Anda di halaman 1dari 73

Nama : Mawaddah

NIM : 220206071
Judul : Manajemen (Dasar, Pengertian, Dan Masalah)
Pembimbing : Dr. Safriadi, S. Pd.I., M.Pd.
Penerbit : PT Bumi Aksara
Halaman : 266 Halaman
Penulis : Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu.
Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Untuk lebih jelasnya pengertian manajemen ini penulis mengutip beberapa definisi :

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.

Andrew F. Sikula

Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan,


pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian,
komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi
dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.

G.R Terry

Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentuntukan melalui
pemanfaatan
definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

a. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

b. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.

c. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif,


dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya (6M).
d. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja
sama dalam suatu organisasi.
e. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.

f. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (POSD dan C).

g. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.


2. Pentingnya Manajemen

Pada dasarnya manajemen itu penting, sebab :

a. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan
pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam penyelesaiaanya.

b. Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen diterapkan dengan baik.

c. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua
potensi yang dimiliki.
d. Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan.

e. Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan dengan


memanfaatkan 6M dalam proses manajemen tersebut.
f. Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.

g. Manajemen mengakibatkan pencapai tujuan secara teratur.

h. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.

i. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama sekelompok orang.


Perhatikan terhadapat manajemen mulai berkembang 1856, didorong oleh hal-hal
berikut.
a. Terjadinya pemisahan antara RTK dan RTP serta penawaran menciptakan
permintaan dan produksi massal semakin berkembang.
b. Timbulnya persaingan yang tajam di antara RTP-RTP, sehingga mengharuskan
setiap RTP bekerja lebih efektif dan efesien supaya produksinya dapat bersaing
dipasaran.
c. Persedian faktor-faktor produksi yang semakin berkurang, sehingga timbul
persaingan antara RTP-RTP untuk mendapatkannya.
d. Adanya kemajuan teknik yang cepat, mengakibatkan timbulnya revolusi industri.

e. Timbulnya serikat-serikat buruh yang menuntut adanya perbaikan-perbaikan


jaminan sosial, jaminan keselamatan kerja, perpendekan jam kerja, dan penolakan
kerja paksa.

Berdasarkan hasil penelitian (time and motion study) dari Frederick Winslow Taylor
(1859- 1915) maka pada tahun 1915 manajemen diakui menjadi ”suatu ilmu pengatahuan
(scientific management)” yang berdiri sendiri.
Manajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika :
a. Ada tujuan Bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai.

b. Ada kerja sama di antara sekelompok orang dalam ikatan formal dan ikatan tata
tertib yang baik.
c. Ada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur.

d. Ada hubungan formal dan ikatan kerja yang tertib.

e. Ada sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.

f. Ada organisasi (Wadah) untuk melakukan kerja sama.

g. Ada wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) dari setiap


individu anggota.
h. Ada koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) dari proses manajemen tersebut.

i. Ada pemimpin/pengatur dan bawahan yang akan diatur.

j. Ada relationships in organization dan human organization.

k. Ada the nature of men and the nature of organization.

l. Ada komunikasi dan delegation of authority.


B. FILSAFAT DAN ASAS-ASAS MANAJEMEN

1. Filsafat Manajemen

Filsafat manajemen adalah kerja sama saling menguntungkan, bekerja efektif dan
dengan metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal.
Filasat manajemen adalah kumpulan pengatahuan dan kepercayaan yang
memberikan dasar atau basis yang luas untuk menentukan pemecahan terhadap
masalah-masalah manajer.

Manfaat filsafat manajemen

a. Memberikan suatu dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer.

b. Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam proses manajemen


untuk mencapai tujuan.
c. Memberikan dasar dan pendoman berpikir efektif bagi manajer :

a)proses berpikirdengan mudah dapat diorientasikan ;

b) tekanan diletakkan atas keseluruhan (general), bukan pada bagian individual


yang dipilih.
d. Dapat dipergunakan untuk mendapatkan sokongan dan partisipati para bawahan,
jika mereka mengetahui peranan manajer dan mengerti tindakan-tindakannya,
asalkan mereka telah menghayati filsafat manajemen.
e. Memberikan pedoman arah pemecahan yang terbaik terhadap masalah-masalah
yang dihadapi manajer.
f. Menjadi pedoman dasar dan kepercayaan bagi manajer dalam melakukan
wewenang kepemimpinannya.
2. Asas-asas umum manajemen
Asas-asas umum manajemen (general principles of management)
a. Division of Work

b. Authority and Responsibility

c. Discipline

d. Unity of Command

e. Unity of Direction

f. Surbordination of Individual Interest into General Interest

g. Remuneration of Personal

h. Centralization

i. Scalar of Chain (Hierarchy)

j. Order
k. Equity

l. Initiative

m. Esprit de Corps (Asas Kesatuan)

n. Stability of Turn-over of Personnel (Kestabilan Jabatan Karyawan)


C. ILMU DAN SENI MANAJEMEN

1. Ilmu (science) adalah sekempulan pengetahuan yang telah disistematisasikan,


dikumpulkan, dan diterima menurut pengertian kebenaran umum mengenai keadaan
suatu subjek dan objek tertentu.
2. Science management (manajemen ilmiah) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang
disistematisasi, dikumpulkan, dan diterima menurut pengertian kebenaran- kebenaran
universal mengenai manajemen.
3. Scientific management adalah manajemen yang menggunakan ilmu (science) dan

scientific method.

4. Scientific method adalah suatu pendekatan yang tepat terhadapat suatu objek ilmu dan
tujuan utamanya ialah untuk menambah pengetahuan yang sudah ada.

Scientific management memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


a. Tersusun secara sistematis/teratur.

b. Dapat dipelajari dan diajarkan.

c. Menggunakan metode-metode ilmiah.

d. Dapat dijadikan suatu teori.

e. Objektif dan rasional.


kesimpulan bahwa ilmu mengajarkan kita tentang seseuatu, sedangkan seni/art
mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal yang dilakukan.

Pendekatan ilmu yang dilakukan oleh para ahli dikenal atas ’’pendekatan klasik dan
pendekatan modern’’. Kedua cara pendekatan ini mempunyai perbedaan yang sifatnya
gradual saja, sebagai berikut.

1. Pendekatan klasik lebih memfokuskan analisis spesialisasi dan penguraian yang


sifatnya mikro. Sedangkan pendekatan modern lebih memfokuskan teori dengan
penguraian kepada perpaduan dan perencanaan, menyajikan seluruh (generalis)
pandangan yang dibutuhkan, jadi sifatnya makro (generalis).
2. Pendekatan klasik (ilmu klasik) penggunaannya (sifatnya) unidimensi, jadi cenderung
kepada hal-hal yang terbatas, sedangkan Pendekatan Modern cenderung
pandangannya ’’multidimensi’’ jadi penggunaan kepada hal-hal yang luas.
3. Pendekatan klasik terhadap manajemen/organisasi lebih memfokuskan pada internal
(metode dan prosedur kerja), sedangkan pendekatan modern generalis meliputi
metode, prosedur, dan sistem (internal dan eksternal)-nya.
a. Metode adalah cara-cara pelaksanaan kerja dengan seefesien mungkin atas
sesuatu tugas yang diperoleh dengan memperhitungkan segi-segi tujuan,
peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang, dan biaya-biaya yang tersedia.
(penulis)
b. Prosedur kerja adalah tata kerja yang merupakan suatu rangkaian, sehingga
menunjukkan suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus ditempuh
dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang tugas. (penulis)
c. Sistem adalah suatu rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang kemudian
membentuk suatu kebulatan yang teratur dalam rangka melaksanakan suatu
bidang pekerjaan. (penulis)
d. Sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau komponen yang
satu sama lain berkaitan secara struktural dan fungsional, saling menunjang dan
mengisi, sesuai dengan peranan dan kedudukan masing-masing, namun
keseluruhannya secara mutlak didukung oleh setiap komponen, betapapun kecil
nilainnya. (Prof. Dr. Didi Admadilaga).
e. Sistem dapat dianggap sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi yang terdiri
dari bagian-bagian yang berhubungan dengan cara tertentu dan yang ditujukan ke
arah tujuan tertentu, (G.R. Tery).

Setiap sistem mengandung masukan, proses, output, dan merupakan suatu kesatuan yang
bekerja sendiri. Akan tetapi setiap sistem berkaitan pula dengan suatu sistem yang lebih
luas dan lebih tinggi tingkatnya maupun dengan subsistem-subsistemnya sendiri yang
mewakili integrasi berbaagai sistem dari tingkat yang lebih rendah. Misalnya: Manajer
harus menyadari dan menghayati bahwa tujuan yang dicapainya itu berkat peranan
semua karyawannya (bawahannya), betapapun kecilnya nilai yang di berikan masing-
masing pekerja pada bidangnya. Jadi, hasil yang dicapai merupakan totalitas nilai yang
diberikan oleh individu-individu karyawan pada bidangnya masing-masing.
BAB 2

TUJUAN, BIDANG DAN MAZHAB MANEJEMEN

A. Tujuan Manejemen

Tujuan individu adalah untuk dapat memenuhi kebutuhaan kebutuhannya


berupa materi dan non materi dari hasil kerjanya .Tujuan organisasi adalah
mendapatkan laba (business organization) atau pelayan/pengabdian (public
organization) melalui proses manajemen itu. Pengertian tujuan (objectives) sama
dengan sasaran (goals)? Pengertian antara tujuan (objectives) dengan sasaran
(goals) mempunyai perbedaan yang gradual saja.Tujuan makna hasil umum
(generalis),sedangkan sasaran berarti hasil khusus (spesialis).Tujuan adalah
sesuatu hasil (generalis) yang ingin dicapai melalui proses manajemen (penulis).
Tujuan adalah hasil yang diinginkan yang melukiskan skop yang jelas,serta
memberikan arah kepada usaha-usaha seorang manajer (G.R.Terry).Jadi
mencakup empat pokok,yaitu 1.tujua; 2.skop; 3.kepastian; dan 4.arah.
Sasaran goals adalah sesuatu hasil (khusus) yang ingin dicapai melalui proses
manajemen.(penulis). Dalam menetapkan tujuan ini didasarkan pada analisis
“data,informasi dan potensi” yang memiliki serta memilihnya dari alternatif-
alternatif yang ada.Tujuan organisasi dapat diketahui dalam anggaran dasar (AD)
dan anggaran rumah tangga (ART)-nya.
Tujuan-tujuan ini dapat kita kaji dari beberapa sudut dan dibedakan sebagai
berikut.

