Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MINI RISET

PENDIDIKAN PANCASILA
PRODI S1 PENDIDIKAN
AKUNTANSI-FE

SKOR NILAI :

PENERAPAN TOLERANSI BERAGAMA DIKALANGAN ANAK


MUDA

DOSEN PENGAMPUH : Drs.ELIZON NAINGGOLAN.,M.Pd


MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

OLEH KELOMPOK 2 :

JERSY SIMARMATA 7223142027


KARINA LOLO LIMBONG 722442002
MELBA DAMANIK 7223142021
TRI SIMANJUNTAK 7223142026

PENDIDIKAN AKUNTANSI-FAKULTAS EKONOMI


UNINERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini. Mini Riset yang
dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh nilai tugas pada mata kuliah Pendidikan
Pancasila.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampuh mata kuliah Evaluasi Pembelajaran, Bapak Drs.Elizon Nainggolan.,M.Pd yang
telah membimbing kami dan memberikan materi untuk mempermudah kami menyelesaikan
Mini Riset ini .
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami yang semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadari bahwa laporan mini riset ini belum sempurna, baik dari segi isi,
tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki tugas Mini Riset ini. Akhir kata, penulis mengharapkan
semoga makalah Mini Riset ini dapat bermanfaat .

Medan, November 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................................4
B. TUJUAN....................................................................................................................... 4
C. MANFAAT................................................................................................................... 4
BAB II......................................................................................................................................5
KERANGKA PEMIKIRAN.................................................................................................... 5
A. KAJIAN TEORI............................................................................................................5
B. URAIAN PERMASALAHAN......................................................................................7
C. SUBJEK PENELITIAN................................................................................................8
D. ASSESSMENT DATA....................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................... 9
METODE PELAKSANAAN...................................................................................................9
A. TEMPAT & WAKTU...................................................................................................9
B. TEKNIK PENGAMBILAN DATA..............................................................................9
C. INSTRUMEN PENELITIAN........................................................................................9
D. TEKNIK ANALISIS DATA.........................................................................................9
BAB IV.................................................................................................................................. 11
PEMBAHASAN.................................................................................................................... 11
A. ANALISIS PEMBAHASAN...................................................................................... 11
B. KELEBIHAN PENELITIAN......................................................................................12
C. KEKURANGAN PENELITIAN.................................................................................12
BAB V................................................................................................................................... 13
PENUTUP..............................................................................................................................13
A. KESIMPULAN........................................................................................................... 13
B. REKOMENDASI........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 14
LAMPIRAN...........................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

alam hal implementasi sikap


toleransi sangatlah penting untuk
diterapkan dalam seluruh
aspek kehidupan manusia
khususnya sikap saling
menghargai dan menghormati
sebagai
terwujudnya toleransi
beragama. Efek dari penerapan
sikap toleransi dan
pengaruhnya bagi
anak di era disrupsi adalah
berkurangnya konflik antar
agama dan bakal benih sikap
intoleran
di masyarakat. Hal intoleransi
dapat menyebabkan banyak
masalah, beberapa kasus yang
Dalam hal implementasi sikap toleransi sangatlah penting untuk diterapkan dalam seluruh
aspek kehidupan manusia khususnya sikap saling menghargai dan menghormati sebagai
terwujudnya toleransi beragama. Efek dari penerapan sikap toleransi dan pengaruhnya
bagi anak di era disrupsi adalah berkurangnya konflik antar agama dan bakal benih sikap
intoleran di masyarakat. Hal intoleransi dapat menyebabkan banyak masalah, beberapa kasus
yangpernah terjadi seperti kasus intoleransi dan konflik agama yang cukup serius di
Indonesia, dalam hal penolakan pembangunan tempat ibadah, penistaan agama, dan
penganiayaan terhadap kelompok agama tertentu, sehingga dengan sikap toleransi dapat
diminimalisir hal-hal tersebut. Mirisnya hal itu masih terjadi di era perubahan zaman
yang seharusnya dapat dijadikan batu loncatan bagi kemajuan suatu bangsa. Sebab itu,
penting dalam memperkenalkan sikap rasa toleransi beragama kepada anak-anak sejak dini,
sehingga dapat mengajarkan pada anak untuk dapat menghargai perbedaan di bangsa dan
dunia ini. Dengan demikian, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang
toleran, saling menghormati, dan mampu hidup bersama dengan damai dalam
masyarakat yang beragam di era disrupsi.
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan di sekitaran kos di Jalan Rela, kami akan
membahas mengenai penerapan toleransi beragama di kalangan anak muda.

B. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui evaluasi penerapan toleransi dikalangan anak muda.
2. Untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menanamkan toleransi beragama
di kalangan anak muda.

C. MANFAAT

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :


1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap toleransi beragama.
2. Untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

A. KAJIAN TEORI

Toleransi adalah sikap dari dalam dan luar individu yang memiliki sikap
menghargai terhadapa orang lain dalam perbedaan,4kata lain atau berlawanan dari toleran
ialah Intoleran yang berarti sebaliknya, seperti yang dikatakan Kamaludin sikap yang
membuat masyarakat merasa resah, karena pada dasarnya seringkali konflik antar umat
beragama disebabkan faktor sikap intoleran tersebut. Maka dari itu sikap toleransi perlu
dipraktekkan dengan berkala terutama pada anak di era disrupsi ini. Menurut Sari,
merawat sikap toleransi beragama di tengah masyarakat majemuk akan sering
menimbulkan konflik, sebab tidak ditanam dan ditumbuhkan untuk saling menghormati
dan menghargai oleh lingkungan, terutama kepada yang berbeda keyakinan.
Sejalan dengan apa yang dikatakan Sari bahwa sikap saling menghormati satu sama
lain perlu ditanamkan pada pribadi anak sehingga diantara anak yang berbeda keyakinan
dapat tumbuh sikap hormat dan simpati terhadap satu dengan yang lain. Hal ini dapat
berlaku jika terdapat perbedaan prinsip, pemikiran, dan paradigma yang berbeda dengan
orang lain tanpa harus mengorbankan idealisme sendiri. Maka dari itu prinsip
penerimaan, penghargaan dan damai sejahtera perlu ditanamkan pada setiap pribadi sehingga
tidak mengorbankan prinsip orang lain yakini dan menjadi sikap toleransi seseorang
untuk menerima keragaman terhadap perbedaan pada golongan agama atau kepercayaan lain.
Toleransi menurut para Ahli
1. Menurut Micheal Wazles
Toleransi adalah keniscayaan bagi privasi manusia (individu) dan ruang public (Sosial),
alasannya salah satu tujuan toleransi ialah membangun kedamaian dalam hidup (peaceful
coeistence) diantara perbedaan, baik latar belakang , kebudayaan dan identitas.
2. Djohn Efendy
Toleransi ialah sikap menghargai sebagai wujud kemajemukan sehingga menghormati
kehidupan dan hak orang lain, bahkan terlibat dalam upaya mengetahui dan
memahami adanya kemajemukan.
3. Joachin Wach
Toleransi adalah respon manusia sebagai makhluk beragama dalam mewujudkan
silahturahmi antar agama.
4. Frittjhof Schuon
Toleransi merupakan sebuah bentuk hadirnya agama dan keyakinan lainnya, namun
memiliki prinsip yang sama, yang membedakan ialah aspek agama di dalamnya
sebagaimana manusia yang mempunyai agama yang dapat bertemu dengan satu sama lain
dalam perbedaan, sehingga dapat memberikan peran sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa.
5. Herimanto dan Winarno
Toleransi adalah perilaku manusiawi atau memanusiakan manusia sehingga sesuai
dengan kodrat manusia.
Faktor utama Menghadirkan Sikap Toleransi :
1. Agama dan norma sosial
Norma sosial dan agama menjadi penting dalam membangun toleransi. Norma sosial dan
agama mengajarkan nilai-nilai perdamaian dan cinta kasih sehingga membantu individu
untuk lebih memahami, menghargai, dan menerima perbedaan satu sama lain.
2. Pola asuh Orang tua dan guru
Nilai Toleransi ditananamkan dan tumbuh pada anak sejak dini, melalui peran
didikan orang tua dan guru. Dengan adanya Toleransi anak-anak dapat menjadi pribadi yang
lebih terbuka, menghargai keberagaman, serta dapat hidup rukun dalam bermasyarakat
dan beragama.
3. Pendidikan
Terdapatnya pengaruh positif baik dari penerapan pendidikan terhadap sikap siswa
dalam menanamkan sikap toleransi. Maka dari itu melalui pendidikan bisa membantu siswa
memahami dan menghargai perbedaan, sehingga dapat mengembangkan kemampuan
untuk bersikap toleransi.
Toleransi mungkin bukan kata yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Zuhairi
Misrawi, mengatakan bahwa persaudaraan dalam kesatuan dan persatuan dan
diwujudkan dalam sikap toleransi merupakan nilai yang sangat penting di dalam masyarakat,
terutama dalam kemajemukan. Sama halnya dengan anak dimana pribadi anak yang masih
