DI SUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah
ini dengan baik dan tanpa suatu kendala berarti. Tidak lupa kami kelompok yang
beranggotakan 5 orang, yakni:
1. Siti Aisyah Marliyana (2221100028/ Manajemen B)
2. Natasya Septina Prasticia (2221100029/ Manajemen B)
3. Nawangsari Tejowati (2221100030/ Manajemen B)
4. Icha Putri Salsabilla (2221100059/ Manajemen C)
5. Perwita Sari (2221100075/ Manajemen D)
Makalah berjudul “EVOLUSI TEORI MANAJEMEN” ini disusun untuk memenuhi
tugas semester 2 mata kuliah MANAJEMEN. Besar harapan kami makalah ini dapat
bermanfaat dan berdampak besar sehingga dapat memberi inspirasi bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Teori adalah kelompok yang koheren dari dalil umum yang digunakan sebagai
prinsip untuk menjelaskan berbagai kelas fenomena. Kelompok koheren adalah seperti
suatu sistem efisien yang terdiri atas beberapa bagian yang bekerja bersama-sama, dan
teori adalah sistem efisinsi yang terdiri dari kelompok yang koheren dari bagian tersebut
yang saling bersesuaian dengan cara yang logis. Prinsip adalah peraturan perilaku atau
tindakan yang diterima secara umum. Penjelasan, tujuan penjelasan dalam bisnis adalah
untuk menjelaskan berbagai fenomena bisnis. Kelas fenomena berhubungan dengan
berbagi bidang aktifitas khusus. Fenomena dimaksudkan disini adalah manajemen dan
teori.
Di makalah ini, kami akan membahas secara spesifik bagaimana teori-teori
tentang manajemen berkembang dari tahun-ke tahun. Dan juga akan mengajak anda
untuk mengenal tokoh-tokoh penting dibalik berlangsungnya evolusi teori manajemen.
Pembahasan dan pemahaman perkembangan teori-teori manajemen sangat diperlukan
guna memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen
selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu manajer untuk
membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda
dalam organisasi yang terus mengalami perubahan.
BAB II
PEMBAHASAN
Daft (2003 dalam Krisnandi dkk, 2019, hlm. 18) menyatakan bahwa perspektif
sejarah terhadap manajemen mencerminkan perspektif atau lingkungan untuk
menerjemahkan peluang dan masalah yang timbul. Meskipun demikian, sejarah tidak
hanya menyusun peristiwa dalam suatu urutan secara kronologis, tetapi juga
mengembangkan suatu pemahaman mengenai dampak dari suatu kekuatan sosial
terhadap suatu organisasi.
Mempelajari sejarah merupakan suatu cara untuk menciptakan pemikiran yang
strategis, melihat gambaran yang luas dan benar, serta memperbaiki keterampilan
konseptual. Kekuatan sosial itu sendiri mengacu pada berbagai aspek budaya yang turut
mempengaruhi hubungan antar-orang. Kekuatan orang ini membentuk apa yang dikenal
sebagai kontrak sosial, yang merupakan aturan dan persepsi umum tidak tertulis
mengenai hubungan antar orang dan antar karyawan dengan manajemen.
Teori itu sendiri merupakan asumsi-asumsi yang saling berhubungan dan
diungkapkan dalam rangka menjabarkan suatu keterkaitan di antara berbagai fakta yang
bisa diobservasi. Misalnya apabila cuaca sore hari mendung, maka malam hari atau
sebentar lagi hujan akan turun. Kalimat ini merupakan sebuah hipotesis atau dugaan
sementara, dan apabila berdasarkan penelitian ternyata mendukung hipotesis yang
dibuat, maka hipotesis tersebut menjadi sebuah teori.
Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya telah dimulai sekitar akhir abad yang
lalu, di mana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa mencari dan mengembangkan
cara-cara baru untuk mengelola suatu perusahaan. Beberapa variabel yang diperhatikan
dalam manajemen ilmiah adalah sebagai berikut.
Aliran-Aliran Manajemen
Pada sekitar abad ke-17 terjadi perubahan besar dalam bidang produksi. Barang-
barang konsumsi dapat dihasilkan dalam jumlah yang sebelumnya tidak pernah
terjadi. Peningkatan produksi barang ini disebabkan banyak ditemukan peralatan-
peralatan pengolahan barang. Pada saat itu peran tenaga kerja dapat sebagian telah
digantikan dengan mesin-mesin baru.
A. Aliran Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah lahir seiring dengan perkembangan teknologi yang dihasilkan
oleh para ahli teknik yang bekerja pada perusahaan-perusahaan besar di Eropa dan
Amerika Serikat. Pada masa ini dikenal oleh kalangan usahawan sebagai revolusi
industri. Para insinyur di Eropa dan Amerika Serikat berupaya untuk
mengembangkan berbagai cara baru untuk mengelola perusahaan. Teori
Manajemen Ilmiah itu sendiri dikembangkan berkat adanya kebutuhan terhadap
peningkatan produktivitas. Dalam hal ini, produktivitas dapat ditingkatkan dengan
cara meningkatkan efisiensi pekerja. Beberapa variabel dalam manajemen ilmiah
dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Peningkatan produktivitas perusahaan.
