Anda di halaman 1dari 18

Makalah Kelompok 7 Dosen Pengampu

Takhrij Hadist I H. Nixson Husin Lc, M.Ag

MENGENAL KITAB-KITAB REFERENSI

TAKHRIJ BI AL-FAZ AL-HADITS

DISUSUN OLEH :
Widiya ( 12030225849 )
Suhairi ( 12030211249 )

JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “MENGENAL KITAB-KITAB
REFERENSITAKHRIJ BI AL-FAZ AL-HADITS ” sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.Shalawat serta salam tidak lupa pula kita curahkan kepada Nabi MuhammadSAW,
mudah-mudahan kita semua selalu mendapat syafa’at dan dalam lindungan Allah SWT.
Penulis juga berterima kasih kepada Al-Ustadz H. Nixson Husin Lc, M.Ag.Selaku
Dosen Mata Kuliah Takhrij Hadis I yang telah memberikan tugas ini kepadapenulis. Penulis
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangkamenambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai judul makalah kami ini.
Dengan segala keterbatasan, kami menyadari bahwa dalam penulisanmakalah ini tidak
terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu, dengan segalakerendahan hati, kami membuka tangan
untuk menerima segala kritik dan saranyang membangun demi kesempurnaan makalah ini pada
waktu mendatang.Terakhir, kami tentu sangat berharap semoga makalah ini dapatmemberikan
manfaat dan inspirasi bagi penulis khususnya dan para pembaca padaumumnya. Aamiin.

Pekanbaru,23 Mei 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
A. Nama pengarang dan kitab yang dipergunakan dalam Metode Takhrij bi Al faz Al-Hadis?.4
B. Bagaimana metode penulisan kitabnya?......................................................................................4
C. Apa saja kelebihan dan kekurangan pada metode penulisan kitabnya?...................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kitab Mu’jam memudahkan para pentakhrij, dikarenakan kitab ini memuat hadit-
hadits yang terdapat dalam kutubus sit’ah. Jadi para pentakhrij hanya mencari fi’il
mujarat daru suatu kata yang terdapat dalam hadits tersebut. Namun demikian, kitab ini
juga tidak luput dari kekeliruan, sehingga mengharuskan para peneliti untuk merujuk
kembali kepada kitab yang asli.Kitab ini merupakan salah satu kitab alat yang paling
banyak dalam proses pencarian dan pemelitian terhadap hadits Di dalam makalah ini
membahas metode berdasarkan lafazh/kata yang
terdapat dalam matan hadis. Metode ini adalah metode yang berdasarkan pada
kata-kata yang terdapat dalam matan hadis, baik berupa kata benda ataupun kata kerja.
Dalam metode ini tidak digunakan huruf-huruf, tetapi yang dicantumkan adalah bagian
hadisnya sehingga pencarian hadis-hadis yang dimaksud dapat diperoleh lebih cepat.
Penggunaan metode ini akan lebih mudah manakala menitikberatkan pencarian hadis
berdasarkan lafazh-lafazhnya yang asing dan jarang penggunaanya.
Kemudian, pada metode ini kami akan menjelaskan tentang mengenal kitab-kitab
referensi takhrij alfaz al-hadits. Satu-satunya kitab kamus hadis yang menggunakan
metode ini adalah Mu’jam Al-Mufahrasy Li Alfaz AlHadits. Kitab inI merupakan kitab
kamus dari 9 kitab hadits, yakni sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abi Dawud,
Sunan al-Tirmizi, Sunan al-Nasai,Sunan Ibn Majah, Sunan al-Darimi, al-Muwatta Imam
Malik, dan Musnad Ahmad ibn Hambal

1.2 Rumusan Masalah

A. Nama pengarang dan kitab yang dipergunakan dalam Metode Takhrij bi Al faz Al-
Hadis?
B. Bagaimana metode penulisan kitabnya?
C. Apa saja kelebihan dan kekurangan pada metode penulisan kitabnya?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGARANG DAN NAMA KITAB AL-MU’JAM AL-MUFAHRAS AL-


HADIS AL-NABAWI
Kitab ini di tulis oleh seorang sarjana belanda Dr. A J Wensink, ia merupakan salah
seorang rentalis dan juga di ikuti oleh beberapa rentalis lain nya, dalam penulisan ini. Karena
penulisan kitab ini membutuhkan waktu yang sangat lama sekali, kemudian di bantu oleh
seorang sarjana muslim yaitu Muhammad Fu’ad Abd Baqi. Kitab ini di tulis dalam waktu yang
cukup lama lebih kurang 33 tahun , sehingga beberapa juz yang terakhir itu A J Wensink itu
sendiri sudah meniggal dunia jadi tidak semua jilid ia bisa lihat kan, terus di kerjakan oleh
beberapa tim dari orentalis tersebut.

