Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Nusantara Awal Masehi Sampai
Era Klasik (AKBK1207)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Dea Putri Setiani (2210111320010)
Kelas A2
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Solawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta para pengikutnya sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Nusantara Awal Masehi
Sampai Era Klasik. Adapun tema yang dibahas dalam makalah ini adalah Kerajaan Kutai.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kemungkinan adanya kekurangan dan kesalahan
yang tidak disengaja. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca akan diterima dengan rasa
syukur. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
A. Jenis Metode........................................................................................................ 4
B. Jenis Dan Sumber Data ........................................................................................ 4
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan sumber daya
alam yang melimpah hal ini menyebabkan negara asing memiliki hubungan
perdagangan dengan Indonesia, selain sumber daya alamnya yang melimpah,
Indonesia juga memiliki perairan yang luas, perairan inilah yang dimanfaatkan sebagai
jalur transportasi maupun jalur perdagangan dari berbagai negara salah satunya yaitu
India.
Melalui hubungan perdangan dengan negara lain terutama India yang membuat
masuknya agama Hindu Budha ke Indonesia sangat mudah, hal ini berpengaruh
terhadap perkembangan kebudayaan sehingga dapat terjadinya akulturasi budaya
hingga memunculkan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu Budha di Indonesia.
Keberadaan kerajaan Hindu Budha tak hanya di satu wilayah saja, ada banyak
kerajaan-kerajaan Hindu Budha yang tersebar di Indonesia, salah satunya yaitu
kerajaan Kutai yang terletak di Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi Sungai
Mahakam. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Terdapat tujuh peninggalan Kerajaan Kutai berupa prasasti yang ditulis dengan
huruf Pallawa dan menggunakan bahasa Sanskerta. Prasasti peninggalan Kerajaan
Kutai berupa Yupa atau tugu batu yang berfungsi sebagai catatan yang menjadi sumber
dan bukti adanya Kerajaan Hindu di Kalimantan Timur.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal berdirinya Kerajaan Kutai?
2. Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Kutai?
3. Apa saja peninggalan dari Kerajaan Kutai?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui awal berdirinya Kerajaan Kutai.
2. Untuk mengetahui penyebab runtuhnya Kerajaan Kutai.
3. Untuk mengetahui apa saja peninggalan Kerajaan Kutai.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian Dewan Redaksi Penerbitan Kutai (1979) yang berjudul Dari
Swapraja ke Kabupaten Kutai menganalisis pada sumber-sumber sejarah Kerajaan
Kutai mengatakan bahwa asal-usul Kerajaan Kutai sebenarnya tidak seberapa jelas
benar. Karena sumber-sumber lain sebagai bahan perbandingan boleh dikatakan tidak
ada sama sekali. Satu-satunya sumber yang menjadi bukti berdirinya Kerajaan Kutai
yaitu prasasti, namun dengan prasasti pun masih belum diberikan jaminan bagi usaha
untuk mencari titik terang sejarah kutai di masa lampau.
3
BAB 3
METODE
A. Jenis Metode
Metode yang diambil untuk menyusun makalah ini adalah dengan menggunakan
metode studi kepustakaan. Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian
kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan
mencatat serta mengolah bahan penelitian, Mestika Zed (2003).
B. Sumber Data
Menurut Sutopo (2006), seumber data adalah tempat data diperoleh dengan
menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefak, ataupun dokumen-
dokumen. Data yang digunakan penyusunan makalah adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data-data yang diperoleh baik dari buku dan jurnal dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan judul makalah.
4
BAB 4
Nama Kutai sendiri bukanlah nama asli dari kerajaan, dinamakan Kutai
karena para ahli mengambil dari nama tempat prasasti-prasati ditemukan.
Kerajaan ini merupakan kerajaan bercorak Hindu hal ini dapat dibuktikan
dari temuan tujuh prasasti.
5
3. Prasasti Yupa 3 (Muarakaman III)
Prasasti Muarakaman III berisikan kebaikan dan kedermawanan
Raja Mulawarman yang telah bersedekah kepada para Brahmana.
4. Prasasti Yupa 4 (Muarakaman IV)
Prasasti Yupa Muarakaman IV memiliki 11 baris pahatan namun
sudah sudah tidak terbaca lagi. Pada bagian bawah Yupa terdapat
bercak putih yang banyak kemudian di bagian belakang terdapat
beberapa bercak berwarna kekuningan dan putih.