2. Pemanfaatan tenaga kerja beserta persyaratannya.
3. Peningkatan kesejahteraan karyawan.
4. Lingkungan yang baik untuk peningkatan produktivitas kerja.
Studi Hawthorne
Studi Hawthorne dilakukan di pabrik Western Electric Company dari tahun
1924—1933 di Hawthorne, dekat Chicago, Amerika Serikat. Studi disponsori oleh
General Electric, Co. Studi tersebut bertujuan melihat pengaruh tingkat cahaya
penerangan di tempat kerja terhadap produktivitas. Pada mulanya, karyawan dibagi
dalam dua kelompok. Kelompok pertama, yaitu tingkat penerangan diubah-ubah.
Kelompok kedua merupakan kelompok pengendali (control group). Cahaya
penerangan untuk kelompok kedua tidak diubah-ubah.
Ketika tingkat cahaya penerangan dinaikkan, ada kenaikan produktivitas pada
kelompok pertama meskipun polanya tidak menentu. Ketika tingkat penerangan
diturunkan, produktivitas tetap cenderung naik. Bahkan, produktivitas pada
kelompok pengendali, yaitu tingkat penerangan tidak diubah, menunjukkan
kecenderungan kenaikan produktivitas. Hasil seperti itu tentu saja membingungkan.
Pada eksperimen selanjutnya, sekelompok pekerja ditempatkan di tempat
terpisah. Beberapa variabel yang berkaitan diubah-ubah, seperti upah, lamanya
waktu istirahat, dan hari kerja diperpendek. Bahkan, pekerja diperbolehkan
memberi saran/usulan perubahan. Hasil yang diperoleh tetap membingungkan.
Produktivitas cenderung naik meskipun tidak teratur polanya. Elton Mayo (1880—
1949) bersama beberapa koleganya, seperti Fritz J. Roethlisberger dan William J.
Dickson, kemudian masuk dalam tim penelitian.
Mereka kemudian mengambil kesimpulan bahwa kenaikan produktivitas
tersebut terjadi karena kelompok kerja yang dijadikan studi dan juga kelompok
kendali merasa menjadi perhatian. Akibatnya, mereka termotivasi untuk bekerja
lebih baik. Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa perhatian manajemen
dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Gejala seperti itu kemudian sering
disebut sebagai efek Hawthorne (Hawthorne effect).
Keterlibatan Dinamik
Dunia telah berubah secara dramatis selama beberapa dekade, dan organisasi
mencoba berbagai metode baru manajemen yang cenderung akan lebih mampu
merespons permintaan lingkungan dan konsumen saat ini. Keterlibatan dinamik
merupakan sebuah pendekatan baru yang melihat perubahan keadaan global dengan
semangat pemikiran baru. Dinamik mencerminkan perubahan, pertumbuhan dan
kesinambungan, sedangkan keterlibatan mencerminkan keterlibatan intensif dengan
orang lain. Berdasarkan hal tersebut, keterlibatan dinamik menggambarkan upaya
bersemangat para manajer dalam berfokus pada hubungan manusiawi dan beradaptasi
dengan perubahan kondisi dengan cepat.
KESIMPULAN
Teori manajemen memiliki pandangan yang dapat dikelompokkan menjadi
empat berdasarkan pendekatannya :Pendekatan klasik (the classical approaches)
Bisa kita lihat bahwa teori manajemen telah berevolusi seiring dengan
berjalannya waktu, dan berkembangnya teknologi. Setiap pendekatan teori manajemen
ini juga memiliki tokoh-tokoh yang berpengaruh seperti Mary Parker Follet, Oliver
Sheldon, dll.
Manajemen dan organisasi merupakan produk dari sejarah, keadaan sosial dan tempat
kejadian. Belajar teori manajemen membantu kita untuk membantu kita memahami
manajemen dan organisasi yang semakin kompleks.
KATA PENUTUP
Demikian makalah ini kami tutup. Kami mengucapkan kata maaf yang sebesar-besarnya
apabila makalah ini terdapat kesalahan dalam penulisan kata. Kami harap anda dapat
membukakan pintu maaf kepada kami karena kami hanyalah manusia biasa yang tak
pernah luput dari kesalahan-kesalahan
Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, R. (2011, 02 25). Teori Manajemen Modern. Retrieved from evolusi teori
manjemen: http://brandhoz.wordpress.com
Evolusi Teori Manajemen. (2009, 09). Retrieved from Dinamika.html:
http://datakuliah.blogspot.com
Rimy. (2011, 02 25). Teori Manajemen Klasik. Retrieved from evolusi teori manajemen:
http://pisses-blogku.blogspot.com