polos dan keingintahuannya sangat besar, perlu ditanamkan paham toleransi dan
pengertiannya. Dengan demikian, sikap toleransi muncul dari kesadaran masing-masing
individu untuk mewujudkan nilai kebhinekaan di masyarakat. Toleransi menjadi sikap yang
senantiasa hadir dalam diri masing-masing individu, seperti Sugiono katakan bahwa
pentingnya toleransi dalam rupa sikap positif dan menghargai orang lain dari keberagaman
masyarakat. Dengan demikian bahwa menghargai perbedaan orang lain itu diperlukan
dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat dan peribadatan.
Ling Angling dalam paradigmanya menyatakan bahwa toleransi sebagai tingkah laku
yang terbuka dalam menghargai perbedaan, dimana hadir diantara sesama manusia,
menunujukkan dengan jelas bahwa keterbukaan dalam menghargai bukan sekedar
wacana, melainkan sebuah visi yang akan ditanamkan pada anak. Ekaningtyas menanggapi
keseriusan dalam menanamkan sikap toleransi pada anak (pra sekolah) di indonesia: negara
yang multikultural seperti Indonesia sesungguhnya mampumenyadari bahwa jika sejak
dahulu penanaman sikap toleransi sudah dimulai terutama pada anak, akan dengan mudah
memahami nilai toleransi sehingga dapat mengaplikasikan sikap toleransi ketika tumbuh
dewasa, serta menyatakan pentingnya sikap toleransi menjadi kewajiban dan tanggung
jawab dalam bersikap dan berperilaku, hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara
yang nyata dalam kemajuan dan perkembangan generasi di era disrupsi, sebab di era
yang memberi dampak terhadap perubahan sosial kehidupan manusia, sangat perlu
menanamkan sikap toleransi sejak lama, sehingga para individu yang hidup di era disrupsi
dapat menyingkirkan perbedaan dalam tatanan masyarakat sosial sebagai bentuk wujud
kehidupan bermasyarakat yang adil, makmur dan sentosa, serta mewujudkan
perdamaian dunia yang diharapkan di era disrupsi.
oleransi dalam soal keyakinan merupakan hal paling urgen di Indonesia. Dengan
keberagaman yang ada di bangsa yang pluralis, penting sifatnya dalam menanamkan
sikap toleransi kepada generasi muda, terutama anak-anak. Di era disrupsi yang
terkenal akan kemampuan teknologi yang terus berkembang, menyebabkan segala sesuatu
yang sifatnya tabu beralih menjadi biasa, faktor perubahan zaman yang berjalan menurut
Kaha menjadi penyebab. Sikap toleransi beragama dalam pokok kebhinekaan muncul
sebagai sebuah identitas sosial umat beragama yang majemuk dibangsa ini, yang
bersifat dialogis dengan beragam dinamika dan hubungan yang menumbuhkan sehingga
dapat mewadahi Pluralitas yang konkret. Sebuah studi kasus Rofiki mengkaji perilaku
yang tidak menghargai antar siswa di sekolah, memperlihatkan sikap intoleran sudah
dapat terlihat dari masa anak-anak bersosialisasi. Baginya demi mewujudkan toleransi
antarumat beragama perlu pemahaman yang jelas mengenai pluralisme dan tenggang
rasa terhadap sesama, sehingga dapat berimplikasikan pada terciptanya kerukunan antar
umat beragama di masa depan. Oleh sebab itu mewujudkan toleransi perlu untuk
ditanamkan pada diri anak, sebab sifatnya yang akan adaptif terhadap perkembangan
zaman, hingga toleransi lahir dan hidup dalam setiap pribadi.
Toleransi beragama adalah sikap atau perilaku yang menghargai keberagaman agama dan
keyakinan yang berbeda, serta mampu menerima perbedaan tersebut sebagai bagian
dari kehidupan yang normal. Keyakinan dalam beragama adalah Hak setiap manusia Agama
yang harus dihargai dan dihormati oleh sesamanya. Dalam konsep toleransi beragama,
diharapkan untuk tidak menilai, mengecam, atau merendahkan agama atau kepercayaan
orang lain lewat media apapun, melainkan berusaha untuk memahami, menghargai, dan
menghormati perbedaan tersebut melalui apapun. Toleransi merujuk pada kemampuan
seseorang atau sekelompok untuk bisa menerima perbedaan dan menjalani kehidupan
secara bersama. Kerukunan dalam beragama merupakan tujuan dari toleransi beragama.
Dengan demikian, kerukunan hidup beragama merupakan suatu kondisi dimana setiap
individu yang berbeda agama bisa menghidupi keyakinannya dalam damai, dihargai,
dan juga menjalin hubungan yang harmonis satu dengan yang lainnya serta memajukan
bangsa di tengah pertumbuhan global.

