Anda di halaman 1dari 10

HERMENEUTIKA TEKS KEAGAMAAN

(NASR ABU HAMID ZAID)

Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu:
Dr. Fawaizul Umam, M.Ag.

Disusun oleh:
Himayatu Syarafatil Furqon Al-Masduqi
NIM : 233206080010

PROGRAM STUDI ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KYAI AHMAD SHIDDIQ (UINKHAS) JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Hermeneutika teks keagamaan (Nasr Abu Hamid Zaid).

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Hermeneutika teks keagamaan
(Nasr Abu Hamid Zaid) ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Jember, 1 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar belakang ......................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan penulisan ..................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Biografi Nasr Abu Hamid Zaid ................................................................................. 5
B. Hermeneutika Teks Keagamaan Menurut Nasr Abu Hamid Zaid ........................... 6
BAB III............................................................................................................................... 9
PENUTUP.......................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Dalam keyakinan Muslim, al-Qur’an adalah tanzil dari Allah SWT


baik secara lafadz maupun maknanya. Peran Nabi Muhammad SAW
hanyalah sebagai penyampai wahyu. Walaupun teks-teks al-Qur’an dalam
Bahasa Arab dan beberapa di antaranya berbicara tentang budaya ketika itu,
tetapi al-Qur’an tidak tunduk pada budaya. Al-Qur’an justru merombaknya
dan membangun pola pemikiran juga peradaban baru, sehingga al-Quran
dan hukum Islam menjadikan Arab bernilai peradaban tinggi. Dengan
adanya keyakinan ini sekaligus akan mengakui kesakralan teksnya,
menyelisihi segala bentuk teks-teks yang ada di dunia ini.

Maka dari itu pemakalah merasa tertarik membahas tentang


Hermeneutika teks keagamaan (Nasr Abu Hamid Zaid).

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana biografi kehidupan Nasr Abu Hamid Zaid?


2. Bagaimana hermeneutika teks keagamaan menurut Nasr Abu Hamid
Zaid?

C. Tujuan penulisan

Dengan mengajukan beberapa rumusan masalah di atas bertujuan


untuk:

1. Mengetahui biografi kehidupan Nasr Abu Hamid Zaid.


2. Mengetahui dan memahami hermeneutika teks keagamaan menurut
Nasr Abu Hamid Zaid.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Nasr Abu Hamid Zaid

Nasr Hamid Abu Zaid lahir di Tantha, Mesir pada 10 Juli 1943. Ia
dilahirkan di keluarga yang taat beragama. Ia adalah seorang qari’ dan
hafiz sejak usia muda. Nasr Hamid mengawali pengembaraan
keilmuannya di Sekolah Teknik Tantha dan lulus dari sekolah tersebut
pada tahun 1960. Pada tahun 1968 Nasr Hamid kuliah di jurusan bahasa
dan sastra Arab pada Fakultas Sastra di Universitas Kairo. Pada tahun
1972 ia memperoleh gelar kesarjanaannya, kemudian menjadi asisten
dosen di jurusan yang sama. Nasr Hamid melanjutkan rihlah ilmiahnya
pada program magister di jurusan yang sama dan selesai pada tahun
1981. Sejak tahun 1976 sampai 1987 Nasr hamid mengajar untuk orang
asing di Pusat Diplomat dan Menteri Pendidikan.

Nasr Hamid, pengurus jurusan itu menetapkannya untuk menjadi


asisten dosen dengan mata kuliah pokok “Studi Islam” pada tahun 1982,
dan mendapat kehormatan sebagai “professor penuh” pada tahun 1995
di bidang yang sama. Pada tahun 1975-1977 mendapat bantuan dana
beasiswa dari Ford Foundation Fellowship untuk studi di Universitas
Amerika Kairo. Selanjutnya ia juga mendapat beasiswa pada tahun 1978
sampai 1979 untuk belajar di Center For Middle East Studies.
Karirnya semakin menanjak ketika ia juga diangkat menjadi Profesor
Tamu di Osaka University of Foreign Studies Jepang pada tahun 1985
sampai 1989 dan di Universitas Leiden Netherlands pada tahun 1995
sampai 1998.1

1
Fikri Hamdani, Teori Interpretasi Nasr Hamid Abu Zaid, Subtantia: Jurnal Farabi, Vol 13 No 1, 1
Juni 2016

5
Nasr Hamid merupakan salah satu pelopor penggunaan metode
hermeneutika dalam penafsiran Al-Qur’an.

B. Hermeneutika Teks Keagamaan Menurut Nasr Abu Hamid Zaid

Nasr Hamid melihat al-Qur’an sebagai firman Tuhan yang


merupakan sifat-sifat tindakan Tuhan. Yang menjadi fenomena sejarah.
Ketika tindakan Tuhan tersebut telah teraktualisasi sejarah, menurut
Abu Zayd, dia harus tunduk pada peraturan sejarah. Abu Zayd
mempromosikan mekanisme dalam memaknai sebuah teks. Yaitu
teks ditinjau dari segi historisnya, yang kemudian disebutnya sebagai
proyek penyelidikan ilmiah. Dalam proyek penyelidikan ilmiah yang
digulirkan, dia memandang bahwa pendekatan historis yang mengacu
pada analisa linguistik sebagai pusat sistem pemaknaan
suatu peradaban harus diterapkan. Kemudian Abu Zayd
melanjutkan pandangannya bahwa historitas teks, realitas, budaya,
dan bahasa (yaitu Bahasa Arab), menunjukkan bahwa al-Qur’an
adalah teks manusiawi.