A J Wensinck yang beranggapan bahwa Al-


Qur’an merupakan hasil buah pikiran Nabi
Muhammad, lahir pada tahun 1882 dan wafat pada
tahun 1939. Wensinck adalah orientalis asal Belanda
yang menjabat sebagai guru besar di Universitas
Leiden. Eksistensinya dianggap penting sebagai
subjek dan objek dalam kajian tentang pemikiran
akidah muslim. Wensinck adalah salah satu orang
penting dalam penyusunan kitab indeks Hadis
bersama dengan Muhammad Abdul Baqi’ yaitu al-
Mu’jam al-Mufahras li Alfāzh alHadīthal-Nabawī.
Lain daripada itu ia pula menyusun kitab Miftāh
Kunūz alSunnah diluar dari pemikiran-pemikiran
kontroversi yang salah satunya adalah meragukan
Hadis tentang syahadat, kedua karyanya ini menjadi salah satu referensi muslim dalam mengkaji
Hadis. Miftāh Kunūz al-Sunnah adalah kamus daftar lafaz-lafaz dari kutub alsittah. Sementara
al-Mu’jam al-Mufahras li Alfāzh al-Hadīthal-Nabawī disusun oleh Wensinck bersama dengan
rekan-rekannya dan dicetak oleh percetakan Brill, Leiden Belanda.
Rencana penyusunan yang kedua karya tersebut dilaksanakan berkat dukungan dari
komunitas ilmiah yang berasal dari beberapa negara seperti Inggris, Denmark, Swedia, Belanda,
UESCO, Alez F.S. Karyanya tersebut pertama kali dicetak pada 1936 M dan sementara pada
tahun 1969 M jilid terakhir diselesaikan. Jika dihitung, semuanya membutuhkan waktu sekitar
kurang lebih 33 tahun. Kedua kitab tersebut merupakan kontribusi besar Wensinck bagi
perkembangan kajian Hadis. Selain kedua kitab itu, Wensinck juga mengarang buku Aqidah
Islam yang berjudul The Muslim Creed: Its Genesis and Historical Develepment yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab al- ‘Aqidah al-Islāmiyyah Nash’atuhawa Taṭawwuruhāal-
tarikhi dan diterjemahkan pula ke bahasa Belanda Muhammed en de joden te Medina. Buku
tersebut membahas beberapa topik tentang metodologi, perspektif pemikiran yang ia bangun,
pelacakan akar historis, kritik atas tulisan-tulisan sarjana muslim, serta tantangan yang
diberikannya perihal keaslian sumber ajaran dan implikasi historisnya.1

Kitab ini di susun untuk


menemukan secara lengkap
dimana sebuah hadis berada
dalam kitab sumber asli nya.
Juz 1 terbit tahun 1936
Juz 2 terbit tahun 1943,
Juz 3 terbit tahun 1955
Juz 4 terbit tahun 1962,
Juz 5 terbit tahun 1965
Juz 6 terbit tahun 1967
Juz 7 terbit tahun 1969

Kitab mu’jam ini terdiri dari VII juz dan dapat di gunakan untuk mencari hadis-hadis
yang terdapat pada IX kitab hadis yakni : Shohih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud,
1
Yudi Setiadi, Kontribusi Arent Jan Wensinck Dalam Ilmu Takhrij Hadi, Journal of
Qur’an And Hadith Studies Vol. 8 No. 2 July-December 2019, hlm. 158.
Sunan Turmidzi, Sunan An- Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Sunan Darimi, Muwatta Malik, dan
Musnad Ahmad.
Kitab Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfāzh al-Hadīthal-Nabawi
Al-Mu`jam al-Mufahras li Alfadh al-Hadits Nabawi adalah salah satu kitab terbaik yang
dapat dipakai sebagai pedoman atau panduan dalam melakukan takhrij hadis dengan
menggunakan metode mengetahui salah satu lafadh yang terdapat dalam matan hadis. Kitab ini
menghimpun potongan-potongan hadis yang terdapat di sembilan kitab hadis induk, yaitu:
Shahih alBukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan al-Turmudzi, Sunan alNasa’i, Sunan
Ibn Majah, Sunan al-Darimi, al-Muwaththa` Malik bin Anas, dan dan Musnad Ahmad bin
Hanbal2.
Kitab-kitab yang telah dilakukan takrij pada hadisnya menurut sistematika mu’jam ialah :
1. Kitab Shahih Al-Bukhari

