se Jawa
Madura

11

531 : 2 : .21

217 : 9 : .22







Mushohih:
1. KH. Habib
2. KH. Arsyad Bushoir
3. K. Suhairi
4. K. Ahmad Bulqin
5. K. Irfan Masruhin
Notulen

1. Moh Mahsus
2. A. Walid Fauzi
3. A. Fadlil Mk

Jalsah Tsalitsah
Perumus:
1. Agus Ali Saudi
7. M. Najib
2. Ust. Munir Akromin
8. K. Sa'dullah
3. K. Muhshon
9. Agus H. Dj. M Makmun
4. Ust. A. Fauzi Hamzah
10. Agus H. Abdussalam
5. A. Zubaidi Sumandi
11. Agus H. Iffatullatho'if
6. Zubaidi Sunandi
Moderator : Ust. H. Harits Rohman

4. Deskripsi Masalah:
Perubahan / perluasan tempat tempat manasik terus saja terjadi dari tahun ketahun. Pada musim haji tahun
1425 H / 2005 M ini terjadi perubahan bentuk Marma (tempat pelemparan jamarot) dari bentuknya yang
bundar (Ula dan Wustho) dan setengah lingkaran ('Aqobah) dengan tugu berdiri tegak ditengah tengahnya
menjadi bentuk lonjong (oval) dengan tembok memanjang ditengah tengahnya. Dan hal demikian dilakukan
oleh pemerintah Saudi arabiyah untuk menghindari kepadatan para Hujjaj saat melempar jamarot yang sering
menimbulkan kurban. Sebagai komunitas santri yang tanggap kita layak untuk merespon fenomena ini karena
menyangkut kepentingan umat islam sedunia.

Pertanyaan:
c. Terkait adanya perubahan Marma sebagaimana dijelaskan diatas, apakah menurut hukum bentuk dan luas
area Marma itu bisa dirubah ?
d. Jikalau melakukan perubahan Marma tidak dibenarkan oleh hukum. Maka hal itu memungkinkan peluang
adanya pelemparan yang tidak sah, dikarenakan kerikil tidak jatuh di Area Marma yang asli, padahal para
Hujjaj telah usai melaksanakannya. Karena itu apakah mereka kewajiban membayar Dam? Bagaimana
halnya dengan jama'ah Hajji yang tidak mengerti?
PP. ALFATIH TAMBAKOSO SURABAYA

Jawaban:

a. Bentuk dan luas Marma bisa di rubah selama tetap menjaga keabsahan Romyu, untuk yang terjadi saat ini
diperbolehkan, memandang keabsahan ibadah masih terjaga.
b. Gugur.

Refrerensi

1. Al - Idlohhal. 240
2. Hawasyi Syarwani Juz 4 Hal. 135 dan Hal 134
3. Fatawi Kubro Juz 2 Hal 132

240 :

.1

FMPP Se Jawa
Madura

12

.23 4 :135 :

.24 4 :134:
) : (





) : (




)(




FMPP Se Jawa
Madura

13

) : (

.25 132

.26 132
)(






)(


















FMPP Se Jawa
Madura

14

5. Deskripsi Masalah:
Rudi dan Budi adalah dua orang tokoh terkenal sehingga merekapun merasa harus hati-hati dalam segala hal.
Namun yang menjadi masalah suatu ketika Rudi menggunakan pernyataan-pernyataan yang bisa
mencemarkan nama baik Budi, sehingga Budi pun berang dan mengajukan tuntutan-tuntutan sejumlah uang
ganti rugi kepada Rudi dengan dalih pencemaran nama baik kecuali kalau Rudi mau minta maaf dan mencabut
pernyataannya.

Pertanyaan:
? a. Dalam prespektif fiqh bisakah tindakan budi dibenarkan
? b. Andai Budi menang dalam tuntutannya, apa status uang tersebut
PP. LANGITAN TUBAN

Jawaban:

a. Apabila tuntutan tersebut berkait dengan Qodf, maka khilaf dan bila tidak berkait dengan Qodf dari
masalah masalah yang hubungannya harga diri, maka tuntutan tersebut tidak dibenarkan.
b. Apabila tuntutan tersebut berkaitan dengan Qodf, maka setatus uang adalah sebagai 'Iwadl Shohihah dan
halal, apabila tuntutan selain Qodf, maka hukum uang tersebut hukumnya haram.