1. Menurut tipe-tipenya,tujuan dibagi atas

a. Profit objectives,bertujuan untuk mendapatkan laba bagi pemiliknya.

b. Service objectives, bertujuan memberikan pelayanan yang baik bagi


konsumen dengan mempertinggi nilai barang dan jasa kepada konsumen.

c. social objectives,bertujuan meningkatkan nilai guna yang diciptakan


perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.
d. Personal objectives bertujuan agar para karyawan secara
individualeconomic, social pshycologocal mendapatkan kepuasaan
dibidang pekeejaannyaa dalam perusahaan.

2. Menurut prioritasnya,tujuan dibagi atas


a. Tujuan primer
b. Tujuan sekunder
c. Tujuan individual,dan
d. Tujuan sosial

3. Menurut jangka waktunya,tujuan dibagi atas;


a. Tujuan jangka Panjang,
b. Tujuan jangka menengah dan
c. Tujuan jangka pendek

4. Menurut sifatnya,tujuan dibagi atas:


a. Management objectives
b. Managerial objectives,
c. Adminitrative objectives
d. Economic objectives
e. Social objectives
f. Technical objectives
g. Work objectives

5. Menurut tingkatnya,tujuan dibagi atas:


a. Overall enterprise objectives,
b. Divisional objectives
c. Depatermental objectives
d. Sectional objectives
e. Group objectives
f. Individual objectives

6. Menurut bidangnya,tujuan dibagi atas:


a. Top level objectives
b. Finance objectives
c. Production objectives
d. Marketing objectives
e. Office objectives

7. Menurut motifnya,tujuan dibagi atas:


a. Public objectives
b. organizational objectives
c. personal objectives
Kesimpulan bahwa Tujuan merupakan hal terjadi proses manajemen dan aktivitas kerja
tujuan beraneka macam tetapi harus ditetapkan secara jelas realistis dan cukup
menentang berdasarkan analisis data informasi dan pemilihan dari alternatif alternatif
yang ada. Kecakapan manajer dalam menetapkan tujuan dan kemampuannya
memanfaatkan peluang mencerminkan tingkat hasil yang dapat dicapainya.

Untuk menetapkan tujuan yang baik dilakukan dengan cara :

1. Tujuan-tujuan harus jelas dan ditetapkan berdasarkan hasil analisis


data,informasi,dan potensi yang dimiliki.

2. Tujuan-tujuan harus ditetapkan manajer dan meminta partisipasi karyawan


pelaksanaan dalam proses penetapan tujuan,sehingga mereka antusias untuk
mencapain tujuan tersebut.

3. Setiap tujuan dalam suatu perusahaan harus membantu keseluruhan tujuan


perusahaan, jadi ha rus saling menunjang secara keseluruhannya.

4. Tujuan-tujuan harus bersifat kontemporer dan inovatif serta ditetapkan up to date.

5. Tujuan-tujuan yang ditetapkan bagi setiap individu pelaksanaan harus sesuai dengan
ke mampuannya ,supaya gairah kerjanya baik.

B. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
Sebelum kita mempelajari bidang-bidang manajemen,kita harus terlebih dahulu
mengetahui unsur-unsur manajemen (toolsof management).Unsur-unsur manajemen itu
terdiri dari:

1. Men,yaitu tenaga kerja manusia


2. Money,uang yang dibutuhka

3. Methods,cara-cara

4. Materials,bahan-bahan

5. Machines,yaitu mesin-mesin/alat-alat

6. Market,yaitu pasar

Setiap unsur manajemen ini berkembang menjadi bidang manajemen yang


mempelajari lebih mendalam peranannya dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.Bidang-bidang manajemen dikenal atas:

1. Manajemen sumber daya manusia (unsur men).

2. Manajemen permodalan/pembelanjaan (unsur money).

3. Manajemen akutansi biaya (unsur materials).

4. Manajemen produksi (unsur machines).

5. Manajemen pemasaran (unsur market).

6. Methods adalah cara/sistem-sistem yang dipergunakan dalam setiap bidang


manajemen untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna setiap unsur
manajemen.

C. MAZHAB-MAZHAB MANAJEMEN
Manajemen G.R.Terry mazhab-mazhab manajemen itu adalah;

1. Mazhab Manajemen Berdasarkan kebiasaan (Management by Custom School).

2. Mazhab Manajemen Ilmu (Scientif Management School).

3. Mazhab perilaku (Behavior School).

4. Mazhab Sosial (The Social School).

5. Mazhab Manajemen Sistem (System Management School).

6. Mazhab Manajemen Berdasarkan Keputusan (Decisional Management School).

7. Mazhab Pengakuran Kuantitatif (Quantitatif Measure).

8. Mazhab Proses Manajemen (Management Process).


9. Mazhab Manajemen Menerut Keadaan (Contingency Management School).

BAB 3

A. SISTEM, PENDEKATAN, DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

1. Sistem-Sistem Manajemen

Sistem manajemen yang diterapkan oleh manajer dalam memimpin suatu


organisasi (perusahaan) tergantung pada karakter seorang manajer dan keadaan
organisasi yang dipimpinnya.
Sistem-sistem manajemen itu dapat dibedakan atas:

a. Manajemen Bapak (Paternalistic Management).

b. Manajemen Terbuka (Closed Management).

c. Manajemen Terbuka (Open Management).

d. Manajemen Demokrasi (Democratic Management).

Berikut uraian singkat sistem manajemen diatas.


1. Manajemen Bapak

Dalam sistem manajemen bapak ini diartikan bahwa setiap usaha dan aktivitas
organisasi para pengikut (bawahan) selalu mengikuti jejak bapak. Apa yang
dikatakan bapak itulah yang benar. Di Indonesia tampak ada kecenderungan
manajemen bapak ini artinya asal bapak senang (ABS). hal ini perlu kita perbaiki,
asal bapak senang pada dasarnya diciptakan oleh pemimpin.
2. Manajemen Tertutup

Dalam manajemen tertutup, manajer tidak memberitahukan atau


menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya walaupun dalam
batas-batas tertentu saja. Manajemen tertutup ini biasanya diterapkan oleh seorang
manajer otoriter, karena dia menganggap yang paling pintar, berkuasa, dan lain
sebagainya.
3. Manajemen Terbuka

Perlu diperhatikan dalam manajemen ini adalah bawahan yang diikutsertakan


dalam pertemuan-pertemuan harus didasarkan atas kedudukan pejabat dan tingkat
kerahasiaan masalah-masalah yang akan diputuskan. Manajemen
terbukan ini biasanya diterapkan oleh manajer pertisipatif karena “falsafah”
kepemimpinannya adalah manajer (atasan) itu untuk bawahan.
4. Manajemen Demokrasi

Pelaksanaan manajemen demokrasi hamper sama dengan manajemen terbuka,


khususnya dalam proses pengambilan keputusan dimana para bawahan diajak dan
diikutsertakan berpartisipasi memberikan saran-saran. Sistem manajemen
demokrasi ini dikenal atas “manajemen demokrasi barat dan demokrasi Pancasila”
yang perbedaannya hanya bersifat gradual saja.

2. Pendekatan-pendekatan Manajemen

Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam mempelajari ilmu


manajemen, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan kebiasaan (empirical case approach)

Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari sudut “sejarahnya, asal usulnya
berdasarkan pengalaman-pengalaman nyata di masa yang lalu”. Beberapa kasus
yang pernah terjadi dianalisis untuk diterapkan pada masa kini maupun pada masa
depan. Berdasarkan hasil analisis itu lalu ditarik kesimpulan dan dijadikan pedoman
berpikir dalam menerapkan manajemen.
2. Pendekatan berdasarkan kelakuan antarindividu (interpersonal behavior approach)
Pendekatan ini dipelajari dari sudut “tingkah laku hubungan antar karyawan
perusahaan”. Manajer harus menyadari bahwa manjemen tidaklah dilakukan
sendiri, justru manajer harus menyebabkan bawahan melakukannya. Jadi topik yang
dipersoalkan dalam pendekatan ini adalah
“human relations, motivasi, kepemimpinan, perilaku manusia, psikologi, dan
komunikasi”.
3. Pendekatan berdasarkan kelakuan kelompok (group behavior approach).
Pendekatan ini dipelajari dari psikologi social suatu studi pola budaya mengenai
susunan tingkah laku kelompok manusia “organizational
nehavior” yang diartikan sebagai sistem, pola hubungan antar manusia di antara
kelompok.
4. Pendekatan sistem kerja sama social (cooperative social system appeoach). Menurut
pendekatan ini manajemen dipelajari dari teori sistem atau merupakan bagian
dari teori sistem. Pendekatan sistem kerja sama sosial sangat berperan dalam
manajemen, karena semua manajer bekerja dalam suatu sistem sosial.
5. Pendekatan sistem sosio Teknik (socio technological system approach). Pendekatan
ini merupakan salah satu aspek dari teori sistem. Pendekatan ini menyangkut
masalah teknis yaitu method, machines, dan equipment.
6. Pendekatan teori keputusan (decision theory approach).

Pendekatan manajemen berdasarkan teori keputusan merupakan pemilihan secara


rasional (rational choice) yang dititikberatkan pada keputusan rasional, logis, dan
ilmiah.
7. Pendekatan pusat komunikasi (communication center approach).

Pendekatan ini menekankan pentingnya peranan komunikasi bagi


manajer.pemberian perintah dan penerimaan laporan yang kedua-duanya
mempunyai peranan penting bagi manajer yang efektif.
8. Pendekatan matematis (mathematical approach).

Pendekatan matematis ini dikenal sebagai operation research yang mendasarkan


pembahasan pada pendekatan matematis dan telah menamakan dirinya sebagai
management scientist.
9. Pendekatan situasional (contingency approach).

Pendekatan ini mempelajari manajemen didasarkan pada sifat situasional internal


dan eksternal organisasi pada saat tersebut, masalah-masalah diselesaikan
berdassarkan situasional.
10. Pendekatan sumber daya manusia.

Pendekatan sdm dipelajari mengenai masalah-masalah individu, kelompok kerja,


lingkungan kerja, dan motivasi-motivasi apa yang dapat meningkatkan produktivitas
kerja dari sumber daya manusia itu.
11. Pendekatan kombinasi.