Pada kitab ini, beliau memberikan


nomor urut pada semua pembahasan,
bab, dan hadisnya, bahkan tarf hadis
yang diulang. Hanya saja matn kitab
ini dicetak menjadi satu dengan kitab
Sharh nya, yaitu Fath al-Bari karya
Ibn Hajar al-‘Asqalani di percetakan
al-Salafiyah Kairo, melalui
pengesahan Shaykh ‘Abd al-'Aziz ibn
‘Abd Allah ibn Baz pada juz pertama
dan kedua.

2. Kitab Shahih Muslim

Kitab ini di takhrij menjadi empat


jilid, dilengkapi dengan nomor
hadisnya dan membuang hadis yang
tidak terdapat nomornya, sebagaiman
dilakukan para penulis al-Mu'jam, serta
menambah satu jilid yang memuat hal
hal penting yang belum pernah ditulis
dalam kitab-kitab hadis sebelumnya.

2
Bahrudin, Takhrij Sebagai Metode Penelusuran Kualitas Hadis Ahad, Jurnal Ilmu
Dakwah Vol. 4 No. 13 Januari-Juni 2009, hlm. 453.
3. Kitab Jami’ Al-Tirmidhi (Sunan Al-Tirmidhi)

Dalam Sunan ini, ustadh


Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi hanya
melakukan takhrij hadis pada juz 3,
karena juz 1 dan 2 telah dilakukan
takhrij oleh Shaykh Ahmad Shakir, dan
juz 4 dan 5 oleh Shaykh Ibrahim
‘Atwat ‘Awd. Semua juz dalam kitab
ini, dicetak sesuai dengan kitab al-
Mu'jam.

4. Kitab Sunan Abu Dawud

Kitab ini juga belum terdapat nomor


pembahasan dan babnya. Maka untuk
menghitung hadisnya dan sekaligus
memberi nomor pembahasannya, dapat
memakai kitab cetakan yang telah
mendapatkan pengesahan dari Shaykh
Muhy al-din ‘abd al-hamid di mesir.

5. Kitrab Sunan An-Nasa’i

Rupanya kitab ini belum


dilakukan takhrij , tetapi kita
dapat menggunakan kitab Sunan
al-Nasa’i cetakan Mustafa al-
Baby al-Halaby Mesir, cetakan I
tahun 1383 H/1964 M. Kitab cetakan ini agak sesuai dengan kitab-kitab alMu'jam meski
tidak terdapat nomor pembahasan dan babnya. Dengan kitab ini, kita dapat menghitung
hadisnya dan memberi nomor bahasan dan babnya, agar mudah melakukan takhrij
hadisnya. Kitab Sunan ini dicetak menjadi 8 juz kecil dan dicetak menjadi satu dengan
kitab Sharh} nya, yaitu Zuhar al-Ruba 'Ala al-Mujtaba karya AlSuyuti yang dilengkapi
beberapa catatan dari Hashiyat Imam Al-Sindi.

6. Kitab Sunan Ibn Majah


Dalam kitab ini, di
samping beliau memberikan
nomor pada semua pembahasan,
semua bab, dan semua hadisnya
sesuai dengan kitab alMu'jam,
beliau juga melakukan takhrij
hadis dengan uraian yang baik,
menambah beberapa daftar hadis
yang penting, membicarakan
sebagian hadis dan menjelaskan
katakata hadis yang gharib
(sulit). Kitab ini berhasil dicetak
menjadi dua jilid.

7. kitaAl-muwata’

Dalam kitab ini, beliau juga


memberikan nomor urut pada semua
pembahasan, bab, dan hadisnya,
melakukan takhrij hadisnya,
membicarakan sebagiannya,
menjelaskan kata-kata hadis yang gharib
(sulit) dan menambahkan beberapa
fahras penting.

8. Kitab Musnad Bin Hambal

Beberapa nomor juz dan


halaman,sebagaimana
diisyaratkan para pengarang al-Mu'jam dalam kitab ini, adalah karya percetakan
AlMaymuniyyah Mesir pada tahun 1313 H. yang kemudian diterbitkan kembali oleh Dar
Sadir dan Al-Maktabat Al-Islami Beirut dalam 6 jilid pada tahun1389 H/1969 M. Para
penyusun al-Mu'jam ini juga memasukkan daftar tempat tinggal dan nama-nama asli
periwayat, yang terletak di tengahtengah pembicaraan sebagian kata hadis. Daftar ini
dicetak menjadi satu dengan kitab Musnad Ibn Hanbal.

