Anda di halaman 1dari 30

Makalah Tujuan Pendidikan

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan


Dosen Pengampu : Dra. Hj. Erni Hestiningrum, M.A.

Disusun Oleh:
1. Muhammad Nafis Andana (2111006030)
2. Rini Setyaningrum (2100006059)
3. Ayoudya Titan Widyasmara (2100006064)
4. Rifa Azkia Fahma Haque (2100006071)

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ahmad Dahlan
Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah memeberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan dan restu-Nya tentunya kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan benar. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan
kita, baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nantikan
syafa’atnya di hari kiamat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah S.W.T atas limpahan nikmat sehatnya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal psikologis, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Ilmu
Pendidikan dengan judul “Tujuan Pendidikan”. Kami sangat berterima kasih kepada
dosen pembimbing serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan serta kesalahan didalamnya, untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini supaya kedepannya lebik baik lagi. Kami
memohon sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan penulisan dalam makalan ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kamis, 18 November 2021

Kelompok III

I
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1.Latar Belakang..............................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan Makalah............................................................................2
Bab II.PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1.Macam-Macam Tujuan Pendidikan...............................................................3
2.1.1.Macam-macam tujuan pendidikan menurut Hierarki..........................3
2.1.2.Macam-macam tujuan pendidikan menurut M. J. Langeveld..............5
2.2.Tujuan Pendidikan Nasional Di Indonesia.....................................................7
2.3.Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia............................................................9
2.4.Tujuan Pendidikan Menurut Berbagai Agama di Indonesia........................12
2.4.1.Tujuan Pendidikan Menurut Agama Islam........................................12
2.4.2.Tujuan Pendidikan Menurut Agama Hindu.......................................15
2.4.3.Tujuan Pendidikan Menurut Agama Buddha.....................................16
2.4.4.Tujuan Pendidikan Menurut Agama Kristen.....................................18
2.4.5.Tujuan Pendidikan Menurut Agama Katolik.....................................19
2.4.6.Tujuan Pendidikan Menurut Agama Khonghucu..............................22
BAB III.PENUTUP...................................................................................................23
3.1.Kesimpulan..................................................................................................23
3.2.Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................26

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tujuan Pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat fundamental dalam
pelaksanaan pendidikan. Sebab tujuan pendidikan akan menentukan ke arah
mana anak didik itu dibawa.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal dalam membantu
proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar
kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan penentuan tujuan
pendidikan. Suatu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada hakikatnya
adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam pribadi
manusia yang diinginkan.
Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan keberhasilan dalam proses
pembentukan pribadi manusia yang berkualitas, dengan tanpa
mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses
penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu perhitungan yang matang,
cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh
karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral
sebagai dasar yang sangat penting dalam setiap peradaban bangsa.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa macam-macam tujuan pendidikan?
2. Apa tujuan pendidikan nasional di Indonesia?
3. Apa tujuan pendidikan menurut agama yang ada di Indonesia ?

1
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Melalui makalah ini pembaca diharapkan :
1. Mengetahui macam-macam tujuan pendidikan
2. Mengetahui tujuan pendidikan nasional di Indonesia
3. Mengetahui tujuan pendidikan menurut berbagai agama yang ada di
Indonesia

2
Bab II
PEMBAHASAN

2.1. Macam-Macam Tujuan Pendidikan


2.1.1. Macam-macam tujuan pendidikan menurut Hierarki
Pengkhususan dari Tujuan Umum pendidikan antara lain akan
menghasilkan rumusan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan dan
pengajaran dapat dibedakan dan disusun menurut hierarki sebagai berikut:

1. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan dari keseluruhan satuan, jenis
dan kegiatan pendidikan, baik pada jalur pendidikan formal, informal dan
nonformal dalam konteks pembangunan nasional. Tujauan pendidikan
nasional adalah untuk "berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab" (BAB II Pasal 3 UU RI
No. 20 Tahun 2003).

2. Tujuan Institusional
Tujuan Institusional yaitu tujuan yang seharusnya dicapai oleh lembaga
pendidikan tertentu, tercantum dalam kurikulum sekolah atau lembaga
pedidikan yang harus dicapai setelah selesai belajar. Tujuan Institusional
ini berbentuk Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi
Lulusan Tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan
pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal

3
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata
pelajaran.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23
Tahun 2006 menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Lampiran Permen ini meliputi:
a. SKL Satuan Pendidikan & Kelompok Mata Pelajaran
b. SKL Mata Pelajaran SD-MI
c. SKL Mata Pelajaran SMP-MTs
d. SKL Mata Pelajaran SMA-MA
e. SKL Mata Pelajaran PLB ABDE
f. SKL Mata Pelajaran SMK-MAK
Contoh: tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah "untuk memberikan
bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, serta
mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama" (Pasal 2 Kep. Mendikbud No. 0487/U/1992)

3. Tujuan Kurikuler
Tujuan Kurikuler yaitu tujuan suatu bidang studi atau mata pelajaran.
Misalnya tujuan mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia
dan sebagainya. Semua tujuan kurikuler yang ada pada suatu lembaga
pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional yang
bersangkutan.1

4. Tujuan instruksional
Yaitu tujuan yang hendak dicapai pada saat pelajaran berlangsung.
Tujuan ini dibedakan menjadi dua yaitu tujuan instruksional umum dan
khusus. Tujuan instruksional umum merupakan tujuan yang sudah
1
Cecep H. S. (2016), Tujuan Pendidikan