B. URAIAN PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan dianalisis oleh peneliti adalah permasalahan bagaimana


penerapan toleransi beragama dikalangan anak muda. Berdasarkan topik yang diangkat oleh
peneliti, yaitu permasalahan toleransi beragama dikalangan anak muda ada beberapa hal yang
dibahas, yaitu:
1. Bagaimana penerapan toleransi beragama di kalangan anak muda?
2. Dengan adanya perbedaan beragama, bagaimana cara anak muda untuk saling
berteman dan berinteraksi dengan yang berbeda keyakinan ataupun agama.
3. Adakah kendala yang dialami anak muda dalam berinteraksi dengan teman-teman
yang berbeda agama.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian adalah sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau
pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Subjek dalam penelitian
ini adalah kalangan anak muda yang kos ataupun bertempat tinggal di sekitaran Jalan Rela.

D. ASSESSMENT DATA

Assessment data adalah proses untuk memperoleh data atau informasi penerapan
toleransi di kalangan anak muda. Dalam penelitian miniriset ini, peneliti mengumpulkan data
atau informasi mengenai bagaimana toleransi beragama di kalangan anak muda sekitaran kos
yang beralamat di Jalan Rela, Sidorejo Hilir, Kecamatan Percut Sei Tuan. Berdasarkan tujuan
tersebut Assessment data penelitian ini merupakan assessment data dengan tujuan Finding
Out.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. TEMPAT & WAKTU

Tempat : Sekitaran Kos


Alamat : Jalan Rela, Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung
Hari : Senin
Tanggal : 14 November 2023

B. TEKNIK PENGAMBILAN DATA

Dalam penelitian yang kami lakukan pada anak muda sekitaran kos di Jalan Rela yang
dilakukan dengan menggunakan teknik survei langsung dan wawancara. Materi data yang
mengenai evaluasi pembelajaran yang bersumber dari jurnal dan buku.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Instrumen yang dilakukan pada penelitianyang kami lalukan
berupa :
- Alat tulis
- Buku
- Alat dokumentasi berupa HP

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu
penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data
dapat dilakukan melalui tahap berikut ini :
1. Tahap Penelitian
a. Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
 Peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel.
 Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan untuk
penelitian.

b. Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
 Peneliti melaksanakan pembelajaran pada sampel penelitian.
 Peneliti menguji coba, menganalisis dan menetapkan instrumen penelitian.
 Evaluasi Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah
dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan
 Penyusunan Laporan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan
melaporkan hasil-hasil penelitian.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. ANALISIS PEMBAHASAN

Dalam melakukan penelitian di sekitaran kos Jalan Rela kami memberikan angket kepada
anak-anak muda yang bertempat tinggal ataupun kos di sekitaran Jalan Rela.
Berdasarkan penelitian dan angket yang telah diisi oleh beberapa anak muda tersebut,
kami mendapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan toleransi beragama di kalangan anak muda?
Berdasarkan penelitian berupa survei langsung dan wawancara yang telah kami lakukan
penerapan toleransi beragama sekitaran kos Jalan Rela khususnya di kalangan anak muda
dapat dikatakan cukup.
Namun masih ada 2 dari 10 orang anak muda yang kami wawancarai yang kurang dalam
penerapan toleransi beragama di kehidupan sehari-harinya. Mereka beranggapan bahwa
mereka hanya akrab berteman dengan yang seagama saja. Mereka tetap mau berteman namun
akan tetap sedikit menjaga jarak dan tidak terlalu akrab ataupun dekat dengan teman mereka
yang berbeda agama.
2. Dengan adanya perbedaan beragama, bagaimana cara anak muda untuk saling
berteman dan berinteraksi dengan yang berbeda keyakinan ataupun agama?
Berdasarkan penelitian berupa survei langsung dan wawancara yang telah kami lakukan
penerapan toleransi beragama sekitaran kos Jalan Rela khususnya di kalangan anak muda
cara mereka untuk saling berteman dan berinteraksi dengan teman mereka yang berbeda
keyakinan ataupun agama yaitu dengan tidak memandang ataupun melihat adanya
perebedaan agama. Karena dari sekolah dasar mereka sudah bersekolah di sekolah umum
yang mana sudah terbiasa berinteraksi dan berteman dengan yang berbeda keyakinan ataupun
agama. Jadi menurut mereka hal itu bukanlah hal yang sulit untuk diterapkan.
3. Adakah kendala yang dialami anak muda dalam berinteraksi dengan teman-teman
yang berbeda agama.
Berdasarkan penelitian berupa survei langsung dan wawancara yang telah kami lakukan
penerapan toleransi beragama sekitaran kos Jalan Rela khususnya di kalangan anak muda ada
yang mengatakan ada kendala namun juga ada yang mengatakan tidak ada kendala apapun.
Yang menjadi kendala menurut mereka yaitu ketika di bulan puasa. Mereka tidak dapat
bermain ataupun nongkrong seperti biasanya ketika sudah memasuki bulan puasa. Namun
sebenarnya hal itu bukanlah kendala yang besar hanya saja menurut mereka hal tersebut yang
terkadang membuat mereka tidak dapat mengumpul bersama paling hanya dapat nongkrong
malam setelah mereka berbuka puasa.
B. KELEBIHAN PENELITIAN