Akhirnya, implikasi paling nyata dari beberapa pandangan-


pandangan Abu Zayd di atas adalah ketika mengaitkan teks dengan
bahasa, budaya, dan sejarah adalah termanusiawikannya al-Qur’an
sebagaimana teks kebahasaan umumnya. Dengan istilah lain, al-Qur’an
telah menjadi sebuah produk budaya yang berada dalam genggaman
manusia seperti yang dia jelaskan di atas, serta terbuka terhadap
berbagai macam penafsiran yang ingin dicapai oleh siapa saja yang
berminat untuk menafsirkan al-Qur’an2

Nasr Hamid dengan menerapkan metode hermeneutika berupaya


untuk mendapatkan makna dan pemahaman-pemahaman yang sesuai
dengan perkembangan zaman saat ini, ia meninggalkan makna dan

2
Lalu Heri Afrizal. Metodelogi Tafsir Nasr Hamid Abu Zaid, Subtanti: Jurnal Tsaqafah, Vol. 12 No.
2. November 2016

6
pemahaman-pemahaman ketika al-Qur’an diturunkan dengan tetap
mempertahankan keutuhan teks aslinya.3

Setelah dianalisis dan ditelaah lebih dalam lagi,


hermeneutika merupakan suatu metodologi tafsir yang berasal dari
tradisi Kristen/Yahudi yang kemudian diadopsi oleh para teolog
dan filsuf Barat modern menjadi metode interpretasi teks secara
umum. Hermeneutika berkembang dalam tradisi Kristen dan
intelektual Barat, karena memang berangkat dari teks Bibel dan
doktrin teologis Kristen yang mengandung banyak sekali masalah
di mata para cendekiawannya sendiri. Artinya, problematika
yang berasal dari teks Bibel dan doktrin teologis Kristenlah yang
telah melahirkan hermeneutika. Suatu keadaan yang sangat
berbeda dengan Islam dan al-Qur’an. 4

Cara baru yang digunakan oleh Nasr Hamid memang tidak lazim jika
dilihat dari tradisi (ilmu-ilmu AlQur‟an) yang telah berlaku. Sebab
metode yang ia gunakan ini merupakan adopsi dari wilayah luar islam
yang digunakan sebagai alat untuk memahami kitab yang “bukan”
islam.

Hermeneutik merupakan wadah para intelektual Islam, Dalam


menerapkan teori hermeuneutika dalam mengkaji al-Quran, Nasr Hamid
menggunakan metode analisis teks bahasa sastra. Dalam
pandangannya, metode tersebut merupakan satu-satunya metode untuk
mengkaji Islam. Nasr Hamid menyatakan: “oleh sebab itu, metode
analisis bahasa merupakan satu-satunya metode manusiawi yang
mungkin untuk mengkaji pesan (risalah), dan berarti memahami Islam
yang juga merupakan bagian dari teori-teori hermeneutika.

3
Imam Subchi, Nasr Hamid Abu Zayd Dan Gagasan Hermenutika Dalam Tafsir Al-Qur’an,
Subtantia: Mimbar Agama Budaya, Vol. 39 No. 2, 2019
4
Ahmad Fauzan, Teks al-Qur’an dalam pandangan Nasr Hamid Abu Zayd, Subtantia: Jurnal
Kalimah, Vol. 13 No. 1, Maret 2015

7
Metode hemerneutika merupakan metode yang selalu melihat dari
sisi kesejarahan dan juga Bahasa yang digunakan dalam mendapatkan
makna yang sesuai untuk mengetahui kaitan antara teks yang ada
dengan konteks yang berkembang pada saat itu, dan bagaimana konteks
aktualisasi yang menyertakan budaya dan pemikiran masyarakat pada
saat itu.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemaparan di atas, terkait pembahsan mengenai


hermeneutika teks keagamaan (Nasr Abu Hamid Zaid), maka penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Nasr Hamid Abu Zaid lahir di Tantha, Mesir pada 10 Juli 1943. Ia
dilahirkan di keluarga yang taat beragama. Nasr Hamid merupakan
salah satu pelopor penggunaan metode hermeneutika dalam
penafsiran Al-Qur’an
2. Metode hemerneutika merupakan metode yang selalu melihat dari
sisi kesejarahan dan juga bahasa yang digunakan dalam
mendapatkan makna yang sesuai untuk mengetahui kaitan antara
teks yang ada dengan konteks yang berkembang pada saat itu, dan
bagaimana konteks aktualisasi yang menyertakan budaya dan
pemikiran masyarakat pada saat itu

B. Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik
dari tulisan maupun pembahasan yang kami sajikan. Oleh karena itu,
dimohon memberikan sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih
baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, baik
penulis maupun pembaca, dan menjadi tambahan wawasan kita dalam
mempelajari Filsafat Ilmu.

9
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan, Ahmad, Teks al-Qur’an dalam pandangan Nasr Hamid Abu Zayd, Subtantia:
Jurnal Kalimah, Vol. 13 No. 1, Maret 2015
Hamdani, Fikri, Teori Interpretasi Nasr Hamid Abu Zaid, Subtantia: Jurnal Farabi, Vol 13
No 1, 1 Juni 2016
Heri Afrizal, Lalu. Metodelogi Tafsir Nasr Hamid Abu Zaid, Subtanti: Jurnal Tsaqafah, Vol.
12 No. 2. November 2016
Subchi, Imam, Nasr Hamid Abu Zayd Dan Gagasan Hermenutika Dalam Tafsir Al-Qur’an,
Subtantia: Mimbar Agama Budaya, Vol. 39 No. 2, 2019

10

Anda mungkin juga menyukai