SEJARAH
PERKEMBANGAN MANAJEMEN
17
17
kampus almamater di Monash University, Melbourne, Australia
misalnya, hanya dengan melihat laptop (note book) di kamar tidur kita
derngan menggunakan fasilitas internet.
18
18
Serikat. Pada masa ini dikenal oleh kalangan usahawan sebagai
revolusi industri. Para insinyur di eropa dan Amerika Serikat berupaya
untuk mengembangkan berbagai cara baru untuk me-manage
perusahaan. Teori Manajemen Ilmiah itu sendiri dikembangkan berkat
adanya kebutuhan terhadap peningkatan produktivitas. Dalam hal ini,
produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan efisiensi
pekerja. Beberapa variabel dalam manajemen ilmiah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut.
a. Peningkatan produktivitas perusahaan.
b. Pemanfaatan tenaga kerja beserta persyaratannya.
c. Peningkatan kesejahteraan karyawan.
d. Lingkungan yang baik untuk peningkatan produktivitas kerja.
19
19
tahun. Di samping itu, Owen juga menetapkan suatu
prosedur kerja yang mampu meningkatkan produktivitas kerja,
selanjutnya juga menetapkan kebijakan insentif agar kesejahteraan
karyawan meningkat.
20
20
secara ilmiah untuk kemudian dilatih dan dikembangkan potensi
dan keterampilannya.
3) Pendidikan dan pengembangan ilmiah.
Manajemen perlu bekerja sama dengan para pekerja secara
sungguh-sungguh dalam rangka memastikan bahwa setiap
pekerjaan dijalankan sesuai dengan prinsip ilmu yang telah
dikembangkan sebelumnya.
4) Kerja sama pribadi yang bersahabat antara manajemen dan tenaga
kerja.
Pekerjaan beserta tanggung jawabnya perlu dibagi rata di antara
pimpinan dan bawahan. Manajemen perlu mengambil alih berbagai
pekerjaan yang dinilai lebih tepat untuknya daripada untuk
bawahannya.
21
21
Gagasan mengenai program pengembangan karyawan lebih
difokuskan pada karyawan itu sendiri untuk mengembangkan dirinya
melalui serangkaian persiapan untuk menerima jabatan yang lebih
tinggi.
22
22
2.2.2 Aliran Manajemen Klasik
a. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol menyebutkan bahwa berbagai kegiatan yang dilaksanakan
oleh manajemen di suatu perusahaan industri dapat dikelompokkan ke
dalam tugas berikut.
1) Technical, yakni kegiatan menghasilkan produk yang mencakup
kegiatan perencanaan dan pengorganisasian.
2) Commercial, yakni kegiatan membeli berbagai bahan yang
diperlukan dan menjual hasil produksi dari bahan tersebut.
3) Financial, yakni kegiatan mencari dan menggunakan modal.
4) Security, yakni kegiatan menjaga keamanan dan keselamatan kerja
serta aset perusahaan.
5) Akuntansi, yakni kegiatan yang meliputi pencatatan, penghitungan
biaya dan keuntungan yang diperoleh, serta penyajian laporan
keuangan.
6) Tugas manajerial, yakni pelaksanaan berbagai fungsi manajemen.
23
23
2.2.3 Aliran Hubungan
Manusiawi
Perkembangan lanjutan dalam manajemen kembali dimulai
pada 1930 dan popular sejak 1950-an, yakni berupa manajemen yang
memperhatikan karyawannya. Pandangan ini timbul dari berbagai
kelemahan manajemen klasik yang berorientasi pada tugas dan
menimbulkan stres serta pelambatan dan penurunan produktivitas
akibat monotonnya pekerjaan.
a. Studi Hawthorne
Studi ini dilakukan oleh kelompok yang dipimpin Elton Mayo.
Studi ini melakukan penelitian lanjut mengenai efek kelelahan terhadap
output karyawan. Pengujian dilakukan terhadap enam karyawan di
Relay Assembly yang secara intensif diteliti di suatu ruangan dengan
waktu kerja harian dan mingguan, serta waktu istirahat yang
divariasikan untuk memperoleh hasil kerja yang rutin. Berdasarkan
hasil penelitian ini, tidak ditemukan adanya hubungan langsung antara
perubahan kondisi kerja fisik dan output karena produktivitas tetap
mengalami peningkatan terlepas dari ada tidaknya perubahan tersebut.
Mayo menyimpulkan bahwa kondisi sosial yang diciptakan
untuk pekerja di ruangan tes berperan besar dalam meningkatkan
produktivitas. Dalam hal ini, ada dua faktor yang memiliki arti penting,
yakni suasana kelompok dan pengawasan yang lebih partisipatif.