9. Ktab Musnad Al-Darimi

Kitab ini telah dilakukan


takhrij dan diberi nomor urut
pembahasan, bab dan hadisnya oleh
Sayyid ‘Abd Allah Hashim Yamani
Al-Madany serta dicetak oleh
Shirkat Al-Tiba'ah AlFanniyah Al
Muttahidah Kairo tahun 1386
H/1966 M. Semoga Allah
membalasnya dengan sebaik-baik
pembalasan.

Terdapat sejumlah kitab, miftah dan fahras yang bisa dipakai untuk menerapkan
metode takhrij ini, walaupun terdapat sebagian kitab yang telah dicetak dan sebagian
yang lain belum dicetak, di antaranya adalah :

1) Fahrasat Li Alfaz Jami' al-Tirmidhi Yang disusun berdasarkan sistematika kitab al


Mu'jam al-Mufahras Li Alfaz al-Hadith al-Nabawi . Kitab ini menjadi satu
cetakan dengan kitab Jami' Al-Tirmidhi yang dicetak di Hims melalui
pengoreksian Shaykh
2) 'Azzah ‘Ubayd Al-Da'as. Fahrasat Li Alfaz Sahih Muslim Karya Muhammad
Fuad ‘Abd al-Baqi yang telah dicetak menjadi satu dengan Sahih Muslim dengan
tahqiq beliau juga, menjadi 5 jilid.
3) Fahras kitab-kitab sunah Karya Shaykh Mustafa Al-Bayumi. Sayang, kitab ini
tidak dicetak sama sekali.3
.Al-Mu’jamal-Mufahras li Alfāzh al-Hadīthal-Nabawī adalah kamus Hadis untuk mencari
Hadis. Kamus ini terdiri dari beberapa jilid. Kamus ini disusun oleh AJ. Wensinck dan beberapa
orientalis lainnya. Turut hadir dalam penyusunan kamus itu yakni Muhammad Abdul Baqi’.

3
Ibid hal 82-85
Mereka telah sukses membuat urutan berbagai kata dan penggalan isi Hadis, dan
menyistematikannya dengan baik.
Kitab ini disusun berdasarkan asumsi bahwa indeks Hadis-Hadis yang dibuat dengan
susunan-susunan huruf hijaiyah mewajibkan seluruh penggunanya untuk memahami secara
cermat dan akurat setiap redaksi pertama Hadis. Apabila seseorang yang hendak mencari Hadis
tidak mengetahui redaksi pertama Hadis maka tidak akan bisa melacak dan mendapatkan Hadis
yang diinginkan. Begitu juga Hadis yang diindeks dengan topik atau tema mewajibkan
penggunanya agar teliti dan mampu menentukan topik atau tema Hadis yang dimaksud. Kadang
kala pemahaman seseorang tentang topik atau tema Hadis tidak sama dengan pemahaman orang
lainnya. Lantas dicarilah solusi yang dapat mempermudah dalam menemukan sebuah Hadis.
Metode yang mereka pakai adalah berdasarkan redaksi-redaksi (lafadz-lafadz) yang ada di dalam
isi Hadis, terutama redaksiredaksi yang tidak sering digunakan.4