Pendekatan ini berpendapat bahwa suatu pemusatan pengetahuan yang berhubungan


dengan memimpin hanya ada didalam manajemen.

3. Fungsi-fungsi Manajemen

Pemebagian fungsi-fungsi ini bertujuan untuk supaya sistematika urutan


pembahasannya lebih teratur, agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih
mendalam, untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer.
Fungsi manjemen menurut Robert Tanembaum sebagai berikut:
1. Kompleksnya perusahaan karena jumlahnya sangat banyak, maupun karena
perkembangan lapangan usaha dan organisasi yang berbeda-beda.
2. Tidak adanya persamaan terminology diantara ratusan pengarang yang
menyangkut konsep yang sama.
3. Pemakaian kata-kata tanpa memperhatikan dengan serius arti dan nilainya.
4. Oleh masing-masing pengarang kurang diuraikan fungsi-fungsi manajemen
lainnya.
5. Kadang-kadang diselipkan soal Teknik, kemahiran diantara fungsi-fungsi manajer.
6. Mencampur adukkan fungsi dan proses.
7. Deskripsi fungsi-fungsi sangat subjektif.
8. Mencampuradukan fungsi dan kegiatan pekerjaan.
Setiap manajer dalam pelaksanaan tugasnya, aktivitasnya, dan kepemimpinanya untuk
mencapai tujuan harus melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian dengan baik.

1. Perencanaan (planning).

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan


memilih yang terbaik dari alternative-alternatif yang ada.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan menempatkan
orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat- alat yang diperlukan,
menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan kepada setiap individu
yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
3. Pengarahan.

Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan
bekerja efektif untuk mencapai tujuan.
4. Pengendalian.

Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatau perusahaan,


agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
BAB 4

A. PEMIMPIN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pemimpin merupakan salah satu intisari Manajemen, sumber daya dan titik sentral
dari setiap aktivitas yg terjadi dalam suatu perusahaan. Bagaimana kreativitas dan
dinamikanya seorang pemimpin dalam menjalankan wewenang kepemimpinannya akan
sangat menentukan apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak. Jika seorang
pemimpin kurang kreatif dan tidak dinamis maka perusahaan yg dipimpinnya pun akan
melempem. Umumnya hal ini juga menentukan bagaimana perusahaan itu memimpin
pekerja dan pekerjaannya. Efektivitas para bawahan Sebagian besar ditentukan oleh
efektivitas kepemimpinan seorang pemimpin.
Pemimpin harus mengutamakan tugas,tanggung jawab,dan membentuk hubungan
yg harmonis,baik dengan atasannya maupun dengan bawahannya. Jadi,pemimpin harus
mengadakan komunikasi ke atas dan ke bawah baik komunikasi formal maupun
komunikasi informal. Istilah pemimpin adalah terjemahan leader/head/manager, yang
juga disebut “manajer/kepala/ketua/direktur/presiden, dan lain sebagainya, tegasnya
seoarang yang mempunyai bawahan. Penulis mengutip definisi-definisi yg
dikemukakan para penulis dibawah ini :

1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan


Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan
bawahannya untuk mengerjakan Sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai
tujuan. Manajer adalah seseorang yang mencapai tujuannya melalui kegiatan-
kegiatan orang lain. Jadi,pemimpin itu harus mempunyai bawahan,harus membagi
pekerjaannya, dan harus tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut.

2. Robert Tanembaum
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasi,mengarahkan,dan mengontrol para bawahan yg bertanggung
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikordinasi demi mencapai tujuan
perusahaan

3. Prof. Maccoby
Seorang pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan
mengembangkan segala yg terbaik dalam diri para bawahannya. Menurut Prof.
Maccoby, seorang pemimpin yg baik untuk masa kini adalah orang yang religious,
dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama besar
secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide
ketuhanan yg berlainan.

4. Lao Tzu
Pemimpin yg baik ialah seorang yang membantu mengembangkan orang lain,
sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.

5. Davis and Filley


Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau
seseorang yg melakukan suatu pekerjaan memimpin.
Seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yg mendorong, menuntun, dan
membimbing asuhannya. Beberapa asas utama dari Pancasila adalah :
Ing ngarsa sung tuladha: seorang pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yg
dipimpinnya.
Ing madya mangun karsa: seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan bekreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.
Tut wuri handyani: seoarang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yg
diasuhnya berani berjalan didepan dan sanggup bertanggung jawab.
Manajer adalah sumber aktivitas dan mereka harus merencanakan,
mengorganisasi,mengarahkan, dan mengendalikan semua kegiatan, agar tujuan
tercapai. Manajer harus memberikan arahan kepada perusahaan yg dipimpinnya.
Leader dan Head adalah termasuk manajer atau pemimpin, tetapi para pemimpin
memberikan perbedaan yg sifatnya gradual saja. Pimpinan tunggal, jika hanya seorang
pemimpin saja yang mempunyai authority untuk mengambil keputusan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam organisasi itu. Pimpinan kolektif, jika pimpinan
itu terdiri dari beberapa orang yg mempunyai authority yang sama besarnya untuk
mengambil keputusan dan kebijaksanaan dalam organisasi.

B. BEBERAPA PENDEKATAN TENTANG MANAJER


1. Pendekatan tingkatan dan tugas-tugas manajer
b. Top manager adalah pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan. Contohnya
Direktur utama dan dewan komisaris . corak kegiatan top manager adalah
memimpin organisasi,menentukan tujuan dan kebijaksanaan pokok.
c. Middle manager adalah pimpinan menengah dari suatu perusahaan. Contohnya
seperti kepala divisi,kepala unit,kepala bagian,pimpinan cabang. Corak
kegiatan Middle manager ini adalah kepemimpinan lower manager,dan
menguraikan kebijaksanaan pokok yang dikeluarkan oleh top manager,
d. Lower manager adalah pimpinan terendah yang secara langsung
memimpin,mengarahkan,dan mengawasi para karyawan pelaksana dalam
mengerjakan tugas-tugasnya, supaya tujuan-tujuan perusahaan tercapai

2. Tugas-tugas manajer
Manajer bertanggung jawab dalam mengarahkan visi serta sumber-sumber daya
kearah yang dapat menghasilkan hal-hal yang paling efektif dan efisien. Dalam hal
ini manajer harus bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain,bertanggung jawab
atas hasil yang dicapai. Tegasnya manajer harus bertanggung jawab atas
perkembangan dan kesinambungan perusahaan yang dipimpinnya itu.

3. Pendekatan menurut luas pekerjaan manajer

Luas pekerjaan ini meliputi masalah “Internal dan eksternal” perusahaan yang
dipimpinnya. Semakin tinggi kedudukan seorang manajer maka skop tugasnya
akan semakin luas. Manajer adalah intisari manajemen dan titik sentral dari semua
aktivitas yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan. Tentang luas pekerjaan
manajer pada prinsipnya tergantung kepada fungsi kedudukan (TM-MM-LM),
kreativitas, dan dinamisnya manajer mengambil keputusan dari kebijaksanaan
untuk mengikatkan kegiatan perusahaan yang dipimpinnya.

4. Pendekatan menurut sifat kerja manajer

Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan pikiran yang dilakukan seseorang dalam
mengorbankan suatu pekerjaan. Kerja daya fisik hasilnya konkret, sedang kerja
daya piker hasilnya abstrak.
5. Pendekatan menurut sifat-sifat seorang manajer

Pada dasarnya seorang manajer yang sukses dalam kepemimpinannya mempunyai


sifat-sifat/kualifikasi tertentu. tentang sifat manajer yang baik dan berhasil dalam
tugas-tugasnya, di antara para penulis belum ada kesepakatan yang bulat.

C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengertian pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas
utama dari seorang pemimpin (manajer). pengambilan keputusan (decision making)
diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan
(decision ). Keputusan ini akan menimbulkan aktivitas dan atau mengakhiri
aktivitas.

2. Basis pengambilan keputusan


Basis pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer.
(decision maker) biasanya didasarkan atas:
a. Keyakinan
Manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusan (decision making)
didasarkan atas keyakinan bahwa keputusan inilah yang terbaik setalah
diperhitungkan dan analisis faktor-faktor internal dan eksternal serta dampak
positif dan negative dari keputusan tersebut.
b. Instuisi
Manajer dalam pengambilan keputussn didasarkan atas suara hati.
Pengambilan keputusan berdasarkan instuisi biasanya mengandalkan naluri,
perasaan pribadi, kemampuan mental, tetapi tetap situasi dihadapinya dengan
sikap realistis dan memutuskan menurut perasaan saja.
c. Fakta-Fakta
Dalam hal ini manajer jangan menjadi robot analisis data, informasi, dan data
faktualnya, sebab tidak mungkin kita mendapatkan data, informasi, dan fakta
yang komplet. Keputusan(descision) yang ditetapkan berdasarkan fakta-fakta
ini relative, logis,rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan serta bisa
diterapkan pada semua situasi dan kondisi.
d. Pengalaman kepada pengalaman dan pengalaman pihak-pihak lain.
Pengalaman sangat berharga, memberikan petunjuk-petunjuk dan memberikan
jawaban atas pertanyaan “apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi
ini?”
e. Kekuasaan
Decision maker dalam pengambilan keputusan (decision making) harus
berpedoman atas kekuasaan (authority) yang dimilikinya supaya keputusan itu
sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini disebabkan authority merupakan
dasar hukum untuk bertindak dan berbuat sesuatu.
3. Teknik-Teknik pengambilan keputusan
Manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan Teknik -teknik
:
a. Operation research
b. Linear programming
c. Gaming war games
d. Probability
e. Ranking and statistical weighting.

Bab 5

WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, Dan PENDELEGASIAN


WEWENANG A.WEWENANG

A. Pengertian Wewenang

Wewenang dapat diperbandingkan dengan sistem syaraf dalam tubuh manusia.


Tanpa otak dan syaraf, tubuh manusia tidak dapat berfungsi. Tanpa suatu sistem
wewenang, suatu organisasi jugaa tidak dapat berfungsi. Wewenang (authority) adalah
hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, seorang manajer
suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi perintah dan tugas, serta menilai
pelaksanaan kerja karyawwan dibawahnya. Wewenang ini merupakan hasil delegasi
atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.

