Dosen Pengampu:
Dr. Muawanah, M.Pd
Disusun Oleh :
ABDUL ROVI’I ( 22504001 )
3
Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS),
(Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm. 209
4
Dr. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan Cet-3 (revisi), PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2000, hlm. 11-12
5
Drs. Mamduh M. Hanafi, MBA, Manajemen, Yogyakarta, Unit Penerbitan dan Percetakan
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 1997. hlm. 30
Manajemen telah dipraktekkan oleh masyarakat kuno. Sebagai contoh,
bangsa Mesir bisa membuat piramida. Bangunan yang cukup kompleks yang
hanya bisa diselesaikan dengan koordinasi yang baik. Kekaisaran Romawi
mengembangkan struktur organisasi yang jelas, dan sangat membantu
komunikasi dan pengendalian.
2. Teori Manajemen Klasik
a. Robert Owen (1771-1858). Owen berkesimpulan bahwa manajer harus
menjadi pembaharu (reformer). Beliau melihat peranan pekerja bukan
saja merupakan input, tetapi merupakan sumber daya perusahaan yang
signifikan. Ia juga memperbaiki kondisi pekerjanya, dengan mendirikan
perumahan (tempat tinggal) yang lebih baik.
b. Babbage merupakan profesor matematika di Inggris, percaya bahwa
prinsip-prinsip ilmiah dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi
produksi, produksi naik biaya operasi turun, Pembagian Kerja (division
of labor) dengan ini kerja/operasi pabriknya bisa dianalisis secara
terpisah dengan cara semacam ini pula training bisa dilakukan dengan
lebih mudah, melakukan pekerjaan yang sama secara berulang-ulang,
maka pekerja akan semakin terampil dan berarti semakin efisien.
3. The Behavioral School
Frederick W. Taylor , mengenalkan bahwa titik tolak penerapan manajemen
secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu kerja (time & motion
studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat
dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah
differensial.
Henry L. Gantt hidup pada tahun 1861 – 1919. Rendahnya motivasi yang
dicapai mengakibatkan Gantt meninggalkan sistem tarif upah diferensial
untuk diubah menjadi satu inovasi baru berupa motivasi kerja kepada para
bawahan. Sistem Pengawasan (supervisor) diterapkannya sebagai upaya
untuk memacu semangat kerja karyawan. Disamping itu Gantt juga
memperkenalkan sistem penilaian terbuka yang awalnya merupakan ide
Owen. Gantt chart (bagan Gantt) kemudian populer dan gigunakan untuk
perencanaan, yaitu mencatat scedul (jadwal) pekerja tertentu.
4. The Quantitative School
Teori ini mengembangkan model-model untuk memecahkan masalah-maslah
menejemen yang kompleks. Dengan memenuhi berbagai faktor sebagai
variabel yang saling berkaitan, maka dengan bantuan komputer, model itu
dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para
manajer dalam membuat keputusan-keputusannya. Teknik-teknik ilmu
manajemen ini banyak membantu para manajer organisasi yang benar-benar
dalam berbagai kegiatan penting , seperti dalam hal penganggaran modal dan
manajemen arus dana, penjadwalan produksi, strategi pengembangan
produksi, perencanaan sumber daya manusia, penanggulangan logistik dan
penjadwalan pesawat terbang. Teori Aliran Kuantitatif memfokuskan
keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Pendekatan ini dikenal sebagai
pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah sebagai
berikut: Merumuskan masalah, Menyusun model aritmatik, Mendapatkan
penyelesaikan dari model, Mengkaji model dan hasil model, Menetapkan
pengawasan atas hasil, dan Mengadakan implementasi.
5. Teori Pendekatan Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang saling
berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem akan dipandang secara
keseluruhan, terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan (sub-sistem), dan
sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan.
Model pendekatan sistem dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Input
b. Proses transformasi
c. Output
d. Interaksi dengan lingkungan
e. Feed
f. Back
Pada proses selanjutnya pendekatan inilah yang selama ini digunakan
dalam sistem manajemen pendidikan di indonesia.
6. Neo-Human Relation
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap
bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu
kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja.
Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan sis positif manusia dan
manajemen ilmiah. Pendekatan ini melihat bahwa manusia merupakan
makhluk yang emosional, intuitif, dan kreatif. Dengan memahami kedudukan
manusia tersebut, prinsip manajemen dapat dikembangkan lebih lanjut.
Tokoh yang dapat disebut mewakili aliran ini adalah W. Edward Deming,
yang mengembangkan prinsip-prinsip manajemen seperti Fayol yang
berfokus pada kualitas kerja dan hubungan antar karyawan.6
6
Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc.Ed., Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional (dalam
perspektif abad 21), Magelang, Tera Indonesia. 1998. hlm. 75
7. Teori Behavioral Science
a. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang
perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
b. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
c. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
d. Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai
empat system manajemen.
e. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
f. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan
budaya.
g. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
diantaranya ialah :
7
Dr. H. Syaiul Sagala, M.Pd, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung, Alfabeta, 2000, hlm.
22
8
Prof. Dr. Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Crt. II, Jakarta, Rineka Cipta, 2004,
hlm. 1
b. pendidikan kita telah kehilangan objektivitasnya,
didik.
Fenomena tersebut di atas, itu semua adalah tentang evaluasi dari pendidikan
kita yang ada sekarang ini. Sedangkan pemikiran untuk memfungsikan pendidikan
9
J. Drost, SJ., Dari KBK (Kurikulum Bertujuan Kompetensi) Sampai MBS (Manajemen
Berbasis Sekolah), Jakarta, PT. Kompas Media Nusantara. 2005. hlm. 9.
DAFTAR PUSTAKA