Terkait suasana kelompok, para pekerja menciptakan hubungan sosial
yang baik dan saling mendukung serta berkeinginan untuk bekerja
dengan baik. Sementara terkait pengawasan yang lebih partisipatif,
pekerja di ruangan tes tersebut merasa dianggap penting, diberi banyak
informasi dan sering dimintai pendapat. Hasil riil lainnya dari
penelitian ini yang menjadi kunci produktivitas adalah peralihan
perhatian manajer dan peneliti manajemen dari hal teknis dan struktural
pada pendekatan klasik ke hal sosial dan kemanusiaan. Hasil tersebut
membuktikan pentingnya peranan sikap perasaan, dan hubungan
antarkaryawan dalam manajemen, serta kelompok kerja. Penelitian
tersebut juga mengidentifikasi Hawthorne effect, yakni kecenderungan
seseorang yang dipilih dalam rangka suatu penelitian tertentu untuk
melakukan hal yang diinginkan dalam penelitian tersebut karena
kondisi yang menghendakinya.
24
24
perubahan terhadap pelatihan manajemennya. Manajer juga
diingatkan pada pentingnya perhatian terhadap proses kelompok untuk
melengkapi perhatian terhadap setiap individu karyawan. Teori ini
menginspirasi para ilmuwan perilaku manusia seperti Agryris,
Maslow, dan McGregor untuk mengkaji motivasi secara lebih dalam.
Keterbatasan dari teori hubungan manusia antara lain konsep
makhluk sosial yang tidak secara lengkap menggambarkan individu di
tempat kerjanya. Di samping itu, perbaikan kondisi dan kepuasan kerja
karyawan tidak mampu meningkatkan produktivitas sesuai harapan.
Selain lingkungan sosial di tempat kerja, upah, menariknya pekerjaan,
struktur organisasi dan hubungan perburuhan juga berperan dalam
mempengaruhi produktivitas.
25
25
2) Diperlukan pendekatan motivasional untuk membangun komitmen
pekerja terhadap tujuan organisasi.
3) Diperlukan manajemen yang sistematik dengan pendekatan yang
didasarkan pada berbagai pertimbangan yang relevan.
4) Manajemen teknik dapat dinilai sebagai suatu proses teknik
mengenai peranan prosedur dan prinsip yang dijalankan secara
ketat.
26
26
2.3. Pendekatan Sistem
Manajemen
Manajemen merupakan suatu sistem terbuka (open system) yang
berinteraksi dengan lingkungannya dalam kaitannya dengan proses
pentransformasian input (sumber daya) menjadi output (barang/jasa).
Dalam sistem ini, lingkungan input merupakan aspek terpenting karena
merupakan tempat asal dari sumber daya yang bersangkutan serta
merupakan feedback dari pelanggan, yang memberi dampak tertentu
terhadap output organisasi. Feedback tersebut akan memberikan
masukan mengenai kemampuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat luas. Organisasi akan sulit untuk beroperasi dalam jangka
panjang di bidang usahanya apabila tidak ada keinginan dari konsumen
untuk menggunakan produknya.
27
27
dengan perubahan kondisi dengan cepat. Berdasarkan
pendekatan ini, lingkungan organisasi bukanlah sekelompok kekuatan
tetap yang tidak bersifat manusiawi karena bersifat kompleks dengan
jaringan dinamis yang terbentuk dari interaksi antar-orang. Manajer
harus memahami hal yang penting baginya dan bagi manajer lainnya.
Interaksi dengan manajer lainnya ditujukan untuk menciptakan kondisi
kombinasi yang akan menciptakan kemakmuran dan daya juang yang
tinggi.
28
28
A. Uji Pemahaman (Contoh Soal)
Sebelum melanjutkan pada bab berikutnya, saudara disarankan
untuk menjawab contoh soal di bawah ini pada selembar kertas folio bergaris.
1. Sebutkan perkembangan beberapa aliran manajemen yang saudara ketahui!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi
dalam memahami perkembangan teori manajemen!
3. Sebutkan empat prinsip manajemen menurut Taylor!
4. Dalam memahami perilaku manusia, Mc.Gregor mengemukakan teori X dan Y,
jelaskan teori yang dimaksud!
5. Apa yang dimaksud dengan “pendekatan Keterlibatan Dinamik”?
B. Tugas mandiri untuk satu kelompok yang ditunjuk agar didiskusikan di kelas
1. Ringkaskan materi “Sejarah Evolusi Manajemen” dalam bentuk
power point!
2. Atau diskusikan kasus tertentu yang berkaitan dengan masalah sejarah evolusi
manajemen!
3. Kutipan dicantumkan secara jelas sumbernya!
29
29