1. Jenis-jenis wewenang yang dapat didefinisikan menurut Weber dan Peabody yaitu

a. Wewenang Jabatan (Positional Authority). Weweanag ini berdasar pada


jabatan organisasional. Para bawahan menerima wewenang yang dipunyai
manajer karena mereka mengetahui bahwa manajer tersebut adalah
pejabat yabg sah dari organisasi mereka.
b. Wewenang Fungsional (Functional Authority). Wewenang ini berdasar pada
keahlian.
c. Wewenang Personal (Personal Authority). Wewenang ini merupakan
wewenang pribadi berdasarkan pada sifat-sifat pribadi seseorang.
2. Strukrur Lini dan Staf
a. Organisasi Lini
Semua organisasi mempunyai sejumlah fungsi-fungsi dasar yang harus
dilaksanakan. Sebagai contoh, organisasi perusahaan biasanya paling
sedikit mempunyai tiga fungsi dasar – produksi (manufacturing atau
operasi), pemasaran (atau penjualan) dan keuangan. Fungsi-fungsi dasar
tersebut dilaksanakan oleh semua organisasi, baik manufacturer, pedagang
eceran, perusahaan jasa, ataupun organisasi “nonprofit”.

b. Organisasi Lini dan Staf

Staf merupakan individu atau kelompok (terdiri para ahli) dalam struktur
organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada
fungsi lini. Karyawan staf atau staf departemen tidak secara langsung
terlibat dalam kegiatan utama organisasi atau departemen. Sebagai contoh,
staf spesialis pemeliharaan tidak menciptakan produk, menjual, dan
mengelola keuangan. Posisi staf ditambahkan untuk memberikan saran dan
pelayanan departemen- departemen lini dan membantu mereka mencapai
tujuan organisasi dengan lebih efektif.
c. Wewenang Lini, Staf dan Fungsional

Wewenang lini ( line authority) adalah wewenang dimana atasan


melakukannya atas bawahannya langsung. Ini diwujudkan dalam
wewenang perintah dan secara langsung tercermin sebagai rantai perintah,
serta diturunkan kebawah melalui tingkatan organisasi.
Wewenang staf (staff authority) adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan
staf atau spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi
kepada personalia lini. Ini tidak memberikan wewenang kepada anggota staf
untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.
Weweang staf fungsional (functional staff authority) adalah hubungan
terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan- satuan lini, bila dilimpahi
wewenang fungsional oleh menejemen puncak, seorang staf spesialis
mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional
dimana hal itu merupakan spesialis dari staf bersangkutan.
3. Sumber Konflik Lini-Staf
Beberapa faktor yang dapat menimbulkanberbagai konflik di antara
departemen dan orang-orang lini dan staf. Faktor-faktor tersebut meliputi:

a. Perbedaan umur dan pendidikan, orang-orang staf biasanya lebih


muda dan lebih berpendidikan daripada orang-orang staf, sehingga
menimbulkan “generation gap”.
b. Perbedaan tugas, dimana orang lini lebih teknis dan generalis, sedang
staf spesialis. Hal ini menimbulkan kejadian-kejadian sebagai berikut :
c. Karena staf sangat spesialis, mungkin menggunakan istilah- istilah
dan bahasa yang tidak dipahami orang lini.
d. Orang lini mungkin merasa bahwa staf spesialis tidak sepenuhnya
mengerti masalah-masalah lini dan menganggap saran mereka tidak
dapat diterapkan atau dikerjakan.
e. Perbedaan sikap, ini tercermin pada :
f. Orang staf cenderung memperluas wewenangnya dan cenderung
memberikan perintah-perintah kepada orang lini untuk membuktikan
eksistensinya.
j. Orang staf cenderung merasa yang paling berjasa untuk gagasan-gagasan
yang diimplementasikan oleh lini; sebaliknya, orang lini mungkin tidak
menghargai peranan staf dalam membantu pemecahan masalah-
masalahnya.
k. Orang staf selalu merasa dibawah perintah orang lini; dilain pihak
orang lini selalu curiga bahwa orang staf ingin memperluas
kekuasaannya.
l. Perbedaan posisi. Menejemen puncak mungkin tidak
mengkomunikasikan secara jelas luasnya wewenang staf dalam
hubungannya dengan lini. Padahal organisasi departemen staf ditempat
kan relatif pada posisi tinggi dekat menejemen puncak. Departemen lini
dengan tingkatan lebih rendah cenderung tidak senang dengan hal
tersebut.

B. TANGGUNG JAWAB
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul
karena seseorang telah menerima wewenang. Maka dari itu antara wewenang
dan tanggung jawab harus seimbang.

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima
sesuatu yang dinamakan hak. Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat
penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa tanggung jawab
maka semuanya akan menjadi kacau. Contohnya saja adalah jika seorang ayah
tidak melakukan tanggung jawabnya mencari nafkah, maka keluarganya akan
sengsara. Bagaimanapun juga tanggung jawab menjadi nomor satu dalam
kehidupan seseorang.Dengan kita bertanggung jawab, kita akan dipercaya orang
lain, selalu tepat melakukan sesuatu, mendapatkan hak dengan wajarnya.

2. Macam-Macam Tanggung Jawab

a. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi.
b. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
keluarga merupakan masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami istri ayah
ibu dan anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.
menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
c. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain
sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
d. Tanggung Jawab Kepada Bangsa dan Negara

suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia tiap individu adalah warga negara
suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.
e. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,


melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung
jawab terhadap Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman- hukuman Tuhan
yang diungkapkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

C. PENDELEGASIAN WEWENANG

1. Pengertian Pendelegasian

Satu prinsip organisasi adalah delegasi kekuasaan. Seorang manajer mempunyai


tugas tertentu, tetapi karena ia adalah orang yang mencapai hasil melalui
bawahannya dank arena seorang manajer itu mempunyai waktu, pengetahuan,
dan perhatian yang terbatas, tidak mungkin dia sendiri yang melaksanakan
tugasnya, sungguhpun ia harus bertanggung jawab akan pelaksanaan tugas itu
sebaik-baiknya.
2. Alasan-alasan Pendelegasi
Pertama, pendelegasian memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dari bila
mereka menangani setiap tugas sendiri. Delegasi dari atasan kebawahan merupakan
proses agar bias efisien. Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu
mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Agar
organisasi dapat menggunakan sumber dayanya lebih efisien maka pelaksanaan
tugas-tugas tertentu didelegasikan pada tingkatan organisasi yang serendah mungkin.
3. Unsur-unsur Delegasi

Delegasi kita artikan kegiatan seorang manajer untuk menugaskan bawahannya


untuk mengerjakan bagian dari pada tugas manajer yang bersangkutan dan pada
waktu yang bersamaanmemberikan kekuasaan kepada bawahannya sehingga
bawahan tersebut dapat melaksanakan tugas sebaik- baiknya atau dapat
mempertanggung jawabkan hal-hal yang di delegasikan kepadanya.
BAB 6
KOORDINASI DAN MANAJEMEN
A. Arti dan Pentingnya Koordinasi
berikut pendapat para ahli tentang koordinasi :
1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan meng-
koordinasikan unsur-unsur manajemen (6M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan
dalam mencapai tujuan organisasi.
2. E.F.L. Brech

Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi


kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan
itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu
sendiri.
3. G.R. Terry

Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah
dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu
tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
a. Tipe-tipe koordinasi :
1) Koordinasi vertikal (vertical coordination)

Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang


dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit- unit, kesatuan-kesatuan kerja
yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.
2) Koordinasi horizontal (horizontal coordination)

Koordinasi horizontal adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau


kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.
b. Sifat-Sifat Koordinasi (coordination characteristics)
Koordinasi adalah dinamis bukan statis.
1) Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang koordinator
(manajer) dalam rangka mencapai sasaran.
2) Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.
c. Tujuan Koordinasi
1) Untuk mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemikiran ke
tercapainya sasaran perusahaan.
2) Untuk menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran perusahaan arah
3) Untuk menghindari kekosongan dan tumpang-tindih pekerjaan.
4) Untuk menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas dari sasaran.

B. Syarat-syarat koorninasi
1. Sense of cooperation (perasaan untuk bekerja sama), ini harus dilihat dari sudut
bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.
2. Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara
bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.
3. Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian harus saling menghargai.
4. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikutserakan atu dihargai, umumnya
akan menambah kegiatan yang bersemangat.

C. Cara-Cara Mengadakan koordinasi


1. Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Mengusahakan agar
pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai
2. Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai
oleh anggota, tidak menurut masing-masing individu anggota dengan tujuannya
sendiri-sendiri.
3. Mendorong para anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, saran- saran,
dan lain sebagainya.
4. Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan
penciptaan sasaran.
5. Membina human relations yang baik antara sesama karyawan.
6. Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para bawahan. Ringkasnya,
suatu koordinasi akan lebih baik, jika memperoleh dukungan.
BAB 7
PERENCANAAN DAN RENCANA

A. Pengertian Perencanaan dan Rencana

Perencanaan adalah fungsi dasar manajemen, karena organizing, staffing,directing,


dan cobtrolling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan diproses oleh
perencana, hasilnya menjadi rencana. Perencanaan adalah suatu proses untuk
menetukan rencana. Menurut H. Malayu S.P Hasibuan rencana adalah sejumlah
keputusan Mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan itu. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur, yaitu: tujuan dan
pedoman.
B. Asas-Asas Perencanaan (Principles Planning).

1. Principles of contribution to objective.

2. Priciples of efficiency of planning.

3. Principles of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan).

4. Priciples of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan).

5. Principles of planning premise (asas patokan perencanaan).

6. Principles of policy frame work (asas kebijaksaan pola kerja).

7. Principles of timing (asas waktu).

8. Principles of planning communication (asas tata hubungan perencanaan).

9. Principles of alternative (asas alternative).

10. Principles of limiting factor (asas pembatasan faktor)

11. The commitment principle (asas keterikatan).

12. The principles of flexibility (asaas fleksibilitas).

13. The principles of navigation change (asas ketetapan arah).


14. Principles of strategic planning (asas perencanaan strategis).
Maksud perencanaan (purpose of planning)

1. Perencanaan adalah salah satu fungsi manajer yang meliputi seleksi atas
alternative-alternatif tujuan.
2. Perencanaan pada asasnya adalah memilih dan persoalan perencanaan timbul, jika
suatu alternative cara bertindak ditemukan.
3. Perencanaan, sebagian besar merupakan usaha membuat hal-hal terjadi
sebagaimana yang dikehendaki.
4. Perencanaan adalah suatu proses pemikiran, penentuan tindakan-tindakan secara
sadar berdasarkan keputusan-keputusan menyangkut tujuan, fakta, dan ramalan.
Tujuan Perencanaan (objective of planning).

1. Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur,


dan program serta memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang efektif dalam
mencapai tujuan.
2. Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis, karena semua
potensi yang dimiliki terarah dengan baik kepada tujuan.
3. Perencanaan adalah satu usaha untuk memperkecil risiko yang dihadapi pada masa
yang akan dating.
4. Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan
bertujuan.
5. Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh
pekerjaan.

C. Jenis-Jenis Rencana

1. Tujuan (objective)

Tujuan yang diinginkan harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami dan
ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Tujuan yang diinginkan itu juga harus
wajar, rasional, ideal, dan cukup menantang untuk diperjuangkan dan dapat dicapai
oleh orang banyak.
2. Kebijaksanaan (policy)

Kebijaksanaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan
arah dalam pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan itu maka rencana
akan semakin baik dan menjuruskan daya piker dari pengambil keputusan kearah
tujuan yang diinginkan.
Pentingnya kebijaksanaan.

a. Kebijaksanaan merupakan bagian dam membawa arah fungsi perencanaan.


b. Kebijaksanaan akan memberikan arti terhadap tujuan.

c. Kebijaksanaan dipergunakan untuk menempatkan tujuan perusahaan atau


organisasi yang sebenarnya.
Tingkat-tingkat kebijaksanaan.
a. Kebijksanaan pokok (basic policy) dibuat oleh manajer puncak atau oleh pemilik
perusahaan.
b. Kebijaksanaan umum (general policy) yang dibuat oleh manajer madya.

c. Kebijaksanaan bagian (departemental policy) yang dibuat oleh manajer ini


(supervisor) dan atau mandor.
Syarat-syarat kebijaksanaan.
a. Kejelasan (clearity)
b. Luwes (flexibility)

c. Konsisten (consistency)

d. Berkepribadian (individuality).

3. Prosedur

Prosedur-prosedur juga merupakan suatu jenis rencana, karena prosedur


menunjukkan pemilihan cara bertindak dan berhubungan dengan aktivitas- aktivitas
masa depan. Prosedur benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan dan
bukan untuk cara berpikir.
4. Rule

Rule adalah suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan
harus ditaati.
5. Program
Program adalah suatu rencana yang pada dassarnya telah menggambarkan rencana
yang konkret.
6. Budget
Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan
pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang.
7. Metode

Metode merupakan hal fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan
prosedur. Suatu prosedur terdiri dari serangkaian tindakan.
8. Strategi

Strategi (siasat) adalah juga termasuk jenis rencana, karena akan menetukan
tindakan-tindakan pada masa dating untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

D. Prediction And Primacy Planning

Perencanaan pada dasarnya ditetapkan berdasarkan peramalan (perkiraan) asumsi-


asumsi masa yang akan dating. Prediction berarti perkiraan-perkiraan yang nonilmiah,
sehingga sering diperkirakan orang akan turun hujan. Planning prediction ini
merupakan perencanaan yang tidak didasarkan atas analisis dan perhitungan ilmiah
dari data, informasi, dan fakta tetapi hanya didasarkan atas perkiraan saja. Primacy
(premises) adalah ramalan-ramalan yang berdasarkan ilmiah atas analisis dan
perhitungan dari data, informasi, dan fakta. Planning premises adalah perencanaan
ilmiah yang didasarkan atas ramalan-ramalan yang menyatakan suatu latar elakang
dari kejadian-kejadian yang akan terrjadi diperkirakan mempengaruhi rencana.
1. Ancangan dalam perencanaan

Ancangan dalam perencanaan dikenal atas top down planning dan bottom up
planning. Top down planning adalah rencana yang disusun pada tingkat atas
kemudian diserahkan kepada bawahan (daerah/cabang). Bottom up planning adalah
perencanaan yang terlebih dahulu disusun pada tingkat bawah (daerah, kantor
cabang),, kemudian berdassarkan hasil itu ditetapkan apa yang akan direncanakan di
pusat atau dikantor pusat perusahaan. Kategori perencanaan yaitu, physical
planning, functional planning, comphrensive planning, general combination
planning.
2. Network planning

Network planning (perencanaan jaringan kerja) adalah untuk menentukan urutan


waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Network planning ini
diperlukan karena penyelesaian proyek banyak melibatkan perusahaan dan setiap
perusahaan hanya mengerjakan satu jenis suku cadang.
3. Program evaluation and review techniques (PERT)

PERT artinya suatu proyek dibagi-bagi dalam beberapa event dan aktivitas, yakni
untuk bagian-bagian kecil pekerjaan dan untuk tiap-tiap kegiatan ditentukan waktu
yang diperlukan, sehingga seluruh pekerjaan direncanakan dalam waktu
penyelesaian yang cermat dan teliti.
E. Keuntungan dan Kerugian Perencanaan

1. Keuntungan perencanaan

a. Perencanaan merangsang prestasi kerja.

b. Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.

c. Dengan perencanaan tujuan menjadi jelas, objektif, dan rasional.

d. Perencanaan menyebabkan semua aktivitas teratur dan bermanfaat.

e. Perencanaan dapat memperkecil risiko yang dihadapi perusahaan.


2. Kerugian perencanaan

a. Perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan, karena


mereka harus bekerja sesuai dengan pola yang telah ditetapkan,
b. Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam
keadaan darurat, padahal keadaan darurat perlu diambil keputusan yang
cepat.
c. Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan dating,
belum tentu tepat.
3. Prosedur perencanaan

a. Menjelaskan dan merumuskan dahulu masalah, usaha, dan tujuan yang akan
direncanakan itu.
b. Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang diperlukan secukupnya.

c. Menganalisis dan mengklasifikasikan data, informasi, dan fakta serta


hubungan-hubungannya.
d. Menentukan beberapa alternative

e. Pilihlah rencana yang terbaik dari alternative-alternatif yang ada.

4. Pertanyaan-pertanyaan pokok dalam perencanaan

a. What (apa).

b. Why (mengapa).

c. Where (dimana).

d. When (kapan).

e. Who (siapa).

f. How (bagaimana).
F. Perencanaan (Planner)

Perencanaan diproses oleh perencanaan dan hasilnya berupa rencana. Perencanaan


sifatnya dinamis, sedangkan rencana sifatnya stastis yang didalamnya telah ditetapkan
tujuan dan pedoman pelaksanaanya. Rencana inilah yang akan dilakukan oleh para
pelaku manajemen itu. Perencanaan itu ialah;

1. Manajer yang melaksanakan perencanaan sendiri.

2. Manajer melaksanakannya tetapi disesuaikan dengan usul-usul para bawahan.

3. Manajer yang menetapkan bagan, bawahan yang merencanakan.

4. Bawahan yang merencanakan dan yang memutuskan manajer.

5. Join participation in planning.


BAB 8
PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI

A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI


Fungsi pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan,karena
pengorganisasian pun harus direncanakan. Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan
merupakan suatu proses yang dinamis,sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah
yang statis. Organizing berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan
bagian-bagian yang telah dintegrasikan sedemikian ruoa, sehingga hubungannya satu sama
lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya.

Organisasi hanya merupakan “alat” dan “wadah” tempat manajer melakukan kegiatan-
kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hasil dari pengorganisasian adalah
organisasi. Pengorganisasian diproses oleh organisator, hasilnya organisasi yang sifatnya
statis. Jika pengorganisasian baik maka organisasi pun akan baik dan tujuan pun relative
mudah dicapai.

Unsur-unsur organisasi:
1. Manusia, artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja sama,ada
pemimpin dan ada yang dipimpin.
2. Tempat kedudukan,artinya organisasi baru ada,jika ada tempat kedudukannya.
3. Tujuan,artinya organisasi baru ad ajika ada tujuan yang ingin dicapai
4. Pekerjaan, organisasi jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan
5. Struktur, organisasi itu baru ad ajika ada hubungan dan kerja sama antara manusia
6. Teknologi,artinya organisasi itu baru ad ajika terdapat unsur teknis
7. Lingkungan, organisasi itu baru ada jika lingkungan yang saling mempengaruhi
misalnya ada sistem kerja sama social.

Hubungan-hubungan organisasi:
1. Line relations
2. Functional relations
3. Staff relations
4. Coordination relations.
B. ASAS-ASAS ORGANISASI
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. organisasi ini hanya
menjadi wadah dan alat untuk melakukan proses manajemen tersebut. Pengorganisasian
merupakan proses dengan mana struktur organisasi dibuat dan ditegakkan. Proses ini
meliputi ketentuan dan kegiatan-kegiatan yang spesifik yang perlu untuk menyelesaikan
semua tujuan organisasi,pengelompokan kegiatan tersebut berkaitan dengan susunan yang
logis dan tugas dari kelompok kegiatan ini bagi suatu jabatan atau orang yang bertanggung
jawab.
Tegasnya,proses pengorganisasian adalah meliputi pembatasan dan penjumlahan
tugas-tugas,pengelompokan dan pengklasifikasikan tugas-tugas,serta pendelegasian
wewenang di antara karyawan perusahaan. Bagaimana proses (Langkah-langkah)
pengorganisasian tersebut?

C. PROSES (LANGKAH-LANGKAH) PENGORGANISASIAN


1. Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai, apakah profit motive
atau service motive.
2. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan dan
menspefikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Pengelompokan kegiatan-kegiatan,artinya manajer harus mengelompokan kegiatan-
kegiatan ke dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama.
4. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya wewenang
yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
5. Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap
departemen atau bagian.
6. Peranan perorangan,artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugas-tugas setiap
individu karyawan.
7. Tipe organisasi,artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugas-tugas setiap
individu karyawan,supaya tumpeng tindih tugas dihindarkan.
8. Struktur,artinya manajer harus menetapkan struktur organisasi.

