Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

“EVOLUSI TEORI MANAJEMEN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. AGATA HOAR TAEK (2223142729)
2. GRACIA TUBULAU (2223142740)
3. NOVIANY ORA (2223142751)
4. SANDRA MASAE (2223142760)
5. STEVEN IMANUEL RIWU (2223142761)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpah
rahmat-Nya kami penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evolusi Teori
Manajemen” . Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Manajemen.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pemahaman dari kami, kami menyadari


bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ucapan terima kasih untuk dosen pembimbing mata kuliah dan semua pihak yang
telah membantu.

Kupang, 13 Oktober 2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………2

BAB 1……………………………………………………………………………………………………3

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………3

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………….3

1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………………..3

1.3 TUJUAN …………………………………………………………………………………………3

BAB II……………………………………………………………………………………………………4

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………..4

2.1 EVOLUSI TEORI MANAJEMEN………………………………………………………………….. 4

2.2 TEORI MANAJEMEN KLASIK…………………………………………………………………….4

2.3 ALIRAN KUANTITATIF …………………………………………………………………………...8

2.4 PENDEKATAN SISTEM…………………………………………………………………………...8

2.5 PENDEKATAN KONTINGENSI ……………………………………………………………………9

2.6 PERKEMBANGAN TEORI DI MASA MENDATANG ……………………………………………….9

BAB III………………………………………………………………………………………………….10

KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………………………….10

● KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………10

● SARAN…………………………………………………………………………………………...10

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri dari perencanaan,


pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dengan manajemen yang baik, segala rencana dan kegiatan
akan mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, kita perlu mengkaji teori-teori yang
digunakan dalam manajemen ini. Dengan adanya makalah ini dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang teori manajemen.
Pembahasan dan perkembangan teori-teori manajemen sangat dibutuhkan untuk
memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen selanjutnya.
Setiap pandangan dalam manajemen dapat membantu manager untuk membuat
keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam
organisasi yang terus mengalami perubahan. Karena itu, sebelum kita mengetahui
manajemen kita perlu mengkaji ulang teori evolusi manajemen yang ada.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Evolusi Teori Manajemen
2. Teori Manajemen Klasik
3. Teori Manajemen Ilmiah
4. Teori Organisasi Klasik
5. Aliran kuantitatif
6. Pendekatan Sistem
7. Pendekatan Kontingensi
8. Perkembangan Teori di Masa Mendatang

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Evolusi Teori Manajemen
2. Untuk mengetahui Teori Manajemen Klasik
3. Untuk mengetahui Teori Manajemen Ilmiah
4. Untuk mengetahui Teori Organisasi Klasik
5. Untuk mengetahui Aliran Kuantitatif
6. Untuk mengtahui Pendekatan Sistem
7. Untuk mengetahui Pendekatan Kontingensi
8. Untuk mengetahui Perkembangan Teori di Masa Mendatang

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

Evolusi teori manajemen terjadi dari tahun ke tahun pada abad 19 hingga
sekarang. Dan para ahli ekonomi membagi tiga teori pemikiran manajemen yaitu :

1. Teori Manajemen Klasik terbagi menjadi 2 teori yaitu Teori Manajemen Ilmiah dan
Teori Organisasi Klasik
2. Teori Non Klasik (Teori Hubungan Manusiawi)
3. Teori Manajemen Modern, terdapat 3 pendekatan yaitu Pendekatan Manajemen
Sains, Pendekatan Sistem dan Pendekatan Kontingensi.

2.2 TEORI MANAJEMEN KLASIK

Ada 2 tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah,


yaitu :
1. Robert Owen (1771-1858)
Robert Owen merupakan seorang Manager beberapa pabrik pemintalan
kapas di New Lanark Skotlandia. Menekankan pentingnya unsur manusia dalam
produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, membatasi anak di bawah umur yang bekerja,
membangun perumahan yang lebih baik untuk karyawan dan mengoperasikan
toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan harga murah. Dia
mengemukan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawan akan menaikkan
produksi dan keuntungan (laba).
2. Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbage merupakan seorang professor matematika dari Inggris. Dia
adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialis. Dia percaya
bahwa prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dan
menurunkan biaya. Setiap tenaga kerja harus diberi pelatihan dan keterampilan
tertentu yang sesuai.