4
Yudi Setiadi, Kontribus....., hlm. 159-160.
B. Langkah-Langkah Penggunaan Kitab Al-Mu’jam Al-Mufahras Li Alfadzil Al-
Hadits An-Nabawi
Untuk dapat mempergunakan kitab Mu’jam Mufahras Li Alfadzil AlHadits An-Nabawi
dengan efektif, pelu diketahui metode penggunaan kitab Mu’jam Mufahras Li Alfadzil Al-Hadits
An-Nabawi ini, penelusuran hadits berdasarkan kalimat/kata matan hadits, baik dari permulaan,
pertengahan, atau akhiran yang berupa kata benda (kalimat isim) atau kata kerja (kalimat fi’il),
bukan kata sambung (kalimat huruf) atau kata tempat (kalimat dharaf), nama orang atau tempat
(isim alam atau isim makan), dan kata ganti (dhamir)5.
Dalam bahasa arab setiap kata kerja yang terdiri dari 3 huruf atau lebih memiliki akar
kata asal yang disebut isim masdar, contohnya kata kerja‫ يلتمس‬memiliki akar kata asal ‫لمس‬
kemudian contoh lainnya dari isim fa’il ‫مسلم‬memiliki akar kata asal ‫ سلم‬dengan mengetahui akar
kata asal suatu kata kerja (kalimat fi’il)atau kata benda (kalimat isim) dalam suatu mata hadits
mempermudah dalam pencarian dan penggunaan kitab Mu’jam Mufahras ini. Langkah pertama
dalam penggunaan dan pencarian hadits dalam Mu’jam Mufahras ini adalah mencari kata kerja
(kalimat fi’il) atau kata benda (kalimat isim) yang terdapat diawal, tengah, atau diakhir hadits
yang dikiranya merupakan inti (syahid) dari hadits tersebut contohnya, dalam hadits terdpat kata
‫صام‬maka akar kata asalnya adalah ‫صوم‬6
Langkah kedua adalah membuka kamus bagian ‫ ص‬kemudian disusul ‫ و‬dan ‫ م‬setelah
ditemukan lafadz hadits yang dicari beserta keseluruhan matannya, maka akan terdapat
keterangan lambang beserta judul bab dan nomor hadits dimana matan hadits itu berada. 7Perlu
diketahui kitab Mu’jam Mufahras li Alfadzil Al-Hadits AnNabawi ini bereferensi pada kitab
induk hadits sebanyak 9 kitab, yaitu sebagai berikut:
1. Shahih Bukhari dengan diberi lambang: ‫خ‬
2. Shahih Muslim dengan diberi lambang: ‫م‬
3. Sunan Abu Dawud dengan diberi lambang:‫د‬
4. Sunan At-Tirmidzi dengan diberi lambang: ‫ت‬
5. Sunan An-Nasa’i dengan diberi lambang: ‫ن‬
6. Sunan Ibnu Majah dengan diberi lambang: ‫ جه‬/‫ق‬
7. Sunan Ad-Darimi dengan diberi lambang: ‫دي‬

5
Manna’ Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Hadits, Terj. Mifdhol Abdurrahman,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), hlm. 192.
6
Jon Pamil, Takhrij Hadits: Langkah Awal Penelitian Hadits, Islamadina Jurnal
Pemikiran Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Vol. 37, No. 1 Januari-Juni 2012, hlm.
56
7
Jon Pamil, Takhrij..., hlm. 56.
8. Muwattha’ Imam Malik dengan diberi lambang: ‫ط‬
9. Musnad Imam Ahmad dengan diberi lambang: ‫حل‬/‫حم‬
Contoh penggunaan dan pencarian hadits dalam kitab Mu’jam Mufahras adala
‫الحديث‬ ‫ان هللا عزوجل جميل يحب الجميل‬
Pada penggalan teks hadits diatas dapat ditelusuri melalui kata-kata yang digaris bawahi. Disini
kami menelusuri kata yang ‫يجب‬memiliki akar kata asal ‫جب‬maka dapat dilihat pada kitab
Mu’jam Mufahras 8jilid 1 bagian ‫ ح‬halaman 407 yang mana memiliki keterangan sebagai
berikut:
1. 133,134,151 4 , ‫ حم‬: Musnan Imam Ahmad Juz 4 halaman 133, 134, 151.
2. 147, ‫ إيمانَم‬: : Shahih Muslim kitab iman hadits nomor 147.

8
A.J Wensinck, Mu’jam Mufahras Li Alfadzi Al-Hadits An-Nabawi Jilid 1, (Leiden:
Pustaka Brill, 1936), hlm. 407.
Contoh selanjutnya ialah ;

Pada hadits diatas dapat ditelusuri melalui kata-kata yang digaris bawahi. Disini kami
menelusuri kat ‫اتبعه‬yang memiliki akar kata asal ‫تبع‬maka dapat dilihat pada kitab Mu’jam
Mufahras9 jilid 1 bagian ‫ ت‬halaman 261 yang mana memiliki keterangan sebagai berikut:
1. 204 ‫ م صيام‬: Shahih Muslim kitab siyam hadits nomor 204
2. 52 ‫ ت صوم‬: Sunan At-Tirmidzi kitab soum hadits nomor 52
3. 22 ‫ جه صيام‬: Sunan Ibnu Majah kitab siyam hadits nomor 22
4. 44‫ دي صوم‬: Sunan Ad-Darimi kitab soum hadits nomor 44
5. 417,419 5 , ‫ حم‬: Musnad Imam Ahmad juz 5 halaman 419 dan 417

