Disusun Oleh:
1. Syauki Alfaiz (230901046)
2. Silvia Kirana (230901039
3. Lasmiati Mahara (230901053)
4. Masyithah (230901056)
5. Dilla Syiratul Ulya (230901054)
6. Yuli Dayya Fitri (230901036)
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada AllahSWT,atas rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga
selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita, panutan hidup kita, Nabi Besar Muhammad
SAW,Semoga kita semua termasuk golongan yang mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir
nanti. Aamiiin.
Penyusunan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata Bahasa Inggris, dengan
judul “Family and Personality Development”
Jika dalam pembahasan makalah ini terdapatbanyak kesalahan atau kesilapan, kami mohon
perbaikan karena kami juga sedang menjalani proses pendidikan.
Banda Aceh
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
..................................................................................................................................................1
....................................................................................................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................................................................
..................................................................................................................................................7
B. Saran .........................................................................................................................................
..................................................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah keselarasan hubungan yang terjadi secara intensif serta terpenuhinya
fungsi kebutuhan baik secara fisik maupun psikis yang bertujuan bagi pengembangan
kesejahteraan seluruh anggota keluarga dalam hal ini orang tua adalah contoh atau model bagi
anak, orang tua mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi anak ini dapat di lihat dari
bagaimana orang tua mewariskan cara berpikir kepada anak-anaknya, orang tua juga merupakan
mentor pertama bagi anak yang menjalin hubungan dan memberikan kasih sayang secara
mendalam, baik positif atau negatif yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian anak.
Keluarga sering kali dianggap sebagai unit sosial utama tempat dimulainya
perkembangan kepribadian seseorang. Ketika anak-anak tumbuh, kepribadian mereka dibentuk
melalui interaksi dalam keluarga. Perkembangan pada masa anak merupakan periode yang cepat
serta terdapat perubahan dalam banyak aspek perkembangan. Pengalaman masa kecil
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya. Pengetahuan tentang
perkembangan anak dapat membantu mereka mengembangkan diri dan menemukan pengalaman
baru serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya melalui pemahaman tentang factor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga
merupakan lingkungan pengaruh inti, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga
merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak atau remaja, oleh karena itu kedudukan
keluarga dalam pengembangan kepribadian anak sangatlah penting.
Dikutip dari buku Kepribadian dan Poltik Bank Perkreditan Rakyat, kepribadian adalah
kombinasi dari sejumlah karakteristik, baik fisik dan mental, yang dapat merefleksikan
bagaimana manusia memandang, bereaksi dan merasakan situasi serta kondisi yang dialaminya.
B. RUMUSAN MASALAH
1
1. Pengertian Family and Personality Development
2. Berperankah Pendidikan moral dalam keluarga terhadap perkembangan
kepribadian remaja?
3. Bagaimana hubungan antara perkembangan dan dinamika keluarga dalam
membentuk karakter seseorang?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
22II
BAB
PEMBAHASAN
1. Family Environment (Lingkungan Keluarga): Ini merujuk pada kondisi dan pengalaman yang
dimiliki individu dalam keluarganya, termasuk interaksi antaranggota keluarga, pola komunikasi,
dan nilai-nilai yang diterapkan dalam rumah tangga.
2. Parenting Styles (Gaya Pengasuhan): Ini mengacu pada cara orang tua mendidik dan
mengasuh anak-anak mereka, seperti gaya otoriter, demokratis, atau permisif.
3. Attachment (Ikatan Batin): Konsep ini menggambarkan hubungan emosional antara anak dan
orang tua atau anggota keluarga lainnya, dan bagaimana ini memengaruhi perkembangan emosi
dan sosial anak.
4. Birth Order (Urutan Kelahiran): Ini adalah konsep yang mengkaji bagaimana urutan kelahiran
dalam keluarga (anak sulung, tengah, bungsu) dapat memengaruhi kepribadian dan peran
individu dalam keluarga.
5. Siblings (Saudara-saudara): Peran dan interaksi antara saudara-saudara dalam keluarga, seperti
persaingan, kerjasama, dan pengaruh yang mereka miliki satu sama lain.