4
A. TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Teori Manajemen Ilmiah ditandai kontribusi-kontribusi dari :
1. Frederick W. Taylor (1856-1915)
Frederick Taylor merupakan pengembang manajemen ilmiah yang pertama
sehingga beliau dijuluki sebagai “ Bapak Manajemen Ilmiah”. Taylor memberikan
prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen
dan mengembangkan sejumlah teknik untuk mencapai efisiensi. Prinsip-prinsip
dasarnya, yaitu :
a. Pengembangan metode kerja untuk setiap elemen pekerjaan yang
ditelaah secara ilmiah
b. Seleksi dan pelatihan para pekerja (karyawan) dengan metode ilmiah
c. Pembagian tanggung jawab antara pimpinan dengan karyawan sesuai
dengan kemampuannya
d. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja dalam
menyelesaikan pekerjaan secara ilmiah

2. Lilian Gilbreth
Lilian begitu tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi,
penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya dalam buku
yang berjudul “The Psychology of Management”. Baginya manajemen ilmiah
mempunyai satu tujuan akhir yaitu membantu para karyawan mencapai seluruh
potensinya sebagai makhluk hidup.

3. Henry L. Gantt (1861-1919)


Henry Gantt mengemukkan gagasan-gagasan :
1) Kerja sama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen.
2) Seleksi ilmiah tenaga kerja.
3) System intensif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
4) Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

4. Harrington Emerson (1853-1931)


Emerson melihat pada masalah-masalah pemborosan dan ketidakefisienan
sebagai penyakit system industry. Oleh karena itu, Emerson mengemukkan 12
prinsip-prinsip efisiensi, yaitu :
1) Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
2) Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3) Adanya staf yang cakap
4) Disiplin
5) Balas jasa yang adil
6) Laporan-laporan yang terpercaya, tepat waktu, akurat dan system, informasi
dan akuntansi

5
7) Pemberian perintah, Perencanaan dan Pengurutan Kerja
8) Adanya standar-standar, schedule, metode dan waktu setiap kegiatan
9) Kondisi yang distandardisasi
10) Operasi yang distandardisasi
11) Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar
12) Balas jasa efisiensi-rencana insentif

B. TEORI ORGANISASI KLASIK


1. Henri Fayol (1841-1925)
Henri Fayol, seorang industrialis Perancis mengemukkan teori dan teknik
administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi yang kompleks. Dalam
bukunya yang terkenal Administration industrielle et Generale (Administrasi
Industri dan Umum). Dalam teorinya Fayol memerinci manajemen menjadi 5
unsur yaitu Perencanaan, Pengorganisasiaan, Pemberian Perintah,
Pengkoordinasiaan dan pengawasan. Pembagian keggiatan manajemen
(administrasi) atas fungsi-fungsi ini dikenal sebagai Fungsionalisme Fayol.
Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang
semuanya saling berkaitan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
1) Teknik – produksi dan manufacturing produk.
2) Komersial – pembelian bahan baku dan penjualan produk.
3) Keuangan (finansial) – perolehan dan penggunaan modal.
4) Keamanan – perlindungan karyawan dan kekayaan.
5) Akuntansi – pelaporan dan pencatatan biaya laba dan utang, pembuatan
neraca dan pengumpulan data statistik
6) Manajerial

Selain itu, Fayol juga mengemukkan 14 prinsip –prinsip manajemen secara


ringkas adalah sebagai berikut :

1) Pembagian Kerja – adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi


pelaksanaan kerja
2) Wewenang – hak untuk memberi perintah dan dipatuhi
3) Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan
tujuan-tujuan organisasi
4) Kesatuan Perintah – setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang
kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan
5) Kesatuan Pengarahan – operasi-operasi dalam organisasi yang mempunyai
tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manager dengan
penggunaan satu rencana
6) Meletakan kepentingan perseorangan dibawah kepentingan umum –
kepentingan perseorangan harus tunduk pada kepentingan organisasi

6
7) Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik
bagi karyawan maupun pemilik
8) Sentralisasi – adanya keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan
desentralisasi
9) Rantai scalar (garis wewenang) – garis wewenang dan perintah yang jelas
10) Order – bahan-bahan (material) dan orang-orang harus ada pada tempat dan
waktu yang tepat. Terutama orang-orang hendaknya ditempatkan pada posisi
atau pekerjaan yang paling cocok untuk mereka
11) Keadilan – harus ada kesamaan perlakuan dalam organisasi
12) Stabilitas staf organisasi – tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak
baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi
13) Inisiatif – bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan
menyelesaikan rencananya, walaupun beberapa kesalahan mungkin terjadi
14) Esprit de Corps (semangat kerja) – “kesatuan adalah kekuatan”, pelaksanaan
operasi organisasi perlu memiliki kebanggan, kesetiaan dan rasa memiliki dari
para anggota yang tercermin pada semangat korps

2. James D. Money
Money adalah seorang EksekutifGeneral Motors. Ia mendefinisikan organisasi
sebagai sekolompok, dua atau lebih, orang yang bergabung untuk tujuan
tertentu. Menurut Money, untuk merancang organisasi perlu diperhatikan empat
kaidah dasar, yaitu :
1) Koordinasi – syarat-syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling
melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin
2) Prinsip Skalar – proses scalar mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh
sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional
3) Prinsip Fungsional – adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas yang
berbeda
4) Prinsip Staf – kejelasan perbedaan antara staf dan lini

3. Mary Parker Follet (1868-1933)


Follet dan Barnard bertindak sebagai “jembatan” antara teori klasik dan
hubungan manusiawi, karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka klasik,
tetapi memperkenalkan beberapa unsur-unsur baru tentang aspek hubungan
manusiawi.
Follet adalah Sosiolog dan Ilmu Politik Amerika Serikat pertama yang
menerapkan psikologi pada perusahaaan industry dan pemerintah, dengan
membuat karyawan sebagai mitra (bukan lawan) sehingga akan tercipta rasa
tanggung jawab yang kolektif.

