Pelajaran 5
Apa itu Sains?
Oleh Gervais Mbarga dan Jean-Marc Fleury
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.1 Pendahuluan 3
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.1 Apa itu “Mengetahui” 4
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.2 Apa itu “Mengetahui” (Lanjutan) 5
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.2 Pengetahuan sehari-hari atau
pengetahuan umum 6
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.3 Melampaui pengetahuan
sehari-hari 7
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.4 Sains sebagai alat untuk mensiste
matisasi pengetahuan 8
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.4 Sains sebagai alat untuk mensiste
matisasi pengetahuan (lanjutan) 9
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah 10
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) 11
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) 12
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) 13
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.6 Pengetahuan Jurnalistik 14
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.6 Pengetahuan Jurnalistik (Lanjutan) 15
5.3 Keterbatasan sains 5.3.1 Pengantar 16
5.3 Keterbatasan Sains 5.3.2 Thomas Kuhn (1922-1996) 17
5.3 Keterbatasan ilmu 5.3.3 Karl Popper (1902-1994) 18
5.3 Keterbatasan Sains 5.3.4 Induksi dan deduksi 19
5.3 Keterbatasan sains 5.3.5 Metode ilmiah 20
5.3 Keterbatasan sains 5.3.6 Relativisme budaya dan sains 21
5.4 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.1 Sains: adalah
yang terdapat dalam jurnal-jurnal ilmiah 22
5.4 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.2 Keterbatasan
telaah pakar seilmu 23
5.4 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.3 Kebenaran
ilmiah lewat konsensus 24
5.4 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.4 Sumber daya 25
5.5 Pertanyaan-pertanyaan swa-ajar (1-2) 26
5.6 Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan swa-ajar (1-2) 28
5.7 Penugasan (1-5) 30
5.1 Pendahuluan
Sains telah mengubah dunia modern kita secara mendalam dan spektakuler. Pada akhir pelajaran ini,
Sains telah mengguncang semua aspek kehidupan sedemikian rupa sehingga Anda akan dapat:
dapat dianggap mustahil untuk luput dari pengaruhnya, dalam artian baik
1. Memahami apa yang disebut
maupun buruk.
sains dan apa yang tidak.
Dalam pelajaran ini, kita akan menggali apakah itu sains. Pertama-tama, kita akan 2. Menyadari kekuatan dan
meninjau prinsip-prinsip dasar dan cara-cara bagaimana sains menjadi cara keterbatasan sains
terbaik untuk mendefinisikan realita (Bagian 5.2). Selanjutnya kami akan 3. Mengajukan pertanyaan pada
memperkenalkan Anda pada beberapa pemikir di abad 20 yang telah menyorot praktisi tentang kualitas sains
keterbatasan dan bahaya sains (Bagian 5.3). Kita akan mengakhiri pelajaran ini
dengan penuh keyakinan.
dengan melihat aspek-aspek yang sangat spesifik dari sains sebagaimana
dipraktikkan dewasa ini (Bagian 5.4).
sains dengan penghim- Dalam konteks sains, “mengetahui” dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
punan pengetahuan memuaskan rasa ingin tahu, mengobservasi dan mengumpulkan informasi
yang memadai, dan inteligensi untuk mengidentifikasi, membedakan, dan
lainnya, termasuk mendeskripsikan berbagai fitur yang berbeda dari realita secara apa adanya.
jurnalisme sains. Realita ini bisa jadi dalam bentul riil, virtual, konkrit, alami, artifisial, abstrak, fisik,
ataupun metafisik. Memuaskan keingintahuan akan menghasilkan
pengetahuan.
Pengetahuan umum ada di setiap budaya dan peradaban. Setiap orang pada
awalnya memiliki pengetahuan umum dalam keseharian dan interaksinya
dengan orang lain. Ilmuwan pun memulai segala sesuatu dengan pengetahuan
umum, dan pada akhirnya melampauinya.
Tidak ada yang diterima sebagai sesuatu yang sudah selazimnya. Pengetahuan
yang kita terima di hari sebelumnya sah untuk digugat lagi kebenarannya hari
ini. Pengetahuan selalu menggali di dalam ketidaktahuan dan bahkan apa yang
sudah diketahui. Ini adalah pencarian yang terus menerus, yang tak mengenal
area tabu atau terlarang.