D. RENTANG KENDALI
Rentang kendali sangat perlu dalam pengorganisasian,karena berhubungan dengan
pembagian kerja,koordinasi,dan kepemimpinan seorang pemimpin. Rentang kendali perlu
dalam suatu organisasi, karena adanya “limits factor” (keterbatasan) manusia, yaitu
keterbatasan waktu,pengetahuan,kemampuan,dan perhatian. Rentang kendali adalah jumlah
bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang
manajer. rentang kendali seorang pemimpin jumlahnya relative,tetapi menurut pendapat
penulis idealnya 3 sampai dengan 9 orang. Factor-faktor yang membatasi besar kecilnya
rentang kendali adalah:
1. Sifat dan terincinya rencana
2. Latihan-katihan dalam perusahaan
3. Polisi pemimoin dalam struktur organisasi
4. Dinamis atau statisnya organisasi
5. Kemampuan dan kecanggihan komunikasi
6. Tipe pekerjaan yang dilakukan
7. Kecakapan dan pengalaman manajer
8. Tingkat kewibawaan dan energi manajer
9. Dedikasi dan partisipasi bawahan.

E. DASAR PENDEPARTEMENAN
Setiap organisasi terdiri dari beberapa departemen. Banyaknya bagian suatu organisasi
tergantung dari kebutuhan perusahaan bersangkutan. Asas departemen adalah
mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang sama dan berkaitan erat ke dalam suatu unit
kerja. Dasar-dasar pendepartemenan ditentukan berdasarkan.
1. Enterprise function (fungsi-fungsi perusahaan)
2. Management function (fungsi-fungsi manajemen)
3. Process product (proses produksi)
4. Product (dasar produk/hasil)
5. Customer (dasar pasar/langganan)
6. Territory (dasar wilayah/tempat)
7. Time (dasar waktu/shift)
8. Simple number (dasar jumlah)
9. Combination
10. Matriks

F. MACAM-MACAM ORGANISASI
Organisasi dikenal jika dipelajari:
1. Berdasarkan proses pembentukannya
2. Berdasarkan kaitan hubungannya dengan pemerintah
3. Berdasarkan skala besar kecilnya
4. Berdasarkan tujuannya
5. Berdasarkan organization chart nya
6. Berdasarkan tipe-tipe/bentuknya
G. TEORI-TEORI ORGANISASI
1. Pendekatan klasik terhadap organisasi
Ini didasarkan pada “teori mesin”. Organisasi diibaratkan sama seperti mesin yang
onderdilnya setiap saat diganti dan setiap bagian mempunyai tugas tertentu sesuai
fungsinya.
2. Pendekatan tingkah laku terhadap organisasi
Menekankan pentingnya memperhitungkan aspek manusia secara utuh dalam mendesain
suatu struktur organisasi.
3. Pendekatan struktur terhadap organisasi
Peter F. Drucker,tahun 1946 terkenal melalui concept of the corporation yang membahas
manajemen dan organisasi general motors,dan karya ilmiah lainnya practice of
manajemen.
4. Pendekatan sistem terhadap organisasi
Menurut pendekatan sistem,organisasi bukanlah suatu “sistem tertutup”,tetapi suatu
“sistem terbuka” yang harus berinteraksi dengan lingkungan.

H. REORGANISASI DAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI


Organisasi pada saat didirikan relative sesuai dengan kebutuhan, baik anggaran dasar,
anggaran rumah tangga, maupun strukturnya. Reorganisasian adalah penyusunan Kembali
suatu organisasi, supaya organisasi itu lebih efektif dalam mencapai tujuan. Reorganisasi
ini dilakukan karena tuntutan “internal dan eksternal” internal yaitu tuntutan dari dalam
organisasi karena semakin maju atau mundur, jadi perlu dilakukan reorganisasian supaya
sesuai Kembali dengan kebutuhan yang diperlukan. Restrukturisasi adalah perubahan
struktur suatu organisasi baik secara vertical maupun horizontal, agar lebih efektif
membantu tercapainya tujuan. Ini dilakukan karena struktur organisasi tidak efektif lagi.

Rekstrukturisasi yang terbaik tergantung kepada kebutuhan dan penekanan yang


diinginkan. Jika pengarahan pengendalian dan koordinasi yang diutamakan maka
restrukturisasi vertikallah yang terbaik. Sebaiknya penilaian struktur suatu organisasi
dilakukan sekali dalam lima tahun, agar struktur itu selalu efektif membantu tercapainya
tujuan. Reorganisasi berdasarkan prinsip bahwa organisasi harus lebih efektif. Likuidasi
adalah pembubaran suatu perusahaan karena jatuh pailit, perusahaan itu jika diteruskan
tidak akan menguntungkan lagi. Likuidasi ini disebabkan oleh “internal atau eksternal”
internal karena mengalami kerugian eksternal karena izinnya dicabut oleh pemerintah.
BAB 9

FUNGSI PENGISIAN JABATAN

A. PENGERTIAN
Fungsi pengisian jabatan atau fungsi staffing adalah kegiatan untuk memperoleh
karyawan yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan kosong di organisasi
perusahaan. Pengisian jabatan ini bertujuan agar semua jabatan ada pejabatnya yang akan
melaksanakan tugas-tugas pada setiap jabatan tersebut, sehingga sasaran perusahaan dapat
tercapai. Pengisian jabatan ini dilakukan dengan cara penarikan, seleksi, dan penempatan
karyawan yang baik, sehingga para karyawan dapat bekerja efektif dalam melakukan
tugas-tugasnya. Asas pengisian jabatan ini adalah ’’penempatan orang-orang yang tepat
pada tempat yang tepat dan penempatan orang-orang yang tepat pada pekerjaan yang
tepat’’ atau the right man in the right place and the right man in the right job. Asas ini
perlu dihayati dan diterapkan untuk menghindari terjadinya mismanagement dalam
kepegawaian. Agar atas ini dapat diterapkan dengan baik hendaknya pengisian jabatan
berpedoman kepada ’’apa’’baru’’siapa’’.

Jika pengisian jabatan dilakukan dengan cara ’’siapa’’baru’’apa’’ hal ini pasti akan
menimbulkan mismanagement dalam kepegawaian. Pokok masalah yang akan dipelajari
pada fungsi pengisian jabatan ini, adalah:

1. Pengadaan (procurement),

2. Penarikan (recruiting),

3. Seleksi (selection),

4. Penempatan (placement), dan

5. Pemberhentian (separation).

B. PENGADAAN
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk
mendapatkan karyawan, baik kualitas maupun kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Analisis jabatan, adalah menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus
dilakukan pada suatu jabatan, mengapa pekerjaan itu dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Hasil analisis jabatan ini adalah uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Uraian pekerjaan adalah uraian meengenai tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat
pada suatu jabatan atau apa hak dan kewajibannya. Spesifikasi pekerjaan adalah uraian
syarat-syarat orang yang dapat memangku suatu jabatan tertentu, agar ia dapat bekerja
secara efektif. Misalnya, pendidikan, jenis kelamin, usia, dan lain-lainnya.

Job analysis memberikan ’’uraian pekerjaan’’ yang akan dikerjakan untuk mencapai
tujuan; sedang time and motion study mempelajari atau memberikan waktu dan gerakan-
gerakan yang paling efektif dan efisien untuk mengerjakan suatu pekerjaan.

Dengan job analysis ini dapat diketahui:


1. Tugas dan tanggung jawab (job description).

2. Syarat-syarat (job specification) tenaga kerja yang dapat mengisi lowongan pekerjaan
yang kosong.
3. Jumlah karyawan yang dibutuhkan perusahaan.

4. Dasar dan prosedur seleksi yang dilakukan.

5. Sumber-sumber tenaga kerja dan cara-cara penarikannya.

C. PENARIKAN (RECRUITING)
Penarikan adalah kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau
melamar lowongan pekerjaan yang masih kosong di perusahaan. ’’Mencari’’ yaitu
menetapkan sumber- sumber tenaga kerja yang akan ditarik. ’’Mempengaruhi’’ adalah
menetapkan cara-cara penarikannya, seperti melalui iklan pada media massa dan atau
melalui para karyawan yang telah ada.

Sumber Karyawan
Sumber karyawan (sumber daya manusia = sumber tenaga kerja) dikenal atas ’’sumber
internal dan sumber eksternal’’

Sumber internal, yakni karyawan yang akan mengisi lowongan jabatan yang lowong,
ditarik dari karyawan yang telah ada dalam perusahaan. Penarikan dilakukan dengan cara
’’mutasi atau transfer’’, baik sifatnya vertikal (promosi-demosi) maupun horizontal
(rotasi).

Demosi, yaitu mutasi dengan cara penurunan pangkat atau jabatan seseorang karyawan.
Promosi adalah mutasi dengan menaikkan pangkat atau jabatan seseorang, sehingga
authority dan responsibility-nya semakin besar biasanya diikuti kenaikan pendapatan.

Kebaikannya:

1. Biaya-biaya penarikan relatif kecil.

2. Perilaku karyawannya telah diketahui.

3. Karyawannya telah berpengalaman.


4. Orientasi dan induksi tidak di perlukan lagi.

5. Karyawan yang cakap ada kesempatan untuk promosi.

6. Memotivasi semangat kerja karyawan.

7. Loyalitas dan kedisplinan karyawan lebih baik.

8. Dan lain sebagainya.

Keburukannya:
1. Masalah pengisian lowongan tidak terselesaikan, karena mutasi akan menimbulkan
lowongan yang kosong Kembali.
2. Pelaksanaan sistem kerja hanya tetap begitu-begitu saja.

3. Kewibawaan pejabat yang dipromosikan relatif kurang.

4. Promosinya sering didasarkan atas nepotisme.

5. Dan lain sebagainya.

Mutasi horizontal (rotasi) adalah pemindahan seorang karyawan dari suatu jabatan ke
jabatan lainnya, tetapi pangkatnya tetap, hanya pekerjaannya yang berbeda.
Mutasi/transfer karyawan dilakukan atas ’’keinginanan karyawan atau keinginan
perusahaan’’. Mutasi dilakukan bertujuan untuk penempatan Kembali karyawan, ke
jabatan yang lebih sesuai dengan keahliannya.

Dasar-dasar promosi

Promosi diartikan peningkatan status (jabatan) seseorang karyawan, seperti karyawan


percobaan atau calon pegawai (capeg) menjadi karyawan tetap atau karyawan operasional
diangkat menjadi karyawan manajerial. Dengan peningkatan status (promosi) ini maka
hak, kewajiban, dan pendapatannya akan semakin besar pula. Dasar-dasar promosi
dikenal atas: Senioritas, Ability, dan Kombinasi Senioritas dan Ability.

Senioritas, yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja seorang
karyawan. Pertimbangan promosi didasarkan atas lama pengalaman kerja seseorang,
orang yang pertama dipromosikan adalah yang masa kerjanya lebih lama dalam
perusahaan itu. Kelemahan senioritas sebagai dasar promosi adalah seorang karyawan
yang kemampuannya sangat terbatas, tetapi karena masa kerjanya lebih lama ia yang
dipromosikan. Kebaikan dasar ini adalah labour turn-over relatif kecil.

Ability, atau kecakapan, yaitu promosi yang didasarkan atas kecakapan seorang
karyawan yang kecakapannya (ability-nya) lebih baik mendapat prioritas pertama untuk
dipromosikan. Dasar promosi ini cukup baik. Kelemahannya sulit untuk menentukan, apa
yang dijadikan ’’tolok ukur’’ kecakapan seseorang.

Kombinasi senioritas dan ability adalah promosi yang dilakukan berdasarkan lamanya
masa kerja dan tingkat pendidikan formal melalui ujian kenaikan golongan. Jika lulus
dengan nilai terbaik maka karyawan bersangkutanlah yang dipromosikan. Dasar promosi
kombinasi ini akan lebih baik, lebih objektif, dan akan menempatkan orang terbaik pada
suatu jabatan.

Sumber eksternal artinya untuk mengisi lowongan jabatan yang kosong ditarik orang-
orang dari luar perusahaan, yaitu:

1. Lembaga-lembaga pendidikan.

2. Kantor penempatan tenaga kerja.

3. Pasar tenaga kerja (umum).

4. Nepotisme atau kawan-kawan karyawan.

Penarikan tenaga kerja atau sumber daya manusia ini dilakukan melalui iklan pada media
massa, seperti pada surat kabar, radio, dan televisi. Hal-hal yang paling menarik bagi
calon- calon pelamar, misalnya:
1. Gaji dan kesejahteraan karyawan sangat memuaskan.

2. Perusahaan besar dan bonafide.

3. Kesempatan untuk promosi terbuka lebar.

4. Pendidikan sarjana ekonomi jurusan manajemen.

5. Usia maksimal 35 tahun.

6. Bersedia ditempatkan di daerah pedesaan

7. Dan lain sebagainnya.


Untuk memperoleh pelamar yang banyak, hendaknya iklan itu dimuat pada media massa
terkenal dan peredarannya cukup luas. Semakin banyak pelamar yang memasukkan
lamarannya maka kesempatan untuk memperoleh karyawan yang sangat memenuhi
persyaratan makin banyak.

Kebaikan dan keburukan sumber eksternal ini adalah sebagai berikut.


Kebaikannya:
1. Kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang professional terbuka.

2. Kemungkinan perubahan sistem kerja yang lebih baik ada.

3. Pejabat baru akan berwibawa, jika ia cakap.


4. Masalah jabatan yang lowong terisi dengan tidak menimbulkan kosongnya jabatan
lainnya.
Keburukannya:
1. Menurunkan semangat kerja karyawan lama, sebab kesempatan promosi tidak ada.

2. Absensi dan turn over karyawan lama cenderung meningkat.

3. Loyalitas dan solidaritas pejabat baru masih disangsikan.

4. Orientasi dan induksi untuk pejabat baru harus dilakukan.

5. Kedisplinan dan kecakapan masih diragukan.

6. Dan lain sebagainya.

Nepotisme, artinya pelamar-pelamar yang memasukkan lamarannya ialah keluarga-


keluarga dan atas referensi-referensi dari karyawan lama. Sumber ini kurang baik, karena
pelaksanaan seleksi cenderung kurang objektif.

D. SELEKSI

Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau
yang ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan itu (penulis). Dasar seleksi adalah job
specification dari perusahaan bersangkutan.
Metode seleksi dikenal atas: ’’metode nonilmiah dan metode ilmiah’’. Metode nonilmiah,
yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada kriteria/standar atau spesifikasi
kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan
pengalaman saja. Seleksi tingkat kedua adalah seleksi yang dilakukan selama masa
percobaan (capeg) dengan cara mengamati dan menilai mental, perilaku, kedisplinan, dan
kemampuan nyata calon karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Jika seleksi
tingkat kedua ini lulus maka capeg tersebut mengikuti seleksi tingkat ketiga.
Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi dengan mengikuti prajabatan atau pelatihan, jika
lulus maka calon karyawan (capeg) diangkat menjadi karyawan tetap. Dengan status
karyawan tetap ini maka semua haknya sebagai karyawan akan diterimanya.
Penyeleksi adalah orang-orang yang melaksanakan seleksi itu, baik dilakukan secara
individu maupun kolektif. Penyeleksi ini harus jujur, objektif, dan bebas dari pengaruh
’’halo efek dan nepotisme’’. Jadi keputusan mereka harus berdasarkan nilai nyata yang
dicapai peserta seleksi itu.

Penyeleksi ini dapat dilakukan oleh:


1. Bagian urusan Sumber Daya Manusia (USDM = Bagian Personalia).
2. Pihak ketiga yang profesional.

3. Kombinasi USDM dan pihak ketiga.

E. PENEMPATAN

Penempatan (placement) adalah kegiatan untuk menempatkan orang-orang yang telah


lulus seleksi pada jabatan-jabatan tertentu sesuai dengan uraian pekerjaan dan klasifikasi-
klasifikasi pekerjanya (penulis). Penempatan ini sangat penting karena aktivitas-aktivitas
perusahaan baru dapat dilakukan, jika semua jabatan ada pejabatnya. Seleksi nonilmiah
(observation method) ini, kurang dapat dipertanggungjawabkan, karena kualitas dan
kuantitas karyawan yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan bahkan
sering menimbulkan mismanagement kepegawaian.
Metode ilmiah, adalah seleksi yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan dan kebutuhan
nyata dan jabatan yang akan diisi serta berpedoman kepada kriteria spesifikasi dan
standar- standar tertentu.
Sistem seleksi dikenal atas: Successive-Hurdles dan Compensatory-Approach.

Successive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing


yakni jika peserta tidak lulus pada suatu testing maka ia tidak boleh mengikuti testing
berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan gugur.
Compensatory-Approach adalah sistem seleksi yang dilakukan di mana peserta mengikuti
seluruh testing, kemudian dihitung nilai rata-rata hasil tesnya apakah mencapai standar
atau tidak.
Peserta yang mencapai nilai standar dinyatakan lulus, sedang peserta yang tidak
mencapai standar dinyatakan gugur.

Prosedur seleksi
1. Seleksi surat-surat lamaran

2. Pemeriksaan referensi

3. Wawancara pendahuluan

4. Seleksi ilmu pengetahuan

5. Tes psikologi

6. Tes Kesehatan

7. Wawancara akhir dengan atasan langsungnya

8. Memutuskan diterima atau


F. PEMBERHENTIAN

Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seorang karyawan dengan


suatu perusahaan. Pemberhentian (PHK) ini disebabkan oleh keinginan perusahaan,
keinginan karyawan, kontrak kerja habis, peraturan perburuhan, pensiun, dan atau
meninggal dunia.
Labour turn-over (perputaran karyawan) adalah perbandingan antara masuk dan
berhentinya karyawan suatu perusahaan.
Rumus perhitungan turn-over (T.O.) adalah sebagai berikut.

(karyawan masuk − karyawan berhenti)


T. O = × 100%

½ (karyawan awal + karyawan akhir)


BAB 10

FUNGSI PENGARAHAN

A. PENGERTIAN PENGARAHAN

Fungsi pengarahan ( directing = actuating = leading = penggerakan ) adalah


fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan dalan proses
manajemen.Fungsi baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi,dan karyawan
ada jika fungsi ini diterapkan maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan
dimulai.Penerapan fungsi ini sangat sulit,rumit,dan kompleks, karena karyawan
tidak dapat dikuasai sepenuhnya. Hal ini disebabkaryawan adalah makhluk hidup
yang punya pikiran, perasaan, harga diri, cita-cita, dan lain-lainnya. Definisi fungsi
pengarahan ini dikemukakan para penulis sebagai berikut. Pengarahan adalah
mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama daan bekerja efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan. (penulis). Menurut G.R.Terry, pengarahan adalah
membuat semua anggota kelompok, agar bekerja sama dan bekerja secara ikhlas
serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian. Pokok-pokok masalah yang dipelajari pada fungsi pengarahan
adalah:

1. Tingkah laku manusiawi (human behavior)

Hubungan manusiawi (human relation)

2. Komunikasi (communication)

3. Kepemimpinan (leaderships)

B. MOTIVASI

Motivasi berasal dari bahasa latin,Mavere Yang berarti dorongan atau daya
penggerak. motivasi ini ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada yang
bawahan atau pengikut.Motivasi    mempersoalkan Bagaimana caranya mendorong gairah
kerja bawahan,  agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan
dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan . Pada dasarnya perusahaan
bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang
terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
optimal.

1. Pengertian motif dan motivasi 


Tingkah laku seseorang yang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan kebutuhan
tujuan dan kekuasaannya.  Rangsangan timbul dari diri sendiri ( internal)  dan dari
luar  ( eksternal =  lingkungan) nya. Rangsangan ( material dan nonmaterial )
menciptakan “ motif dan motivasi” yang mendorong orang bekerja (beraktivitas) untuk
memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya. Motif dapat diartikan sebagai
Driving Force Yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan berbuat
dengan tujuan tertentu. Drs .H.Malayu Hasibuan,”Motif adalah suatu perangsang
keinginan ( want ) Dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif
mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.”

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan ke daerah kerja


seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi  dengan segala
daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Aspek motivasi dibedakan antara aspek aktif
atau dinamis dan aspek pasif atau statis.Dalam aspek aktif atau dinamis, motivasi tampak
sebagai  suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia
agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.Dalam aspek pasif atau
statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang
untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber daya manusia ke arah tujuan
yang diinginkan.