7
4. Chaster L. Barnard (1886-1961)
Chaster Barnard adalah seorang presiden perusahaan Bell Telephone di New
Jersey, menulis bermacam-macam subyek manajemen dalam bukunya The
Functions of the Executive yang di tulis pada tahun 1983. Dian memandang
organisasi sebagai system kegiatan yang diarahkan pada tujuan. Fungsi utama
manajemen menurutnya adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2.3 ALIRAN KUANTITATIF

Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya tim-tim riset operasi


(operations research) dalam pemecahan masalah- masalah industry, yang didasarkan
atas sukses tim-tim riset operasi Inggris dalam Perang Dunia kedua.
Prosedur-prosedur riset operasi tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut
aliran Management Science.

Teknik manajemen science digunakan dalam kegiatan pemganggaran modal,


manajemen aliran kas, scheduling produksi, pengembangan strategi prosuk,
perencanaan program pengembangan sumber daya manusia. Langkah-langkah
pendekatan management science biasanya sebagai berikut :

1. Perumusan masalah
2. Penyusunan suatu model matematis
3. Mendapatkan penyelesaian dari model
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

2.4 PENDEKATAN SISTEM

Pendekatan system pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi


sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
Pendekatan system memberi manajer cara memandang organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.

Dalam penelaahan, penganalisisan dan pengamatan, baik pendekatan system


tertutup maupun terbuka dapat dipakai. Pendekatan system tertutup adalah
pandangan siklus. Tidak ada masukan eksternal yang dipertimbangankan. Sedangkan
Pendekatan system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya dalam proses
mengubah input (masukan sumber daya) menjadi output (keluaran produk
barang/jasa). Lingkungan input merupakan aspek terpenting dalam suatu system
terbuka. Lingkungan tersebut merupakan tempat berasalnya sumber daya, sekaligus

8
umpan balik dari pelanggan, yang nantinya akan berdampak terhadap output
organisasi itu sendiri.

2.5 PENDEKATAN KONTINGENSI

Pendekatan kontingensi muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasaan terhadap


anggapan universalitas dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable
lingkungan ke dalam teori dan praktek dan manajemen.

Pendekatan kontingensi secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu


hubungan fungsional “bila-maka” (“if-then”). “Bila” adalah variable bebas
(independent variable) dan “maka” adalah variable bergantung (dependent variable).
Dalam manajemen kontingensi, lingkungan merupakan variable bebas, sedangkan
berbagai konsep dan teknik manajemen yang mengarahkan organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuannya, berfungsi sebagai variable bergantung.

Ada 3 bagian utama dalam kerangka konsepsual menyeluruh untuk pendekatan


kontingensi yaitu : lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen dan
hubungan kontingensi antara keduanya.

2.6 PERKEMBANGAN TEORI DI MASA MENDATANG

Ada 5 kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa


mendatang, yaitu :

1. Dominan, salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling
berguna.
2. Divergence, setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
3. Comergence, aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan
diantara mereka cenderung kabur.
4. Sintesa, masing-masing aliran berintegrasi.
5. Prohferation, akhirnya ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi.

9
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

● KESIMPULAN
Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentang definisi manajemen,
namun secara umum manajamen dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian
terhadap orang-orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam kaitannya dengan bidang pendidikan manajemen dapat diartikan
sebagai suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas
perncanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian,
pengkomunikasian, pemotivasian, penganggran, pengendalian, pengawasan,
penilaian, dan pelaporan secara sisitematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berkualitas.
Evolusi teori manajemen berkembang secara klasik dan ilmiah. Pendekatan
Klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari
pendekatan lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut
Pendekatan Sistem dan Pendekatan Kontingensi.

● SARAN
Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
dan dapat dimengerti dan dipahami bagi pembaca. Dan mengajak agar pembaca bisa
lebih banyak belajar lagi tentang ilmu manajemen ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Jurdi,Fatahullah.2018.Manajemen Sumber Daya Manusia.Malang;

Handoko,T.Hani.2016.Manajemen.Yogyakarta ; BPFE.

11

Anda mungkin juga menyukai