5. Prasasti Yupa 5 (Muarakaman V)
Prasasti Yupa ke 5 ini terdiri 4 tulisan yang berisikan tentang dua
sedekah yang diberikan oleh Raja Mulawarman yaitu berupa
minyak kental dan lampu dengan kelopak bunga.
6. Prasasti Yupa 6 (Muarakaman VI)
Prasasti Yupa 6 terdiri 8 baris pahatan, terdapat pecahan pada
bagian atas dan sisi kiri yang menyebabkan kata di baris akhir
hilang. Yupa ini berisi tentang seruan kepada Raja Mulawarman.
Telah disebutkan bahwa Raja Mulawarman telah memberikan air,
keju (ghrta), minyak wijen, dan 11 ekor sapi jantan dan semua itu
digunakan sebagai persembahan para n Brahmana.
7. Prasasti Yupa 7 (Muarakaman VII)
Yupa Muarakaman VII terdiri 8 barus tulisan, namun informasi
dalam yupa ini kurang lengkap dikarenakan kondisi Yupa kurang
baik saat ditemukan.
Isi dari prasasti ini yaitu Raja Mulawarman telah menaklukkan Raja
Yudhistira kemudian disebutkan juga bahwa Raja Mulawarman
mengadakan upacara sekaligus menghadiahkan sesuatu dengan
jumlah 40.000 dan 30.000, tidak diketahui hadiah apa karena
prasasti ini sudah aus.
6
1. Pendiri Kerajaan Kutai
Pendiri Kerajaan Kutai ialah Aswawarman dan bukanlah Kudungga
yang merupakan raja pertama yang telah disebutkan di prasasti muarakaman I.
Pengertian keluarga raja pada waktu itu terbatas kepada keluarga
kerajaan yang telah menyerap budaya India dalam kehidupan sehari-harinya
(Poesponegoro, 2010).
Sehingga Kudungga yang merupakan asli orang Indonesia yang belum
menerapkan budaya India buakannlah pendiri kerajaan. Budaya India mulai
diterapkan pada masa Aswawarman dibuktikan pada prasasti yang
menyebutkan bahwa Aswawarman merupakan Wangsakarta yang artinya
adalah pendiri keluarga kerajaan.
Berikut adalah nama-nama raja yang pernah memimpin di Kerajaan
Kutai.
a. Maharaja Kudungga
b. Maharaja Aswawarman
c. Maharaja Mulawarman
d. Maharaja Marawijaya Warman
e. Maharaja Gajayana Warman
f. Waharaja Tungga Warman
g. Maharaja Jayanaga Wraman
h. Maharaja Nalasinga Wraman
i. Maharaja Gadingga Warman Dewa
j. Maharaja Indra Warman Dewa
k. Maharaja Sangga Warman Dewa
l. Maharaja Candrawarman
m. Maharaja Sri Langka Dewa
n. Maharaja Guna Parana Dewa
o. Maharaja Sri Aji Dewa
7
p. Maharaja Mulia Putera
q. Maharaja Nala Pandita
r. Maharaja Indra Paruta Dewa
s. Maharaja Dharma Setia
2. Masa Kejayaan
1. Aspek Soaial
Brahmana dan ksatria merupakan sekelompok orang terdidik yang telah
menguasai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Dibuktikan dengan
adanya prasasti-prasasti yang dibuat oleh para Brahmana.
2. Aspek Politik
Stabilitas politik pada kerajaan kutai sangat terjaga pada masa
pemerintahan Raja Mulawarman yang merupakan raja yang kuat, berkuasa
serta bijaksana, sehingga para Brahmana membuat Yupa sebagai
peringatan.
3. Aspek Ekonomi
Mata pencaharian utama rakyat pada zaman tersebut adalah bercocok
tanam selain itu banyak yang berternak dan berdagang, dalam prasasti
disebutkan Raja Mulawarman memberikan 20.000 ekor sapi hal ini
merupakan bukti bahwa pada masa itu banyak yang berternak. Kemudian
perdagangan, dimana Kerajaan Kutai menerapkan penarikan hadiah pada
para pedagang luar yang ingin berdagang di Kerajaan Kutai oleh karena itu
kerajaan mendapatkan banyak pemasukan.
4. Aspek Agama
8
Agama yang dianut kerajaan Kutai adalah agama Hindu yang merupakan
penerapan budaya dari India. Dibuktikan dengan adanya persebahan atau
upacara untuk para Brahmana.