Sains secara ideal memberikan hasil yang jelas dan logis, terbebas dari
ambiguitas. Validitasnya dapat diverifikasi atau dibantah melalui penggunaan
argumentasi dan alasan yang logis (hal ini diamati secara mendalam di segmen
berikutnya tentang konsep falsifikasi karya Karl Popper). Hasil ilmiah harus dapat
bertahan di tengah pengujian yang ketat dan menyeluruh. Hal ini dapat
disebut sebagai rasionalitas ilmiah.
Dewasa ini, di komunitas kita dapat ditemui ahli-ahli sihir, dukun berobat, dan
marbot yang juga mengemukakan visi mereka tentang dunia. Banyak dari
mereka yang memiliki pengetahuan empiris atau mistis tentang lingkungan
mereka. Orang lain mematuhi takhayul dan ilusi, sementara orang lain tetap
mengembangkan sistem parallel tentang pengetahuan.
Pada dasarnya, sains modern mengembangkan pengetahuan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Observasi.
b. Eksperimen.
c. Penjelasan.
d. Generalisasi dan prediksi.
Meski demikan, sains modern bukanlah obat mujarab atau buku sulap yang
dapat menyelesaikan masalah apapun. Sains modern tidak menggunakan
metode gaib. Meskipun sebagian hasil eksperimen dirahasiakan karena khawatir
dicuri, metode ilmiah bukanlah sebuah rahasia. Metode ini sama sekali tidak
bergantung pada tradisi. Sebaliknya, jika metode ini bergantung pada tradisi,
maka ia akan menghancurkan apapun yang berpotensi menjadi sebuah tradisi.
Wartawan dan ilmuwan tidak menggunakan informasi dengan cara yang sama.
Seorang ilmuwan mengobservasi sesuatu yang sangat spesifik, seringkali
bagian kecil dari sebuah entitas besar. Seorang wartawan berusaha mencakup
area seluas mungkin untuk menempatkan beritanya dalam konteks yang
terluas. Agar tidak salah mengarahkan pembaca atau khalayaknya, seorang
wartawan membawa serta domain-domain pengetahuan lain dan pelaku-pelaku
lainnya. Sebagai contoh, berita medis akan mengikutsertakan informasi dan
fakta tentang ekonomi, geografi, atau sosiologi.
Seperti kritikus seni atau sastra, wartawan ilmiah adalah kritikus sains. Seorang
kritikus harus senantiasa mengajukan pertanyaan, memerika, memilih,
mendeskripsikan, memverifikasi, dan menjelaskan fakta ilmiah untuk
mencari apa yang hilang dan untuk berkomentar terhadap hal-hal yang
ditemukan. Seorang wartawan ilmiah menganalisis sains dari perspektif
lain – ekonomi, sosiologi, politik, etika, dan hukum. Pada akhirnya, wartawan
sains dapat mempertanyakan relevansi, kepentingan, dan kegunaan sains.
Mereka membalikkan bagian pertama dari pelajaran ini dari atas ke bawah.
Bagi mereka, sains bukanlah deskripsi yang sebenarnya untuk realitas. Sains
hanyalah salah satu lagi agama, dengan ritual, keyakinan, dogma, persaingan
antarsekte dan ulamanya. Mereka memang sengaja melakukan hal itu untuk
"mendekonstruksi" bangunan ilmiah dan menampilkan sifat sebenarnya tentang
pengetahuan ilmiah – tereduksi hingga ke status pengetahuan umum – dan
mendemistifikasi praktik-praktik sebenarnya para ilmuwan.
Kendati relevansi dan efisiensi konsep falsifikasi Karl Popper (akan dipaparkan di
Seksi 5.3.3 http://www.wfsj.org/course/lesson.htm?e=e05#L05P16), filsuf sains
kontemporer paling terkenal adalah Thomas Kuhn, penulis buku The Structure of
Scientific Revolutions, terbit tahun 1962 dan hingga kini masih tetap amat
populer.