8. Resilience (Daya Tahan): Kemampuan individu untuk mengatasi stres, trauma, atau tantangan
dalam kehidupan mereka, yang dapat dipengaruhi oleh dukungan keluarga dan lingkungan.
3
9. Role Conflict (Konflik Peran): Ketegangan atau konflik yang timbul ketika individu
menghadapi tuntutan yang bertentangan dalam peran mereka dalam keluarga, misalnya, antara
peran sebagai orang tua dan peran sebagai pasangan.
10.Genetic Factors (Faktor Genetik): Pewarisan genetik dari orang tua yang juga dapat
memainkan peran dalam pembentukan ciri-ciri kepribadian individu.
Ini adalah beberapa istilah dan bahasa penting dalam Family and Personality Development yang
membantu dalam memahami bagaimana keluarga dan faktor-faktor dalam lingkungan keluarga
mempengaruhi perkembangan kepribadian individu.
4
Pendidikan informal adalah sebuah jalur pendidikan yang dilakukan di lingkungan
keluarga dan lingkungan masyarakat, dimana kegiatan belajar dilakukan secara mandiri oleh
individu. Jalur pendidikan ini diberikan kepada setiap individu sejak lahir dan sepanjang
hayatnya atau seumur hidup, baik melalui keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Pendidikan keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai,
moral, dan aturan pergaulan serta pandangan kepada anggota keluarga. Orang tua sangat
berperan aktif dalam proses menanamkan nilai-moral karena orang tua merupakan pondasi
utama dasar perilaku bagi anak-anaknya. Dengan ditanamkannya nilai-moral oleh orang tua,
maka pada tahap perkembangan selanjutnya anak akan mampu membedakan baik dan buruk,
benar dan salah, sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak
diharapkan akan lebih mudah membedakan antara perbuatan mana yang perlu diikuti dan
perbuatan mana yang harus dihindari.
Pendidikan moral yang harus ditanamkan kepada anak oleh orang tua yakni penanaman
nilai Kejujuran, penanaman nilai Kerukunan, penanaman nilai Kerjasama, penanaman nilai
Sopan Santun, dan penanaman nilai Disiplin. Dalam hal ini orang tua bisa memberikan melalui
nasehat secara langsung kepada anak, dan juga orang tua dapat memberikan contoh yang positif
dalam bertindak dan berperilaku karena anak ini akan lebih mencontoh perilaku orang tua nya.
Orang tua harus memberitahu anaknya bagaimana cara menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang sopan. Perilaku yang dilakukan orang tua baik atau buruk akan mudah dilihat dan
kemudian akan ditiru dan dilakukan oleh anak.
Lingkungan keluarga sangat penting, terutama adanya kasih sayang dari kedua orangtua.
Adanya kasih sayang orangtua itu sangat berpengaruh, karena di masa ini, anak-anak berhadapan
dengan orang lain, seperti saudara, guru, teman sebaya. Pada masa ini pula muncullah sifat
kemauan dari si anak dan adanya tuntutan dari lingkungan. Di sini, muncullah ketegangan, sifat
membandel dari si anak, namun sikap membandel, keras kepala. Pada usia ini dianggap suatu
kewajaran karena perkembangan anak. Maka oleh karena itu perlu adanya kasih sayang dari
orangtua, dengan memberi kasih sayang itu bertujuan supaya si anak tidak merasa tegang dan
setres. Penanaman kebiasaan yang keliru dimasa anak-anak dapat berdampak buruk pada
karakter dan kepribadian anak. Kedua orangtua memiliki peran yang penting dalam mewujudkan
kepribadian anak.
BAB III
6
PENUTUP
A. kesimpulan
B. Saran
Kami menyarankan pentingnya pengembangan komunikasi yang terbuka dan sehat dalam
keluarga. Mendorong orang tua untuk mendengarkan anak-anak mereka, merespon kebutuhan
mereka, dan menciptakan lingkungan dimana anak merasa nyaman berbicara tentang perasaan
dan masalah mereka. Metode pola asuh positif seperti penggunaan penguatan positif dari pada
hukuman, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kepribadian yang
positif.