4
dirumuskan dan merupakan acuan dalam perumusan tujuan instruksional
khusus. Tujuan instruksional khusus merupakan penanda terjadinya
perubahan tingkah laku pada anak setelah mengikuti pelajaran tertentu2

2.1.2. Macam-macam tujuan pendidikan menurut M. J. Langeveld


Menurut M. J. Langeveld, macam-macam tujuan Pendidikan adalah
sebagai berikut:

1. Tujuan umum
Tujuan umum ini sering disebut sebagai tujuan akhir atau tujuan
lengkap atau tujuan totalan. Tujuan ini berarti tujuan yang pada akhirnya
akan dicapai oleh pendidik terhadap anak didik yaitu terwujudnya
kedewasaan jasmani dan rohani. Menurut kohnstamm dan gunning, tujuan
akhir Pendidikan adalah membentuk insan kamil atau manusia sempurna.
Dengan demikian tujuan umum/akhir Pendidikan ialah membentuk insan
kamil yaitu manusia yang dewasa jasmani dan rohaninya baik secara
moral, intelektual, sosial, agama, dan sebagainya.3

2. Tujuan Khusus Pendidikan


Tujuan ini merupakan pengkhususan dari tujuan umum, karena
keberhasilan tercapainya tujuan umum memerlukan adanya pengkhususan
tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tujuan khusus:
a) sifat dan bakat peserta didik
b) lingkungan perserta didik
c) kesanggupan peserta didik
d) tugas Lembaga Pendidikan

2
Faisal azmi bakhtiar. (2013), hierarki tujuan Pendidikan
3
Iin widiyanti. (2017) macam-macam tujuan Pendidikan

5
3. Tujuan Incidental
Tujuan ini disebut tujuan seketika/incidental karena tujuan ini timbul
secara kebetulan, secara mendadak dan hanya bersifat sesaat. Tujuan
Pendidikan ini meskipun hanya bersifat sesaat tetapi dapat memberikan
andil dalam pencapaian tujuan selanjutnya, karena melalui tujuan-tujuan
seperti ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman langsung yang
erat hubungannya dengan kehidupan nanti dimasa yang akan datang.

4. Tujuan Tidak Lengkap


Tujuan ini erat hubungannya dengan aspek-aspek Pendidikan yang
membentuk kepribadian manusia, sebagai kerohanian pada bidang etika
keagamaan, esteika, dan sikap social4

5. Tujuan Perantara atau Intermediet


Tujuan perantara ini merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan-
tujuan yang lainnya. Misalnya mempelajari bahasa asing guna mempelajari
literatur asing.5

4
Macam- macam tujuan Pendidikan. (2012)
5
Iin widiyanti. (2017) macam-macam tujuan Pendidikan

6
2.2. Tujuan Pendidikan Nasional Di Indonesia
Pendidikan Nasional adalah Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (UU RI No.20
Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2). Merumuskan tujuan pendidikan berarti
merencanakan suatu target atau sasaran yang akan dicapai setelah kegiatan
pendidikan itu berlangsung. 6
Rumusan tujuan pendidikan biasanya dipengaruhi oleh latar be;akang
tertentu, baik dalam kaitannya dengan negara, ideologi agama, maupun latar
belakang kehidupan sosial masyarakat. Merumuskan tujuan pendidikan harus
dinyatakan secara jelas dan tegas sehingga setiap pendidik memahami dengan
baik arah pendidikan yang akan dituju. Oleh karena itu, rumusan tujuan
pendidikan biasnya diterapkan secara tertulis.7
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari tujuan
pendidikan yang akan dicapai. Tujuan Pendidikan Nasional,sesuai dengan
Tap MPRS No. XXVI/MPRS/1966 bahwa tujuan pendidikan adalah
membentuk manusia Pancasila Sejati berdasarkan pembukaaan UUD 1945.
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, jelas tertulis satu tujuan yaitu
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa
merupakan suatu ungkapan yang padat dengan makna filosofis. Dimana suatu
rumusan tujuan meliputi aspek lahiriah dan batiniah, serta segala apek yang
berkaitan dengan kehidupan manusia. Nilai-nilai tujuan pendidikan biasanya
bersumber dan dirumuskan dari unsur-unsur yang hidup dan berkembang
dalam masyarakat.8
6
Kesuma,Dharma, dan Hendriani, Ani 2014. LANDASAN PENDIDIKAN. Edisi 2014 penyunt. Bandung: Sub
Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Jurusan Pedagogi FIP UPI. Halaman 201.
7
Yusuf, Munir., 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Cetakan I penyunt. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopo. Halaman 29
8
Sujana, I. W. C. (2019). Fungsi dan tujuan pendidikan Indonesia. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 29-
39. Halaman 31

7
Dalam UU No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjelaskan mengenai fungsi dan tujuan dari Pendidikan Nasional. Fungsi
dari Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan dari Pendidikan Nasional
adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.9
Gambaran fungsi dan tujuan pendidikan nasional dari rumusan di atas,
merupakan gambaran manusia indonesia seutuhnya yang menjadi cita-cita
tertinggi. Menurut Hasbullah, ciri-ciri dari manusia Indonesia seutuhnya
adalah:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Berbudi pekerti luhur
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan
d. Sehat jasmani dan rohani
e. Kepribadian yang mantap dan mandiri
f. Bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa10
Dengan demikian, pendidikan di Indonesia lebih mengutamakan
pembangunan sikap sosial dan religius dalam pelaksanaan pendidikan di
Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan Pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang menunjukkan bahwa Indonesia sangat mengedepankan
sikap spiritual dan pengakuan terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.

9
Kesuma,Dharma, dan Hendriani, Ani 2014. LANDASAN PENDIDIKAN. Edisi 2014 penyunt. Bandung: Sub
Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Jurusan Pedagogi FIP UPI. Halaman 202.
10
Yusuf, Munir., 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Cetakan I penyunt. Palopo: Lembaga Penerbit
Kampus IAIN Palopo. Halaman 31

8
2.3. Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia
Prinsip penyelenggaraan pendidikan di Indonesia juga diatur didalam UU
No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 4 mengatakan sebagai berikut :
1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta
tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan,
dan nilai budaya Indonesia.
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik
dengan sistem terbuka dan multimakna.
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan pengembangan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran
5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan.
Berdasarkan pasal tersebut, Pendidikan di Indonesia tidak hanya menjadi
tanggung jawab bagi suatu institusi pendidikan saja, melainkan masyarakat
dan pemerintah ikut berperan dalam meningkatkan mutu Pendidikan Nasional
di Indonesia.11
Arah pendidikan Bangsa Indonesia sudah bersifat utuh dan menyeluruh
meliputi semua ranah pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan
semua potensi yang ada dalam diri peserta didik. Muhyiddin (2012)
11
Kesuma,Dharma, dan Hendriani, Ani 2014. LANDASAN PENDIDIKAN. Edisi 2014 penyunt.
Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Jurusan Pedagogi FIP UPI. Halaman 202

9
mengatakan bahwa disamping pendidikan untuk meningkatkan kepandaian
dan intelektualitas, proses pendidikan juga harus dijiwai dengan nilai-nilai
peningkatan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia, karena disinilah arah
pendidikan nasional kita yang telah diatur undang-undang.
Pendidikan tidak hanya ditujukan untuk melahirkan generasi penerus
bangsa yang cerdas intelektualnya dan memahami IPTEK saja. Pendidikan
juga harus diarahkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas
sosial, cerdas pribadi/jiwa, cerdas spiritual, dan cerdas kinestetiknya.
Untuk menghasilkan peserta didik yang menguasai ranah pikir (kecerdasan
intelektual) yang tinggi, model pendidikan dapat dilakukan dengan bentuk
pengajaran dalam rangka alih pengetahuan. Sementara itu, upaya untuk
menghasilkan peserta didik yang memiliki ranah rasa (kecerdasan sosial),
ranah karsa (kecerdasan jiwa/psikis), dan ranah religi (kecerdasan spiritual)
yang tinggi, maka model pendidikan yang harus dikembangkan melalui
pemberian contoh (keteladanan), kepeloporan dan pembiasaan dalam rangka
alih nilai atau pembudayaan nilai-nilai karakter bangsa. Sedangkan upaya
untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki ranah raga (kecerdasan
kinestetik) yang tinggi, maka pendidikan dapat dilakukan melalui model
latihan dan pembiasaan dalam rangka mengembangkan gerak reflek dan
kecekatan bertindak.
Dalam tataran kebijakan, arah pendidikan bangsa Indonesia sebenarnya
sudah sangat jelas. Secara yuridis, arah kebijakan bangsa Indonesia telah
diatur dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, batang tubuh UUD 1945
hasil amandemen pasal 31 ayat (3), dan Undang-Undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sisdiknas pasal 3. Dalam tataran kebijakan, arah pendidikan
bangsa Indonesia menuntut adanya keseimbangan antara pengembangan

10
potensi fisik (raga) dan potensi pikir (intelektualitas) dengan pendidikan moral
dalam rangka pengembangan potensi rasa, potensi karsa, dan potensi religi. 12
Sistem pendidikan selalu menghadapi tantangan baru, dengan serta merta
timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru untuk menghadapi tantangan baru itu
pendidikan berupaya melakukan pembaharuan dengan jalan menyempurnakan
sistemnya. Pembaharuan yang terjadi meliputi landasan yuridis, kurikulum
dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan, dan tenaga kependidikan.
1) Pembaharuan pendidikan yang sangat mendasar ialah pembaharuan
yang tertuju pada landasan yuridisnya karena landasan yuridis
berhubungan dengan hal-hal yang bersifat mendasari semua kegiatan
pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal yang penting seperti
komponen struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasan,
ketenagaan. Pembaharuan kurikulum yaitu sifatnya mempertahankan
dan mengubah
2) Pembaharuan pola masa studi termasuk pendidikan yang meliputi
pembaharuan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar
pada suatu satuan pendidikan
3) Pembaharuan tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, melatih, meneliti,
mengembangkan, mengelola, memberikan pelayanan teknis dalam
bidang pendidikan.13

2.4. Tujuan Pendidikan Menurut Berbagai Agama di Indonesia


2.4.1. Tujuan Pendidikan Menurut Agama Islam

12
Habe, H., & Ahiruddin, A. (2017). Sistem Pendidikan Nasional. Ekombis Sains: Jurnal Ekonomi,
Keuangan Dan Bisnis, 2(1). Halaman 43
13
Habe, H., & Ahiruddin, A. (2017). Sistem Pendidikan Nasional. Ekombis Sains: Jurnal Ekonomi,
Keuangan Dan Bisnis, 2(1), Halaman 44

11
Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah mencari ridha Allah swt.
Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-indidivu yang baik,
bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat kepada dirinya, keluarganya,
masyarakatnya, negaranya dan ummat manusia secara keseluruhan. Tujuan
pendidikan Islam, tidak sekedar aspek duniawi (konkrit) saja tetapi juga aspek
ukhrawi (abstrak) dan fungsional, maka dalam kajian ini penulis membagi
menjadi dua bagian, yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan Islam
yang masing-masing saling terkait dan fungsional.14

Tujuan Umum Pendidikan Islam


Pakar-pakar pendidikan Islam, seperti Al-Abrasy mengelompokkan tujuan
umum pendidikan Islam menjadi lima bagian, yaitu:
a. Membentuk akhlak yang mulia. Tujuan ini telah disepakati oleh orang-
orang Islam bahwa inti dari pendidikan Islam adalah mencapai akhlak
yang mulia, sebagaimana misi kerasulan Muhammad SAW.
b. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan dunia dan akhirat.
c. Mempersiapkan peserta didik dalam dunia usaha (mencari rizki) yang
professional.
d. Menumbuhkan semangat ilmiah kepada peserta didik untuk selalu
belajar dan mengkaji ilmu.
e. Mempersiapkan peserta didik yang profesional dalam bidang teknik
dan pertukangan.

Al-Jammali, merumuskan tujuan umum pendidikan Islam dari Al-Qur`an


kedalam empat bagian, yaitu:
1) Mengenalkan peserta didik posisinya diantara makhluk ciptaan Tuhan
serta tanggungjawabnya dalam hidup ini

14
Masgono. (2010, April 05). Tujuan Pendidikan Dalam Islam. Diakses dari tujuan pendidikan dalam
islam.

12
2) Mengenalkan kepada peserta didik sebagai makhluk sosial serta
tanggungjawabnya terhadap masyarakat dalam kondisi dan sistem
yang berlaku
3) Mengenalkan kepada peserta didik tentang alam semesta dan segala
isinya. Memberikan pemahaman akan penciptaanya serta bagaimana
cara mengolah dan memanfaatkan alam tersebut
4) Mengenalkan kepada peserta didik tentang keberadaan alam maya
(ghaib).15

Maka manusia merupakan fokus utama pendidikan, maka sebaiknya


institusi-institusi pendidikan memfokuskan kepada substansi kemanusiaan,
membuat sistem yang mendukung kepada terbentuknya manusia yang baik,
yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan. Dalam pandangan Islam,
manusia bukan saja terdiri dari komponen fisik dan materi, namun terdiri juga
dari spiritual dan jiwa.

Oleh sebab itu, sebuah institusi pendidikan bukan saja memproduksi anak
didik yang akan memiliki kemakmuran materi, namun juga yang lebih penting
adalah melahirkan individu-individu yang memiliki diri yang baik sehingga
mereka akan menjadi manusia yang serta bermanfaat bagi ummat dan mereka
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Institusi pendidikan perlu
mengarahkan anak didik supaya mendisiplinkan akal dan jiwanya, memiliki
akal yang pintar dan sifat-sifat dan jiwa yang baik, melaksanakan perbuatan-
perbuatan yang baik dan benar, memiliki pengetahuan yang luas, yang akan
menjaganya dari kesalahan-kesalahan, serta memiliki hikmah dan keadilan.

15
Syafeei, I. (2015, November 06). Tujuan Pendidikan Islam. Diakses dari : media tujuan pendidikan
islam

13
Oleh sebab itu juga, ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam institusi
pendidikan sebaiknya dibangun di atas Wahyu yang membimbing kehidupan
manusia. Kurikulum yang ada perlu mencerminkan memiliki integritas ilmu
dan amal, fikr dan zikr, akal dan hati. Pandangan hidup Islam perlu menjadi
paradigma anak didik dalam memandang kehidupan.

Dalam Islam, Realitas dan Kebenaran bukanlah  semata-mata fikiran


tentang alam fisik dan keterlibatan manusia dalam sejarah, sosial, politik dan
budaya sebagaimana yang ada dalam konsep Barat sekular mengenai dunia,
yang dibatasi kepada dunia yang dapat dilihat. Realitas dan kebenaran
didasarkan kepada dunia yang nampak dan tidak nampak; mencakup dunia
dan akhirat, yang aspek dunia harus dikaitkan dengan aspek akhirat, dan aspek
akhirat memiliki signifikansi yang terakhir dan final.

Jadi, institusi pendidikan Islam perlu mengisolisir pandangan hidup


sekular-liberal yang tersurat dan tersirat dalam setiap disiplin ilmu
pengetahuan modern saat ini, dan sekaligus memasukkan unsur-unsur Islam
setiap bidang dari ilmu pengetahuan saat ini yang relevant. Dengan
perubahan-perubahan kurikulum, lingkungan belajar yang agamis,
kemantapan visi, misi dan tujuan pendidikan dalam Islam, maka institusi-
institusi pendidikan Islam akan membebaskan manusia dari kehidupan sekular
menuju kehidupan yang berlandaskan kepada ajaran Islam. Institusi–institusi
pendidikan sepatutnya  melahirkan individu-individu yang baik, memiliki
budi pekerti, nilai-nilai luhur dan mulia, yang dengan ikhlas menyadari
tanggung-jawabnya terhadap Tuhannya, serta  memahami dan melaksanakan
kewajiban-kewajibannya kepada dirinya dan yang lain dalam masyarakatnya,

14
dan berupaya terus-menerus untuk mengembangkan setiap aspek dari dirinya
menuju kemajuan sebagai manusia yang beradab.16

2.4.2. Tujuan Pendidikan Menurut Agama Hindu


Tujuan Pendidikan menurut Agama Hindu adalah untuk menumbuh
kembangkan dan meningkatkan sradha (iman)dan bhakti (ketaqwaan) siswa
terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui pelatihan,penghayatan dan
pengalaman ajaran agama Hindu, sehingga menjadi insan Hindu yang
mempunyai kepribadian tingkat spiritual tinggi dan mampu mewujudkan cita-
cita luhur Moksartham Jagadita
Menurut Wiana (1997 : 60-70) tujuan pendidikan agama Hindu adalah
untuk membentuk manusia yang sudjana, susila dan subrathayang juga
memiliki kepekaansosial dalam arti yang luas.
Tujuan pendidikan agama Hindu sesungguhnya sejalandengan tujuan
dalam ajaran agama Hindu, yakni untuk mewujudkan jagadhita dan moksa
yang berlandaskan atas dharma.Demikian juga dalam himpunan keputusan
seminar kesatuan tafsir terhadap aspek-aspek agama hindu I – XV (1999 :
24) tujuan pendidikan agama Hindu adalah:
a. Membentuk manusia Pancasila yang astitibhakti kepada IdaSang
Hyang WidhiWasa/Tuhan YangMaha Esa.
b. Menanamkan ajaran Agama Hindu menjadi suatu keyakinan dan
landasan segenap kegiatan umat dalam semua aspek kehidupan.
c. Membentuk moral etika dan spiritual anak didik yang sesuaidengan
ajaran-ajaran agama Hindu.
d. Menyerasikan dan menyeimbangkan pelaksanaan bagian-bagian
ajaran agama Hindu dalam masyarakat antaratattwa, etika dan ritual.
16
Masgono. (2010, April 05). Tujuan Pendidikan Dalam Islam. Diakses dari tujuan pendidikan dalam
islam.

15
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah menyatakan bahwa tujuan Pendidikan agama Hindu adalah untuk
menumbuh kembangkan dan meningkatkan kualitas sradha dan bhakti peserta
didik melalui pemberian, pemupukan, penghayatan, dan pengamalan
ajaranagama serta membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-
nilai moksartham jagaditha dalam kehidupannya.17

2.4.3. Tujuan Pendidikan Menurut Agama Buddha.


Tujuan Pendidikan menurut agama Buddha adalah bagaimana agar setiap
siswa atau siswi bisa memiliki jiwa besar. Termasuk diantaranya pencerahan
batin juga merupakan tujuan setiap umat Buddha untuk terlepas dari segala
penderitaan duniawi. Selain itu diharapkan setiap siswa-siswi Buddha yang
berbudi (Kula Putra dan Kula Putri) bisa menjalankan sikap keharmonisan
dalam kehidupan sehari-hari.
Alam Mahayana Sradotpada Sastra dijabarkan bahwa tujuan akhir dari
pendidikan Buddhist adalah, siswa dalam kehidupan sehari-harinya harus bisa
menjalankan dan mempraktikkan 5 (lim) pintu dalam menghayati Dharma,
sehingga dapat menimbulkan akar kebajikan yang mengakar dan memiliki
moral yang indah. Adapun 5 (lima) pintu itu adalah:
a. Hormat, bersembahyang, Namaskara
b. Memuliakan, memuja, menyebarluaskan jasa dan pahala Hyang
Buddha
c. Berbuat dan bertekad
d. Mengamati dan Intropeksi (Samadhi)
e. Penyaluran Jasa, pelimpahan Jasa (Parinimana).18
17
Sudarsana, K. (n.d.). PENGANTAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU.
18
Rachman, H. J. (2015, April 06). FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA.

16
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan, disebutkan bahwa: Pendidikan Agama
berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian
dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama (Pasal 2 ayat 1).
Selanjutnya, disebutkan bahwa pendidikan agama bertujuan untuk
berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan
mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2).
Tujuan pendidikan agama sebagaimana yang disebutkan di atas itu juga
sejalan dengan tujuan pendidikan agama Buddha yang meliputi tiga aspek
dasar yaitu pengetahuan (pariyatti), pelaksanaan (patipatti) dan penembusan/
pencerahan (pativedha). Pemenuhan terhadap tiga aspek dasar yang
merupakan suatu kesatuan dalam metode Pendidikan Agama Buddha ini yang
akan mengantarkan peserta didik kepada moralitas yang luhur, ketenangan
dan kedamaian dan akhirnya dalam kehidupan Bersama akan mewujudkan
perilaku yang penuh toleran, tenggang rasa, dan cinta perdamaian.
Tujuan utama pembelajaran pendidikan agama Buddha, sudah seharusnya
selain mengembangkan kemampuan dan penguasaan peserta didik terhadap
agama Buddha, juga mengembangkan rasa nasionalisme terhadap bangsa
Indonesia, melalui karakter bangsa (nasionalisme/karakter kebangsaan).
Pentingnya Pendidikan karakter bangsa ini berkaitan dengan pendidikan
agama dapat menjadi permasalahan sendiri jika dalam ajarannya hanya secara
khusus keagamaan sehingga dapat menghasilkan siswa yang memiliki jiwa
fanatisme terhadap agamanya.19

2.4.4. Tujuan Pendidikan Menurut Agama Kristen


19
Sadtyadi, H. (2018). Evaluasi Reflektif Pengembangan Karakter Bangsa

17
Menurut Homrighausen, PAK (Pendidikan Agama Kristen) pada dasarnya
bertujuan untuk:
 memimpin murid selangkah demi selangkah kepada pengenalan
peristiwa-peristiwa yang terdapat di dalam Alkitab dan pengajaran-
pengajaran yang diberikan oleh-Nya
 membimbing murid dalam cara menggunakan kebenaran-kebenaran
asasi Alkitab itu untuk keselamatan seluruh hidupnya dan mendorong
dia mempraktekkan azas-azas dari Alkitab itu supaya membina suatu
perangai Kristen yang kukuh
 menyakinkan supaya mengakui bahwa kebenaran-kebenaran dan
azas iman itu menunjukkan jalan untuk memecahkan masalah-masalah
kesusilaan, sosial dan politik di dunia ini
Menurut Groome, tujuan PAK (Pendidikan Agama kristen) ialah untuk
memampukan orang-orang hidup sebagai orang Kristen yakni hidup sesuai
dengan iman Kristen. Esensi dari iman ialah keyakinan, hubungan yang penuh
kepercayaan dan kehidupan agape yang hidup. Melalui pembelajaran PAK,
setiap orang akan dibimbing dengan pengajaran-pengajaran yang bersumber
dari Alkitab dan selanjutnya dimampukan untuk mempercayai, menyakini
dan mempraktikkan pengajaran tersebut agar ia hidup dengan iman Kristiani
yang benar.20
Sementara itu, menurut Yusri Panggabean tujuan PAK (Pendidikan Agama
Kristen) adalah Mahasiswa diharapkan mengenal atau menghayati kasih Allah
dalam Yesus Kristus dalam bimbingan Roh Kudus sehingga dapat bertumbuh
dalam membentuk diri pribadi seutuhnya sebagai manusia ciptaaan baru yang
dewasa dan bertanggung jawab kepada Allah, sesama manusia dan lingkungan
serta bersedia mengabdikan seluruh hiudup dan pekerjaan demi kepentinggan

Tanduklangi. R. (2020). Analisis Teologis Tentang Tujuan Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam
20

Matius 28:19-20.Halaman 9.

18
sesamanya dalam segala aspek lapangan hidup dimana dia berada untuk
hormat dan kemulyaan bagi-Nya.21
Menurut Injil Matius 28: 19-20. Pada Injil Matius, amanat agung terdiri
dari tiga bagian penting yakni pemberian otoritas dari Yesus, mandat Yesus
yang berkesinambungan, dan pemberian janji penyertaan oleh Yesus. Yesus
memberikan mandat yang berkesinambungan bagipara murid-Nya. Mandat
tersebut berupa empat kata kerja yaitu “pergilah (πορευθέντες), jadikanlah
murid (μαθητεύσατε),baptislah (βαπτίζοντες)dan ajarlah (διδάσκοντες). Pada
mandat Jadikanlah murid, Perintah ‘Jadikanlah murid-Ku’ adalah tujuan yang
akan dicapai dalam amanat agung. Menjadikan bangsa menjadi murid adalah
misi Tuhan Yesus yang harus menjadi sasaran dalam melaksanakan
pengajaran (pendidikan).

2.4.5. Tujuan Pendidikan Menurut Agama Katolik.


Pendidikan Agama Katolik pada dasarnya bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.
Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil
Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: Situasi dan
perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan,
persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan
oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan. 22
Tentang pendidikan iman, Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:
 KGK 1653 Kesuburan cinta kasih suami isteri terlihat juga di dalam
buah-buah kehidupan moral, rohani, dan adikodrati, yang orang-tua
lanjutkan kepada anak-anaknya melalui pendidikan. Orang-tua adalah
21
Kusrahmadi, D. K. (2007). Sumbangan Pendidikan Agama Kristen dalam Mewujudkan Watak
Bangsa.Halaman 5.
22
Kotan, D. B. dan Marianus Didi Kasmudi. (2017). Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Halaman 9.

19
pendidik yang pertama dan terpenting. (Bdk Gravissimum
Educationis, 3) Dalam arti ini, maka tugas mendasar dari perkawinan
dan keluarga terletak dalam pengabdian kehidupan. (Bdk. Familiaris
Consortio, 28)
 KGK 1784 Pembentukan hati nurani adalah suatu tugas seumur hidup.
Sudah sejak tahun-tahun pertama ia membimbing seorang anak untuk
mengerti dan menghayati hukum batin yang ditangkap oleh hati nurani.
Satu pendidikan yang bijaksana mendorong menuju sikap yang
berorientasi pada kebajikan. Ia memberi perlindungan terhadap dan
membebaskan dari perasaan takut, dari ingat diri dan kesombongan, dari
perasaan bersalah yang palsu, dan rasa puas dengan diri sendiri, yang
semuanya dapat timbul oleh kelemahan dan kesalahan manusia.
Pembentukan hati nurani menjamin kebebasan dan mengantar menuju
kedamaian hati.
 KGK 2206 Hubungan keluarga menghasilkan satu kedekatan timbal
balik menyangkut perasaan, kecenderungan, dan minat, terutama kalau
anggota-anggotanya saling menghormati. Keluarga adalah satu
persekutuan dengan kelebihan-kelebihan khusus: ia dipanggil untuk
mewujudkan “komunikasi hati penuh kebaikan, kesepakatan suami
isteri, dan kerja sama orang-tua yang tekun dalam pendidikan anak-
anak” (Gaudium et Spes 52,1).
 KGK 2526 Yang dinamakan permisivitas moral adalah pandangan yang
berdasar atas anggapan keliru mengenai kebebasan manusia.
Perkembangan kebebasan membutuhkan pendidikan melalui hukum
kesusilaan. Dari para pendidik, dituntut bahwa mereka
menyampaikan kepada kaum muda satu pelajaran yang
menghormati kebenaran, sifat-sifat hati, dan martabat manusia
yang bersifat susila dan rohani.

20
Sedangkan pengajaran dari Kitab Hukum Kanonik dalam Gereja Katolik
mengenai pendidikan adalah sebagai berikut:
 KHK 795 Karena pendidikan yang sejati harus meliputi
pembentukan pribadi manusia seutuhnya, yang memperhatikan
tujuan akhir dari manusia dan sekaligus pula kesejahteraan umum dari
masyarakat, maka anak-anak dan kaum muda hendaknya dibina
sedemikian sehingga dapat mengembangkan bakat-bakat fisik, moral,
dan intelektual mereka secara harmonis, agar mereka memperoleh rasa
tanggungjawab yang lebih sempurna dan dapat menggunakan
kebebasan mereka dengan benar, dan terbina pula untuk berperan-serta
secara aktif dalam kehidupan sosial.
 KHK 796 Di antara sarana-sarana penyelenggaraan pendidikan,
hendaknya umat beriman kristiani menjunjung tinggi sekolah-sekolah
yang sangat membantu para orangtua dalam memenuhi tugas
mendidik.
 KHK 1136 Orangtua mempunyai kewajiban sangat berat dan hak
primer untuk sekuat tenaga mengusahakan pendidikan anak, baik
fisik, sosial dan kultural, maupun moral dan religius.
 KHK 1154 Bila terjadi perpisahan suami-istri, haruslah selalu
diperhatikan dengan baik sustentasi dan pendidikan yang semestinya
bagi anak-anak.

2.4.6. Tujuan Pendidikan Menurut Agama Khonghucu


Tujuan pendidikan di Agama Khonghucu ini bertujuan memberikan
pengetahuan, nilai-nilai dasar dan contoh-contoh penerapan agama
Khonghucu bagi mahasiswa agar terdorong untuk menjadi seorang Junzi
(insan berbudi luhur) yang mengharmoniskan hubungan antara Tian (Tuhan),

21
Di (Alam Semesta), dan Ren (Manusia); dan menjalankan Lima Hubungan
Kemasyarakatan (Wu Lun) dengan Zhi Ren Yong (Cinta Kasih, Bijaksana dan
Berani) sebagai wujud nyata memuliakan Tian, menjunjung leluhur.
Prinsip dasar dan target akhir pendidikan agama Khonghucu adalah :
 Pembinaan pribadi yang penuh cinta kasih
 Kemampuan memuliakan hubungan bakti dalam setiap
interaksinya dengan semua unsur kehidupan - Kemampuan
mengendalikan emosi
 Memiliki ketulusan hati dan keikhlasan
 Pelaksanaan kebajikan yang lainnya
Sehingga pembinaan moralnya berkembang terus dari hari ke hari.
Pendidikan agama Khonghucu selalu ditujukan kepada pribadi manusia, yang
tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kualitas moral setiap individu.23

23
Buku Guru Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti. (2015).Halaman 4

22
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tujuan Pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat mendasar dalam
pelaksanaan pendidikan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai,
diperlukan untuk tujuan pendidikan. Suatu tujuan yang ingin dicapai oleh
pendidikan pada hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal
yang terbentuk dalam pribadi manusia yang diinginkan. Dalam proses tujuan
pendidikan yang dibutuhkan suatu perhitungan yang matang, cermat, dan teliti
agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu perlu
dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral sebagai dasar
yang sangat penting dalam setiap peradaban bangsa.
Pengkhususan dari Tujuan Umum pendidikan antara lain akan
menghasilkan rumusan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan
nasional adalah untuk "berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab". Arah pendidikan Bangsa
Indonesia sudah utuh dan menyeluruh mencakup semua ranah pendidikan
yang bertujuan untuk mengembangkan semua potensi yang ada dalam diri
peserta didik.
Pendidikan pula memiliki tujuan dari sudut pandang berbagai agama yang
ada di Indonesia
1. Menurut Agama Islam
Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-indidivu yang
baik, bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat kepada dirinya,
keluarganya, masyarakatnya, negaranya dan ummat manusia secara
keseluruhan.

23
2. Menurut Agama Hindu
Untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan sradha (iman)dan
bhakti (ketaqwaan) siswa terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa
melalui pelatihan,penghayatan dan pengalaman ajaran agama Hindu,
sehingga menjadi insan Hindu yang mempunyai kepribadian tingkat
spiritual tinggi dan mampu mewujudkan cita-cita luhur Moksartham
Jagadita.
3. Menurut Agama Budha
Mengantarkan peserta didik kepada moralitas yang luhur, ketenangan
dan kedamaian dan akhirnya dalam kehidupan Bersama akan
mewujudkan perilaku yang penuh toleran, tenggang rasa, dan cinta
perdamaian
4. Menurut Agama Kristen
Melalui Pendidikan Agama Kristen,diharapkan peserta didik dapat
mempercayai, menyakini dan mempraktikkan pengajaran tersebut agar
ia hidup dengan iman Kristiani yang benar.
5. Menurut Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik pada dasarnya bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin
beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun
kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan
tunggal, yakni Kerajaan Allah.
6. Menurut Agama Khonghucu
Tujuan pendidikan Agama Khonghucu bertujuan untuk memberikan
pengetahuan, nilai-nilai dasar dan agar peserta didik terdorong untuk
menjadi seorang yang yang mengharmoniskan hubungan antara
Tuhan,Alam Semesta, dan Manusia.

24
3.2. Saran
Pada saat pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber, penulis akan memperbaiki
kesalahan tersebut. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya
dari pembaca mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.

25
DAFTAR PUSTAKA

Buku Guru Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti. (2015). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tersedia dari bse.mahoni.com
Cecep H. S. (2016), Tujuan Pendidikan, diakses pada 18 november 2021 dari
https://cecephendras.blogspot.com/2016/11/makalah-pedagogik-tujuan-
pendidikan.html
Faisal azmi bakhtiar. (2013), hierarki tujuan Pendidikan, diakses pada 18 november
2021 dari https://azmi648.blogspot.com/2013/03/hierarki-tujuan-
pendidikan.html
Habe, H., & Ahiruddin, A. (2017). Sistem Pendidikan Nasional. Ekombis Sains:
Jurnal Ekonomi, Keuangan Dan Bisnis, 2(1), 39-45.
Iin widiyanti. (2017) macam-macam tujuan Pendidikan, diakses pada 18 november
2001 dari https://iinwidiyanti99.wordpress.com/artikel/macam-macam-tujuan-
pendidikan/
Kesuma,Dharma, dan Hendriani, Ani 2014. LANDASAN PENDIDIKAN. Edisi 2014
penyunt. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Jurusan
Pedagogi FIP UPI.
Kotan, D. B. dan Marianus Didi Kasmudi. (2017). Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tersedia
dari 123dok.com
Kusrahmadi, D. K. (2007). Sumbangan Pendidikan Agama Kristen dalam
Mewujudkan Watak Bangsa. Diakses pada tanggal 16 November 2021, dari
staffnew.uny.ac.id
Listiati. I. (2018). Pandangan ajaran iman Katolik mengenai pendidikan. Diakses
pada tanggal 16 November 2021, dari https://katolisitas.org/pandangan-
ajaran-iman-katolik-mengenai-pendidikan/

26
Macam- macam tujuan Pendidikan. (2012) diakses pada 18 november 2021 dari
http://tellhbc.blogspot.com/2012/01/macam-macam-tujuan-pendidikan.html
Masgono. (2010, April 05). Tujuan Pendidikan Dalam Islam. Diakses dari tujuan
pendidikan dalam islam: https://insists.id/tujuan-pendidikan-dalam-islam/
Rachman, H. J. (2015, April 06). FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA
BUDDHA. Diakses dari : https://slideplayer.info/slide/12354961/
Rencana Pembelajaran Semester Agama Khonghucu. Diakses pada tanggal 16
November 2021 dari https://www.its.ac.id/pendidikan/wp-
content/uploads/sites/112/2020/09/RPS_Agama-Khonghucu.pdf
Sadtyadi, H. (2018). Evaluasi Reflektif Pengembangan Karakter Bangsa. Diakses
dari:https://inferensi.iainsalatiga.ac.id/index.php/inferensi/article/download/23
91/1118
Sudarsana, K. (n.d.). PENGANTAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU. Diakses dari:
https://www.academia.edu/35574487/Pengantar_Pendidikan_Agama_Hindu
Sujana, I. W. C. (2019). Fungsi dan tujuan pendidikan Indonesia. Adi Widya: Jurnal
Pendidikan Dasar, 4(1), 29-39.
Syafeei, I. (2015, November 06). Tujuan Pendidikan Islam. Diakses dari : media
tujuan pendidikan islam: https://media.neliti.com/media/publications/56605-
ID-tujuan-pendidikan-islam.pdf
Tanduklangi. R. (2020). Analisis Teologis Tentang Tujuan Pendidikan Agama
Kristen (PAK) dalam Matius 28:19-20. Institut Agama Kristen Negeri Toraja
Volume 1, No 1, Juni 2020 (47-58). Diakses pada tanggal 16 November 2021,
dari peada.iakn-toraja.ac.id
Yusuf, Munir., 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Cetakan I penyunt. Palopo:
Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo.

27

Anda mungkin juga menyukai