Karena para ilmuwan tak pernah dapat yakin secara penuh bahwa mereka
sudah menguji semua logam, induksi secara alamiah membuka pintu terhadap
falsifikasi. Kejeniusan Karl Popper adalah membuat kerentanan ini sebagai
esensi sains.
Diagram di atas diambil dari buku What is this thing called Science? oleh Alan Chalmers, University of Queensland Press, Open
University Press, Hackett, 1999.
Diagram tersebut menunjukkan bagaimana par ailmuwan mengonstruksi teori-teori dan hukum menggunakan induksi, dan
kemudian mendeduksi fakta-fakta dan prediksi baru berdasarkan hukum-hukum dan teori-teori ini.
apa yang terdapat di Makalah-makalah ilmiah yang dipublikasikan di jurnal-jurnal sains terbaik
dalam jurnal-jurnal sains. biasanya melewati dua saringan. Pertama, editor publikasi itu mengevaluasi
kualitas secara keseluruhan namun juga pentingnya artikel itu. Lalu, mereka
mengirim salinan-salinan artikel itu ke beberapa pakar terkemuka dalam bidang
yang sama yang lazin disebut sebagai "rekan sebaya" (peers) atau “pakar seilmu”;
itulah sebabnya maka artikel dan jurnal disebut "ditelaah rekan sebaya".
Semua artikel yang dimuat di jurnal sains yang serius telah ditelaah oleh pakar
seilmu sebelum dipublikasikan.
Indeks kutipan adalah database suatu artikel yang mengindikasikan berapa kali
karya seorang penulis dijadikan rujukan, atau dikutip, oleh penulis-penulis lain,
dan di mana. Ini merupakan suatu indikasi pentingnya artikel itu.
Faktor dampak adalah suatu ukuran frekuensi dengan mana “artikel rata-rata"
di sebuh jurnal telah dikutip pada tahun atau periode tertentu; ini adalah rasio
yang dihitung dengan membagi jumlah kutipan tahun berjalan dengan jumlah
artikel yang dipublikasikan jurnal itu selama dua tahun terakhir. Ini dimaksudkan
untuk menghilangkan beberapa bias yang lebih memfavoritkan jurnal-jurnal
besar. Faktor-faktor dampak untuk beberapa jurnal sains dapat dicek di:
(http://www.sciencegateway.org/rank/index.html). Situs web ini adalah tambang
infomrasi produksi ilmiah para ilomuwan, universitas dan negara, seperti juga
situs web http://sciencewatch.com/
Utamanya, melewati telaah pakar seilmu atau mitra bestari menunjukkan bahwa para pakar yang spesialis
di area riset yang sama berpikir bahwa isi makalah yang sudah ditelaah sesuai dengan yang diterima secara
umum di bidang itu.
Dalam kenyataannya, ujian sebenarnya bagi kejujuran hanya akan terjadi begitu ilmuwan-ilmuwan lain
akan memperoleh hasil yang sama jika menggunakan metodologi yang sama. Kebenaran artikel-artikel
yang ditelaah pakar seilmu hanya sementara; sepanjang eksperimen-eksperimen lain belum mengonfir-
masikan kesimpulan yang sama, disarankan agar tetap berhati-hati dengan publikasi yang ada.
CONTOH
Cara kerja metode ilmiah dan kebenaran terbatas artikel yang sudah ditelaah pakar seilmu digambarkan
dengan baik dalam video ini tentang apakah sejenis virus menyebabkan sindrom kelelahan tubuh yang
kronis. (http://www.newsy.com/videos/chronic-fatigue-syndrome-setback)
Apakah wartawan-wartawan sains memiliki kepercayaan yang tak realistis terhadap jurnal-jurnal yang
ditelaah pakar seilmu?
Tentu saja, telaah pakar seilmu tidak selalu kebal dari kesalahan, dan tidak tak terfalsifikasi. Kegagalan luar
biasa paling mutakhir telaah pakar seilmu adalah artikel oleh peneliti Korea Selatan Hwang Woo-suk yang
berpretensi sebagai orang pertama yang berhasil mengkloning embiro manusia dan memproduksi sel-sel
puncak daripadanya. Science, jurnal yang diterbitkan oleh American Association for the Advancement of
Science (AAAS), memastikan bahwa nomor yang memuat artikel itu akan bertepatan dengan pertemuan
tahunan 2004, di Washington. Ada publisitas yang luar biasa untuk AAAS dan Science dengan publikasi ini.