9
sumpit dan panah melalui perahu. Banyak korban yang berjatuhan yang
membuat Kutai Martapura untuk mengubah strategi dengan cara
memancing musuh untuk naik ke darat dengan berpura-pura menyerah
dan memberikan setumpuk emas. Awalnya Kutai Kertanegara tidak
yakin akan hal itu namun akhirnya mereka naik ke daratan untuk
mengambil setumpuk emas tersebut namun tiba-tiba komandan militer
Kutai Martapura memerintahkan untuk menyerbu. Pasukan kutai
Kertanegara tidak seimbang karena tipu daya yang dilakukan oleh
Kerajaan Martapura. Tujuh hari tujuh malam pertempuran dilakukan.
Kedua raja bertarung pada hari ketujuh, dalam pertempuran tersebut
Raja Dharma Setia ditikam oleh Raj Sinum Panji tepat di dada.
Kematian Raja Dharma setia merupakan akhir dari Kerajaan Kutai
Martarpura dan kemudian Raja Sinum Panji menguasai wilayah bekas
Kerajaan Kutai Martapura.
10
Di temukan sebuah pondasi dari batu kapur dan batu berlipat yang
menjadi komponen sisa bangunan tersebut. Kemungkinan bangunan
tersebut adalah sebuah candi.
4. Batu Peripih
Batu peripih ditemukan dalam keadaan kosong yang biasanya
diletakakan dalam sumuran candi. Dari temuan batu peripih ini tidak
banyak data yang di dapat.
5. Nandi (Batu)
Nandi ini ditemukan di sebuah Desa Long Bangun dan sama juga
seperti batu peripih tadi yang tidak banyak data yang ditemuka pada
nandi tersebut.
11
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu dan merupakan kerajaan tertua di
Indonesia. Terdapat tujuh temuan prasasti yang dijadikan sebagai sumber adanya
kerajaan Hindu Di Kalimantan Timur, prasasti tersebut dikenal dengan nama Yupa.
Yupa merupakan tugu batu yang bertuliskan catatan, baik berisi silsilah raja atau
persembahan Kerajaan Kutai pada masa itu. Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke 4
hingga abad ke-17. Menurut prasasti Yupa bahwa pendiri (Wangsekerta) Kerajaan
Kutai adalah Raja Aswawarman.
Raja Aswawarman memiliki tiga Putra, dari ketiganya yang berperadaban baik dan
kuat yaitu Mulawarman. Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman Kerajaan Kutai
mengalami masa kejayaan, disebutkan dalam prasasti bahwa Raja Mulawarman
memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana untuk persembahan.
2. Terdapat dua Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur namun memiliki corak yang
berbeda. Kerajaan Kutai yang berada di Muara Kaman bercorak Hindu disebut
Kerajaan Kutai Martapura sedangkan Kerajaan Kutai Kertanegara yang terletak di
Tenggarong merupakan kerajaan yang bercorak Islam. Dari kedua kerajaan tersebut
terjadilah persaingan untuk mengambil kekuasan di wilayah Kalimantan Timur, hal
tersebut menyabkan peperangan antar Kerajaan Kutai Martapura dengan Kerajaan
Kutai Kertanegara. Peperangan tersebut mengakibatkan Raja Dharma Setia ditikam
oleh Sinum Panji tepat didada. Kekalahan inilah yang membuat Kerajaan Kutai
Martapura berakhir dan wilayahnya diambil alih atau dikuasai oleh Kerajaan Kutai
Kertanegara.
3. Peninggalan Kerajaan Kutai yang jelas atau yang relevan hanyalah tujuh prasasti yang
ditemukan Bukit Berebus. Peninggalan yang lainnya seperti arca, candi, sisa-sisa
bangunan, dan nandi (batu) belum diketahui apakah peninggalan-peninggalan tersebut
dari Kerajaan Kutai atau bukan
12
DAFTAR PUSTAKA
Gusmawati. (2015). Islamisasi Di Kerajaan Kutai Pada Awal Abad Ke-17 (Suatu
Tinjauan Historis). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Adab Humaniora. Universitas Uin
Alauddin: Makassar.
Imanudin Abdurrohman. (2023). Bukti Sejarah Kerajaan Kutai: Isi 7 Prasasti Yupa
Peninggalannya. https://tirto.id/bukti-sejarah-kerajaan-kutai-isi-7-prasasti-yupa-
peninggalannya-gCJD?page=all#secondpage
Oke Zone. 2022. 8 Peninggalan Kerajaan Kutai, dari Prasasti hingga Singgasana
Sultan. https://nasional.okezone.com/amp/2022/10/18/337/2689681/8-peninggalan-kerajaan-
kutai-dari-prasasti-hingga-singgasana-sultan?page=2
13