Anda di halaman 1dari 3

Nama : Komarudin

NIM : 207201751

Kelas : PBA / A

Latar Belakang

Bahasa adalah kata-kata yang digunakan oleh setiap golongan untuk mengungkapkan
tujuan-tujuan mereka (Musthofa al-Ghollayyayni, 2002:7). Dengan perantaraan bahasa, manusia
dapat saling berkomunikasi untuk mengungkapkan pendapat, perasaan, menyampaikan berita
dan bahkan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan juga dengan bahasa.

Di Dunia ini banyak sekali macam-macam bahasa, bahkan hingga jutaan bahasa. Namun
diantara sekian banyak bahasa yang ada, bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat penting
dikuasai oleh ssetiap muslim, karena ia menjadi alat untuk mengkaji sumber utama ilmu
keislaman, yakni al-Qur’an, al-Hadits dan kitab-kitab Islam. Bahasa Arab juga merupakan
bahasa Internasional umat muslim.

Seperti yang kita ketahui, al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan
dengan bahasa Arab yang memiliki gaya bahasa yang indah dan makna yang tinggi. Untuk
mengkaji dan memahami isinya dibutuhkan kemampuan menguasai disiplin ilmu bahasa Arab
sebagai ilmu dan alat. Musthofa Ghollayyayni, menjelaskan ilmu bahasa Arab adalah ilmu-ilmu
yang dapat memelihara lisan dan tulisan dari kesalahan. Dalam bahasa arab, terdapat tiga belas
cabang ilmu bahasa, yaitu :

1. Ilmu Shorof

2. Ilmu Nahwu

3. Ilmu Rosm

4. Ilmu Ma’ani

5. Ilmu Bayan

6. Ilmu Badi’

7. Ilmu ‘Arudh

8. Ilmu Qowafi

9. Ilmu Qordhu Syi’ri

10. Ilmu Insya


11. Ilmu Khithobah

12. Ilmu Tarikh al-Adab

13. Ilmu Matan Lughoh

Namun diantara ilmu-ilmu tersebut, ilmu yang paling pening adalah ilmu Shorof dan I’rob
(2002:7).

Dalam nadzom Jauhar Maknun, Abdurrahman al-Akhdhori menyatakan :

‫ وهو لعلم النحو كاللباب‬# ‫لنه كالروح للعراب‬


Sebab sesungguhnya ilmu Balaghoh merupakan ruh bagi i’rob dan ilmu Nahwu adalah
inti dari i’rob tersebut.

Ilmu nahwu adalah ilmu untuk mengetahui tentang i’rob arti perubahan-perubahan yang
terjadi di akhir suatu kata(rofa’,nashab, khofad dan jazm), ma’rifat, nakirioh dan lain-lainnya,
yang tercantum dalam kaidah-kaidah ilmu nahwu (2004:11).

Dalam kitabnya yang lain, yakni kitab sulam Munawroq, beliau juga mengungkapkan
keutamaan dari ilmu nahwu, yaitu dalam bait :

‫ نسبته كالنلحو للسان‬# ‫وبعد فالمنطق للجنان‬


Tujuan dari ilmu mantiq ialah untuk menjaga kesalahan akal dari pola-pola berfikir dan
ilmu nahwu untuk menjaga kesalahan pengucapan lafadz-lafadz bahasa Arab.

Syarifuddin Yahya al-Imritiy, juga mengungkapkan keutamaannya, yaitu pada bait :

‫ والسنة الدقيقة المعاني‬# ‫كي يفهم معاني القرأن‬


Supaya orang yang menuntut ilmu Nahwu itu dapat memahami makna al-Qur’an dan al-
Sunnah secara mendalam.

Dalam ilmu nahwu, kita mengetahui pola sebuah kalimat, terdiri dari beberapa kata.
Kata- kata dalam bahasa Arab terbagi menjadi tiga macam, yaitu Isim, Fi’il dan Haraf. Secara
garis besar, kalimah haraf banyak sekali bentuk dan fungsinya. Namunn dalam bahasan ini,
penulis hanya akan membahas hurup ‫ن‬ْ ‫ ِإ‬.

Di dalam al-Qur’an banyak sekali terdapat hurup ‫ن‬


ْ ‫ ِإ‬yang mempunyai makna dan struktur
yang berbeda, diantaranya :

1. ‫ إن شرطية‬contohnya :
(26 : ‫ان كان قميصه قد ّ من قبل فصدقتت )بوسف‬
2. ‫ن‬
ّ ‫ إن مخففة من إ‬contohnya :

(111 : ‫ما ليفينهم ربك أعمالهم )هود‬


ّ ‫ان كل ل‬
3. ‫ إن نفية‬contohnya :

(31 : ‫ان هذا إل ملك كريم )يوسف‬


4. ‫ إن غاية‬contohnya :

‫أمّنا بال ان كان الكافرون تكذبون‬

5. ‫ إن زائدة‬contohnya :

(186 : ‫ان نظّنك لمن الكاذبين )الشعراء‬


Atas dasar ini, timbul keinginan penulis untulk meneliti makna dan struktur ‫ن‬ ْ ‫ إ‬yang
terdapat dalam al-Qur’an khususnya Juz 11, karena penulis melihat di dalam Juz 11 banyak
terdapat hurup ‫ن‬
ْ ‫ إ‬yang struktur dan maknanya berbeda. Oleh sebab itu, skripsi ini, diberi judul
“ Macam-macam ‫ن‬ ْ ‫ إ‬dalam al-Qur’an Juz 11 ( Suatu kajian struktur dan makna).

Anda mungkin juga menyukai