9
A.J Wensinck, Mu’jam..., hlm. 261.
Dapat disimpulkan dalam pencarian dan penggunaan kitab Mu’jam Mufahras li Alfadzi Al-
Hadits An-Nabawi perlu diperhatikan pengambilan kata dari matan suatu hadits baik diawal,
tengah maupun akhir manakah kata yang kiranya memiliki akar kata asal atau isim masdar dan
teliti dalam mencari bagian huruf yang diambil katanya baik itu alif, ba’, ta’ dan seterusnya serta
memperhatikan keterangan tempat dimana hadits itu pada kitab-kitab hadits induk yang
dilambangkan dengan huruf masing-masing yang telah disebutkan diatas.
C. Kekurangan dan Kelebihan Kitab Mu’jam Mufahras Li Alfadzi Al-Hadits An-Nabawi
1. Kelebihan Kelebihan kitab Mu’jam Mufahras Li Alfadzi Al-Hadits An-Nabawi 10 ,
diantaranya:
a) Kitab ini memudahkan pencarian lokasi hadits-hadits pada 9 kitab induk hadits.
b) Para penyusun kitab ini membatasi hadits-haditsnya dalam beberapa kitab-kitab induk
dengan menyebutkan nama kitab, juz, bab, dan halaman.
c) Memungkinkan pencarian hadits melalui kata-kata yang terdapat pada matan suatu
hadits.
2. Kekurangan Kekurangan kitab Mu’jam Mufahras Li Alfadzi Al-Hadits An-Nabawi10 11 ,
diantaranya:
a. Keharusan memilikikemampuan bahasa arab ilmu-ilmunya seperti shorof, karena
kitab ini menuntut untuk mengembalikan kata-katanya kepada akar kata asalnya.
b. Kitab ini tidak menyebutkan perawi dari kalangan sahabat tapi hanya seabagian
matan haditsnya saja, untuk mengetahui perawinya maka mengharuskan melihat
pada kitab-kitab induk hadits aslinya. Terkadang suatu matan hadits tidak
didapatkan dengan satu kata tertentu sehingga harus menggunakan kata yang
lainnya untuk mencarinya.

10
Tajudin Nur dan Debibik Nabilatul Fauziah, Pengenalan Metode Takhrij Hadits Dalam
Upaya Meningkatkan Kompetensi Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas
Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Rabbani Jurnal Pendidkan Islam Universitas
Singaperbangsa Karawang Vol. 1, No. 1 Juni 2017, hlm. 24-25.
11
Tajudin Nur dan Debibik Nabilatul Fauziah, Pengenalan..., hlm. 26.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan adalah bahwa ada beberapa kitab yang
menggunakan metode seperti ini, kitab yang terkenal dalam metode takhrij bi al-faz al-hadits
adalah kitab al-Mu`jam al-Mufaras yang terdiri dari 8 jilid, disusun oleh ti orientalis di antaranya
adalah Arnold John Wensick atau disingkat A.J Wensick seorang orientalis dan guru besar
bahasa Arab pada Universitas Leiden, dan kemudian bergabung dengannya beberapa orientalis
lain dengan di sertai Muhammad Fuad Abd al-Baqi.
Metode ini berpegang pada langkah mengambil salah satu kata dari redaksi matan hadis
yang ada atau yang akan diteliti. Kata yang bisa dipilih untuk menjadi acuan adalah kata benda
(ism) atau kata kerja (fi‘il). Adapun huruf atau kata bantu maka tidak bisa dijadikan acuan untuk
mencari otentisitas hadis.

B. Saran
Makalah kami ini terdapat banyak kekurangan sehingga jauh dari kata sempurna,baik dari
segi isi maupun penulisan makalah nya , oleh karna itu dengan segala kerendahan hati
pemakalah berharap kritik dan saran dari teman-teman dan Dosen Pengampu Mata Takrij Hadis
ini mengenai makalah kami yang berjudul Kitab-Kitab Referensi Metode Takrij Bi Al-Faz Al-
Hadis untuk menambah wawasan karna sumber referensiyang kami gunakan ini sangat terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/42799105/Makalah_Takhrij_Hadits

https://youtu.be/Vspa4DTpO2A

https://maizuddin.wordpress.com/2021/06/30/al-kutub-al-tisah/

https://m.republika.co.id/amp/np3yki2

https://images.app.goo.gl/1FioUtS59xaDZpEx5

Anda mungkin juga menyukai