Refrerensi
MughniSyarhul Kabir Juz 4 Hal 321
Al- Mushonnif Juz 5 Hal. 233
Bujairimi 'alal Khotib Juz 3 Hal 177
Bujairimi 'alal Khotib Juz 4 Hal 185
Khasyiatul Jamal Juz 3 Hal. 469

.1

1.
2.
3.
4.
5.

4:321 :

.27 " 5233:

) (6

.28 3 117

.29 185 :
)
(

.30 469 :
) ( )
( )
( )(
) (
FMPP Se Jawa
Madura

15

) (


) (
)( ) ( )
( ) ( ) (







) ( ) (


6. Deskripsi Masalah:
Batasan-batasan yang ditelah dirumuskan oleh Fuqoha' yang tertera dalam ilmu fiqh merupakan hal yang
sangat penting untuk diketahui, diantaranya adalah masalah usia kehamilan seseorang, masalah ini dianggap
masalah yang sangat penting untuk diketahui, sementara para ibu biasa mengetahui usia kandungannya hanya
dengan perkiraan haidl saja atau lewat dokter dan tabib-tabib (dukun bayi) tanpa tahu teori apa yang
diterapkan dan bagaimana caranya.

Pertanyaan:
? a. Terhitung mulai kapankah sebetulnya usia kandungan seseorang menurut fiqh
? b. Dalam masalah ini bisakah perkataan seorang dokter atau tabib dibuat pijakan
c. Bisakah dibenarkan penghitungan usia kandungan dengan berstandart pada akhirnya haidl, sebagaimana
? yang berlaku dimasa sekarang
d. Seumpama ada seorang perempuan yang melahirkan janin yang masih berbentuk daging tapi dia tidak
tahu pasti usia kandungannya (apakah sudah sampai enam bulan atau belum), dikatakan apakah janin yang
? lahir itu (apakah termasuk siqt atau tidak)berikut kaitannya dengan tajhiz
PP. SIDOGIRI PASURUAN

Jawaban:
a. Terhitung mulai tercampurnya sperma dengan sel telur.

Refrerensi

.1

46 :

1. Tausyih Hal 46
2. Ihya' UlumuddinJuz 2 Hal 53

)( ) (

.31 2 53

FMPP Se Jawa
Madura

16

b. Bisa, sebatas untuk mengetahui tanda tanda kehamilan saja.

Refrerensi

1. Asyarqowi Juz 2 Hal 541MughniSyarhul Kabir Juz 4 Hal 321

2. Tuhfatul Muhtaj Juz 8 Hal 242 - 243

.1

2 541

) (

.32 8 242
) ( ) (
) ( ) (






)(
)( ) ( ) (
) ( )(




)( ) ( )
( ) ( ) ( ) (
) (
)(

c. Bisa, sebatas menjadi tanda tanda kehamilan bukan menetapkan kehamilan.

Refrerensi

1. Fathil Wahhab Juz 2 Hal 173

2. Al Mahalli Juz 1 Hal 124

.1

2 :173 :

.33 1 124


) (


FMPP Se Jawa
Madura

17

d. Menurut Imam Romli tidak bisa diketahui Identitas Siqt atau tidak, karena usia Janin tidak bisa diketahui
secara pasti. Menurut Imam Ibnu Hajar termasuk kategori Siqt, sedangkan hukum Tajhiznya di tafsil
sebagaimana berikut:
Apabila daging tersebut terdapat tanda-tanda kehidupan maka hukumnya sebagaimana orang dewasa
)(wajib dimandikan, di sholati, di kafani dan di kubur
Apabila tidak ada tanda kehidupan namun kelihatan bentuk manusianya maka wajib di tajhiz selain
sholat
Apabila tidak terdapat tanda kehidupan dan tidak nampak bentuk manusia maka tidak ada kewajiban
apapun, namun sunat ditutupi dengan kain dan dikubur.

Refrerensi
1. Syarwani Juz 3 Hal 162
2. Al Qulyubi Juz 1 Hal 338
3. Fathil 'Alam Juz 3 Hal 298

.1

3 :162 :

.34 1 338
)( ) ( ) ( )(
)( )
( ) (
) ( )
( ) ( ) (
) (


) :( : :
FMPP Se Jawa
Madura

18

)( ) : ( :
)(

) : (
) :( ) : (
) : ( ) : (

) : (
) : (
:

:

.35 3 298

:



@ @
@

FMPP Se Jawa
Madura