Penelitian Miniriset ini dibuat untuk memenuhi tugas KKNI program studi Pendidikan
Pancasila 2023. Peneliti melakukan penelitian dengan cara mensurvey langsung ke lokasi
yaitu sekitaran kos di Jalan Rela. Peneliti melakukan wawancara kepada anak muda yang
bertempat tinggal ataupun kos di sekitaran Jalan Rela tersebut.

C. KEKURANGAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan jangka waktu yang singkat. Penelitian dilakukan hanya
mengambil sedikit sampel. Pilihan dalam angket kurang lengkap karena dalam angket hanya
menyediakan 2 opsi yaitu ya dan tidak, yang mana seharusnya menyajikan opsi ya, ragu-ragu
dan tidak.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Implementasi Sikap Toleransi Beragama dan Pengaruhnya bagi Anak, dapat disimpulkan
sebagai wujud toleransi beragama yang perlu diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat, serta dapat memengaruhi dan berdampak dalam perkembangan anak
secara positif. Sikap toleransi beragama harus ditanamkan sejak usia dini pada anak agar
dapat membentuk karakter yang dapat menjadi gaya hidup yang harmonis dalam masyarakat
yang beragam dan berbudaya. Implementasi sikap toleransi beragama dapat dilakukan
melalui berbagai cara, seperti mengajarkan nilai-nilai toleransi beragama, memberikan
contoh perilaku toleran kepada anak, dan memperkenalkan anak pada berbagai agama dan
budaya yang ada. Anak yang tumbuh di lingkungan dengan menjunjung tinggi nilai toleransi
beragama yang kuat akan cenderung lebih dapat bersosialisasi dan hidup harmonis dengan
sesama daripada sebaliknya., menghargai perbedaan, dan memiliki sikap menghormati
hak asasi manusia. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa implementasi sikap
toleransi beragama dapat memengaruhi perkembangan psikologis dan sosial anak, seperti
meningkatkan rasa empati, kepedulian, dan keberanian dalam mengekspresikan pendapat
secara sopan dan santun. Oleh sebab itu, sangat diperlukan peran orang tua, guru, dan
masyarakat untuk secara aktif mengimplementasikan dan menanamkan sikap toleransi
beragama kepada anak, sebagai upaya untuk membentuk generasi yang toleran dan dapat
hidup harmonis dalam masyarakat yang majemuk di era disrupsi.

B. REKOMENDASI

Disarankan kepada seluruh kalangan anak muda untuk dapat menerapkan toleransi
beragama dalam kehidupan mereka sehari-hari baik dilingkungan perkuliahan, lingkungan
pertemanan ataupun tongkrongan maupun di lingkunagan sekitar kos ataupun tempat tinggal.
DAFTAR PUSTAKA

Intolerance in Indonesia Based on a Study by Martha Nussbaum.” Formosa Journal of


Multidisciplinary Research 2, no. 1 (2023): 41–54.
Darmawan, I Putu Ayub. “Pendidikan Kristen Di Era Postmodern.” STT Simpson 1, no.
2 (2014).
Dkk, Riska Kurnia. Merawat Sikap Toleransi Beragama Di Tengah Masyarakat
Majemuk. Uwais Inspirasi Indonesia, 2022.
Hanani, Silfia. Merawat Sikap Toleransi Beragama Di Tengah Masyarakat Majemuk.
Ponorogo (Jawa Timur): Uwais Inspirasi Indonesia, 2022.
Izzati, Firda Aulia. “Pentingnya Sikap Toleransi Dan Empati Dalam Mewujudkan
Warga
Negara Yang Baik (Good Citizenship) Di Masa Pandemi.” Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial
dan Pendidikan 2, no. 2 (2021): 85.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai