Anda di halaman 1dari 21

i

KOMPONEN INTI KURIKULUM

Penulis:
1. Chika Nurpalo Afiany 1913053021
2. Hanania Ayu Widya 1913053004
3. Khofiah 1913053122
4. Lina Pertiwi 1913053055
5. Nafazri Eprilia 1953053003

Kelompok : 2 (Dua)
Kelas :7A
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum SD
Dosen Pengampu : 1. Dra. Nelly Astuti, M. Pd.
2. Amrina Izzatika, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
ii

PRAKATA

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Mahakuasa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul
Komponen Inti Kurikulum dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Kurikulum SD.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Nelly Astuti, M.Pd. dan Ibu Amrina Izzatika, M.Pd. yang telah memberikan tugas
ini dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Metro, 30 Agustus 2022

Tim Penulis
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Komponen Tujuan......................................................................3
2.2 Komponen Isi atau Bahan...........................................................5
2.3 Komponen Strategi Pembelajaran .............................................7
2.4 Komponen Evaluasi...................................................................10
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
SOAL...............................................................................................................16
KUNCI JAWABAN.......................................................................................18
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu
periode jenjang pendidikan. Kurikulum memiliki peranan yang sangat
penting di dalam dunia pendidikan karena kurikulum merupakan salah satu
komponen pokok dalam pendidikan itu sendiri, bahkan pendidikan tidak akan
mungkin berjalan dengan baik atau tidak akan mencapai tujuan jika tidak
dijalankan sesuai dengan kurikulum.

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen


tertentu. Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu: (1) tujuan; (2)
materi; (3) strategi, pembelajaran; (4) organisasi kurikulum dan (5) evaluasi.
Komponen-komponen tersebut baik secara sendiri maupun bersama menjadi
dasar utama dalam upaya mengembangkan sistem pembelajaran. Setiap
komponen harus saling berkaitan satu sama lain, apabila salah satu komponen
tidak berkaitan, maka sistem kurikulum pun akan terganggu.

Mengingat kurikulum itu sangat penting baik dalam pendidikan maupun


kehidupan umat manusia, maka penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan
dan tidak akan bisa mencapai kesempurnaan apabila penyusun kurikulum
tidak memahami komponen-komponen kurikulum. Maka dari itu, dalam
makalah ini penulis mencoba untuk membahas tentang komponen-komponen
kurikulum.
2

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah makalah ini sebagai berikut:
1. Apa itu komponen tujuan?
2. Apa itu komponen isi atau bahan?
3. Apa itu komponen strategi pembelajaran?
4. Apa itu komponen evaluasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang komponen tujuan.
2. Untuk mengetahui tentang komponen isi atau bahan.
3. Untuk mengetahui tentang komponen strategi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui tentang komponen evaluasi.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KOMPONEN TUJUAN


Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala
kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program
pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan seberapa
banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum
lembaga pendidikan, pasti dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan
atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Meskipun rumusan tujuan pendidikan dari suatu negara dengan negara lain
berbeda, tetapi sebenarnya memiliki esensi yang sama secara umum. Menurut
Sadulloh (1994) yang mengutip pendapat Hummel, tujuan pendidikan secara
universal akan menjangkau tiga jenis nilai utama yaitu: (1) otonomi yang
memberikan setiap individu dan kelompok untuk memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang memungkinkan mereka mengelola kehidupan mereka
sendiri; (2) equity (kesetaraan) dalam kesempatan berpartisipasi dalam
kehidupan budaya maupun ekonomi dengan jalan memberikan kepada
mereka dasar-dasar pendidikan yang setara; (3) survival, memberi izin kepada
semua bangsa untuk menularkan dan memperkaya warisan budaya kepada
semua generasi dengan memberikan panduan pendidikan untuk saling
memahami.

Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat


dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa: ”Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
4

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan nasional selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan


institusional yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis
maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan tertentu. Dalam
Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada
tujuan umum pendidikan berikut.
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Tujuan kurikulum biasanya terbagi atas tiga level atau tingkatan, yaitu
sebagai berikut.
1. Tujuan Jangka Panjang (aims) Tujuan ini, menggambarkan tujuan
hidup yang diharapkan serta didasarkan pada nilai yang diambil dari
filsafat. Tujuan ini tidak berhubungan langsung dengan tujuan
sekolah, melainkan sebagai target setelah anak didik menyelesaikan
sekolah, seperti; “bertanggung jawab sebagai warga negara”, “bangsa
berbangsa Indonesia” dan sebagainya.
5

2. Tujuan Jangka Menengah (goals) Tujuan ini merujuk pada tujuan


sekolah yang berdasarkan pada jenjangnya, terdapat tujuan sekolah
SD, SMP, SMA dan lain-lainnya.
3. Tujuan Jangka Pendek (objective) Tujuan yang dikhususkan dicapai
pada pembelajaran di kelas, misalnya; peserta didik dapat
mengerjakan perkalian dengan betul, peserta didik dapat
mempraktekkan sholat, dan sebagainya.

Dalam sebuah kurikulum lembaga pendidikan terdapat dua (2) tujuan, yaitu
sebagai berikut.
1. Tujuan yang dicapai secara keseluruhan Mata Pelajaran/Bidang Studi
Tujuan ini biasanya meliputi aspek-aspek pengetahuan (pengetahuan),
keterampilan (psikomotor), sikap (afektif), dan nilai-nilai yang
diharapkan dapat dimiliki oleh para lulusan lembaga pendidikan yang
bersangkutan. Hal tersebut juga disebut tujuan lembaga (institusional).
2. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi Tujuan ini
biasanya disebut dengan tujuan kurikuler. Pada kurikulum yang
sekarang berlaku, tujuan ini tertulis dalam bentuk Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Kompetensi Mata Pelajaran, Kompetensi Dasar.
Setelah dijabarkan oleh pendidik diperoleh Indikator dan Tujuan
Pembelajaran.

2.2 KOMPONEN ISI/BAHAN


Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak
didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi
kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program
tiap-tiap bidang studi tersebut. Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan
dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada. Isi kurikulum
merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang
harus dimiliki peserta didik. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik
yang berhubungan dengan pengetahuan atau mteri pelajaran yang biasanya
tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas
6

dan kegiatan peserta didik. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya
diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum menentukan isi atau content


yang dibakukan sebagai kurikulum, terlebih dahulu perencana kurikulum
harus menyeleksi isi agar menjadi lebih efektif dan efisien.
Kriteria yang dapat dijadikan pertimbangan, antara lain sebagai berikut.
1. Kebermaknaan (signifikasi): kebermaknaan suatu isi/materi diukur
dari bagaimana esensi atau posisinya dalam kaitan dengan isi materi
disiplin ilmu yang lain. Konten kurikulum dalam wujud konsep dasar
atau prinsip dasar mendapat prioritas utama dibandingkan dengan
konsep atau prinsip yang kurang fundamental.
2. Manfaat atau kegunaan: adapun parameter kriteria kebermanfaatan isi
adalah seberapa jauh dukungan yang disumbangkan oleh isi/materi
kurikulum bagi operasionalisasi kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
3. Pengembangan manusia: kriteria pengembangan manusia mengarah
pada nilai-nilai demokratis, nilai sosial, atau pada pengembangan
sosial.

Materi pembelajaran disusun secara logis dan sistematis, dalam bentuk:


1. Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap
penting, terdiri dari terminologi, orang, dan tempat serta kejadian
2. Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari
kekhususan-kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok
fakta atau gejala. Dengan perkataan lain, konsep merupakan abstraksi
dari sekumpulan fakta/informasi/stimulus yang memiliki ciri sama.
Setiap konsep memiliki nama, definisi, contoh, atribut, dan nilai.
3. Teori; merupakan penjelasan mengenai hubungan antara suatu konsep
dengan konsep lain. Teori merupakan seperangkat konstruk atau
konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan, yang
menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi
7

hubungan– hubungan antara variabel-variabel dengan maksud


menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
4. Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus,
bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
5. Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang
mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
6. Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi
pelajaran yang harus dilakukan peserta didik.
7. Hukum, merupakan teori yang teruji kebenarannya.
8. Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang
diperkenalkan dalam materi.
9. Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan
untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat.
10. Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu
hal/kata dalam garis besarnya.
11. Postulat, adalah anggapan dasar yang kebenarannya tidak perlu
dibuktikan. Dalam biologi postulat yang terkenal adalah postulat
Koch tentang kuman penyebab penyakit

2.3 KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN


Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang
digunakan dalam pengajaran, tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran tidak
hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran tergambar
dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaran, mengadakan
penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan, baik yang secara
umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran.
Strategi/metode/model pembelajaran sangat ditentukan oleh karakteristik
substansi yang akan diajarkan dan karakteristik siswanya. Tidak ada satu pun
strategi/metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan
semua substansi pelajaran secara sama baiknya. Substansi (isi) pelajaran
tertentu memiliki karakteristik tertentu, sehingga hanya cocok untuk
diajarkan dengan cara tertentu pula.
8

Tujuan-tujuan pelajaran yang bersifat prosedural, psikomotorik serta


terstruktur dengan baik, diajarkan setahap demi setahap, sangat baik kalau
guru menggunakan pembelajaran langsung. Sementara itu, keterampilan
sosial yang mencakup bagaimana berinteraksi dengan orang lain, bekerja
sama, mengutarakan ide, akan sangat cocok bila diajarkan menggunakan
pembelajaran kooperatif. Begitu pula kemampuan pemecahan masalah, hanya
dapat dilatihkan secara baik bila siswa diberi kesempatan untuk melakukan
praktik pemecahan masalah. Kesempatan semacam itu dapat diperoleh siswa
jika pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran berbasis masalah seperti
inkuiri, discovery dan yang sejenis dengan itu.

Menurut Undang-undang Nomor 20/2003, strategi pembelajaran di kelas


hendaknya dilakukan dengan cara olah hati, olah raga, olah rasa, dan olah
otak. Strategi pembelajaran yang demikian menyiratkan bahwa strategi yang
digunakan harus mampu melakukan pemberdayaan terhadap seluruh potensi
siswa.

Strategi pembelajaran mempunyai kedudukan yang strategis dalam kajian


studi kurikulum. Menetapkan strategi merupakan langkah ke tiga setelah
menetapkan tujuan dan isi materi bahan ajar. Strategi yang tepat akan
mempermudah untuk mengantarkan pencapaian tujuan pembelajaran. Strategi
merupakan salah satu cara dalam menyampaikan materi supaya para peserta
didik lebih cepat memamahi terhadap materi yang disampaikan. Selain itu
juga suasana kelas kondusif, hidup, gembira dan menyenangkan.dalam dunia
pendidikan banyak istilah yang digunakan dalam menentukan cara
penyampaian materi, seperti istilah metode, teknik, pendekatan, model dan
strategi pembelajaran. Sudjana (1988) berpendapat bahwa strategi
pembelajaran merupakan tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan
pembelajaran melalui cara tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan.
9

Strategi sangat erat hubungan dengan siasat atau taktik yang digunakan guru
dalam melaksanakan kurikulum secara sistemik dan sistematik. Sistemik
mengandung arti adanya saling keterkaitan di antara komponen kurikulum
sehingga terorganisasikan secara terpadu dalam mencapai tujuan, sedangkan
sistematik mengandung pengertian bahwa langkah- langkah yang dilakukan
guru secara berurutan sehingga mendukung tercapainya tujuan.

Apabila ditelaah lebih jauh, hakikat dan isi dari setiap


strategi/pendekatan/model yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam dua hal yaitu strategi yang berorientasi kepada guru
dan strategi yang berorientasi kepada siswa. Strategi pertama berpusat pada
guru dengan menggunakan pendekatan ekspositori kedua, pembelajaran lebih
beroreintasi pada kepentingan dan kebutuhan siswa ( sehingga siswa lebih
aktif melakukan kegiatan belajar terutama dalam mencari dan menemukan
suatu hal yang diajukan dalam proses pembelajaran, istilah lain proses
pembelajaran yang beroreintasi pada kepentingan siswa bisa dilakukan
dengan model inkuiri atau mencari dan menemukan masalah. Strategi yang
akan digunakan atau dipilih biasanya diserahkan sepenuhnya kepada guru
dengan mempertimbangkan hakikat tujuan, sifat bahan/isi, dan kesesuaian
dengan tingkat perkembangan siswa.

Strategi pelaksanaan suatu kurikulum tergambar dari cara yang ditempuh di


dalam melaksanakan pengajaran, cara di dalam mengadakan penilaian, cara
dalam melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dan cara mengatur kegiatan
sekolah secara keseluruhan. Cara dalam melaksanakan pengajaran mencakup
cara yang berlaku dalam menyajikan tiap bidang studi, termasuk cara /
metode mengajar dan alat pelajaran yang digunakan. Dalam hal ini guru dapat
menerapkan banyak kemungkinan untuk menentukan strategi pembelajaran
dan setiap strategi pembelajaran memiliki kelemahan dan keunggulannya
tersendiri.
10

Dalam pembelajaran K13 ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan


bersama oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran, di antaranya:
1) berpusat pada peserta didik,
2) mengembangkan kreativitas peserta didik;
3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang;
4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestika;
5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan
berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,
kontekstual, efektif, efesien, dan bernakna.

2.4 KOMPONEN EVALUASI


Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian
terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat
ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui
kurikulum yang bersangkutan. Sebagaimana dikemukakan oleh Wright dalam
(Sudrajat, 2010) bahwa: “curriculum evaluation may be defined as the
estimation of growth and progress of students toward objectives or values of
the curriculum”

Sementara itu, dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum


dimaksudkan sebagai evaluasi program, untuk mengakses kinerja kurikulum
secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang
dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi,
efisiensi, kelayakan (feasibility) program. Salah satu komponen kurikulum
penting yang perlu dievaluasi adalah berkenaan dengan proses dan hasil
belajar siswa.

Evaluasi kurikulum juga bervariasi, bergantung pada dimensi-dimensi yang


akan dievaluasi. Dimensi yang sering mendapat sorotan adalah dimensi
kuantitas dan kualitas. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi
dimensi kuantitatif berbeda dengan dimensi kualitatif. Instrumen yang
digunakan untuk mengevaluasi dimensi kuantitatif, seperti tes standar, tes
11

prestasi belajar, tes diagnostik dan lain-lain. Sementara itu, instrumen untuk
mengevaluasi dimensi kualitatif dapat digunakan, questionnare, inventori,
interview, dan catatan anekdot.

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan


kebijakan pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan
dalam kurikulum itu sendiri. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan
oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum
dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan
dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi
kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para
pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu
perkembangan peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan
alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya
(Sukmadinata, 1997)

Sukmadinata (1997) mengemukakan tiga pendekatan dalam evaluasi


kurikulum, yaitu:
1) pendekatan penelitian (analisis komparatif);
2) pendekatan obyektif; dan
3) pendekatan campuran multivariasi

Di samping itu, terdapat beberapa model evaluasi kurikulum, diantaranya


adalah Model CIPP (Context, Input, Process, dan Product) yang bertitik tolak
pada pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti: karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan
program dan peralatan yang digunakan prosedur dan mekanisme pelaksanaan
program itu sendiri. Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja
(performance) dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria
tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgment mengenai
kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi sebagai berikut.
12

1. Context; yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-


jenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam
program yang bersangkutan, seperti: kebijakan departemen atau unit
kerja yang bersangkutan, sasaran yang ingin dicapai oleh unit kerja
dalam kurun waktu tertentu, masalah ketenagaan yang dihadapi dalam
unit kerja yang bersangkutan, dan sebagainya.
2. Input; bahan, peralatan, fasilitas yang disiapkan untuk keperluan
pendidikan, seperti: dokumen kurikulum, dan materi pembelajaran
yang dikembangkan, staf pengajar, sarana, dan prasarana, media
pendidikan yang digunakan dan sebagainya.
3. Process; pelaksanaan nyata dari program pendidikan tersebut,
meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar, pelaksanaan evaluasi
yang dilakukan oleh para pengajar, pengelolaan program, dan lain-
lain.
4. Product; keseluruhan hasil yang dicapai oleh program pendidikan,
mencakup: jangka pendek dan jangka lebih panjang
13

BAB III

3.1 KESIMPULAN
Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala
kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program
pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan seberapa
banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Isi kurikulum meliputi jenis-
jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program tiap-tiap bidang studi
tersebut. Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang
maupun jalur pendidikan yang ada. Isi kurikulum merupakan komponen yang
berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki peserta didik.
Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan
pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi
setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan peserta
didik.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum menentukan isi atau content


yang dibakukan sebagai kurikulum, terlebih dahulu perencana kurikulum
harus menyeleksi isi agar menjadi lebih efektif dan efisien.
Kriteria yang dapat dijadikan pertimbangan, antara lain :
a) kebermaknaan (signifikasi),
b) manfaat atau kegunaan, dan
c) pengembangan manusia.

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan


kebijakan pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan
dalam kurikulum itu sendiri. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan
oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum
14

dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan


dan pengembangan model kurikulum yang digunakan.

3.2 SARAN
Dalam makalah ini tim penyusun mengharapkan bagi pembaca agar bisa
mengetahui dan memahami mengenai komponen inti kurikulum. Selanjutnya
penyusun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada
pembaca apabila terdapat kesalahan penulisan atau kekeliruan dalam
penulisan ataupun penyusunan makalah ini. Untuk itu saran dan kritik dari
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
15

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. & Loeloek Endah Poerwati. 2013. Panduan Memahami Kurikulum


2013. Jakarta: Prestasi Pustakarya

Ibrahim, Muslimin (2012). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran


Biologi. In: Hakikat Kurikulum dan Pembelajaran. Universitas Terbuka,
Jakarta, pp. 1-43. ISBN 9789790117181

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Permendiknas No. 22 Tahun 2007

Sadulloh (1994) dalam Ibrahim, Muslimin (2012). Pengembangan Kurikulum


dan Pembelajaran Biologi. In: Hakikat Kurikulum dan Pembelajaran.
Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-43. ISBN 9789790117181
16

Soal

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pengertian kurikulum yang tertera di atas termasuk dalam...
A. Undang-Undang No. 21 tahun 2003
B. Undang-Undang No. 23 tahun 2003
C. Undang-Undang No. 20 tahun 2003
D. Undang-Undang No. 24 tahun 2003

2. Salah satu prinsip yang harus diterapkan dalam pemilihan isi pendidikan
adalah materi pelajaran harus ... .
A. Disusun secara logis dan sistematis
B. Sesuai dengan persepsi orang tua dan masyarakat tentang kebutuhan
C. Bervariasi sesuai kegiatan pembelajaran
D. Sesuai dengan perbedaan individual siswa

3. Berikut ini yang merupakan kriteria dalam melakukan pemilihan isi/materi


kurikulum adalah....
A. isi kurikulum harus sesuai dengan minat siswa
B. isi kurikulum harus memenuhi kebutuhan sekolah
C. isi kurikulum harus disesuaikan dengan pengalaman guru
D. isi kurikulum tidak dapat dipelajari

4. Dalam pembelajaran K13 ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan


bersama oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran, di antaranya,
kecuali…..
A. Bepusat pada peserta didik
B. Mengembangkan kreativitas peserta didik
C. Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang
D. Mengembangkan kedisiplinan guru
17

5. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang


kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan
menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan
model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat
digunakan oleh…., kecuali?
A. Guru
B. Orangtua
C. Pelaksana Pendidikan
D. Kepala Sekolah
18

KUNCI JAWABAN

1. C
2.A
3.A
4.D
5.B

Anda mungkin juga menyukai