Kerusakan reputasi mereka bahkan menjadi lebih besar begitu ditemukan bahwa terjadi kecurangan
(http://www.sciencemag.org/sciext/hwang2005/).
John Rennie, mantan pemimpin redaksi Scientific American memiliki empat catatan untuk jurnal-jurnal yang
ditelaah pakar seilmu, dengan menyatakan bahwa mereka rawan terhadap:
▪ Peluang untuk suatu kesalahan: Isi makalah yang ditelaah pakar seilmu biasanya dikonfirmasi
hanya setelah pakar-pakar lain memperoleh hasil yang sama dengan metodologi yang sama.
▪ Kecurangan: Nyaris mustahil bagi para penelaah untuk mengungkap kecurangan yang disengaja;
seluruh aktivisi publikasi ilmiah menyandarkan pada kejujuran para ilmuwan. Namun wartawan-war
tawan sains umumnya lebih puas dengan jurnal-jurnal ilmiah sebagai sumber dibanding
wartawan-wartawan ekonomi dengan laporan finansial.
▪ Bias dan ketidakjujuran: Para penulis telah bersepakat dengan editor-editor dan penerbit yang
berbaik hati.
▪ Tekanan politis: Misalnya, ketika pemerintah AS menyatakan kepada jurnal-jurnal ilmiah untuk
tidak memublikasikan artikel-artikel dari Iran, Libya atau Sudan.
Namun, walaupun sudah dengan catatan-catatan ini, Rennie menympulkan kejadian langka ketika jurnal
sains yang sudah ditelaah pakar seilmu gagal janganlah mengecilkan hati wartawan sains dari menjadikan
jurnal-jurnal itu sumber informasi andalan mereka . (Di Pelajaran 2 Anda dapat menemukan sebuah daftar
pertanyaan yang membantu Anda menilai validitas klaim ilmuwan
http://www.wfsj.org/course/lesson.htm?e=e02#L02P12).
Pada saat yang sama, nyaris mustahil untuk menemukan status yang pasti
sumber daya air, pangan, minyak, gas, hutan dan lahan subur di Bumi, dan
bahkan lebih sulit untuk mengetahui secara pasti kecenderungan pasti jangka
pendek, menengah dan panjang menyangkut sumber daya ini, iklim dan cara
teknologi yang potensial untuk mengatasinya.
Menghadapi tantangan-tantangan global yang berat ini, para pakar dan pemer-
intah harus mengatur mekanisme untuk menilai masalah dan, kadang-kadang
membuat rekomendasi. Pendekatan ini membawa bersama pakar-pakar terbaik
di bidangnya, dan melengkapi mereka dengan dukungan untuk menghadapi,
meneliti dan mendokumentasi isu-isu serta memublikasikan secara independen
kesimpulan dan rekomendasi mereka.
Mekanisme seperti ini dapat bervariasi dari panitia yang kecil yang diminta untuk
memaparkan telaah mutakhir tentang diet, ke suatu panitia akademi ilmu
pengetahuan nasional, ke suatu komisi khusus yang ditugaskan untuk mene-
mukan mengapa sebuah jembatan ambruk, ke sebuah tim internasional yang
terdiri dari ribuan pakar seperti Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim
atau Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yang memenang-
kan Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2007.
IPPC memobilisasi ribuan ilmuwan. Mereka tidak menerima gaji dan kebanyakan
bekerja anonim. Mereka setuju untuk membaca dan menalarkan data yang amat
kompleks, menulis makalah-makalah telaah mensintesiskan artikel-artikel yang
amat spesialistik, bepergian ke pertemuan-pertemuan dan kemudian mencapai
konsensus tentang interpretasi data, kesimpulan dan rekomendasi. Lebih dari
itu, para ilmuwan IPCC harus membuat pemerintah mereka menyetujui setiap
laporan mereka. Sungguh pekerjaan yang amat melelahkna, namun para
ilmuwan yang berpartisipasi memperoleh kesempatan untuk mencek riset
mereka dan berbaur dengan pakar-pakar terbaik di dunia.
