PENDAHULUAN
membuat semua bidang usaha menjalankan suatu usaha memerlukan modal yang
penghasilan dari masing-masing individu. Yang mana salah satu fungsi dari
permintaan masyarakat akan sarana transportasi yang layak dan memadai untuk
digunakan, mengharuskan setiap individu untuk bergerak lebih mudah serta lebih
leasing.
penyediaan barang modal, baik secara sewa guna dengan hak opsi (Finance
Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk
1
2
guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk
membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati.
Sedangkan yang dimaksud operating lease adalah kegiatan leasing dimana lesse
pada ahkir kontrak tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek leasing
bahwa sewa guna usaha merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-
menyewa. Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee memiliki
hak opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa. Dalam setiap transaksi leasing di
dalamnya.
dalam bentuk moneter (uang) ataupun berupa barang. Hal ini merupakan peluang
besar bagi pelaku usaha dibidang Leasing (pembiayaan) secara kredit kepada
banyak masyarakat yang bermain dalam hal ini. Tak dipungkiri hampir seluruh
memiliki ciri yang berbeda dengan transaksi akuntansi yang lain khususnya dalam
penilaian dan pencatatan aktiva leasing perusahaan. Untuk itulah dianggap perlu
pada awal dasa warsa 1980-an telah mendorong peningkatan kebutuhan yang
mendesak terhadap dana investasi yang harus dipenuhi melalui berbagai alternatif
sumber pembiayaan. Tak terkecuali kebutuhan dan investasi yang dapat digali dari
salah satu alternatif sumber pembiayaan barang modal yang relatif baru di
Indonesia, yaitu sektor leasing atau sewa guna usaha. Sejalan dengan
sebagai salah satu cara pembiayaan disamping cara-cara konvensional yang lazim
mengalami revisi dimulai dari PSAK 30 tahun 1990 tentang Sewa Guna Usaha.
PSAK ini mengatur hubungan antara penyewa dengan pemilik barang yang
yang termasuk Operating Lease dan Finance Lease pembiayaan (SAK 2009).
4
Hingga sampai ke PSAK yang mengacu pada IAS 17 tahun 2003. Pengungkapan
Peraturan yang berlaku mulai dari tahun 2008 ini, mengharuskan perusahaan
(IEI), menyebutkan bahwa banyak entitas yang terkena dampak atas penerapan
PSAK 30 ini. Adanya perubahan akan posisi off balance menjadi on balance atas
aset yang timbul dari perjanjian sewa, akan berdampak pada transparansi dan
(Arya, 2011).
akuntansi keuangan baru yang banyak digunakan oleh Negara luar yaitu IFRS.
Melihat penjelasan diatas maka Fenomena yang sering terjadi dari masalah
penerapan IFRS melalui Perilkau akuntansi yaitu seringnya terjadi revisi pada
standar akuntansi keuangan dari PSAK sampai dengan standar baru yaitu IFRS.
mengalami revisi pada tahun 1994, 2007 dan 2011 sedangkan dalam IFRS dibahas
pada IAS No 17 merupakan standar leasing terbaru yang mulai diterapkan pada
tahun 2012.
sebelumnya yaitu dari penelitian Rina dan Hamdani (2012) yang meneliti
5
Pekanbaru. Tapi dari penelitian Rina dan Hamdani (2012) ini melihat pengaruh
dari standar PSAK pada akuntansi leasing. Untuk itu saya tertarik juga meneliti
tentang leasing dengan menerapkan IFRS dan melihat perlakuan akuntansi leasing
penggunaan IFRS pada perusahan yang ada didaerah Albania, Eropa Tenggara
yang dalam penelitian itu memiliki tujuan untuk memahami apa konsekuensi dari
keuangan dan operasi sewa, tujuan untuk mengetahui jika mereka telah
penelitian dari Elidiana (2013), saya tertarik untuk meneliti juga pengaruh dari
IFRS pada akuntansi leasing pada perusahaan yang ada di Indonesia. Seperti yang
leasingnya. Dalam penelitian ini saya akan mengambil data PT Astra Sedaya
Finance (ACC) Cabang Duri, Kabupaten Bengkalis. Dari sana saya akan meneliti
kendaraan roda empat khususnya untuk produk kendaraan roda empat milik Astra
seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, dsb. Astra Credit Companies didirikan sejak
tahun 1982 dan terus berkembang hingga menjadi perusahaan yang besar, bahkan
penghargaan yang diterima adalah Top Brand yang diperoleh dari majalah
marketing. Keberhasilan dari Astra Credit Companies selaku pimpinan pasar saat
Untuk itu perusahaan yang ingin bersaing dengan perusahaan luar negeri harus
IFRS telah menjadi standar acuan bagi banyak negara di dunia, sehingga
laporan keuangan perusahaan di Indonesia dan negara lain menjadi semakin dapat
laporan keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai bisnis karena PT Astra
Lease dengan Menerapkan IFRS Pada PT Astra Sedaya Finance (ACC) Duri,
Kabupaten Bengkalis”.
Bengkalis?
Bengkalis.
1. Perusahaan
laporan keuangannya.
8
2. Akademik
leasing.
3. Peneliti
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan teori yang menjadi tujuan utama peneliti ini
Kabupaten Bengkalis.
BAB VI : KESIMPULAN
Bab ini merupakkan bagian terahkir dari laporan peneliti ini, yang