     Keinginan dan kegairahan kerja Dapat ditingkatkan berdasarkan pertimbangan


tentang adanya dua aspek motivasi yang bersifat statis yaitu :

1. Aspek motivasi statis yang tampak sebagai keinginan dan kebutuhan pokok manusia
yang menjadi dasar Dan harapannya akan diperolehnya dengan tercapainya tujuan
organisasi
2.  motivasi statis yang berupa alat rangsang atau  insentif yang diharapkan akan dapat
memenuhi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pokok yang diharapkannya 

Teori-teori motivasi : 

1. Teori   kepuasan ( content theory ) 


2. Teori  proses ( proses theory )
3. Teori pengukuhan ( reinforcement theory)
Bab 11

FUNGSI
PENGENDALIAN
A. pengertian Sistem Pengendalian

Sistem pengendalian manajemen dapat dikategorikan dan masuk ke dalam bagian


dari pengetahuan perilaku terapan atau yang seringkali disebut dengan applied behavioral
science. Hal ini memiliki arti sistem pengendalian manajemen sebagai sistem yang
berisikan berbagai tuntutan bagaimana menjalankan serta mengendalikan sebuah
perusahaan maupun organisasi yang baik berdasarkan berbagai asumsi yang ada. Menurut
Suadi (1999:8-9), mengartikan sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem
yang terdiri dari berbagai sub sistem yang memiliki kaitan antara satu sama lain. Sub
sistem tersebut terdiri dari penganggaran, pemrograman, pelaporan, akuntansi, hingga
pertanggungjawaban.
B. Fungsi Sistem Pengendalian

Sistem pengendalian manajemen digunakan sebagai salah satu usaha dalam bentuk
sistematis yang digunakan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Hal ini dilakukan dengan melakukan perbandingan prestasi kerja yang ada dengan
rencana serta membuat tindakan yang paling baik dan tepat untuk menghilangkan atau
mengstabilkan perbedaan yang ada.Berikut ini beberapa fungsi dari adanya sistem
pengendalian manajemen di dalam sebuah perusahaan maupun organisasi, yaitu:
1. Melakukan perencanaan yang tepat untuk sebuah perusahaan
2. Melakukan koordinasi yang tepat antar bagian
3. Melakukan proses komunikasi informasi yang baik
4. Mengambil sebuah keputusan akan suatu hal
5. Memotivasi pekerja atau sumber daya manusia yang bekerja di sebuah perusahaan
agar memiliki perilaku atau nilai dan norma yang sesuai terhadap tujuan
perusahaan.
6. Melakukan kendali akan segala hal yang terjadi di sebuah perusahaan
7. Menilai kinerja sumber daya yang ada di dalam perusahaan
8. Meningkatkan sistem akuntabilitas sebuah perusahaan.

C. Manfaat Dari sistem Pengendalian

Sistem pengendalian juga memiliki berbagai manfaat bagi sebuah perusahaan, sebagai
berikut.
1. Manfaat pertama dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mengetahui
sudah sejauh mana program yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Sistem
pengendalian manajemen juga dapat melihat apakah sudah sesuai dengan standar
serta rencana kerja yang telah ditetapkan.
2. Manfaat kedua dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mengetahui jika
ada berbagai penyimpangan yang terjadi dalam proses pengerjaan suatu aktivitas.
3. Manfaat ketiga dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mengetahui
bagaimana waktu serta sumber daya yang disediakan dapat tercukupi serta
dimanfaatkan oleh perusahaan dengan baik.
4. Manfaat keempat dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mengetahui
berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya penyimpangan suatu aktivitas.

5. Manfaat kelima dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat memberikan ruang
bagi supervisi perusahaan untuk melihat serta merenungkan pekerjaan yang mereka
miliki.
D. Unsur Sistem Pengendalian

Dalam sistem pengendalian manajemen terdapat beberapa unsur yang saling terhubung
antara satu sama lain sehingga membentuk sebuah proses kerja.

1. Detektor

Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang pertama adalah detektor yang
merupakan alat sebuah perusahaan dalam mengidentifikasi apa yang sebenarnya terjadi
dalam suatu proses pengendalian manajemen yang ada di sebuah perusahaan atau
organisasi.

2. Selektor

Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang kedua adalah selektor yang
merupakan alat yang digunakan sebuah perusahaan untuk menilai signifikansi
tentang apa yang terjadi atau peristiwa yang sedang terjadi di dalam proses
pengendalian manajemen.

3. Efektor

Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang ketiga adalah efektor yang
merupakan alat yang digunakan sebuah perusahaan untuk mendorong perilaku maupun
tindakan tertentu ketika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan pedoman atau
patokan yang ada.

4. Komunikator
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang keempat adalah komunikator yang
merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transmisi informasi antara bagian
detector menuju assessor ataupun sebaliknya.
E. Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian

Dalam sistem pengendalian manajemen yang sedang berjalan sendiri, terdapat


beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Berikut ini beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi sistem pengendalian manajemen.

1. Ukuran serta penyebaran enterprise

Faktor pertama yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah


ukuran serta penyebaran enterprise, dimana seperti yang kita ketahui bahwa
pasti terdapat pada proses penyebaran antara perusahaan yang lebih besar
dengan perusahaan yang relatif lebih kecil.

2. Struktur organisasi, delegasi serta desentralisasi

Faktor kedua yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah struktur


organisasi, serta sejauh mana proses desentralisasi maupun delegasi terjadi di seluruh
perusahaan maupun organisasi. Seperti contohnya, filosofi manajemen yang dimiliki
oleh Bank Indonesia akan sangat berbeda dengan filosofi manajemen yang dimiliki
oleh Negara Trading Corporation.

3. Sifat serta pembagian operasi

Faktor ketiga yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah sifat serta
pembagian operasi. Seperti pada contohnya di perusahaan atau industri minyak,
dimana sub-unit yang ada tidak dapat dibentuk berdasarkan dasar produk, sedangkan
pada banyak perusahaan dengan skala. perdagangan yang besar, divisi yang ada di
sebuah perusahaan dapat dibuat berdasarkan produk yang ingin diproduksi.

4. Jenis pusat tanggung jawab

Faktor keempat yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah jenis


pusat tanggung jawab atau sistem yang ada pada sebuah perusahaan atau organisasi.
Hal ini dapat berguna untuk menentukan pengukuran yang tepat baik dari segi biaya
maupun keuntungan atas investasi yang dilakukan yang semua bergantung kepada
jenis pusat tanggung jawab.

5. Persepsi yang dimiliki seseorang

Faktor kelima yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah persepsi


yang dimiliki seseorang di dalam sebuah perusahaan yang dapat memberikan
dampak bagi mereka, baik dalam hal pekerjaan, kepuasan dengan perusahaan,
maupun promosi serta kesejahteraan umum yang didapat dengan berada di dalam
sebuah perusahaan.
BAB 12

SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN


A. PENGERTIAN
1. Sistem

Sistem dapat abstrak atau fisis sistem yang adalah susunan yang teratur dari
gagasan-gagasan atau konsepsi-konsepsi yang paling bergantungan
2. Subsistem

Thame system is devided or factored into subsystem, artinya sistem dibagi


atau dijadikan faktor-faktor atau unsur-unsur ke dalam subsistem-subsistem
jadi, sistem adalah bagian atau faktor unsur dari sistem
3. Data

Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok


lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan,
hal-hal dan sebagainya.
4. Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting
bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan
dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang
akan datang.

Selanjutnya dijelaskan, Apakah informasi itu berguna atau tidak tergantung


pada:
a. Tujuan si penerima
b. ketelitian penyampaian dan pengolahan data
c. waktu di ruang dan tempat
d. bentuk
e. semantic
5. Manajemen
a. Menurut Drs.H.Malayu S.P HAsibuan

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber


daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu)
b. Menurut G.R Terry

Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan


pengorganisasian pergerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya
c. Dale Yoder, Ph. D

Manajemen menunjukkan proses perencanaan, pengarahan komponen


pengawasan.
6. Sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen adalah pendekatan-pendekatan yang


direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan yang piawai yang
memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan.
B. Sistem Informasi Manajemen Komputer dan Manajemen
1. Teknik pengumpulan data
a. Melalui pengamatan sendiri secara langsung
b. Melalui wawancara
c. Melalui perkiraan koresponden atau pembawa berita
d. Melalui daftar pertanyaan.
2. Operasi dan pengolahan data

Operasi dasar yang menghasilkan keluaran penting dapat dilihat dalam setiap
sistem informasi. Menurut dan starter kesepuluh operasi data tersebut
adalah:
a. Capturing
b. Pemeriksaan
c. Pengolahan
d. Penyusunan atau penyortiran
e. Peringkasan
f. Penghitungan
g. Penyimpanan
h. Pengambilan kembali
i. Reproduksi
j. Penyebaran-pengkomunikasian

Menurut burch dan starter, terdapat empat macam metode pengolahan data
yang penting yakni
1. Metode manual (Metode manual, semua operasi data dilakukan dengan
tangan dan mistar hitung
2. Metode electromechanical (Metode elektromekanikal sesungguhnya
merupakan gabungan dari dari orang dan mesin)
3. Metode punched card equipment (Metode equipment mengandung
penggunaan semua orang yang dipergunakan dalam Apa yang kadang-
kadang disebut dengan Suatu unit record system)
4. Metode electronic compute (Metode elektronik komputer komputer di sini
berarti suatu susunan dari alat masukan)

Arti komponen-komponen tersebut masing-masing sebagai berikut :


1. Aritmatic logic unit adalah bagian hardware suatu komputer di mana operasi-
operasi aritmatik diselenggarakan atau menambah, mengurangi dan membagi
2. Control unit adalah unit atau CPU yang mengarahkan operasi-operasi,
menafsirkan instruksi yang dikeluarkan dan mengawali perintah-perintah yang
tepat pada sirkuit komputer untuk pelaksanaannya
3. Primari storage unit, adalah suatu alat yang terdiri atas unsur elektronik
elektrostatik atau ekelectrostatik di mana Data dapat direkam dan kemudian
diambil
4. Console, adalah suatu panel yang berisi cahaya-cahaya indikator tombol-
tombol dan layar-layar video yang diperlukan operator untuk mengontrol
komputer dan mengamati operasinya.

C. Manajemen dan sistem informasi manusia


1. Unsur pengambilan keputusan
a. Model
b. Kriteria
c. Pembatas di optimalisasi
2. Jenis-jenis pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dapat bersifat rutin dan tersusun atau dapat bersifat
kompleks dan kurang tersusun oleh karena itu dalam arti luas ada dua jenis
pengambilan keputusan yakni:
a. Pengambilan keputusan terprogram
b. Pengambilan keputusan yang tidak terprogram.
3. Tingkat-tingkat pengambilan keputusan
a. Pengambilan keputusan tingkat strategis
b. Pengambilan keputusan tingkat taktis
c. Pengambilan keputusan tingkat teknis/

Anda mungkin juga menyukai