Mesir: http://www.asrt.sci.eg
Yordania: http://www.rss.gov.jo
Kenya: http://www.knascience.org
Palestina: http://palestineacademy.org/main/index.php
Senegal: http://www.asts.sn
Africa Selatan: http://www.assaf.co.za
Uganda : http://www.uncst.go.ug
PERTANYAAN 2:
a) Apakah Anda akan menyatakan bahwa ada banyak cara berbeda untuk
"tahu"?
b) Apakah populasi yang berbeda memiliki jenis-jenis pengetahuan
mereka sendiri?
c) Di budaya Anda, apa makna "tahu"?
d) Dapatkah Anda mendaftar beberapa kepercayaan di komunitas Anda?
e) Apakah astrologi itu sebuah kepercayaan atau sains?
f) Berilah sebuah contoh tentang suatu pengetahuan umum.
g) Jika saya mengatakan: "Matahari terbit setiap pagi dan tenggelam
setiap petang", topik pengetahuan mana yang saya ajukan?
h) Siapa yang mengajarkan kepada Anda bahwa Matahari terbit dan
tenggelam?
i) Dapatkah Anda mengingat beberapa pengetahuan yang Anda peroleh
ketika mendampingi anak-anak dan teman-teman lain?
PERTANYAAN 1:
Pertanyaan-pertanyaan akan ditulis dengan huruf tebal, diikuti oleh jawaban dalam teks normal.
Jawaban:
a) Apa artinya "mengenal" suatu obyek?
"Mengenal" suatu obyek berarti mampu menggambarkan semua karakteristik yang terlihat maupun yang tak terlihat
dalam kaitan dengan obyek-obyek lain di dalam lingkungannya.
c) Apakah pengetahuan sehari-hari menggugat dirinya sendiri dan apakah dianggap sebagai sesuatu yang
kekal?
Di kalangan pengetahuan umum, pernyataan-pernyataan yang terakumulasi tak dapat mengubah dan akan tetap
sama selamanya
t) Apa saja empat kemungkinan yang membuat Anda mewaspadai kualitas jurnal-jurnal yang artikel-atikelnya
ditelaah mitra bestari atau pakar seilmu?
1) Kemungkinan salah, karena berurusan hanya dengan kebenaran sementara.
2) Kemungkinan penipuan, misalnya, dengan foto-foto doktor.
3) Kemungkinan bias dan ketidakjujuran.
4) Tekanan politis yang melarang sebuah jurnal hanya menggunakan kriteri ilmiah untuk memutuskan sesuai atau
bertentangan dengan makalah tertentu.
u) Apa saja pro dan kontra bagi seorang ilmuwan dalam berpartisipasi di sebuah panitia atau komisi ilmiah?
Kontra: beban kerja, banyak yang harus dibaca dan disintesisikan, pengakuan yang amat kurang, kebutuhan untuk
mencapai konsensus dengan tekanan dan konflik yang tak terhindarkan, bepergian dan kerap tanpa imbalan
finansial; Pro: kesempatan untuk menemukan tentang riset paling mutakhir dan paling tinggi kredibilitasnya,
bepergian dan rapat-rapat dengan pakar-pakar terbaik di bidangnya, dan peluang untuk memvalidasi risetnya sendiri.
PERTANYAAN 2:
Jawaban-jawaban yang variasinya amat luas dimungkinkan.
PERTANYAAN 1:
PENUGASAN 2:
Pilihlah filsuf sains antara Kuhn dan Popper yang Anda lebih sukai dan katakan
mengapa.
PENUGASAN 3:
Dalam satu halaman, paparkan jika sains adalah produk suatu budaya tertentu
atau merupakan sebuah pengetahuan universal.
PENUGASAN 4:
PENUGASAN 5:
Bandingkan sebuah jurnal yang ditelaah oleh mitra bestari/pakar seilmu dengan
yang tidak. Apa perbedaan-perbedaan mereka?